Bab 16 Kaos Bola

Pertunjukan drama itu akhirnya selesai sudah,  para pemeran kembali ke ruangan yang berada di balik panggung itu.

"Akhirnya.. selesai juga," ucap Rena penuh kelegaan dan mengambil tempat duduk yang berada di sebelah kanan Novi.

"Tadi kamu kenapa? Lupa ya, Na?" tanya Novi.

"Iya, Nov, tadi di bagian akhir aku benar-benar lupa sama dialognya, untung aja... " Ucapan Rena terhenti saat dia melihat sosok Alan memasuki ruangan itu.

"Hey, selamat semuanya, sukses, tadi pertunjukan kalian benar-benar menghibur," ucap Alan saat masuk ke ruangan itu untuk memberikan selamat kepada rekan-rekannya.

"Makasih, Bro, tapi kayaknya kalo kamu tampil pasti bakal lebih seru lagi deh," ucap Iyus.

"Pastinya," ucap Alan membanggakan diri.

Seperti biasa, laki-laki berwajah manis itu langsung larut dalam obrolan bersama teman-teman seangkatannya.

"Na, tadi kamu bilang untungnya apa?" tanya Novi kembali fokus pada percakapan mereka berdua yang sempat terputus.

"Ya, untungnya ada sedikit yang bisa kuingat," jawab Rena sedikit berbohong karena ia malu jika harus bercerita bahwa Alan yang telah membantunya. Apalagi sosok yang ingin ia bicarakan itu kini tengah berada di ruangan yang sama dengannya.

Gengsi Rena cukup tinggi, apalagi jika mengingat selama ini dia selalu menunjukkan rasa tidak sukanya pada  Alan. Menurut Rena semua yang terjadi padanya itu karena Alan. Alan lah yang memilih dia dan teman-temannya untuk tampil di teater drama ini.

Sebenarnya Rena termasuk tipe gadis yang tidak suka menjadi bahan perhatian banyak orang. Kepribadiannya simpel, cuek, dan cenderung dingin. Dia juga bukan pribadi yang mudah bergaul dengan banyak orang. Beruntung dia memiliki teman seperti Novi dan Rindu yang cukup mudah untuk bergaul.

"Halo, Miss Argentina!" ucap Rindu memegang bahu Rena dari belakang.

"Ih, kebiasaan deh ngagetin aja," sahut Rena.

"Hahaha.. lagian pada serius amat ngobrolnya. Emang belum mau pulang?" tanya Rindu yang baru saja dari kamar mandi dan langsung duduk nimbrung dekat Novi dan Rena.

"Iya, maulah, masa mau nginep di sini," sahut Novi.

"Kirain? Terus kok belum pada ganti baju? Emang mau pulang pake baju kayak gitu?" tanya Rindu.

"Iya, enggak lah bisa-bisa jadi pusat perhatian orang seluruh terminal dong, pake kaos bola. Udah gitu kaosnya kegedean pula," ucap Rena dengan tawa nyaring yang menertawakan dirinya sendiri yang tampak lucu dengan kaos itu.

Alan yang sedari tadi sedang berbincang dengan teman-temannya tampak sesekali melihat ke arah Rena dan teman-temannya. Entah, kenapa belakangan ini gadis itu selalu berhasil mencuri perhatiannya.

"Oh ya, itu kaos dapat dari mana, Na?" tanya Rindu.

"Enggak tau, dipinjemin Kak Iyus tadi," jawab Rena lugas.

"Kayaknya itu punya Kak Iyus deh, soalnya bau parfum cowok," bisik Novi ke telinga Rindu yang mendapat cubitan dari Rena.

"Aww, sakit tau," keluh Novi sambil mengelus pahanya yang mendapat cubitan dari Rena.

"Lagian berisik, orangnya ada di sini tau! Malu kalau kedengeran!" ucap Rena pelan.

"Ya.. emang kenapa? Emang kamu juga ada rasa sama Kak Iyus?" tanya Rindu.

"Sembarangan! Hati aku tuh masih buat Arka seorang," jawab Rena pelan agar tak terdengar oleh yang lain.

"Oh, bagus kalo gitu berati kita enggak usah saingan," sahut Rindu yang membuat mata Rena dan Novi membulat karenanya.

"Maksudnya?? Kamu suka sama Kak Iyus?" tanya Rena. Rindu hanya menjawab dengan anggukan.

"Bukannya kemarin kamu bilang kamu sukanya sama Kak Abi, ya?" tanya Novi.

"Iya, aku suka dua-duanya," jawab Rindu santai.

"Huh, serakah! Itu namanya gak setia," sahut Rena.

