Menggoda Sheila

Pagi ini Sheila merasa khawatir dan was-was. Setelah kemarin ia melakukan kesalahan dengan menuduh Nathan akan berbuat tak senonoh padanya.

Sheila mondar mandir di ruangan Nathan. Ia berpikir keras tentang apa yang harus ia katakan ketika bertemu dengan Nathan nanti.

Nathan mulai memasuki gedung Avicenna Grup. Dengan wajah datar dan tak menampakkan senyum, ia berjalan melewati banyak karyawan yang menyapanya. Namun tak satupun sapaan mereka ia balas.

Hatinya sedang tak baik-baik saja karena kejadian bersama Sheila kemarin. Entah seperti apa ia akan bersikap setelah ini.

Sheila melihat Nathan mulai memasuki ruangannya. Sheila mengatur napasnya agar tidak terlalu gugup. Ia harus tenang dan bersikap biasa saja.

"Selamat pagi, Pak," sapa Sheila dengan sedikit membungkukkan badannya.

Nathan hanya melewatinya dan tak membalas apa pun bahkan melirik pun tidak.

"Bacakan jadwal saya hari ini!" titahnya pada Sheila.

Sheila segera membuka buku catatannya dan membacakan agenda Nathan hari ini.

"Baiklah, kau boleh keluar!"

Sheila mengangguk dan berbalik badan. Di meja Nathan sudah tersedia dua pilihan minum, ada teh dan kopi.

"Tunggu!" suara Nathan terdengar sungguh mengerikan ditelinga Sheila.

"Ada apa, Pak?"

"Siapa yang menyuruhmu membuat teh dan kopi? Kau pikir saya bisa meminum ini sekaligus?"

"Umm, saya membuat keduanya agar bapak bisa memilih mana yang bapak inginkan," ucap Sheila jujur.

"Bawa semua ke belakang! Saya tidak ingin keduanya!" titah Nathan.

"Baiklah, Pak. Saya minta maaf."

Sheila membawa dua cangkir itu kedalam pantry. Ia kembali menemui Nathan.

Sheila menimang-nimang untuk membicarakan soal kemarin.

"Umm, soal kemarin ... saya minta maaf. Saya benar-benar tidak bermaksud menuduh bapak. Saya..."

"Cukup! Ini jam kantor, Sheila. Jadi, jangan membicarakan hal diluar pekerjaan," tegas Nathan.

"Maaf, Pak. Kalau begitu saya permisi dulu!"

Tanpa membalas Sheila, Nathan langsung berkutat dengan berkas di mejanya. Sheila bernapas lega. Meski ia tidak yakin Nathan akan memaafkannya dengan mudah. Paling tidak, semua masih normal. Gumpalan es, tetaplah gumpalan es.

#

#

#

Sore harinya, Sheila sengaja bertandang ke supermarket dekat kantor untuk berbelanja kebutuhan pribadi dan sehari-harinya. Tak lupa ia membeli camilan kesukaannya.

Karena sudah tak ada lagi tugas dari Nathan, Sheila bisa sedikit bersantai ria. Ia tinggal menunggu perintah untuk pulang dari bosnya itu.

Pukul enam petang Nathan sudah memperbolehkan Sheila untuk pulang. Sebenarnya ia ingin mengerjai Sheila karena sudah menuduhnya kemarin. Tapi permintaan Boy dan juga Sandra membuatnya mengurungkan niat.

Ia takut jika Sheila mengadu pada orang tuanya. Pasti Nathan akan terkena masalah nantinya.

Nathan keluar dari lift dan melihat Sheila sedang berbincang dengan Agus, supir Nathan. Mereka terlihat akrab dengan sesekali melempar candaan.

Sheila berpamitan setelah melihat sosok Nathan mendekat. Sheila segera masuk ke mobilnya dan tancap gas meninggalkan gedung Avicenna.

"Apa yang Sheila bicarakan dengan bapak?" Tanya Nathan.

