12. Sandiwara di pagi hari

"Dara, lo dipanggil sama Pak Sugito tuh," ujar Dito di ambang pintu. Dito adalah teman sekelasnya Dara.

"Kenapa?" tanya Dara bingung.

"Mana gue tau. Tadi gue gak sengaja lewat BK. Trus suruh sekalian panggil lo," ungkap Dito lagi.

Sebenarnya Dara kini sedang mengerjakan PR yang belum selesai ia kerjakan. Karena jam pertama kosong dikarenakan Ibu Yati. Guru Biologi. Ada urusan sebentar, jadi ia memanfaatkan jam kosong itu untuk mengerjakan PR matematika dari ibu Desi yang lupa ia kerjakan.

Mau tak mau Dara harus kembali menunda PR nya lagi, dan memutuskan pergi menemui Pak Sugito

Dara beranjak dari bangkunya. "By, gue ke ruang BK dulu yah."

"Lo habis buat masalah?" tanya Ruby heran.

"Gue juga gak tahu. Perasaan gak," jawab Dara. "Yaudah gue ke sana dulu yah," pamitnya.

Dara berjalan keluar dari kelasnya menuju ruang BK yang tak jauh dari kelasnya. Lalu ia iseng melihat kelas-kelas lainnya yang ternyata jauh berbeda dengan kelasnya. Suasananya sangat serius sekali. Dan Dara sangat beruntung, di saat ia lupa mengerjakan PR, tidak ada guru yang mengajar.

Dara sudah sampai di ruang BK, sebelum masuk ia tak lupa untuk mengetuk pintu terlebih dahulu.

tok tok tok

"Iya silahkan masuk."

Setelah mendengar Pak Sugito mempersilahkan dirinya masuk, Dara pun membuka pintu itu perlahan.

"Bapak manggil saya?" tanya Dara dengan sopan.

"Iya. Silahkan duduk," seru Pak Sugito. Dara pun menuruti perkataan Pak Sugito dan duduk di sofa empuk.

Di sana Dara tak sendiri, namun juga sudah ada tiga orang lainnya. Orang itu adalah Angel,Rere dan Selly. Dara sempat heran, mengapa ada mereka di sana. Dan ditambah heran setelah melihat pipi Angel yang sangat biru seperti habis dijilat setan.

"Jadi Bapak dikasih tau bahwa kamu abis meninju kakak kelas kamu. Angel," jelas Pak Sugito.

"Iya, Pak.Aw... sakit banget," ringkih Angel sambil memegangi pipi birunya.

Dara mengernyitkan dahinya heran. "Kapan saya ngelakuin itu?"

"Tadi pagi sebelum masuk kelas. Nih saksinya temen gue," ungkap Angel pada Dara.

"Iya, Pak. Saya liat sendiri kejadiannya." Rere ikut-ikutan nimbrung.

"Saya juga, Pak. Saya ngeliat dia meninju wajah temen saya," tambah Selly mencoba meyakinkan Pak Sugito agar percaya pada mereka.

Dara tersenyum miris mendengar pengakuan mereka bertiga. Mustahil sekali baginya untuk melakukan hal seperti itu. Karena kenyataannya, pagi-pagi Dara sudah sibuk berkutat dengan PR nya. Kini dia benar-benar sedang difitnah oleh ketiga ular.

Dara mendesah berat. "Tapi saya bener-bener gak ngelakuin itu, Pak."

"Lo jangan pura-pura deh! Kalo udah ada saksi lo gak bisa ngelak lagi." Angel ngegas, mencoba memojokkan Dara.

"Pura-pura gimana. Orang gue beneran gak ngelakuin."

"Mana ada maling ngaku."

"Trus kalo memang bener, apa alasan gue nyakitin Kakak?"

"Bukannya udah jelas, lo cemburu kalo Abhay deket-deket gue. Lagian gue gak akan rebut pacar lo kok."

Mendengar pernyataan Angel, membuat Pak Sugito sedikit tersentak. "Kamu pacaran sama Abhay?" tanya beliau.

"Iya Pak, mereka pacaran," jawab Angel.

"Wah saya baru tau. Kenapa bisa kamu pacaran sama anak begajulan macam dia. Padahal kamu anak yang berprestasi loh," ungkap Pak Sugito.

