16. Happy anniversary!

"Siapa di sana!" suara Pak Sugito tiba-tiba mengejutkan mereka berdua.

Tubuh Dara membeku dengan sendirinya, ia mati langkah. Keringat panas dingin mulai bermunculan secara bersamaan. Dara memang pemberani, tapi dalam situasi seperti ini Dara pun keok juga. Karena yang ia hadapi Pak Sugito, orang tuanya di sekolah. Ia tak mungkin melawan. Apalagi penyebabnya adalah murni karena kenakalannya.

Lain hal dengan Abhay. Ia memang sempat terkejut, namun tak lama ia bisa mengendalikan diri untuk tetap tenang. Karena ini bukan kali pertama dia berada di posisi ini. Jadi hal ini sudah biasa bagi Abhay.

"Sedang apa kalian?" tanya Pak Sugito setelah berhadapan dengan mereka.

"Ee... Ki-ki-kita lagi... " Dara mendadak menjadi orang gagu. Lidahnya menjadi kelu saat membuka suara.

"Kita lagi pacaran Pak," serobot Abhay tak sabar.

Dara sontak membulatkan matanya sempurna. Ia heran, mengapa Abhay beralasan seperti itu di depan Pak Sugito? Abhay benar-benar tak punya otak. Pikirnya.

"Pacaran bawa-bawa tas? Kamu mau bohongi Bapak?!" tukas Pak Sugito. "Lagi pula kalau kalian memang sedang berpacaran, apa kalian bisa terbebas dari hukuman?! Memang boleh pacaran di sekolah?"

"Enggak Pak," jawab Abhay tak gentar.

Pak Sugito menggelengkan kepalanya pelan. "Sudah. Sekarang kalian berdiri di lapangan, hormat ke bendera sampai jam pertama selesai!" perintah Pak Sugito.

Dara dan Abhay pun menurut. Dengan didampingi Pak Sugito, mereka digiring menuju lapangan upacara untuk menjalankan hukuman mereka.

...****************...

Sinar matahari mulai menyengat di seluruh kulit tubuh Dara. Wajahnya kini sudah dipenuhi oleh butiran peluh yang berbondong-bondong keluar dari asalnya. Dengan tangan yang terus hormat ke bendera, ia membiarkan peluhnya menetes melewati pelipis matanya.

Hal yang sama dilakukan oleh Abhay. Ia pun dengan setia hormat pada bendera yang sama, walau sesekali ia melirik orang yang ada di sampingnya.

"Lo marah?" tanya Abhay tanpa menurunkan tangannya.

"Enggak. Gue bahagia. Akhirnya gue bisa mengabdi pada negara dengan hormat kaya gini," jawab Dara dengan posisi yang sama dan wajah yang datar.

Abhay terkekeh kecil mendengar jawaban Dara. Dia kira Dara akan marah. Namun cewek ini kembali mengeluarkan keunikannya.

"Kata gue juga apa. Mending tadi bolos aja," ujar Abhay lagi.

"Mending kaya gini. Sekalian berjemur. Sehat."

Sekali lagi Abhay terkekeh.

"Kalo aja tadi gak kepencet. Mungkin kita gak kaya gini."

Wajah datar Dara kini berubah serius. "Maksudnya?"

"Motor gue baik-baik aja. Gue akting aja tadi," ungkap Abhay sangat enteng.

Untuk beberapa saat, Dara sempat loading. Mencerna setiap kata yang dilontarkan oleh Abhay. Hingga lewat 5 detik, otak Dara berhenti berproses dan ia pun tersenyum sycho.

"Wah.... Hahaha." Senyuman itu berubah menjadi sebuah tawa.

Abhay sedikit tersentak saat tiba-tiba ia mendengar suara tawa. Ia menoleh pada Dara, dan mendapati Dara yang sedang tertawa terbahak-bahak seperti sedang kerasukan jin sekolah. Ia pun menatap ngeri Dara. "Kenapa lo? Stress lo?"

Dara masih tertawa.