"Eh, tidak ada, Tuan. Nona Sheila hanya menitipkan ini untuk anak-anak saya di rumah. Dia bilang sebagai ucapan terima kasih karena kemarin sudah mengantarkan mobilnya ke rumah," jelas Agus.

"Oh." Nathan tersenyum getir. "Gadis itu bahkan tidak berterimakasih padaku tapi malah berterimakasih pada pak Agus," batin Nathan sedikit kesal.

...***...***...

Pagi kembali menyapa, Sheila mematut diri didepan cermin sebelum berangkat ke kantor.

"Perfect, Sheila!" gumamnya.

Sheila bersiul riang karena merasa ini adalah hari yang membahagiakan untuknya. Entah apa yang akan terjadi hari ini. Tapi feelingnya mengatakan jika hari ini adalah hari baik.

Sheila memasuki ruangan Nathan dan melihat betapa banyaknya beban yang dipikul pria itu.

"Apa dia beneran nggak punya pacar?"

Sheila yang penasaran kemudian menggeledah meja kerja Nathan. Ia mencari sebuah foto atau apa pun disana.

Hanya ada foto kedua orang tuanya di meja Nathan. Sheila mengerutkan dahi.

"Sepertinya dia memang nggak punya pacar. Yah, mana ada cewek yang mau sama gumpalan es kayak dia!" Sheila terkekeh geli.

Kemudian ia menuju pantry untuk membuat kopi untuk Nathan. Sebelumnya Nathan sudah mengirim pesan jika dirinya ingin minum kopi.

Dengan sigap Sheila mengolah kopi dengan mesin kopi yang ada disana. Bau harumnya membuat Sheila juga ingin mencicipi seperti apa rasanya kopi yang langsung dibuat dari mesinnya.

Sheila menghirup aroma kopi dari cangkirnya.

"Kau disini rupanya!"

Suara itu membuat Sheila terkejut. ia membalikkan badan dan melihat Nathan ada dihadapannya.

"Pak Nathan?"

"Iya, saya. Kenapa?" Nathan melangkah maju hingga membuat Sheila berjalan mundur.

"A-ada perlu apa, Pak? Bapak duduk saja, saya akan membawakan kopi bapak kesana," ucap Sheila gugup karena posisi mereka yang semakin dekat.

"Kemarin kamu berterimakasih pada pak Agus karena sudah mengantarkan mobilmu ke rumah. Tapi kamu sama sekali tidak mengucapkan terima kasih kepada saya. Padahal saya yang sudah menggendongmu hingga masuk ke kamarmu."

"Hah?!" Sheila membulatkan mata.

"Kamu juga harus berterimakasih pada saya."

Sheila memutar bola matanya. "Maksud bapak?"

Nathan semakin mendekat dan membuat Sheila semakin ketakutan.

"Duh, mau ngapain sih ni orang?"

Kini mereka sudah benar-benar berhadapan dengan jarak yang begitu dekat.

"Pak, bisa tidak jangan terlalu dekat. Saya akan buatkan kopi untuk bapak." Sheila memegangi dada Nathan yang rasanya begitu dekat dengan tubuhnya.

Nathan menggeleng. "Saya tidak ingin kopi hari ini."

"Eh? Teh mungkin?" tawar Sheila.

Nathan kembali menggeleng.

"Lalu, bapak ingin apa?" tanya Sheila mulai gugup dan cemas.

"Berikan balasan yang setimpal untuk apa yang sudah saya lakukan. Saya mengantar kamu ke rumahmu dua kali. Dua kali, Sheila. Tapi sedikitpun kau tidak berterimakasih."

Sheila berpikir keras.

"Apa yang bisa saya lakukan untuk bapak?" tanyanya.

Nathan semakin mendekat dan membuat jantung Sheila jadi berdetak kencang tak beraturan.

"Ya Tuhan! Apa yang akan dia lakukan? Apa dia akan menciumku?" batin Sheila bertanya-tanya.

Tiba-tiba Sheila menutup matanya merasakan hembusan napas Nathan dan bau parfum maskulin yang mengganggu indera penciumannya.

Nathan mengernyit heran karena melihat Sheila memejamkan mata.

