18. What is love?

"Eh Kak Andra." Ruby membulatkan matanya saat ia mengetuk pintu ternyata pangeran lah yang membukakan pintu untuknya.

"Eh Ruby. Mau ketemu Dara?" tanya Andra dengan senyum terbaiknya.

Jantung Ruby sejenak berhenti berdetak saat melihat senyuman Andra yang sangat begitu memabukkan. Ia sampai tak sempat membalas pertanyaan Andra, karena lebih dahulu terhipnotis dengan senyuman itu.

"Halo," panggil Andra. Ia bingung melihat wajah Ruby yang tiba-tiba mematung tanpa sebab dan tak ada niatan untuk menjawab pertanyaannya.

Ruby masih tak menghiraukannya. Andra pun melambaikan tangannya ke wajah Ruby berusaha untuk menyadarkannya. Tak lama Ruby pun mengerjapkan matanya dan langsung tersadar.

"Eh iya kak," seru Ruby linglung.

"Lo kenapa? Gue nanya malah ngelamun?" tanya Andra lagi.

GUE DIMABUKKAN OLEH SENYUMAN LO, KAK!

Ingin rasanya Dara berteriak seperti itu, namun ia pun masih punya malu. Cukup ia menjerit dalam hatinya dan hanya ia sendiri yang dapat mendengarnya.

"Ee... gue... emang suka gitu, Kak. Gue suka ngebug tanpa sebab." Ruby nyengir kuda.

Ruby mau tak mau harus berbohong, karena mana mungkin ia mengatakan hal yang sebenarnya. Bisa-bisa nanti Andra ilfeel padanya.

"Oh gitu," jawab Andra yang malah melebarkan senyumnya.

Ruby kembali dibuat ketar-ketir saat melihat senyuman Andra yang justru semakin melebar. Demi menahan reaksi berlebihannya, Ruby sampai mengepalkan kedua tangannya untuk menguatkan imannya.

"Mau ketemu Dara, kan?"

"Iya, Kak!" jawab Ruby tergesa-gesa. Karena ia sudah tak tahan menahan emosi yang bergejolak di dalam hatinya.

"Yaudah. Dara ada di kamarnya. Masuk aja."

"Iya, Kak! Gue ijin masuk masuk yah kak."

"Iya, silahkan."

Setelah Andra mengizinkan, Ruby mengangguk sopan pada Andra lalu ia masuk dengan langkah cepat seperti berlari. Ia tak tahan untuk segera meluapkan emosinya pada sahabatnya.

Dan Andra, ia mengangkat kedua sudut bibirnya saat melihat Ruby yang berlari masuk ke rumahnya. Ia tak habis pikir dengan tingkah aneh teman adiknya itu. Sebenarnya apa yang ada di otak Ruby? Itulah pertanyaan yang ada di benak Andra.

...****************...

Ruby membuka pintu kamar Dara dengan kasar. Ia pun segera berlari menghampiri Dara yang tengah tengkurap dengan tangan yang sibuk berkutat dengan laptop.

"DARA!" teriak Ruby. Setelah itu ia ikut menghempaskan tubuhnya di atas kasur lalu memeluk Dara.

"Lo kenapa sih?! Dateng-dateng meluk gue!" Dara merasa kesal karena risih dengan perlakuan Ruby yang tiba-tiba memeluknya.

"Ra, lo tau gak?!" tanya Ruby.

"Gak, gue gak tau!" jawab Dara ketus.

"Dengerin dulu!" seru Ruby. "Gue abis ketemu pangeran di bawah dan dia senyum ke gue dan gue melting banget Ra! Aa... "

Ruby malah menenggelamkan wajahnya di tubuh Dara untuk menahan teriakannya. Ia pun semakin mengeratkan pelukannya, tentu hal itu membuat Dara semakin kesal.

"Bisa gak, gak usah kaya gini! Udah tau gue lagi ngetik. Jadi salah mulu kan!" kesal Dara.