"Memang udah gila nih anak," ucap Abhay. Ia pun menggeleng-gelengkan kepalanya dan kembali memandang bendera di tengah Dara yang masih tertawa.

Kemudian Dara kehabisan tenaga untuk tertawa, ia pun berhenti. Lalu menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara kasar. Ia pun berkata, "bisa-bisanya gue dibodohi sama Kakak untuk ketiga kalinya," ucapnya pasrah dengan wajah yang kembali datar.

Kali ini giliran Abhay yang tersenyum sycho. Ada kepuasan di dalam dirinya karena untuk ketiga kalinya ia berhasil mengelabuhi Dara, walaupun ia kena getahnya. Tapi itu tak masalah bagi Abhay. Selagi ia dapat melihat Dara yang kesal, disitulah kebahagian Abhay datang.

Tak lama, suara waktu pergantian jam berbunyi. Dara pun segera menurunkan tangannya yang sudah kram dan mengembuskan nafas lega. Hal sama dilakukan oleh Abhay.

Dara hendak langsung melangkah pergi menuju kelasnya. Namun.

"Happy anniversary!" ucap Abhay tiba-tiba.

Dara seraya menoleh dan melihat Abhay yang tengah tersenyum kepadanya.

"Hadiah dari gue bagus, kan?" tanya Abhay tanpa dosa.

Dara membalasnya dengan senyum sinis.

"Kakak yang gila sih. Bukan gue." Lalu Dara melanjutkan langkahnya dan pergi meninggalkan Abhay.

Abhay memandang punggung Dara yang perlahan menjauh. Ia masih menyisakan senyumannya. Satu lagi rencananya sudah selesai dan sukses. Namun hari ini belum usai. Karena hari ini adalah hari yang spesial, jadi satu hadiah saja tidak cukup untuk ia berikan. Ia berniat untuk memberikan satu hadiah lagi.

"Next mission."

...****************...

Dara sudah sampai di kelasnya. Ia mendengus kesal saat mengetahui Ibu Desi sedang mengajar di kelasnya. Padahal ia berharap kelasnya sedang bebas. Namun apa daya, Dara mau tak mau harus masuk dengan keadaan yang masih menggendong tasnya dan bersiap untuk menahan malu di depan wali kelasnya dan teman sekelasnya.

Dara menghembuskan nafas dalam-dalam sebelum masuk. Ia menenangkan diri untuk bisa memantapkan langkahnya. Setelah selesai, ia bersiap untuk mengetuk pintu.

tok tok tok.

"Iya masuk."

Ibu Desi mempersilahkan Dara masuk. Tak lama Dara pun membuka pintu perlahan, dan berjalan mendekati Ibu Desi. Tak lupa ia pun salim kepada Ibu Desi.

"Kamu jam segini masih bawa-bawa tas?" tanya Bu Desi setelah Dara mencium punggung tangannya.

Dara nyengir kuda. "Iya bu."

Bu Desi menggelengkan kepalanya. "Ya sudah, silahkan duduk," perintah Bu Desi.

Dara mengangguk. Ia berjalan menghampiri bangkunya yang ada di baris kedua. Saat ia berjalan, tak jarang ada beberapa orang yang menatap aneh ke arahnya, namun ia berusaha untuk tidak peduli.

"Lo kemana aja sih, Ra? Gue dari tadi nelpon lo!" Ruby langsung menimpa Dara dengan pertanyaan setelah Dara duduk.

"Hp gue *di*silent," jawab Dara lalu mengeluarkan buku-bukunya dari dalam tas.

"Ada apa lagi kali ini? Kakak lo?" tebak Ruby.

"Enggak. Si Abhay kampret. Di ngejailin gue lagi."

"LAGI!"

Ruby bereaksi dengan suara yang cukup keras, hingga membuat Bu Desi yang tengah menulis soal langsung berhenti menulis dan berbalik menghadap ke murid-muridnya.

"Suara siapa itu?" tanya Bu Desi.

"Ruby!" jawab anak-anak serentak.

Ruby langsung ciut setelah mendengar temen-temennya menyebut namanya. Kini giliran Ruby yang nyengir kuda. Ia merasa malu.