"Apa-apaan dia? Apa dia pikir aku akan menciumnya? Dasar gadis aneh!"

Nathan segera menyentil kening Sheila dengan jarinya.

"Aw!" Sebuah pekikan meluncur dari bibir Sheila. Ia memegangi keningnya.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa menutup matamu? Kau pasti berpikiran mesum ya?"

Sheila tak percaya dengan apa yang dikatakan Nathan.

"Saya..."

"Sudah! Cepat bersiap! Hari ini kamu akan jadi supir saya." Nathan segera berlalu.

"Apa?! Supir?" protes Sheila.

"Iya, itu untuk menebus kesalahanmu pada saya. Mengerti?! Ayo cepat! Saya ada janji dengan klien hari ini!" Nathan melempar kunci mobilnya kearah Sheila.

Dengan sigap Sheila menangkapnya. Mau tak mau Sheila harus memenuhi keinginan Nathan. Ia tak ingin punya utang budi pada pria ini.

#

#

#

Seharian ini Sheila menjadi supir untuk Nathan. Hatinya cukup kesal karena Nathan terus mengerjainya dengan pergi ke satu tempat yang ternyata bukan tempat yang dimaksud. Lalu terpaksa mereka harus putar balik dengan jarak yang cukup jauh.

Matahari cukup terik di siang ini, Sheila merasa moodnya sudah mulai buruk. Hari yang ia kira akan jadi indah, berubah menjadi hari buruk.

"Kau suka eskrim?" tanya Nathan.

"Aku tidak begitu suka makanan manis," jawab Sheila.

"Kalau begitu kita akan kesana. Lurus saja lalu belok kiri."

Sheila mengernyit namun mengikuti arahan Nathan. Mereka tiba di sebuah kedai eskrim.

"Ayo turun!" titah Nathan.

"Tapi, aku..."

"Cepat!" Nathan membuka pintu mobil dan menarik lengan Sheila.

"Hei, jangan menarikku!" berontak Sheila.

Nathan meminta Sheila untuk duduk.

"Kau suka rasa apa?" tanyanya.

"Terserah saja," balas Sheila cuek.

Nathan segera memesankan eskrim rasa coklat dan vanilla.

"Ini untukmu!" Nathan menyodorkan eskrim coklat untuk Sheila.

Sheila menatap tajam eskrim di meja.

"Makanlah! Kau pasti akan menyukainya. Orang bilang coklat bisa meredam perasaan yang sedang buruk."

Sheila menyendok eskrim dengan tatapan marah pada Nathan. Sedikit demi sedikit hingga akhirnya eskrim itu tandas.

"Sudah!" ucap Sheila dengan meletakkan sendoknya.

Nathan tersenyum melihat Sheila.

"Kau ini makan seperti anak kecil saja. Dasar anak manja!" Nathan mengambil tisu dan mengelap bibri Sheila yang belepotan dengan eskrim coklat.

Sheila terkejut dengan perlakuan hangat Nathan. Sungguh seharian ini bosnya bersikap aneh.

"Ti-tidak perlu begini!" gugup Sheila lalu mengambil tisu dan mengelap mulutnya sendiri.

"Kita harus pikirkan cara untuk membatalkan perjodohan ini, Sheila."

Kalimat Nathan membuat Sheila tertegun.

"Aku tidak bisa melakukannya," lanjut Nathan.

Sejenak Sheila terdiam. Ia juga tidak menginginkan ini. Tapi ia juga takut jika penyakit ayahnya kambuh lagi.

"Aku juga tidak bisa melakukannya, tapi..."

Nathan menunggu lanjutan kalimat Sheila.

"Tapi aku takut terjadi sesuatu dengan ayahku. Bukankah aku pernah bertanya padamu tentang kekasih. Mungkin jika kau atau aku memiliki kekasih, kita bisa membatalkan perjodohan ini," ucap Sheila.

Nathan berpikir sejenak. Ia juga memikirkan soal kondisi Adi Jaya yang memiliki riwayat sakit jantung. Juga ayahnya yang memiliki riwayat yang sama. Kini ia dilema. Tapi keputusan harus tetap dibuat.

