5. Ada lengkuas di balik rendang

Di pagi hari yang biasa saja.

"Dara kalo lo nggak cepet-cepet keluar gue tinggalin yah!" teriak Andra dari luar rumah.

Kali ini Andra mengantarkan Dara ke sekolah dengan pakaian yang rapi. Karena hari ini juga ia ada kelas kuliah. Tahun ini ia sudah memasuki semester 4. Ia mengambil jurusan arsitektur, tidak mengikuti jejak orang tuanya yang berada di dunia kesehatan.

"Bentar! Gue lagi cari kaos kaki gue dulu!" jawab Dara dari dalam rumah.

"Gue itung sampe tiga. Kalo belum keluar juga gue tinggalin!" ancam Andra.

"Sa-"

Belum sempat Andra menghitung angka satu, namun Dara sudah keluar sambil membopong-bopong sepatu di tangannya. Ia segera mengikat tali sepatunya secara kilat lalu berdiri dan bersiap untuk berangkat.

Dara hendak menaiki motor kakaknya, namun diurungkan karena ada sesuatu yang tertinggal.

"Tunggu. Gue lupa sesuatu," ucap Dara.

"Apa lagi sih?!" kesal Andra. Ia yang tadinya hendak naik pun menjadi tidak jadi.

Setelah itu Dara justru meninju perut Andra dengan cukup keras hingga membuat Andra meringis kesakitan.

"Aw... Lo gila yah?! Kenapa tiba-tiba ninju gue?!" tanya Andra sambil memegangi perutnya.

"Ini bayaran lo karna perbuatan lo kemarin. Karena pas gue pulang lo nggak ada, ya gue ngelakuin sekarang," tutur Dara tanpa ada rasa bersalah.

"Lo bener-bener Adek jahanam yah," ucap Andra masih meringis kesakitan.

Andra tak berbohong bahwa ia kesakitan, mengingat Dara ikut ekstrakulikuler taekwondo di sekolah. Jadi tinjuan-tinjuan seperti itu sangat mudah dilakukan oleh Dara.

"Bodo amat gue tinggal."

Andra pun dengan kesal menaiki motor dan melajukan motornya berjalan keluar rumah, tanpa meminta persetujuan pada Dara.

"Woy. Apa-apaan nih!" kesal Dara.

Ia pun langsung berlari mengejar Andra yang sudah keluar. Namun setelah ia keluar ia mendapati kakaknya yang berhenti di depan gerbang.

"Lo siapa? Kenapa ada di depan rumah gue?" tanya Andra pada seseorang yang tiba-tiba sudah berdiri di depan gerbang rumahnya.

Dara terkejut setelah melihat orang yang sedang diajak bicara dengan Andra.

Kak Abhay! Kenapa dia ada di sini?, ucapnya dalam hati.

"Gue mau ngajak Dara ke sekolah," jawab Abhay.

"Lo temennya Dara?" tanya Andra lagi dengan posisi yang masih nangkring di motornya.

"Gue pacarnya Dara," jawab Abhay enteng.

Dara langsung membelalakkan matanya. Tak percaya dengan apa yang ia dengar. Begitu pun dengan Andra, ia pun sama terkejutnya. Lalu ia pun menoleh pada Dara.

"Woy. Kok lo gak bilang kalo lo punya pacar?" tanya Andra dibarengi senyuman jahil.

"Nggak! Dia bukan pacar gue." Dara ngeles.

Mendengarnya, Abhay jelas tak terima.

"Lo lupa Ra? Padahal baru kemarin kita resmi jadian," ucapnya tegas. Tanpa mempedulikan pelototan Dara di balik punggung kakaknya. Dari raut wajahnya sudah jelas bahwa Dara tidak ingin kakaknya tahu tentang hubungannya.