"Gak bisa," jawab Ruby dan kembali menenggelamkan wajahnya.

Dara menarik nafas kasar. Ia tak tahan melihat tingkah Ruby yang sangat menjengkelkan. Kalau sudah begini, mau tak mau ia harus mengeluarkan ancamannya. "Kalo gak bisa, pulang aja, gih."

Ruby langsung memberhentikan aksinya dan langsung melepaskan pelukannya dari Dara. Baru saja datang, masa iya dia langsung diusir.

"Ih. Lo mah gak bisa ngebiarin temennya seneng," kini Ruby yang kesal. Ia pun sedikit memanyunkan bibirnya.

"Seneng sih seneng, tapi gak usah lebay gitu deh!" ujar Dara. "Lagian, siapa sih pangeran itu sampe buat lo kaya gini?" tanya Dara.

Ruby kembali mengembangkan senyumannya. "Kakak lo lah."

Dara memutar bola matanya malas. Ia kira siapa pangeran itu. Ternyata kakaknya. Ia semakin tak ingin tahu.

"Kok bisa sih kakak elo gantengnya kaya Song Jong Ki parah!"

"Tadi pas kak Andra senyum ke gue. Beh... Jantung gue langsung berhenti, Ra!"

"Gue tadi hampir aja pingsan kalo gak buru-buru ke sini."

"Kalo iman gue masih kuat, pengen rasanya gue lama-lamaan sama kakak elo."

"Oh god! Kenapa sih iman gue seletoy bihun!"

Dara tak menghiraukan ocehan Ruby. Ia lebih tertarik untuk kembali berkutat dengan laptopnya untuk menyelesaikan tugas dari Ibu Yati.

"Lo dengerin gue gak sih?!" kesal Ruby karena Dara hanya diam mengabaikan ocehannya.

"Denger," jawab Dara malas.

"Trus kenapa diem aja?"

"Iya gue harus gimana?"

"Iya nanggepin omongan gue kek!" geram Ruby.

"Iya gue nanggepinnya gimana? Yang lo omongin itu abang gue."

Ruby diam. Salah dia juga curhat tentang Andra pada adiknya. Pasti Dara tak tertarik.

"Yaudah deh gue gak cerita-cerita lagi," ujar Ruby merasa sedih.

"Ya udah mending kita buru-buru selesain tugasnya. Biar lo pulangnya gak kemaleman."

Memang tujuan Ruby ke rumah Dara adalah untuk mengerjakan tugas makalah dari Ibu Yati. Namun seakan tujuan itu sempat Ruby lupakan saat ia melihat Andra.

Baru saja Ruby membuka buku biologi untuk membantu mencari referensi, namun mulutnya gatal sekali untuk kembali membuka suara.

"Lo gak pernah tau sih rasanya ngeliat cowok yang lo suka. Bahagia banget tau," ujar Ruby tiba-tiba.

"Kenapa sampe sekarang gak ada cowok yang bener-bener bikin lo jatuh cinta. Jangan jauh-jauh deh. Yang bikin lo suka aja, ada enggak?" tanya Ruby.

Dara mengangkat bahunya acuh. Tak tertarik dengan pertanyaan Ruby.

Dengan kasar, Ruby kembali menutup bukunya. Ia sangat gatal untuk memaki Dara.

"Sumpah. Lo aneh banget tau gak sih, Ra!" kesal Ruby. Ia membetulkan posisinya yang tadinya tengkurap menjadi terduduk supaya ia lebih mantap menceramahi Dara.

"Nih yah. Tadi aja udah ada dua cogan yang ada di deket elo! Lo nggak tertarik sama mereka?" tanya Ruby.

"Enggak," jawab Dara acuh.

"Wah emang gak normal sih lo," maki Ruby. "Oke gue tau alasan lo gak suka sama Kak Abhay. Tapi Kak Rakha! Lo gak tertarik juga sama dia? Dia tadi udah perhatian banget loh sama elo. Hati lo gak bergetar gitu, walaupun sedikit?"

