"Dara, lo dipanggil sama Pak Sugito tuh," ujar Dito di ambang pintu. Dito adalah teman sekelasnya Dara.
"Kenapa?" tanya Dara bingung.
"Mana gue tau. Tadi gue gak sengaja lewat BK. Trus suruh sekalian panggil lo," ungkap Dito lagi.
Sebenarnya Dara kini sedang mengerjakan PR yang belum selesai ia kerjakan. Karena jam pertama kosong dikarenakan Ibu Yati. Guru Biologi. Ada urusan sebentar, jadi ia memanfaatkan jam kosong itu untuk mengerjakan PR matematika dari ibu Desi yang lupa ia kerjakan.
Mau tak mau Dara harus kembali menunda PR nya lagi, dan memutuskan pergi menemui Pak Sugito
Dara beranjak dari bangkunya. "By, gue ke ruang BK dulu yah."
"Lo habis buat masalah?" tanya Ruby heran.
"Gue juga gak tahu. Perasaan gak," jawab Dara. "Yaudah gue ke sana dulu yah," pamitnya.
Dara berjalan keluar dari kelasnya menuju ruang BK yang tak jauh dari kelasnya. Lalu ia iseng melihat kelas-kelas lainnya yang ternyata jauh berbeda dengan kelasnya. Suasananya sangat serius sekali. Dan Dara sangat beruntung, di saat ia lupa mengerjakan PR, tidak ada guru yang mengajar.
Dara sudah sampai di ruang BK, sebelum masuk ia tak lupa untuk mengetuk pintu terlebih dahulu.
tok tok tok
"Iya silahkan masuk."
Setelah mendengar Pak Sugito mempersilahkan dirinya masuk, Dara pun membuka pintu itu perlahan.
"Bapak manggil saya?" tanya Dara dengan sopan.
"Iya. Silahkan duduk," seru Pak Sugito. Dara pun menuruti perkataan Pak Sugito dan duduk di sofa empuk.
Di sana Dara tak sendiri, namun juga sudah ada tiga orang lainnya. Orang itu adalah Angel,Rere dan Selly. Dara sempat heran, mengapa ada mereka di sana. Dan ditambah heran setelah melihat pipi Angel yang sangat biru seperti habis dijilat setan.
"Jadi Bapak dikasih tau bahwa kamu abis meninju kakak kelas kamu. Angel," jelas Pak Sugito.
"Iya, Pak.Aw... sakit banget," ringkih Angel sambil memegangi pipi birunya.
Dara mengernyitkan dahinya heran. "Kapan saya ngelakuin itu?"
"Tadi pagi sebelum masuk kelas. Nih saksinya temen gue," ungkap Angel pada Dara.
"Iya, Pak. Saya liat sendiri kejadiannya." Rere ikut-ikutan nimbrung.
"Saya juga, Pak. Saya ngeliat dia meninju wajah temen saya," tambah Selly mencoba meyakinkan Pak Sugito agar percaya pada mereka.
Dara tersenyum miris mendengar pengakuan mereka bertiga. Mustahil sekali baginya untuk melakukan hal seperti itu. Karena kenyataannya, pagi-pagi Dara sudah sibuk berkutat dengan PR nya. Kini dia benar-benar sedang difitnah oleh ketiga ular.
Dara mendesah berat. "Tapi saya bener-bener gak ngelakuin itu, Pak."
"Lo jangan pura-pura deh! Kalo udah ada saksi lo gak bisa ngelak lagi." Angel ngegas, mencoba memojokkan Dara.
"Pura-pura gimana. Orang gue beneran gak ngelakuin."
"Mana ada maling ngaku."
"Trus kalo memang bener, apa alasan gue nyakitin Kakak?"
"Bukannya udah jelas, lo cemburu kalo Abhay deket-deket gue. Lagian gue gak akan rebut pacar lo kok."
Mendengar pernyataan Angel, membuat Pak Sugito sedikit tersentak. "Kamu pacaran sama Abhay?" tanya beliau.
"Iya Pak, mereka pacaran," jawab Angel.
"Wah saya baru tau. Kenapa bisa kamu pacaran sama anak begajulan macam dia. Padahal kamu anak yang berprestasi loh," ungkap Pak Sugito.
Dara memang cukup terkenal di sekolah karena ia beberapa kali pernah mengharumkan nama sekolah sebagai juara taekwondo tingkat sekolah maupun tingkatan lainnya. Jadi tak heran jika Pak Sugito mengatakan hal macam itu.
Pak Sugito berpikir sejenak. Beliau harus segera mungkin mengambil keputusan yang tepat untuk mengakhiri pertikaian di antara mereka.
"Ya sudah begini saja. Dara kalo memang benar kamu melakukan hal yang Angel katakan tadi, lebih baik kamu jangan mengulanginya lagi. Bapak tau kamu itu jago taekwondo tapi jangan bawa kemampuan kamu ke hal seperti ini," jelas Pak Sugito.
Angel tersenyum senang mendengar respon Pak Sugito yang sepertinya percaya dengan sandiwaranya. Berbanding terbalik dengan Dara, ia menghela nafas kasar merasa kecewa bahwa Pak Sugito berfikir bahwa ia benar-benar melakukannya.
"Jadi lebih baik kamu minta maaf saja ke Kakak kelas kamu," pinta Pak Sugito pada Dara.
