Nathan mengendarai mobilnya dengan pikiran yang berkelana entah kemana. Satu tangannya memegang kemudi dan satu tangannya memegangi kepalanya.
Tak terasa laju mobilnya hampir tiba di rumah kontrakannya. Ia harusnya menuju ke rumah Agus terlebih dahulu.
Ya, selama ini Aguslah yang sudah membantu Nathan untuk menjadi Tarjo selain Ivanna dan kakaknya. Mobil Nathan dititipkan di rumah Agus dan ia mengendarai motor butut Agus untuk pulang ke kontrakannya.
Nathan menghentikan laju mobilnya dan berpikir sejenak. Ia meraih ponselnya dan menatap pesan yang dikirim Sheila ke nomor Tarjo.
Matanya menerawang jauh membayangkan wajah Sheila yang berbinar senang ketika bersama Tarjo. Sangat berbeda ketika Sheila bersama dengan dirinya sebagai Nathan.
Nathan meraih ponselnya dan menghubungi Ivanna.
"Halo, Nate. Tumben amat jam segini telepon?"
"Na, aku harus bagaimana?" tanya Nathan terdengar frustasi.
"Gimana apanya? Coba jelaskan!"
"Sepertinya Sheila mulai menyukai Tarjo."
"Ya bagus dong! Itu artinya penyamaranmu tidak sia-sia."
"Tapi, Na..."
"Tapi apa lagi?"
"Dia ingin membatalkan perjodohan denganku. Itu artinya..."
"..........."
"Aku merasa aneh saja. Kenapa dia bisa tertarik dengan Tarjo yang culun dan pria dari kalangan biasa. Bukankah itu juga akan menyulitkannya? Dia putri keluarga kaya, tidak mungkin dia menikah dengan pria biasa seperti Tarjo."
"Hmm, kau benar juga. Lalu, kau sendiri? Apa kau juga mulai menyukai Sheila? Ternyata dia memang gadis yang tidak terduga, Nate. Dia bahkan menerima pemuda culun seperti Tarjo."
Nathan terdiam. "Lalu, aku harus bagaimana? Aku harus memastikan jika dia memang benar menyukai Tarjo."
"Hmm, begini saja. Bagaimana kalau kau mengujinya?"
"Mengujinya? Bagaimana caranya?"
"Buatlah dia menjadi gadis biasa juga. Maksudku bukan dengan embel-embel kemewahan dari keluarganya. Jika dia memang bisa tahan dengan kehidupan yang sederhana, itu berarti dia memang menyukai Tarjo dan bersedia hidup sederhana dengan pria culun itu."
Nathan menghela napas kasar.
"Sudahlah. Kau jalani saja semuanya dulu. Kau sendiri yang memutuskan untuk melakukan ini. Sudah dulu ya! Anakku menangis. Bye, Nate. Semangat ya!"
Panggilan berakhir. Nathan kembali melajukan mobilnya menuju rumah Agus. Begitu sampai, ia langsung mengubah penampilannya menjadi Tarjo. Setelah selesai, Ia berpamitan pada Agus dan istrinya.
Nathan melajukan motor bebek milik Agus menuju ke pedagang martabak yang mangkal di pinggir jalan. Setelah membelinya Tarjo kembali ke rumah kontrakannya.
Kedatangan Tarjo disambut oleh Sheila yang sudah menunggu di teras rumahnya. Sheila berdiri dan mengulas senyum manisnya pada Tarjo.
Tarjo tahu itu adalah senyum yang tulus dari seorang gadis.
"Ka-kau su-sudah la-ma me-menunggu?" tanya Tarjo.
Sheila menggeleng. "Tidak kok. Apa itu?" tanya Sheila yang melihat bungkusan di motor Tarjo.
"Ma-martabak. A-aku su-sudah ja-janji akan mem-belinya."
"Terima kasih." Sheila menerima bungkusan itu dari tangan Tarjo.
"Ayo kita makan bersama."
#
#
#
Malam mulai larut, namun kedua insan berbeda jenis kelamin itu masih betah duduk di teras dan bercerita tentang banyak hal. Sheila harus super sabar untuk mendengar cerita dari Tarjo.
Gadis itu tidak marah. Ia bahkan sangat tertarik mendengar kisah hidup Tarjo yang pastinya hanya karangan belaka. Tapi tidak semuanya bohong. Tarjo bercerita jika dirinya pernah tinggal di panti asuhan sebelum bertemu keluarga kandungnya. Lalu ia bertemu dengan orang tua baik yang mengasuhnya sebelum diketahui jika dia adalah putra dari keluarganya yang sekarang.
"Astaga! Kenapa ada orang yang setega itu menukar bayi orang tuamu dengan bayi lain. Hingga membuatmu jadi anak panti asuhan dan anak adopsi." Sheila memeluk Tarjo dan memberikan kekuatan padanya.
"Kamu adalah orang baik, Jo. Aku yakin kamu akan mendapatkan banyak hal baik," ucap Sheila dengan kembali mengulas senyum.
"Ka-kau se-sendiri? Ka-kau a-dalah pu-putri ke-keluarga ka-kaya bu-bukan?"
"Hah?!" Sheila terkejut dengan pertanyaan Tarjo.
"Mo-mobilmu i-itu sa-sangat ma-mahal. Ti-tidak se-semua o-orang bi-bisa mem-belinya."
Sheila terdiam. Ia sedikit berpikir untuk bisa menjawab pertanyaan Tarjo.
"Itu bukan mobilku!" ucap Sheila tegas.