"Enggak," jawab Dara lagi.

Ruby menghela nafas pasrah. Tak tau lagi dengan pemikiran Dara. Ia sempat curiga, apa temannya ini hatinya terbuat dari tanah liat?

"Padahal kurang apa lagi coba Kak Rakha ini. Udah ganteng kalem kaya Jung Hae In, berprestasi lagi," ucap Ruby pasrah.

"Ya kalau pun gue suka sama Kak Rakha, emang Kak Rakha mau sama gue?" tanya Dara polos.

Ruby yang mendengarnya langsung berdecak sebal. Temannya ini harus diberi materi percintaan, karena temannya ini sangat buta tentang hal percintaan.

"Nih ya. Lo sadar gak sih? Dengan Kak Rakha tadi nawarin lo tumpangan, itu artinya dia perhatian sama elo dan artinya juga dia suka sama elo!" ungkap Ruby menggebu-gebu.

Bukannya terenyuh, Dara malah tertawa mendengar perkataan Ruby.

"Elo aneh-aneh aja sih, By! Masa iya cuma nawarin tumpangan lo sebut suka," ucap Dara, lalu ia melanjutkan tawanya.

Ruby mendengus sebal melihat reaksi Dara yang malah menanggapi omongannya dengan tidak serius. Ia pun berniat bertanya kepada Dara untuk memperkuat argumennya.

"Sekarang gue tanya sama elo. Sebelumnya Kak Rakha pernah ngasih sesuatu gak sama elo? Atau pernah bertindak sesuatu sama elo?"

Dara memberhentikan tawanya. Mencoba mengingat-ingat kembali setiap momen kebersamaan dia dengan Rakha. "Ya paling pas latihan. Kak Rakha sering ngasih gue minuman, trus-"

"Trus apa lagi!" potong Ruby bersemangat.

"Trus dia pernah nganterin gue ke halte pake motornya. Dia sih maunya sampe rumah, tapi gue nya gak mau."

"Nah itu! Itu, Ra!" seru Ruby emosi.

"Itu apa?"

"Ya itu contoh nyatanya!"

"Ya elah cuman min-"

"Tapi gak sekali doang kan ngasih nya?"

"Enggak sih, sering."

"Nah itu dia! Fix. Dia suka sama elo, Ra! Percaya sama gue," ujar Ruby dengan yakin seyakin-yakinnya.

Dara menggelengkan kepalanya tak percaya. "Gak usah ngadi-ngadi deh. Ngaco lo," ucapnya dibarengi tawa kecil.

"Itu suka Ra namanya. Itu namanya cinta!" ujar Ruby dengan tegas.

Dara kembali menggelengkan kepalanya tak mau percaya. Cinta? What is love? Gue gak tau sama sama sekali! ujarnya dalam hati.

Di tengah mereka yang sedang berdebat, tiba-tiba terdengar suara nada dering dari gadget Dara.

Dara meraih ponselnya lalu ia mengernyitkan dahinya, karena yang menelponnya adalah dari nomer yang tidak dikenal.

"Siapa?" tanya Ruby heran.

"Gak tau."

Dara segera mengangkat telepon itu, lalu mengucap salam. "Halo, ini siapa?"

"Lo gak ngenalin suara gue?" tanya orang itu di balik telepon.

Dara mengingat-ingat orang yang memiliki suara seperti itu. Tak lama ia pun tersadar dan sedikit melebarkan matanya.

"Kak Abhay? Kok tau nomer gue?!" seru Dara.

Ruby yang mendengarnya pun ikut membulatkan matanya lebar. Malah lebih lebar dari Dara.

"Gue kan pernah nyuri nomer elo. Lupa?"

Kini mulut Dara yang terbuka. Ia sempat lupa bahwa Abhay pernah mencuri nomernya saat hari dimana ia diguyur air oleh trio macan.