Dara sudah pasrah. Tak ada yang bisa ia lakukan lagi. Percuma juga jika ia kembali mengelak, pasti tak akan ada yang percaya. Dengan berat hati, ia memutuskan untuk meminta maaf kepada Angel.
Dara menoleh menatap Angel untuk mengucapkan kalimat maaf. Namun saat ia menatap lebih dalam wajah Angel, ada hal aneh yang ia lihat.
Dara kembali menoleh pada Pak Sugito, seperti akan mengatakan sesuatu.
"Pak tapi sebelumnya, apa boleh saya minta air dan tisu?" pinta Dara pada Pak Sugito.
Pak Sugito menatap heran ke arah Dara. "Buat apa?" tanyanya.
"Saya mau ngelakuin sesuatu," jawab Dara. Lalu ia beralih melihat meja kerja Pak Sugito dimana ia melihat segelas minuman dan tisu. "Apa saya boleh minta itu?"
"Iya silahkan saja," jawab Pak Sugito dengan kebingungannya.
Dara pun beranjak berdiri, mengambil beberapa helai tisu yang ada di meja kerja Pak Sugito. Lalu ia membasahi tisu itu dengan air. Setelah selesai ia berjalan mendekat ke arah Angel.
"Maaf yah, Kak," izin Dara pada Angel.
Tak sempat Angel memberi izin, Dara sudah mengarahkan tisu yang basah itu kepada pipi Angel yang biru. Ia menggosokkan tisu itu. Dan benar saja, tisu yang putih kini berubah menjadi biru. Dara pun memperlihatkan tisu itu kepada pak Sugito.
"Tuh Bapak liat? Ini make up, Pak." ungkap Dara.
Angel pun membulatkan matanya sangat lebar. Bisa-bisanya Dara kepikiran untuk melakukan hal itu. Padahal jika dilihat, make up yang ia buat sangat sempurna untuk mengelabuhi orang.
"Angel! Kenapa kamu ngelakuin itu?!" murka Pak Sugito pada Angel.
Angel mematung. Kini apa yang ia rencanakan malah menjadi boomerang baginya.
"Ma-af, Pak. S-sa-ya gak ber-niat-"
"Gak niat gimana?! Orang kamu gambar-gambar muka kamu. Itu artinya kamu udah sangat niat," jelas Pak Sugito semakin membuat Angel tak bisa berkutik. "Sudah. Kamu yang seharusnya minta maaf sama Dara!" pintanya.
Dengan sangat terpaksa Angel pun harus meminta maaf kepada Dara, sebelum Pak Sugito kembali marah.
"Ma-af Da-ra. Gue udah fitnah elo," ucap Angel lirih.
Kini Pak Sugito beralih menatap Rere dan Selly. "Ruby. Selly. Kalian juga minta maaf!"
Dengan berat hati juga, mereka pun turut meminta maaf.
"Maafin gue Dara."
"Gue juga. Maafin gue."
Dara menggangguk menerima permintaan maaf mereka. "Iya gue maafin kok. Kalian juga pasti punya alasan tersendiri makanya berbuat kaya gini," jelasnya.
Masalah pun akhirnya selesai dan berakhir dengan pelaku menjadi korban dan korban menjadi pelaku. Pak Sugito pun menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan sandiwara yang telah dibuat oleh anak-anaknya.
"Ya sudah. Lebih baik kalian kembali ke kelas," perintah Pak Sugito. Mereka berempat pun berbondong-bondong bergegas keluar dari ruang sidang.
Setelah keluar, Dara berlari terbirit-birit menuju kelasnya. Bukan takut dilabrak kembali oleh Angel, namun ia ingat PR nya.
Namun jauh berbeda dengan trio macan. Mereka masih berada di sana dengan wajah yang sudah tak berbentuk.
"Pantesan gue gak asing liat tuh anak. Ternyata dia anak taekwondo yang berprestasi. Untung kemarin lo gak jadi ngehajar dia Jel."
Dengan polosnya Selly berkata seperti itu. Otomatis membuat Angel yang sudah panas, menjadi terbakar hebat.
"LO KENAPA BAHAS ITU SIH!" kesal Angel bagai kompor meleduk.
"Lagian siapa sih yang punya ide buruk kaya gini?!" kesalnya lagi.
Rere yang merasa punya ide itu menjadi tertunduk. Ia merasa sangat bersalah. "Maafin gue Jel. Padahal tadi make up nya udah natural banget kok," ujar Rere lirih.
Angel tak menimpali. Ia memilih menarik nafas dalam-dalam untuk memulihkan pikirannya yang sudah sumriwet.
"Yaudah lah, Jel. Yang terjadi udah terjadi. Mending kita lakuin cara lain," ucap Selly mencoba mendinginkan suasana.
"Cara apa lagi?" tanya Angel putus asa.
"Ya kita pikirin lagi," jawab Selly dengan santai.
Angel menghela nafas kasar. Tanpa permisi, Angel berjalan pergi meninggalkan mereka. Semakin lama ia berurusan dengan mereka, malah akan membuatnya semakin stres.
Punya temen gak ada yang pinteran dikit, gumam Angel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Taniarzk
Entah kenapa makin suka sama karakter Dara🥰
2022-03-20
6
zelindra
lanjut.....🌹🌹🌹🌹🌹
2022-03-20
2