"Udah bro. Gue percaya sama lo kok," ucap Andra pada Abhay. Lalu ia beralih menoleh pada Dara. "Woy. Lo gak usah malu-malu kalo emang punya pacar. Lagian pacar lo oke juga. Syukur-syukur dia mau sama lo," ucapnya lagi di barengi tawa ledek.

Setelah itu, Andra kembali menghidupkan motornya dan hendak pergi meninggalkan mereka. Namun sebelum itu. Sebagai kakaknya Dara, ia berniat memberi wejangan pada 'calon' adik iparnya itu.

"Syukur bro ada lo, gue jadi gak repot-repot lagi nganterin dia. Dan lo harus betah sama dia yah. Dia emang suka gigit tapi ia juga penurut kok," ucap Andra yang membuat Abhay tertawa kecil.

"Bang, lo kira gue anak anjing!" kesal Dara tak terima dengan pernyataan kakaknya.

"Gue pergi yah," pamit Andra pada Abhay.

"Iya bang," ucapnya dibarengi anggukan kecil dari Abhay.

Tak menghiraukan Dara, Andra pun pergi meninggal mereka.

"Aish dia bener ninggalin gue lagi," kesal Dara lagi.

Kepergian Andra meninggalkan kecanggungan di antara mereka. Untuk sepersekian detik tak ada yang berbicara. Hingga akhirnya Abhay yang memecahkan keheningan.

"Kenapa lo ngeles?" tanya Abhay pada Dara.

"Ngeles apannya?" Dara berbalik bertanya.

"Lo gak mau ngaku kalo kita pacaran."

"Emang kita pacaran?"

"Trus kenapa lo nerima gue?"

Dara membisu. Ia tak bisa menyangkal. Karena memang benar apa yang dikatakan Abhay. Ia juga tak mungkin ngeles dan mengakui kebodohannya. Bisa-bisa hilang harga dirinya.

"Udahlah jangan bahas itu. Kakak mau nganterin gue sekolah, kan? Ya udah ayok!" ucap Dara mengalihkan pembicaraan. Lalu ia berjalan ke arah motor Abhay.

Entah kenapa, kini Dara sudah percaya diri menaiki motor Abhay tanpa disuruh lebih dahulu. Sangat berbeda dengan kemarin, di mana ia masih sok-sok jual mahal.

Abhay pun cukup dibuat kaget melihat tingkah Dara yang tiba-tiba sudah duduk manis di jok motornya. Tak ingin tahu alasannya, ia pun bergegas naik, kemudian menjalankan motornya dan juga 'rencananya'.

...****************...

Abhay melajukan motornya bagai orang kesetanan. Ini jauh lebih cepat dari kecepatan motor Andra saat itu.

"KAK KALO MAU MATI JANGAN NGAJAK-NGAJAK!" teriak Dara dengan sangat keras di balik punggung Abhay.

Abhay tak menjawab. Ia begitu fokus memperhatikan jalan dan menyalip setiap kendaraan yang ada di depannya. Dia sudah seperti pembalap MotoGP profesional.

Dan Dara. Ia terpejam sambil berdoa agar tidak terjadi hal buruk yang menimpanya. Dan dia memegangi pinggang Abhay tanpa meminta persetujuan dari si pemilik. Ia tidak peduli bagaimana respon Abhay, karna kini yang terpenting adalah keselamatannya.

Dara sesaat membuka matanya untuk melihat situasi di sekitar. Dan begitu terkejutnya Dara, ketika ia melihat ia sudah berada di daerah yang jauh dari sekolah.

"KAK LO MAU BAWA GUE KE MANA! INI BUKAN JALAN KE SEKOLAH!" ucap Dara keras karena Abhay masih melajukan motornya dengan kecepatan yang sama.

Abhay kembali tak menjawab. Dara pun memutuskan untuk mencari cara lain agar Abhay mau memberhentikan motor.

"KALO KAKAK DIEM AJA. GUE LOMPAT YAH!" ancam Dara.