"Biarin aja, namanya juga mengidolakan seseorang, jangankan dua, seratus orang pun boleh," ucap

Rindu.

"Iya, betul juga sih kata Rindu, lebih baik kita jangan mengidolakan satu orang aja. Karena kalau cuma mengidolakan satu orang, terus kita tau idola kita mengidolakan yang lain, sakitnya.... bukan kepalang," sahut Novi.

"Kayak pernah ngerasain aja?" tanya Rena.

"Emang pernah," jawab Novi.

Di tengah-tengah percakapan mereka tampak Dania, Bela, dan Mauri hendak keluar dari ruangan itu.

"Rindu, Rena, Novi, kami pulang dulu, ya!" sahut Mauri saat ia dan teman-temannya hendak keluar dari ruangan itu.

"Iya, Kak Mauri, Kak Nia, Kak Bela, hati-hati ya," ucap Rindu, Rena, dan Novi bersamaan.

"Oh ya, jadi balik enggak?" tanya Rindu.

"Ya jadi dong, tapi kita ke kamar mandi dulu ya.. Aku mau ganti baju dulu ," ucap Rena.

"Yoi," sahut Rindu.

Rindu, Rena, dan Novi segera beranjak dari kursi yang sebelumnya mereka duduki. Mereka hendak meninggalkan ruangan itu. Namun, sebelum keluar mereka berpamitan pada Iyus, Alan, dan Faizal yang saat itu masih berada di ruangan tersebut.

"Kak Iyus, Kak Alan, Kak Faiz, kami pamit pulang dulu ya," sahut Novi dan Rindu.

"Oke, hati-hati di jalan ya, dan terima kasih udah bantuin kita," jawab Iyus.

Namun, sebelum keluar Rena teringat sesuatu. Ia pun menghentikan langkah kakinya.

"Oh ya, Kak, kaosnya aku bawa dulu ya, mau dicuci dulu. Gak apa-apa kan?" tanya Rena setengah ragu

kepada Iyus.

"Gimana, Lan?" tanya Iyus.

"Kok, Kak Alan sih?" tanya Rena bingung.

"Iya, itu kan memang kaosnya Alan," sahut Iyus santai yang membuat wajah Rena memerah karena menahan malu..

Pantes saja pas aku pake kaos ini dia ngeliatin terus, ternyata ini kaosnya (pikir Rena).

"Ya udah, kamu bawa aja, cuci dulu! Masa kamu yang pake aku yang nyuci. Enggak mungkin kan?" jawab Alan sambil memandang wajah Rena yang tertunduk malu.

"Baik, Kak. Kalau gitu makasih ya, udah minjemin kaosnya," ucap Rena berjalan keluar meninggalkan ruangan itu tanpa memandang wajah Alan maupun Iyus.

"Iya, sama-sama," jawab Alan yang masih tak henti memandang Rena hingga punggungnya tak lagi terlihat.

Flashback on

Saat itu Alan baru saja selesai mandi. Ia pun memilih memakai kaos Argentina, klub sepak bola kesukaannya. Rencananya malam itu ia dan teman-temannya ingin mengadakan acara nonton bareng pertandingan final sepak bola antara Argentina melawan Inggris di rumah Arka.

Untuk menyempurnakan penampilannya, ia memakai parfum yang baru saja dibelinya. Setelah ia merasa penampilannya sudah cukup sempurna. Ia pun melangkahkan kakinya keluar dari kamar kost-an.

Ia mengeluarkan motornya, lalu menyalakan mesin motor tersebut. Tiba-tiba terdengar suara seseorang

memanggilnya dari kejauhan. Ia pun mematikan kembali mesin motornya.

"Alan, tunggu!" sahut seseorang dari arah belakang Alan.

Alan pun menengok ke belakang. Ia melihat Iyus sedang berjalan menghampirinya.

"Hei, tumben baru pulang? Baru selesai latihannya?" tanya Alan begitu Iyus berada di dekatnya.

"Iya, gitu, baru jam setengah enam tadi kami selesai," jawab Iyus.

"Terus gimana latihannya? Lancar? Gak ada masalah, kan?" tanya Alan.

"Alhamdulillah, lancar, anak-anak bisa mengikuti latihannya dengan baik." jawab Iyus.

"Syukur kalau begitu. Terus ke sini mau ngapain?" tanya Alan.

"Aku butuh bantuan kamu, Lan," jawab Iyus.

"Bantuan apa?" tanya Alan.

"Aku mau pinjam kaos Argentina punya kamu karena Rena enggak punya kaos kayak gitu," jawab Iyus.

"Aduh, aku cuma punya satu dan ini lagi dipake," sahut Alan.