"Aku ... memiliki seseorang yang kusukai," ucap Nathan.

"Eh?" Sheila terkejut.

"Aku sedang menunggunya..."

Sheila mengangguk paham. Setelahnya mereka berdua kembali ke kantor dengan hanya di temani kesunyian di sepanjang perjalanan.

#bersambung

*Aw aw, kira2 siapa sih yang ditunggu babang Nathan?😱😱

Terpopuler

Comments

❤️⃟Wᵃf🍁Ꮮιͣҽᷠαͥnᷝαͣ❣️🌻͜͡ᴀs

❤️⃟Wᵃf🍁Ꮮιͣҽᷠαͥnᷝαͣ❣️🌻͜͡ᴀs

siapa dia yg ditunggu nathan

2022-07-30

1

Last Oct

Last Oct

oh Nath,, jangan menunggu ku,, nanti kau akan kecewa ...😢
teruslah melangkah, i'll be ok... 😌
seriusan,,,, karya emak emang mantul. aku jatuh cintos ini sama karyanya.. ku favoritkan ya....
sehat terus emak othor....

2022-07-27

5

VYRDAWZAmut

VYRDAWZAmut

ka

2022-06-29

1

lihat semua
Episodes
1 Belajar Hidup Mandiri
2 Sekretaris Baru
3 First Day, First Meet
4 Rencana Perjodohan
5 Temu Dua Keluarga
6 Sebuah Kesepakatan
7 Awal Mula Ide Gila
8 Menggoda Sheila
9 Rencana yang Gagal
10 Memulai Ide Gila
11 Pria Culun itu Tetanggaku
12 Sebuah Hadiah
13 Debaran Aneh
14 Pembatalan Perjodohan?
15 Menguji Cinta
16 Our First Kiss
17 Second Kiss
18 Pertemuan Keluarga Lagi
19 Sheila Sakit
20 Pernyataan Cinta Nathan
21 Kecerobohan Sheila
22 Nasihat Naina
23 Cemburu Buta
24 Long Kiss Ever (Kekasih Kedua)
25 Trauma Sheila
26 Semua Tentang Sheila
27 D I L E M A
28 Kesepakatan Pertunangan
29 Kebodohan Nathan
30 Bos Setengah-setengah
31 Kejutan untuk Tarjo
32 Memilih Tarjo
33 Peristiwa Menegangkan
34 Mencari Solusi
35 Pria yang Hangat (1)
36 Pria yang Hangat (2)
37 Pria yang Hangat (3)
38 Kembalinya Tarjo
39 Melelehnya Gumpalan Es
40 Liburan Bersama (1)
41 Liburan Bersama (2)
42 Diantara Keraguan
43 Miliki Aku Malam Ini
44 I'm Sorry, Goodbye!
45 Kacau Galau
46 Talk To Me
47 Berita yang Meresahkan
48 Dua Hati yang Berseberangan
49 Kalau Cinta Jangan Cengeng
50 Kekasih Posesif
51 Cinta Ditolak, Ego Bertindak
52 Ketika Cintaku Diuji
53 Jebakan Batman
54 Aku Disini Untukmu
55 Aku Percaya Padamu
56 Memahami Arti Cinta
57 Camping Romantis
58 My Fiancé
59 Mak Comblang Gagal
60 Masa Lalu yang Membayangi
61 Membuatku Galau
62 Mood Booster
63 Rahasia Celia
64 Pembatalan Pernikahan
65 Menginap Lagi
66 Persaingan Cinta
67 Siapa Aku Dihatimu?
68 Saling Berhadapan
69 Ujian Ikatan Cinta
70 My Shooting Star
71 Beautiful Day
72 Menjaga Istri Orang
73 Bulan Madu yang Tertunda
74 Gerah dan Meresahkan
75 Cinta Cenat Cenut
76 Rencana Tuan Su
77 Tarjo is Back
78 Kekesalan Rizka
79 My Culun CEO
80 Tentang Rizka
81 Damian Ford
82 Sebuah Permintaan
83 Mengacaukan Pertunangan
84 Kesibukan Masing-masing