"LOMPAT AJA KALO BERANI." Kali ini Abhay merespon dan tidak tergoyahkan dengan ancaman Dara. Toh yang lompat Dara bukan dirinya, yang nanti celaka juga Dara bukan dirinya. Pikirannya.

Dara menggerutu dalam hati. Memang salahnya dia berharap Abhay akan peduli dengan keselamatannya. Nyatanya yang ia hadapi itu Abhay.

Dara kembali memutar otaknya. Mencari ide yang lebih tepat. Tak lama muncul sebuah bohlam lampu di kepalanya.

"TOLONG ADA YANG NYULIK SAYA! TOLONG! TOLONGIN SAYA! DIA ORANG JAHAT! TOLONG!" teriak Dara bagaikan toa masjid.

Ternyata teriakan Dara membuahkan hasil karena ada beberapa pengendara motor yang membuntutinya.

"WOY BERENTI WOY!" teriak pengendara motor itu.

"WOY BERENTI!" teriak pengendara lainnya.

Abhay berdecak kesal mengetahui sudah banyak orang yang membuntutinya.

"Lo apa-apaan sih pake teriak kaya gitu!" kesal Abhay sambil mengurangi kecepatan motornya.

"Ya Kakak sendiri apa-apaan?! Ya gue gak bisa pasrah lah," timpal Dara tak mau kalah.

Karena tak ingin memperbanyak orang yang salah paham dan membuntutinya, abhay memutuskan memberhentikan motornya.

Dara pun segera turun setelah Abhay berhenti. Jantungnya seperti masih di rumah. Ia pun langsung sibuk mengatur nafasnya yang tidak teratur.

Dan Abhay, ia pun turun dan hendak menjelaskan pada orang-orang agar tidak terjadi kesalahpahaman.

"Apa-apaan kamu?!" tanya salah satu pengendara motor yang membuntutinya tadi.

"Maaf Pak ini salah paham. Saya bukan orang jahat. Dia itu pacar saya. Kita ini lagi bertengkar. Jadi mohon maklum yah, Pak," ucap Abhay berusaha meyakinkan.

"Bohong kamu! Bagaimana saya bisa percaya?" tanya pengendara motor lainnya.

Abhay berdecak kesal. Ia pun menoleh pada Dara yang sedang terengah-engah. "Hey. Jelasin kalo gue bukan penjahat," pinta Abhay.

"Emang lo jahat," jawab Dara yang langsung dihadiahi pelototan dari Abhay.

"Tuh kan! Ayo kita bawa dia ke polisi!" perintah salah satu orang.

"Eh jangan Pak jangan." Abhay memohon dan kembali menoleh pada Dara meminta pertolongan.

Dara melihat tatapan memelas dari kedua mata Abhay. Melihatnya ia langsung goyah. Sebenci-bencinya dia pada Abhay, ia tak tega juga jika melihat 'pacarnya' akan dibawa ke polisi.

"Maaf, Pak. Dia bener. Dia memang pacar saya. Kita lagi bertengkar," ujar Dara menjelaskan pada semua orang.

Mendengar penjelasan dari Dara, orang-orang itu tidak jadi menyeret Abhay lalu merasa kecewa karna baru saja dipermainkan oleh kedua muda-mudi.

"Lain kali kalo ada masalah diselesaikan baik-baik. Jangan berbahaya seperti ini," ucap salah satu orang dari mereka.

"Iya, Pak. Sekali lagi maaf ya, Pak," tutur Dara meminta maaf.

Tak lama orang-orang pun pergi meninggalkan mereka berdua.

Abhay bernafas lega setelah orang-orang pergi meninggalkannya. Ia bersyukur karena tidak jadi menjadi mangsa di pagi hari.

Abhay kembali menoleh pada Dara dengan tatapan dingin.

"Kenapa? ini juga gara-gara Kakak," tutur Dara tanpa ada rasa bersalah.