Dara memang cukup terkenal di sekolah karena ia beberapa kali pernah mengharumkan nama sekolah sebagai juara taekwondo tingkat sekolah maupun tingkatan lainnya. Jadi tak heran jika Pak Sugito mengatakan hal macam itu.

Pak Sugito berpikir sejenak. Beliau harus segera mungkin mengambil keputusan yang tepat untuk mengakhiri pertikaian di antara mereka.

"Ya sudah begini saja. Dara kalo memang benar kamu melakukan hal yang Angel katakan tadi, lebih baik kamu jangan mengulanginya lagi. Bapak tau kamu itu jago taekwondo tapi jangan bawa kemampuan kamu ke hal seperti ini," jelas Pak Sugito.

Angel tersenyum senang mendengar respon Pak Sugito yang sepertinya percaya dengan sandiwaranya. Berbanding terbalik dengan Dara, ia menghela nafas kasar merasa kecewa bahwa Pak Sugito berfikir bahwa ia benar-benar melakukannya.

"Jadi lebih baik kamu minta maaf saja ke Kakak kelas kamu," pinta Pak Sugito pada Dara.

Dara sudah pasrah. Tak ada yang bisa ia lakukan lagi. Percuma juga jika ia kembali mengelak, pasti tak akan ada yang percaya. Dengan berat hati, ia memutuskan untuk meminta maaf kepada Angel.

Dara menoleh menatap Angel untuk mengucapkan kalimat maaf. Namun saat ia menatap lebih dalam wajah Angel, ada hal aneh yang ia lihat.

Dara kembali menoleh pada Pak Sugito, seperti akan mengatakan sesuatu.

"Pak tapi sebelumnya, apa boleh saya minta air dan tisu?" pinta Dara pada Pak Sugito.

Pak Sugito menatap heran ke arah Dara. "Buat apa?" tanyanya.

"Saya mau ngelakuin sesuatu," jawab Dara. Lalu ia beralih melihat meja kerja Pak Sugito dimana ia melihat segelas minuman dan tisu. "Apa saya boleh minta itu?"

"Iya silahkan saja," jawab Pak Sugito dengan kebingungannya.

Dara pun beranjak berdiri, mengambil beberapa helai tisu yang ada di meja kerja Pak Sugito. Lalu ia membasahi tisu itu dengan air. Setelah selesai ia berjalan mendekat ke arah Angel.

"Maaf yah, Kak," izin Dara pada Angel.

Tak sempat Angel memberi izin, Dara sudah mengarahkan tisu yang basah itu kepada pipi Angel yang biru. Ia menggosokkan tisu itu. Dan benar saja, tisu yang putih kini berubah menjadi biru. Dara pun memperlihatkan tisu itu kepada pak Sugito.

"Tuh Bapak liat? Ini make up, Pak." ungkap Dara.

Angel pun membulatkan matanya sangat lebar. Bisa-bisanya Dara kepikiran untuk melakukan hal itu. Padahal jika dilihat, make up yang ia buat sangat sempurna untuk mengelabuhi orang.

"Angel! Kenapa kamu ngelakuin itu?!" murka Pak Sugito pada Angel.

Angel mematung. Kini apa yang ia rencanakan malah menjadi boomerang baginya.

"Ma-af, Pak. S-sa-ya gak ber-niat-"

"Gak niat gimana?! Orang kamu gambar-gambar muka kamu. Itu artinya kamu udah sangat niat," jelas Pak Sugito semakin membuat Angel tak bisa berkutik. "Sudah. Kamu yang seharusnya minta maaf sama Dara!" pintanya.

Dengan sangat terpaksa Angel pun harus meminta maaf kepada Dara, sebelum Pak Sugito kembali marah.

"Ma-af Da-ra. Gue udah fitnah elo," ucap Angel lirih.

Kini Pak Sugito beralih menatap Rere dan Selly. "Ruby. Selly. Kalian juga minta maaf!"

Dengan berat hati juga, mereka pun turut meminta maaf.

"Maafin gue Dara."

"Gue juga. Maafin gue."

Dara menggangguk menerima permintaan maaf mereka. "Iya gue maafin kok. Kalian juga pasti punya alasan tersendiri makanya berbuat kaya gini," jelasnya.

Masalah pun akhirnya selesai dan berakhir dengan pelaku menjadi korban dan korban menjadi pelaku. Pak Sugito pun menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan sandiwara yang telah dibuat oleh anak-anaknya.