"Ma-af Bu. Saya kaget ngeliat Ibu mau ngasih pertanyaan lagi." Ruby memang paling pintar ngeles. Terbukti dengan Bu Desi yang percaya padanya.

"Ya sudah, lain kali jangan teriak-teriak lagi. Kamu kira ini pasar." Ibu Desi menasehati.

"Maaf, Bu," timpal Ruby dengan sopan.

Bu Desi kembali meneruskan menulis soal yang tadi sempat tertunda. Dan Ruby kembali bertanya pada Dara, karena ia belum mendapat jawaban sebenarnya.

"Kali ini Kak Abhay ngapain?" tanya Ruby lagi. Kali ini dengan suara setengah berbisik.

Dara menghembuskan nafas berat. "Kita bicarain ini nanti aja. Sekarang gue pengen buang jauh-jauh pikiran gue tentang Kak Abhay," ucap Dara malas. Ia begitu suntuk jika terus mendengar nama Abhay.

Dara berusaha mengalihkan pikirannya tentang Abhay dengan fokus memperhatikan materi yang diberikan oleh Bu Desi. Namun tetap, nama Abhay terlalu kuat untuk dihempaskan. Ia merutuki dirinya sendiri.

Awas aja lo, kak! Gue pastiin lo bayar perbuatan lo tadi pagi!

Terpopuler

Comments

D'by

D'by

balas...balas...

2022-04-14

2

Anonymous

Anonymous

lanjut thor...

2022-04-06

1

Taniarzk

Taniarzk

Smngat thorr🔥🔥🔥

2022-03-26

1

lihat semua
Episodes
1 1. Sial
2 2. Hilang akal
3 3. Start the game
4 4. Aku bodoh
5 5. Ada lengkuas di balik rendang
6 6. Possible or impossible
7 7. Playing with fire
8 8. Apel
9 9. Ancaman baru
10 10. Manis di awal pahit di akhir
11 11. Counter attack
12 12. Sandiwara di pagi hari
13 13. Basah
14 14. New plan
15 15. Crazy with him
16 16. Happy anniversary!
17 17. Because i am Leona
18 18. What is love?
19 19. Menyerah?
20 20. What's that feeling?
21 21. Satu kata lekat diingatan
22 22. Curious
23 23. Cemburu?
24 24. Accident
25 25. Atap senja
26 26. Wasiat Andra
27 27. Bertemu camer
28 28. Gempar
29 29. Event soon
30 30. Bertemu camer part 2
31 31. Kisah berlanjut
32 32. Kontras kehidupan
33 33. Kembali berulah
34 34. Hero
35 35. Ruby sungguh meresahkan
36 36. Debaran
37 37. Cemburu lagi?
38 38. Penolakan
39 39. Murka
40 40. Malam Minggu
41 41. Malam Minggu #2
42 42. Terlanjur basah
43 43. The day
44 44. Rivalitas
45 45. Rivalitas #2
46 46. Pagi yang sangat panas
47 47. Mission completed
48 48. Vano effect
49 49. Kotak tapi bukan Spongebob
50 50. Pemberontakan
51 51. Pemberontakan #2
52 52. Abhay's secret
53 53. Oh Sh*T! I Love You
54 54. The real relationship
55 55. Pengakuan
56 56. Suhu kembali memanas
57 57. Pertarungan
58 58. Serangan hati
59 59. First date
60 60. Having fun, but not for someone
61 61. Fakta terungkap
62 62. Go public
63 63. Aroma coklat buku baru
64 64. Kamu bagaikan buku baru
65 65. Mencari masalah
66 66. Tanggung jawab
67 67. Harus ketemu!
68 68. Hasrat
69 69. Class meeting
70 70. Kalah saing? Itu bukan Abhay
71 71. Drama di meja makan
72 72. Holiday is coming
73 73. Teman benalu
74 74. Hanya ada kita
75 75. Keuwuan di balik musibah
76 76. Sebuah cerita di villa
77 77. Ruby!
78 78. Awal dari ...
79 79. Senang atau sedih?
80 80. Back to school
81 81. Pengakuan
82 82. Sebuah keputusan
83 83. The real reason is ...
84 84. Pada akhirnya
85 85. Kecurigaan
86 86. Rumah kita
87 87. Teringat kembali
88 88. Terungkap!
89 89. Titik terang menyakitkan
90 90. Permintaan terakhir
91 91. Menghilang
92 92. Asa masih ada
93 93. Kenyataan pahit
94 94. Mendung
95 95. Pilu
96 96. Inikah takdir kita?
97 97. Pasca
98 98. Aneh
99 99. Pengakuan Rakha
100 100. Melepas rindu
101 101. Inginku hentikan waktu
102 102. Cup!
103 103. Aksi gila Dara
104 104. Kesialan membawa cinta (END)
105 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 105 Episodes