85 Bulan Madu Heboh
86 Hidup adalah Perjuangan
87 Istri Posesif Tuan Su
88 Eduardo Moremans
89 Last Honeymoon - Surprise
90 Kawan Atau Lawan?
91 Sebuah Sisi Lain
92 UP-Normal Feeling
93 Setitik Nila
94 Suami Protektif
95 Pria Penuh Obsesi
96 Pria Penuh Obsesi (2)
97 Alasan Perselisihan
98 Siapa yang Salah?
99 Surprising Dinner
100 Kalah Start
101 #1 0 1
102 #1 0 2
103 #1 0 3
104 #1 0 4
105 #1 0 5
106 #1 0 6
107 #1 0 7
108 #1 0 8
109 #1 0 9
110 #1 1 0
111 #1 1 1
112 #1 1 2
113 #1 1 3
114 # 1 1 4
115 #1 1 5
116 #1 1 6
117 #1 1 7
118 #1 1 8
119 #1 1 9
120 #1 2 0
121 #1 2 1
122 #1 2 2
123 #1 2 3
124 #1 2 4
125 #1 2 5 - Damian & Vania
126 #1 2 6 - Benci dan Cinta
127 #1 2 7 - Cinta itu Rumit
128 #1 2 8 - Freya Moremans
129 #1 2 9 - Let's Finish It!
130 #130 - Berdamai dengan Masa Lalu
131 #131 - Kata Hati Freya
132 #132 - Tekad Damian
133 #133 - Jangan Tutup Dirimu
134 #134 - Kembalinya Ide Gila
135 #135 - OB Culun vs Bodyguard Sangar
136 #136 - Tak Seindah Harapan
137 #137 - Memikirkanmu, Menyakitiku
138 #138 - Membuatnya Penasaran
139 #139 - Ingatan Masa Lalu
140 #140 - Katakan Cinta
141 #141 - Jangan Menyerah
142 #142 - Ternyata Itu Kamu?
143 #143 – Haruskah Ku Jujur?
144 #144 - Tercyduk
145 #145 - Kejujuran Damian
146 #146 - Aku, Kekasihmu
147 #147 - Kekasih Bucin Vs Kakak Posesif
148 #148 - Edo & Rizka in Love
149 #149 - Siapa Dia?
150 #150 - Rachella Wijaya
151 #151 - Kekhawatiran Freya
152 #152 - Kenangan Masa Lalu
153 #153 - Pejuang Cinta
154 #154 - Kekasihku yang Malang
155 #155 - Cinta yang Terluka
156 #156 - Bisakah Kami Bersama?
157 #157 - Aku Tak Bisa Melakukannya
158 #158 - Jalan Masing-masing
159 #159 - Mabuk Cinta
160 #160 - Bertemu Kembali
161 #161 - Buanglah Egomu!
162 #162 - Karena Aku Cinta
163 #163 - Bersandarlah Padaku!
164 #164 - Cinta Luar Biasa
165 #165 - Cerita Cinta Kita
166 #166 - Ucapan Selamat Tinggal
167 #167 - Bahagiaku adalah Kamu
168 #168 - Kesedihan Sheila
169 #169 - Kekhawatiran Nathan
170 #170 - Keluarga Kecil Bahagia
171 #171 - Ikatan Batin
172 #172 - Siapa Dalangnya?
173 #173 - Aku Menginginkanmu
174 #174 - Akhirnya Ku Menemukanmu
175 #175 - Rahasia Kelam yang Terkubur
176 #176 - Penculikan
177 #177 - Penjahat dan Malaikat
178 #178 - Kembali Pulang
179 #179 - Cinta Monyet
180 #180 - Kita Adalah Keluarga
181 #181 - Sang Pewaris yang Malas
182 #182 - Insiden Pertemuan Pertama
183 #183 - Pekerjaan Baru
184 #184 - Asisten Pribadi Baru
185 #185 - Trauma Masa Lalu
186 #186 - Jangan Tinggalkan Aku
187 #187 - Mencuri Perhatian
188 #188 - INFO GIVEAWAY