"Itu mobil kantor. Kau tahu? Perusahaan tempatku bekerja itu sangat besar. Mereka menggajiku cukup besar. Bahkan mereka memberiku mobil dinas." Sheila meringis menampilkan sederetan giginya.
Tarjo tersenyum canggung.
"Aku bukan putri keluarga kaya. Aku putri orang biasa. Aku senang bisa bertemu denganmu, Tarjo."
Sejenak mata mereka beradu dan saling mengungkap rasa.
"Umm, sudah malam. Kalau begitu aku pulang dulu ya, Jo. Besok aku juga harus berangkat kerja. Kamu juga sebaiknya istirahat saja. Selamat malam, Jo."
Sheila beranjak dari duduknya dan kembali ke rumah kontrakannya.
Tarjo menghela napas dan ikut masuk ke dalam rumah. Ia melepas kacamata dan gigi palsunya.
Ia meraih ponselnya dan kembali menghubungi Ivanna.
"Astaga, Nate. Jam berapa ini? Ngapain kamu telpon jam segini?" Ivanna terdengar marah.
"Maaf, Na. Aku tidak tahu lagi harus bicara dengan siapa. Dengan kakakku itu tidak mungkin."
"Huft! Ada apa lagi?"
"Sheila tidak jujur dengan statusnya."
"Hmm? Status apa?"
"Dia bilang dia bukan putri keluarga kaya. Dia berbohong, Na."
"Ya bagus dong. Itu berarti dia memang membiarkan dunia Tarjo masuk kedalam dunianya. Itu artinya dia juga sedang menyamar."
"Maksudmu aku dan dia sama-sama sedang menyamar?"
"Yap! Ada kemungkinan dia juga sedang mencari pria yang tidak melihat status dan kedudukan sosial Sheila di masyarakat. Dia membutuhkan pria biasa dan sederhana seperti Tarjo untuk melengkapi hari-harinya. Kehidupan Sheila sebelum ini sangatlah sempurna. Dia cantik, kaya dan pintar. Dia tidak membutuhkan pria yang sempurna juga untuk dirinya. Dia butuh pria yang tulus mencintainya tanpa embel-embel nama keluarga besarnya. Itu berarti kalian sama-sama menemukan cinta sejati." Ivanna menjelaskan panjang kali lebar pada Nathan.
Nathan hanya terdiam. Otaknya tak sejenius kakaknya sehingga dia harus mencerna apa yang dikatakan Ivanna barusan. Benarkah dia sudah menemukan cinta sejatinya?
#
#
#
Sudah satu bulan Tarjo dan Sheila saling mengenal. Mereka saling berbagi dan bercerita tentang hal apapun. Sheila selalu mengembangkan senyumnya saat bersama Tarjo.
Malam ini, Tarjo akan mengajak Sheila ke sebuah pesta rakyat di dekat komplek rumah kontrakan mereka. Sheila bersiap terlebih dahulu. Sebisa mungkin ia tak menampilkan kemewahan saat bersama Tarjo.
Sheila memilih untuk tidak memakai riasan wajah malam ini. Ia ingin tampil natural di depan Tarjo. Rambut yang digerai dan juga memakai kaus dan celana jeans saja.
Malam ini adalah malam minggu. Malam dimana biasanya pasangan muda mudi menghabiskan waktu bersama.
Sheila keluar dari rumahnya dan disambut oleh Tarjo yang sudah siap dengan motornya. Mata Tarjo terpana melihat kecantikan alami Sheila tanpa sapuan make-up. Hanya sebuah pemulas bibir berwarna pink yang menghiasi penampilan Sheila malam ini.
"Kenapa? Ada yang salah denganku?" tanya Sheila.
"Ah, ti-tidak. Ka-kamu ca-cantik," puji Tarjo yang membuat Sheila tersipu.
Seperti biasa Tarjo memakai celana kain dan kemeja lengan pendeknya. Dengan rambut yang tertata rapi.
"Kamu juga tampan, Jo," balas Sheila.
"Tampan? Apakah menurutmu gaya seperti ini tampan?" batin Tarjo.
"Ayo! Kamu mau ajak aku kemana malam ini?" tanya Sheila.
"A-ada pa-pasar ma-malam de-dekat si-sini."
"Oh, yang disana itu? Ayo! Sepertinya menarik."
Sheila membonceng motor Tarjo dan terus berceloteh selama perjalanan menuju ke pasar malam. Tangannya ia lingkarkan ke pinggang Tarjo seperti memeluknya dari belakang. Rasanya malam ini terasa milik mereka berdua saja.
Tiba di pasar malam yang cukup padat pengunjung itu, Sheila dan Tarjo berjalan masuk dan melihat-lihat apa saja yang ada disana.
"Jo, kita naik itu yuk!" ajak Sheila sambil menunjuk bianglala yang sedang berputar.
"Hah?! I-itu?!"
Wajah Tarjo berubah panik.
"Iya, pasti menyenangkan." Sheila menarik tangan Tarjo.
"Tidak! Bagaimana ini? Aku kan takut ketinggian!" batin Tarjo dengan mulai berkeringat dingin.
#bersambung
*Ihiiiirr, mereka kencan daah, hihihi.
Itu gimana ya si Tarjo takut ketinggian, haduh bisa jantungan dah 😬😬😬
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments
🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️
thor...aku kok ikut ikutan gagap...hahhahahahahha.....
2022-09-09
3
Dede Mila
a-ku ja-di i-kut ga-gap to-r.....🤭
2022-07-06
2
Nirwana Asri
ah aku seneng mak seru bgt bacanya
2022-06-05
2