"Trus mau ngapain nelpon gue?" tanya Dara tanpa berbasa-basi.

"Ya... Gue mastiin aja ini bener nomer lo. Dan mastiin juga kalo mainan gue masih hidup," ujar Abhay tak berperasaan.

"Kakak bener-bener udah gila!" ucap Dara sebal dan langsung menutup telepon secara sepihak. Dan membanting hpnya asal ke atas kasur.

Ruby langsung penasaran setelah Dara menutup telepon. "Kak Abhay ngomong apa barusan?"

"Gak penting banget. Masa iya dia cuma mau mastiin gue masih hidup apa enggak!" jawab Dara masih emosi.

"Nah it-"

"Itu apa?! Lo mau bilang cinta juga?!" sergap Dara dengan kesal.

"Ya... Bisa jadi," jawab Ruby yang langsung dihadiahi pelototan dari Dara.

Terpopuler

Comments

Umaymay Sifa

Umaymay Sifa

si abay mastiin dara masih hidup atau gak wkwkwk😂😂

2022-04-06

4

Anonymous

Anonymous

letoy kaya bihun...yg bener aja by

2022-04-06

1

Taniarzk

Taniarzk

Dara berhati tanah liat🤣

2022-03-27

2

lihat semua
Episodes
1 1. Sial
2 2. Hilang akal
3 3. Start the game
4 4. Aku bodoh
5 5. Ada lengkuas di balik rendang
6 6. Possible or impossible
7 7. Playing with fire
8 8. Apel
9 9. Ancaman baru
10 10. Manis di awal pahit di akhir
11 11. Counter attack
12 12. Sandiwara di pagi hari
13 13. Basah
14 14. New plan
15 15. Crazy with him
16 16. Happy anniversary!
17 17. Because i am Leona
18 18. What is love?
19 19. Menyerah?
20 20. What's that feeling?
21 21. Satu kata lekat diingatan
22 22. Curious
23 23. Cemburu?
24 24. Accident
25 25. Atap senja
26 26. Wasiat Andra
27 27. Bertemu camer
28 28. Gempar
29 29. Event soon
30 30. Bertemu camer part 2
31 31. Kisah berlanjut
32 32. Kontras kehidupan
33 33. Kembali berulah
34 34. Hero
35 35. Ruby sungguh meresahkan
36 36. Debaran
37 37. Cemburu lagi?
38 38. Penolakan
39 39. Murka
40 40. Malam Minggu
41 41. Malam Minggu #2
42 42. Terlanjur basah
43 43. The day
44 44. Rivalitas
45 45. Rivalitas #2
46 46. Pagi yang sangat panas
47 47. Mission completed
48 48. Vano effect
49 49. Kotak tapi bukan Spongebob
50 50. Pemberontakan
51 51. Pemberontakan #2
52 52. Abhay's secret
53 53. Oh Sh*T! I Love You
54 54. The real relationship
55 55. Pengakuan
56 56. Suhu kembali memanas
57 57. Pertarungan
58 58. Serangan hati
59 59. First date
60 60. Having fun, but not for someone
61 61. Fakta terungkap
62 62. Go public
63 63. Aroma coklat buku baru
64 64. Kamu bagaikan buku baru
65 65. Mencari masalah
66 66. Tanggung jawab
67 67. Harus ketemu!
68 68. Hasrat
69 69. Class meeting
70 70. Kalah saing? Itu bukan Abhay
71 71. Drama di meja makan
72 72. Holiday is coming
73 73. Teman benalu
74 74. Hanya ada kita
75 75. Keuwuan di balik musibah
76 76. Sebuah cerita di villa
77 77. Ruby!
78 78. Awal dari ...
79 79. Senang atau sedih?
80 80. Back to school
81 81. Pengakuan
82 82. Sebuah keputusan
83 83. The real reason is ...
84 84. Pada akhirnya
85 85. Kecurigaan
86 86. Rumah kita
87 87. Teringat kembali
88 88. Terungkap!
89 89. Titik terang menyakitkan
90 90. Permintaan terakhir
91 91. Menghilang
92 92. Asa masih ada
93 93. Kenyataan pahit
94 94. Mendung
95 95. Pilu
96 96. Inikah takdir kita?
97 97. Pasca
98 98. Aneh
99 99. Pengakuan Rakha
100 100. Melepas rindu
101 101. Inginku hentikan waktu
102 102. Cup!
103 103. Aksi gila Dara
104 104. Kesialan membawa cinta (END)
105 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 105 Episodes