189 #189 - Masa Lalu yang Kembali
190 #190 - Tak Ada Jalan untuk Kembali
191 #191 - Keberhasilan Kecil Giga
192 #192 - Skandal Receh Para Pewaris
193 #193 - PENGUMUMAN GIVEAWAY
194 #194 - Debaran Itu Berbeda
195 #195 - Penolakan
196 #196 - Masalah Baru
197 #197 - Terbongkar
198 #198 - Memperjuangkan Cinta(END)
199 NEW RELEASE
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Belajar Hidup Mandiri
2
Sekretaris Baru
3
First Day, First Meet
4
Rencana Perjodohan
5
Temu Dua Keluarga
6
Sebuah Kesepakatan
7
Awal Mula Ide Gila
8
Menggoda Sheila
9
Rencana yang Gagal
10
Memulai Ide Gila
11
Pria Culun itu Tetanggaku
12
Sebuah Hadiah
13
Debaran Aneh
14
Pembatalan Perjodohan?
15
Menguji Cinta
16
Our First Kiss
17
Second Kiss
18
Pertemuan Keluarga Lagi
19
Sheila Sakit
20
Pernyataan Cinta Nathan
21
Kecerobohan Sheila
22
Nasihat Naina
23
Cemburu Buta
24
Long Kiss Ever (Kekasih Kedua)
25
Trauma Sheila
26
Semua Tentang Sheila
27
D I L E M A
28
Kesepakatan Pertunangan
29
Kebodohan Nathan
30
Bos Setengah-setengah
31
Kejutan untuk Tarjo
32
Memilih Tarjo
33
Peristiwa Menegangkan
34
Mencari Solusi
35
Pria yang Hangat (1)
36
Pria yang Hangat (2)
37
Pria yang Hangat (3)
38
Kembalinya Tarjo
39
Melelehnya Gumpalan Es
40
Liburan Bersama (1)
41
Liburan Bersama (2)
42
Diantara Keraguan
43
Miliki Aku Malam Ini
44
I'm Sorry, Goodbye!
45
Kacau Galau
46
Talk To Me
47
Berita yang Meresahkan
48
Dua Hati yang Berseberangan
49
Kalau Cinta Jangan Cengeng
50
Kekasih Posesif
51
Cinta Ditolak, Ego Bertindak
52
Ketika Cintaku Diuji
53
Jebakan Batman
54
Aku Disini Untukmu
55
Aku Percaya Padamu
56
Memahami Arti Cinta
57
Camping Romantis
58
My Fiancé
59
Mak Comblang Gagal
60
Masa Lalu yang Membayangi
61
Membuatku Galau
62
Mood Booster
63
Rahasia Celia
64
Pembatalan Pernikahan
65
Menginap Lagi
66
Persaingan Cinta
67
Siapa Aku Dihatimu?
68
Saling Berhadapan
69
Ujian Ikatan Cinta
70
My Shooting Star
71
Beautiful Day
72
Menjaga Istri Orang
73
Bulan Madu yang Tertunda
74
Gerah dan Meresahkan
75
Cinta Cenat Cenut
76
Rencana Tuan Su
77
Tarjo is Back
78
Kekesalan Rizka
79
My Culun CEO
80
Tentang Rizka
81
Damian Ford
82
Sebuah Permintaan
83
Mengacaukan Pertunangan
84
Kesibukan Masing-masing
85
Bulan Madu Heboh
86
Hidup adalah Perjuangan
87
Istri Posesif Tuan Su
88
Eduardo Moremans
89
Last Honeymoon - Surprise
90
Kawan Atau Lawan?
91
Sebuah Sisi Lain
92
UP-Normal Feeling
93
Setitik Nila
94
Suami Protektif
95
Pria Penuh Obsesi
96
Pria Penuh Obsesi (2)
97
Alasan Perselisihan
98
Siapa yang Salah?
99
Surprising Dinner
100
Kalah Start
101
#1 0 1
102
#1 0 2