"Ya sudah. Lebih baik kalian kembali ke kelas," perintah Pak Sugito. Mereka berempat pun berbondong-bondong bergegas keluar dari ruang sidang.

Setelah keluar, Dara berlari terbirit-birit menuju kelasnya. Bukan takut dilabrak kembali oleh Angel, namun ia ingat PR nya.

Namun jauh berbeda dengan trio macan. Mereka masih berada di sana dengan wajah yang sudah tak berbentuk.

"Pantesan gue gak asing liat tuh anak. Ternyata dia anak taekwondo yang berprestasi. Untung kemarin lo gak jadi ngehajar dia Jel."

Dengan polosnya Selly berkata seperti itu. Otomatis membuat Angel yang sudah panas, menjadi terbakar hebat.

"LO KENAPA BAHAS ITU SIH!" kesal Angel bagai kompor meleduk.

"Lagian siapa sih yang punya ide buruk kaya gini?!" kesalnya lagi.

Rere yang merasa punya ide itu menjadi tertunduk. Ia merasa sangat bersalah. "Maafin gue Jel. Padahal tadi make up nya udah natural banget kok," ujar Rere lirih.

Angel tak menimpali. Ia memilih menarik nafas dalam-dalam untuk memulihkan pikirannya yang sudah sumriwet.

"Yaudah lah, Jel. Yang terjadi udah terjadi. Mending kita lakuin cara lain," ucap Selly mencoba mendinginkan suasana.

"Cara apa lagi?" tanya Angel putus asa.

"Ya kita pikirin lagi," jawab Selly dengan santai.

Angel menghela nafas kasar. Tanpa permisi, Angel berjalan pergi meninggalkan mereka. Semakin lama ia berurusan dengan mereka, malah akan membuatnya semakin stres.

Punya temen gak ada yang pinteran dikit, gumam Angel.

Terpopuler

Comments

Taniarzk

Taniarzk

Entah kenapa makin suka sama karakter Dara🥰

2022-03-20

6

zelindra

zelindra

lanjut.....🌹🌹🌹🌹🌹

2022-03-20

2

lihat semua
Episodes
1 1. Sial
2 2. Hilang akal
3 3. Start the game
4 4. Aku bodoh
5 5. Ada lengkuas di balik rendang
6 6. Possible or impossible
7 7. Playing with fire
8 8. Apel
9 9. Ancaman baru
10 10. Manis di awal pahit di akhir
11 11. Counter attack
12 12. Sandiwara di pagi hari
13 13. Basah
14 14. New plan
15 15. Crazy with him
16 16. Happy anniversary!
17 17. Because i am Leona
18 18. What is love?
19 19. Menyerah?
20 20. What's that feeling?
21 21. Satu kata lekat diingatan
22 22. Curious
23 23. Cemburu?
24 24. Accident
25 25. Atap senja
26 26. Wasiat Andra
27 27. Bertemu camer
28 28. Gempar
29 29. Event soon
30 30. Bertemu camer part 2
31 31. Kisah berlanjut
32 32. Kontras kehidupan
33 33. Kembali berulah
34 34. Hero
35 35. Ruby sungguh meresahkan
36 36. Debaran
37 37. Cemburu lagi?
38 38. Penolakan
39 39. Murka
40 40. Malam Minggu
41 41. Malam Minggu #2
42 42. Terlanjur basah
43 43. The day
44 44. Rivalitas
45 45. Rivalitas #2
46 46. Pagi yang sangat panas
47 47. Mission completed
48 48. Vano effect
49 49. Kotak tapi bukan Spongebob
50 50. Pemberontakan
51 51. Pemberontakan #2
52 52. Abhay's secret
53 53. Oh Sh*T! I Love You
54 54. The real relationship
55 55. Pengakuan
56 56. Suhu kembali memanas
57 57. Pertarungan
58 58. Serangan hati
59 59. First date
60 60. Having fun, but not for someone
61 61. Fakta terungkap
62 62. Go public
63 63. Aroma coklat buku baru
64 64. Kamu bagaikan buku baru
65 65. Mencari masalah
66 66. Tanggung jawab
67 67. Harus ketemu!
68 68. Hasrat
69 69. Class meeting
70 70. Kalah saing? Itu bukan Abhay
71 71. Drama di meja makan
72 72. Holiday is coming
73 73. Teman benalu
74 74. Hanya ada kita
75 75. Keuwuan di balik musibah
76 76. Sebuah cerita di villa
77 77. Ruby!
78 78. Awal dari ...
79 79. Senang atau sedih?
80 80. Back to school
81 81. Pengakuan
82 82. Sebuah keputusan
83 83. The real reason is ...
84 84. Pada akhirnya
85 85. Kecurigaan
86 86. Rumah kita
87 87. Teringat kembali
88 88. Terungkap!
89 89. Titik terang menyakitkan
90 90. Permintaan terakhir
91 91. Menghilang
92 92. Asa masih ada
93 93. Kenyataan pahit
94 94. Mendung
95 95. Pilu
96 96. Inikah takdir kita?
97 97. Pasca
98 98. Aneh
99 99. Pengakuan Rakha
100 100. Melepas rindu
101 101. Inginku hentikan waktu
102 102. Cup!
103 103. Aksi gila Dara
104 104. Kesialan membawa cinta (END)
105 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 105 Episodes