"Gimana dong ya? Siapa lagi yang punya kaos Argentina selain kamu? Mana besok lagi tampilnya," tanya Iyus frustasi.

Alan juga bingung karena yang Alan tahu tidak ada lagi yang punya kaos Argentina selain dirinya karena kaos itu cukup sulit untuk didapatkan.

“Ya sudah, aku pinjemin kaos punyaku saja. Baru tadi kok dipakenya. Semoga aja dia mau makenya," ucap Alan sambil melepas kaosnya dan memberikan kaos itu kepada Iyus.

"Makasih, ya, Lan," sahut Iyus menerima kaos dari Alan.

"Sama-sama," ucap Alan yang masuk kembali ke dalam kamar kostnya untuk mengambil kaos yang lain.

Flashback off

***

Bersambung

Jangan lupa like, vote, dan komennya ya...

Terpopuler

Comments

Kadek

Kadek

ijin baca lagi kk

2020-07-13

3

Li Na

Li Na

😍😍😍

2020-05-31

1

Ogute

Ogute

jejak lagi Thor...

buat teman teman Mampir juga di ceritaku ya

1. PENDEKAR KEMBAR

2. CINTA 3 GENERASI

3. ORANG KETIGA / MERI

jangan lupa ya..... 😊🙏🙏
like vote serta rate bintang lima juga ya.. .