Abhay tak menjawab. Ia malah menaiki motornya dan bergegas pergi meninggalkan Dara sendirian di pinggir jalan.

"WOY KAMPRET. GUE DITINGGALIN!" teriak Dara dengan sangat kesal.

Dara menyesali dirinya karena sudah menyelamatkan nyawa Abhay. Andai saja ia membiarkan Abhay diseret ke polisi, mungkin dia tidak akan sial seperti ini.

Kemudian ia teringat kejadian kemarin di mana Abhay mengantarkannya pulang.

"Oh jadi ini alasannya dia kemaren nganterin gue pulang supaya dia tau rumah gue dan ngerencanain ini semua!" ucapnya kesal.

Dara akhirnya mengetahui kecurigaan dia kemarin. Ternyata ada lengkuas dibalik rendang. Mana mungkin Abhay berbuat baik padanya tanpa alasan jelas.

Dan alasan 'pacar'. Itu hanya kedok semata everybody.

Dara menengok benda yang melingkar dipergelangan tangannya. Betapa terkejutnya dia saat jam menunjukkan pukul 07.05.

"Anjir gue bolos!"

Terpopuler

Comments

Umaymay Sifa

Umaymay Sifa

ternyata ada maksud tujuan☺

2022-04-05

2

lihat semua
Episodes
1 1. Sial
2 2. Hilang akal
3 3. Start the game
4 4. Aku bodoh
5 5. Ada lengkuas di balik rendang
6 6. Possible or impossible
7 7. Playing with fire
8 8. Apel
9 9. Ancaman baru
10 10. Manis di awal pahit di akhir
11 11. Counter attack
12 12. Sandiwara di pagi hari
13 13. Basah
14 14. New plan
15 15. Crazy with him
16 16. Happy anniversary!
17 17. Because i am Leona
18 18. What is love?
19 19. Menyerah?
20 20. What's that feeling?
21 21. Satu kata lekat diingatan
22 22. Curious
23 23. Cemburu?
24 24. Accident
25 25. Atap senja
26 26. Wasiat Andra
27 27. Bertemu camer
28 28. Gempar
29 29. Event soon
30 30. Bertemu camer part 2
31 31. Kisah berlanjut
32 32. Kontras kehidupan
33 33. Kembali berulah
34 34. Hero
35 35. Ruby sungguh meresahkan
36 36. Debaran
37 37. Cemburu lagi?
38 38. Penolakan
39 39. Murka
40 40. Malam Minggu
41 41. Malam Minggu #2
42 42. Terlanjur basah
43 43. The day
44 44. Rivalitas
45 45. Rivalitas #2
46 46. Pagi yang sangat panas
47 47. Mission completed
48 48. Vano effect
49 49. Kotak tapi bukan Spongebob
50 50. Pemberontakan
51 51. Pemberontakan #2
52 52. Abhay's secret
53 53. Oh Sh*T! I Love You
54 54. The real relationship
55 55. Pengakuan
56 56. Suhu kembali memanas
57 57. Pertarungan
58 58. Serangan hati
59 59. First date
60 60. Having fun, but not for someone
61 61. Fakta terungkap
62 62. Go public
63 63. Aroma coklat buku baru
64 64. Kamu bagaikan buku baru
65 65. Mencari masalah
66 66. Tanggung jawab
67 67. Harus ketemu!
68 68. Hasrat
69 69. Class meeting
70 70. Kalah saing? Itu bukan Abhay
71 71. Drama di meja makan
72 72. Holiday is coming
73 73. Teman benalu
74 74. Hanya ada kita
75 75. Keuwuan di balik musibah
76 76. Sebuah cerita di villa
77 77. Ruby!
78 78. Awal dari ...
79 79. Senang atau sedih?
80 80. Back to school
81 81. Pengakuan
82 82. Sebuah keputusan
83 83. The real reason is ...
84 84. Pada akhirnya
85 85. Kecurigaan
86 86. Rumah kita
87 87. Teringat kembali
88 88. Terungkap!
89 89. Titik terang menyakitkan
90 90. Permintaan terakhir
91 91. Menghilang
92 92. Asa masih ada
93 93. Kenyataan pahit
94 94. Mendung
95 95. Pilu
96 96. Inikah takdir kita?
97 97. Pasca
98 98. Aneh
99 99. Pengakuan Rakha
100 100. Melepas rindu
101 101. Inginku hentikan waktu
102 102. Cup!
103 103. Aksi gila Dara
104 104. Kesialan membawa cinta (END)
105 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 105 Episodes