1
1. Sial
2
2. Hilang akal
3
3. Start the game
4
4. Aku bodoh
5
5. Ada lengkuas di balik rendang
6
6. Possible or impossible
7
7. Playing with fire
8
8. Apel
9
9. Ancaman baru
10
10. Manis di awal pahit di akhir
11
11. Counter attack
12
12. Sandiwara di pagi hari
13
13. Basah
14
14. New plan
15
15. Crazy with him
16
16. Happy anniversary!
17
17. Because i am Leona
18
18. What is love?
19
19. Menyerah?
20
20. What's that feeling?
21
21. Satu kata lekat diingatan
22
22. Curious
23
23. Cemburu?
24
24. Accident
25
25. Atap senja
26
26. Wasiat Andra
27
27. Bertemu camer
28
28. Gempar
29
29. Event soon
30
30. Bertemu camer part 2
31
31. Kisah berlanjut
32
32. Kontras kehidupan
33
33. Kembali berulah
34
34. Hero
35
35. Ruby sungguh meresahkan
36
36. Debaran
37
37. Cemburu lagi?
38
38. Penolakan
39
39. Murka
40
40. Malam Minggu
41
41. Malam Minggu #2
42
42. Terlanjur basah
43
43. The day
44
44. Rivalitas
45
45. Rivalitas #2
46
46. Pagi yang sangat panas
47
47. Mission completed
48
48. Vano effect
49
49. Kotak tapi bukan Spongebob
50
50. Pemberontakan
51
51. Pemberontakan #2
52
52. Abhay's secret
53
53. Oh Sh*T! I Love You
54
54. The real relationship
55
55. Pengakuan
56
56. Suhu kembali memanas
57
57. Pertarungan
58
58. Serangan hati
59
59. First date
60
60. Having fun, but not for someone
61
61. Fakta terungkap
62
62. Go public
63
63. Aroma coklat buku baru
64
64. Kamu bagaikan buku baru
65
65. Mencari masalah
66
66. Tanggung jawab
67
67. Harus ketemu!
68
68. Hasrat
69
69. Class meeting
70
70. Kalah saing? Itu bukan Abhay
71
71. Drama di meja makan
72
72. Holiday is coming
73
73. Teman benalu
74
74. Hanya ada kita
75
75. Keuwuan di balik musibah
76
76. Sebuah cerita di villa
77
77. Ruby!
78
78. Awal dari ...
79
79. Senang atau sedih?
80
80. Back to school
81
81. Pengakuan
82
82. Sebuah keputusan
83
83. The real reason is ...
84
84. Pada akhirnya
85
85. Kecurigaan
86
86. Rumah kita
87
87. Teringat kembali
88
88. Terungkap!
89
89. Titik terang menyakitkan
90
90. Permintaan terakhir
91
91. Menghilang
92
92. Asa masih ada
93
93. Kenyataan pahit
94
94. Mendung
95
95. Pilu
96
96. Inikah takdir kita?
97
97. Pasca
98
98. Aneh
99
99. Pengakuan Rakha
100
100. Melepas rindu
101
101. Inginku hentikan waktu
102
102. Cup!
103
103. Aksi gila Dara
104
104. Kesialan membawa cinta (END)
105
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!