2020-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perceraian
2 Bab 2 Kecewa
3 Bab 3 Baju Lebaran
4 Bab 4 Duka di Malam Takbir
5 Bab 5 Celoteh Haikal
6 Bab 6 Pertemuan
7 Bab 7 Pertemuan 2
8 Bab 8 Kisah Lalu
9 Bab 9 Aktor
10 Bab 10 Kena Kamu!
11 Bab 11 Renata Aja!
12 Bab 12 Latihan di DPR
13 Bab 13 Tiga Cahaya Asia
14 Bab 14 Cinlok
15 Bab 15 Teater Cinta
16 Visualisasi pemain
17 Bab 16 Kaos Bola
18 Bab 17 Kenangan Pilu
19 Bab 18 Alan vs Arka
20 Bab 19 Gol!!!
21 Bab 20 Terluka
22 Bab 21 Dia Telah Pergi
23 Bab 22 Dia Telah Pergi 2
24 Bab 23 Berikan Aku Sesuatu
25 Bab 24 Sahabat Baru
26 Bab 25 Patah Hati
27 Bab 27 Perasaan Aneh
28 Bab 28 Sang Penyelamat
29 Bab 29 Sadar
30 Bab 30 Cincin
31 Bab 31 Serangan Dadakan
32 Bab 32 Aku Menyukainya
33 Bab 33 Sesak
34 Bab 34 Menjauh
35 Bab 35 Pertikaian
36 Bab 36 Retak
37 Bab 37 Kepergian
38 Bab 38 Galau
39 Bab 39 Sesal
40 Bab 40 Perjodohan
41 Bab 41 Dewi
42 Bab 42 SMP Cinta Kasih
43 Bab 43 Sebuah Alasan
44 Bab 44 Membuka Hati
45 Bab 45 Lamaran
46 Bab 46 Bimbang
47 Bab 47 Penolakan
48 Bab 48 Kejutan
49 Bab 49 Dunia ini sempit
50 Bab 50 CLBK
51 Bab 51 Rindu
52 Bsb 52 Foto
53 Bab 53 Kisah Baru
54 Bab 54 Mengejar Cinta
55 Bab 55 Strawbery Mint
56 Bab 56 Jodi
57 Bab 57 Reuni
58 Bab 58 Jangan Bersedih
59 Bab 59 Permen Cinta
60 Bab 60 Duren
61 Bab 61 Nasi Goreng Spesial
62 Bab 62 Naya Atmaja
63 Bab 63 Obsesi Naya
64 Bab 64 Kakak Ipar
65 Bab 65 Asisten Dosen
66 Bab 66 Pemilik Hati
67 Bab 67 Perempuan Munafik
68 Bab 68 Perhatian
69 Bab 69 Wanita Penggoda
70 Bab 70 Masalah
71 Bab 71 Meriang
72 Bab 72 Aku Mencintaimu
73 Bab 73 PDKT
74 Bab 74 Nomor Ponsel
75 Bab 75 Ganas
76 Bab 76 Rencana
77 Bab 77 Pesta Penyambutan
78 Bab 78 Marah
79 Bab 79 Khawatir
80 Bab 80 Luluh
81 Bab 81 Siasat
82 Bab 82 Siasat 2
83 Bab 83 Ketahuan
84 Bab 84 Calon Menantu
85 Bab 85 Pulang
86 Bab 86 Mitos
87 Bab 87 Laporan
88 Bab 88 Cemas
89 Bab 89 Tak Disangka
90 Bab 90 Belahan Jiwa
91 Bab 91 Reuni Akbar
92 Bab 92 Izinkan Aku
93 Bab 93 Jawaban
94 Bab 94 Ketakutan
95 Bab 95 Sakit
96 Bab 96 Doa
97 Bab 97 Tantangan
98 Bab 98 Kritis
99 Bab 99 Kembali
100 Bab 100 Pernikahan (Tamat)
101 Ucapan Terima Kasih
102 Ekstra Part -Tamu Spesial
103 Ekstra Part 2-Rahasia Abi
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Perceraian
2
Bab 2 Kecewa
3
Bab 3 Baju Lebaran
4
Bab 4 Duka di Malam Takbir
5
Bab 5 Celoteh Haikal
6
Bab 6 Pertemuan
7
Bab 7 Pertemuan 2
8
Bab 8 Kisah Lalu
9
Bab 9 Aktor
10
Bab 10 Kena Kamu!
11
Bab 11 Renata Aja!
12
Bab 12 Latihan di DPR
13
Bab 13 Tiga Cahaya Asia
14
Bab 14 Cinlok
15
Bab 15 Teater Cinta
16
Visualisasi pemain
17
Bab 16 Kaos Bola
18
Bab 17 Kenangan Pilu
19
Bab 18 Alan vs Arka
20
Bab 19 Gol!!!
21
Bab 20 Terluka
22
Bab 21 Dia Telah Pergi
23
Bab 22 Dia Telah Pergi 2
24
Bab 23 Berikan Aku Sesuatu
25
Bab 24 Sahabat Baru
26
Bab 25 Patah Hati
27
Bab 27 Perasaan Aneh
28
Bab 28 Sang Penyelamat
29
Bab 29 Sadar
30
Bab 30 Cincin
31
Bab 31 Serangan Dadakan
32
Bab 32 Aku Menyukainya
33
Bab 33 Sesak
34
Bab 34 Menjauh
35
Bab 35 Pertikaian
36
Bab 36 Retak
37
Bab 37 Kepergian
38
Bab 38 Galau
39
Bab 39 Sesal
40
Bab 40 Perjodohan
41
Bab 41 Dewi
42
Bab 42 SMP Cinta Kasih
43
Bab 43 Sebuah Alasan
44
Bab 44 Membuka Hati
45
Bab 45 Lamaran
46
Bab 46 Bimbang
47
Bab 47 Penolakan
48
Bab 48 Kejutan
49
Bab 49 Dunia ini sempit
50
Bab 50 CLBK
51
Bab 51 Rindu
52
Bsb 52 Foto
53
Bab 53 Kisah Baru
54
Bab 54 Mengejar Cinta
55
Bab 55 Strawbery Mint
56
Bab 56 Jodi
57
Bab 57 Reuni
58
Bab 58 Jangan Bersedih
59
Bab 59 Permen Cinta
60
Bab 60 Duren
61
Bab 61 Nasi Goreng Spesial
62
Bab 62 Naya Atmaja
63
Bab 63 Obsesi Naya
64
Bab 64 Kakak Ipar
65
Bab 65 Asisten Dosen
66
Bab 66 Pemilik Hati
67
Bab 67 Perempuan Munafik
68
Bab 68 Perhatian
69
Bab 69 Wanita Penggoda
70
Bab 70 Masalah
71
Bab 71 Meriang
72
Bab 72 Aku Mencintaimu
73
Bab 73 PDKT
74
Bab 74 Nomor Ponsel
75
Bab 75 Ganas
76
Bab 76 Rencana
77
Bab 77 Pesta Penyambutan
78
Bab 78 Marah
79
Bab 79 Khawatir
80
Bab 80 Luluh
81
Bab 81 Siasat
82
Bab 82 Siasat 2
83
Bab 83 Ketahuan
84
Bab 84 Calon Menantu
85
Bab 85 Pulang
86
Bab 86 Mitos
87
Bab 87 Laporan
88
Bab 88 Cemas
89
Bab 89 Tak Disangka
90
Bab 90 Belahan Jiwa
91
Bab 91 Reuni Akbar
92
Bab 92 Izinkan Aku
93
Bab 93 Jawaban
94
Bab 94 Ketakutan
95
Bab 95 Sakit
96
Bab 96 Doa
97
Bab 97 Tantangan
98
Bab 98 Kritis
99
Bab 99 Kembali
100
Bab 100 Pernikahan (Tamat)
101
Ucapan Terima Kasih
102
Ekstra Part -Tamu Spesial
103
Ekstra Part 2-Rahasia Abi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!