103
#1 0 3
104
#1 0 4
105
#1 0 5
106
#1 0 6
107
#1 0 7
108
#1 0 8
109
#1 0 9
110
#1 1 0
111
#1 1 1
112
#1 1 2
113
#1 1 3
114
# 1 1 4
115
#1 1 5
116
#1 1 6
117
#1 1 7
118
#1 1 8
119
#1 1 9
120
#1 2 0
121
#1 2 1
122
#1 2 2
123
#1 2 3
124
#1 2 4
125
#1 2 5 - Damian & Vania
126
#1 2 6 - Benci dan Cinta
127
#1 2 7 - Cinta itu Rumit
128
#1 2 8 - Freya Moremans
129
#1 2 9 - Let's Finish It!
130
#130 - Berdamai dengan Masa Lalu
131
#131 - Kata Hati Freya
132
#132 - Tekad Damian
133
#133 - Jangan Tutup Dirimu
134
#134 - Kembalinya Ide Gila
135
#135 - OB Culun vs Bodyguard Sangar
136
#136 - Tak Seindah Harapan
137
#137 - Memikirkanmu, Menyakitiku
138
#138 - Membuatnya Penasaran
139
#139 - Ingatan Masa Lalu
140
#140 - Katakan Cinta
141
#141 - Jangan Menyerah
142
#142 - Ternyata Itu Kamu?
143
#143 – Haruskah Ku Jujur?
144
#144 - Tercyduk
145
#145 - Kejujuran Damian
146
#146 - Aku, Kekasihmu
147
#147 - Kekasih Bucin Vs Kakak Posesif
148
#148 - Edo & Rizka in Love
149
#149 - Siapa Dia?
150
#150 - Rachella Wijaya
151
#151 - Kekhawatiran Freya
152
#152 - Kenangan Masa Lalu
153
#153 - Pejuang Cinta
154
#154 - Kekasihku yang Malang
155
#155 - Cinta yang Terluka
156
#156 - Bisakah Kami Bersama?
157
#157 - Aku Tak Bisa Melakukannya
158
#158 - Jalan Masing-masing
159
#159 - Mabuk Cinta
160
#160 - Bertemu Kembali
161
#161 - Buanglah Egomu!
162
#162 - Karena Aku Cinta
163
#163 - Bersandarlah Padaku!
164
#164 - Cinta Luar Biasa
165
#165 - Cerita Cinta Kita
166
#166 - Ucapan Selamat Tinggal
167
#167 - Bahagiaku adalah Kamu
168
#168 - Kesedihan Sheila
169
#169 - Kekhawatiran Nathan
170
#170 - Keluarga Kecil Bahagia
171
#171 - Ikatan Batin
172
#172 - Siapa Dalangnya?
173
#173 - Aku Menginginkanmu
174
#174 - Akhirnya Ku Menemukanmu
175
#175 - Rahasia Kelam yang Terkubur
176
#176 - Penculikan
177
#177 - Penjahat dan Malaikat
178
#178 - Kembali Pulang
179
#179 - Cinta Monyet
180
#180 - Kita Adalah Keluarga
181
#181 - Sang Pewaris yang Malas
182
#182 - Insiden Pertemuan Pertama
183
#183 - Pekerjaan Baru
184
#184 - Asisten Pribadi Baru
185
#185 - Trauma Masa Lalu
186
#186 - Jangan Tinggalkan Aku
187
#187 - Mencuri Perhatian
188
#188 - INFO GIVEAWAY
189
#189 - Masa Lalu yang Kembali
190
#190 - Tak Ada Jalan untuk Kembali
191
#191 - Keberhasilan Kecil Giga
192
#192 - Skandal Receh Para Pewaris
193
#193 - PENGUMUMAN GIVEAWAY
194
#194 - Debaran Itu Berbeda
195
#195 - Penolakan
196
#196 - Masalah Baru
197
#197 - Terbongkar
198
#198 - Memperjuangkan Cinta(END)
199
NEW RELEASE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!