1
1. Sial
2
2. Hilang akal
3
3. Start the game
4
4. Aku bodoh
5
5. Ada lengkuas di balik rendang
6
6. Possible or impossible
7
7. Playing with fire
8
8. Apel
9
9. Ancaman baru
10
10. Manis di awal pahit di akhir
11
11. Counter attack
12
12. Sandiwara di pagi hari
13
13. Basah
14
14. New plan
15
15. Crazy with him
16
16. Happy anniversary!
17
17. Because i am Leona
18
18. What is love?
19
19. Menyerah?
20
20. What's that feeling?
21
21. Satu kata lekat diingatan
22
22. Curious
23
23. Cemburu?
24
24. Accident
25
25. Atap senja
26
26. Wasiat Andra
27
27. Bertemu camer
28
28. Gempar
29
29. Event soon
30
30. Bertemu camer part 2
31
31. Kisah berlanjut
32
32. Kontras kehidupan
33
33. Kembali berulah
34
34. Hero
35
35. Ruby sungguh meresahkan
36
36. Debaran
37
37. Cemburu lagi?
38
38. Penolakan
39
39. Murka
40
40. Malam Minggu
41
41. Malam Minggu #2
42
42. Terlanjur basah
43
43. The day
44
44. Rivalitas
45
45. Rivalitas #2
46
46. Pagi yang sangat panas
47
47. Mission completed
48
48. Vano effect
49
49. Kotak tapi bukan Spongebob
50
50. Pemberontakan
51
51. Pemberontakan #2
52
52. Abhay's secret
53
53. Oh Sh*T! I Love You
54
54. The real relationship
55
55. Pengakuan
56
56. Suhu kembali memanas
57
57. Pertarungan
58
58. Serangan hati
59
59. First date
60
60. Having fun, but not for someone
61
61. Fakta terungkap
62
62. Go public
63
63. Aroma coklat buku baru
64
64. Kamu bagaikan buku baru
65
65. Mencari masalah
66
66. Tanggung jawab
67
67. Harus ketemu!
68
68. Hasrat
69
69. Class meeting
70
70. Kalah saing? Itu bukan Abhay
71
71. Drama di meja makan
72
72. Holiday is coming
73
73. Teman benalu
74
74. Hanya ada kita
75
75. Keuwuan di balik musibah
76
76. Sebuah cerita di villa
77
77. Ruby!
78
78. Awal dari ...
79
79. Senang atau sedih?
80
80. Back to school
81
81. Pengakuan
82
82. Sebuah keputusan
83
83. The real reason is ...
84
84. Pada akhirnya
85
85. Kecurigaan
86
86. Rumah kita
87
87. Teringat kembali
88
88. Terungkap!
89
89. Titik terang menyakitkan
90
90. Permintaan terakhir
91
91. Menghilang
92
92. Asa masih ada
93
93. Kenyataan pahit
94
94. Mendung
95
95. Pilu
96
96. Inikah takdir kita?
97
97. Pasca
98
98. Aneh
99
99. Pengakuan Rakha
100
100. Melepas rindu
101
101. Inginku hentikan waktu
102
102. Cup!
103
103. Aksi gila Dara
104
104. Kesialan membawa cinta (END)
105
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!