1
1. Sial
2
2. Hilang akal
3
3. Start the game
4
4. Aku bodoh
5
5. Ada lengkuas di balik rendang
6
6. Possible or impossible
7
7. Playing with fire
8
8. Apel
9
9. Ancaman baru
10
10. Manis di awal pahit di akhir
11
11. Counter attack
12
12. Sandiwara di pagi hari
13
13. Basah
14
14. New plan
15
15. Crazy with him
16
16. Happy anniversary!
17
17. Because i am Leona
18
18. What is love?
19
19. Menyerah?
20
20. What's that feeling?
21
21. Satu kata lekat diingatan
22
22. Curious
23
23. Cemburu?
24
24. Accident
25
25. Atap senja
26
26. Wasiat Andra
27
27. Bertemu camer
28
28. Gempar
29
29. Event soon
30
30. Bertemu camer part 2
31
31. Kisah berlanjut
32
32. Kontras kehidupan
33
33. Kembali berulah
34
34. Hero
35
35. Ruby sungguh meresahkan
36
36. Debaran
37
37. Cemburu lagi?
38
38. Penolakan
39
39. Murka
40
40. Malam Minggu
41
41. Malam Minggu #2
42
42. Terlanjur basah
43
43. The day
44
44. Rivalitas
45
45. Rivalitas #2
46
46. Pagi yang sangat panas
47
47. Mission completed
48
48. Vano effect
49
49. Kotak tapi bukan Spongebob
50
50. Pemberontakan
51
51. Pemberontakan #2
52
52. Abhay's secret
53
53. Oh Sh*T! I Love You
54
54. The real relationship
55
55. Pengakuan
56
56. Suhu kembali memanas
57
57. Pertarungan
58
58. Serangan hati
59
59. First date
60
60. Having fun, but not for someone
61
61. Fakta terungkap
62
62. Go public
63
63. Aroma coklat buku baru
64
64. Kamu bagaikan buku baru
65
65. Mencari masalah
66
66. Tanggung jawab
67
67. Harus ketemu!
68
68. Hasrat
69
69. Class meeting
70
70. Kalah saing? Itu bukan Abhay
71
71. Drama di meja makan
72
72. Holiday is coming
73
73. Teman benalu
74
74. Hanya ada kita
75
75. Keuwuan di balik musibah
76
76. Sebuah cerita di villa
77
77. Ruby!
78
78. Awal dari ...
79
79. Senang atau sedih?
80
80. Back to school
81
81. Pengakuan
82
82. Sebuah keputusan
83
83. The real reason is ...
84
84. Pada akhirnya
85
85. Kecurigaan
86
86. Rumah kita
87
87. Teringat kembali
88
88. Terungkap!
89
89. Titik terang menyakitkan
90
90. Permintaan terakhir
91
91. Menghilang
92
92. Asa masih ada
93
93. Kenyataan pahit
94
94. Mendung
95
95. Pilu
96
96. Inikah takdir kita?
97
97. Pasca
98
98. Aneh
99
99. Pengakuan Rakha
100
100. Melepas rindu
101
101. Inginku hentikan waktu
102
102. Cup!
103
103. Aksi gila Dara
104
104. Kesialan membawa cinta (END)
105
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!