1
1. Sial
2
2. Hilang akal
3
3. Start the game
4
4. Aku bodoh
5
5. Ada lengkuas di balik rendang
6
6. Possible or impossible
7
7. Playing with fire
8
8. Apel
9
9. Ancaman baru
10
10. Manis di awal pahit di akhir
11
11. Counter attack
12
12. Sandiwara di pagi hari
13
13. Basah
14
14. New plan
15
15. Crazy with him
16
16. Happy anniversary!
17
17. Because i am Leona
18
18. What is love?
19
19. Menyerah?
20
20. What's that feeling?
21
21. Satu kata lekat diingatan
22
22. Curious
23
23. Cemburu?
24
24. Accident
25
25. Atap senja
26
26. Wasiat Andra
27
27. Bertemu camer
28
28. Gempar
29
29. Event soon
30
30. Bertemu camer part 2
31
31. Kisah berlanjut
32
32. Kontras kehidupan
33
33. Kembali berulah
34
34. Hero
35
35. Ruby sungguh meresahkan
36
36. Debaran
37
37. Cemburu lagi?
38
38. Penolakan
39
39. Murka
40
40. Malam Minggu
41
41. Malam Minggu #2
42
42. Terlanjur basah
43
43. The day
44
44. Rivalitas
45
45. Rivalitas #2
46
46. Pagi yang sangat panas
47
47. Mission completed
48
48. Vano effect
49
49. Kotak tapi bukan Spongebob
50
50. Pemberontakan
51
51. Pemberontakan #2
52
52. Abhay's secret
53
53. Oh Sh*T! I Love You
54
54. The real relationship
55
55. Pengakuan
56
56. Suhu kembali memanas
57
57. Pertarungan
58
58. Serangan hati
59
59. First date
60
60. Having fun, but not for someone
61
61. Fakta terungkap
62
62. Go public
63
63. Aroma coklat buku baru
64
64. Kamu bagaikan buku baru
65
65. Mencari masalah
66
66. Tanggung jawab
67
67. Harus ketemu!
68
68. Hasrat
69
69. Class meeting
70
70. Kalah saing? Itu bukan Abhay
71
71. Drama di meja makan
72
72. Holiday is coming
73
73. Teman benalu
74
74. Hanya ada kita
75
75. Keuwuan di balik musibah
76
76. Sebuah cerita di villa
77
77. Ruby!
78
78. Awal dari ...
79
79. Senang atau sedih?
80
80. Back to school
81
81. Pengakuan
82
82. Sebuah keputusan
83
83. The real reason is ...
84
84. Pada akhirnya
85
85. Kecurigaan
86
86. Rumah kita
87
87. Teringat kembali
88
88. Terungkap!
89
89. Titik terang menyakitkan
90
90. Permintaan terakhir
91
91. Menghilang
92
92. Asa masih ada
93
93. Kenyataan pahit
94
94. Mendung
95
95. Pilu
96
96. Inikah takdir kita?
97
97. Pasca
98
98. Aneh
99
99. Pengakuan Rakha
100
100. Melepas rindu
101
101. Inginku hentikan waktu
102
102. Cup!
103
103. Aksi gila Dara
104
104. Kesialan membawa cinta (END)
105
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!