Sesampainya di DPR
"Akhirnya kau datang juga, Yus. Apa mereka ini yang akan bergabung bersama teater drama kita?" tanya seorang laki-laki bertubuh tinggi seraya menggengam tangan Iyus melakukan salam tempel.
"Yap, benar sekali, " jawab Iyus.
"Kalian silakan perkenalkan diri kalian pada kakak-kakak yang nanti akan ikut bermain bersama kalian dalam teater ini," sahut Iyus pada Rindu, Novi, Rena, dan Boy.
"Baik namaku Rindu dari jurusan Bahasa Inggris," ujar Rindu.
"Aku Novi dari jurusan Bahasa Indonesia," sahut yang berdiri di sebelah Rindu.
"Dan aku Rena, dari jurusan Bahasa Indonesia juga," ucap Rena yang berdiri di sebelah Novi.
"Rena? Renata Aja??" goda Iyus mengingat kejadian di aula tadi.
"Bukan Kak, cukup Re-na-ta, enggak pake aja, tapi kalian bisa memanggilku Rena. Itu panggilan akrabku," jelas Rena.
"Dan aku Boy, akrab dipanggil Boyke, dari jurusan Biologi," ucap lelaki yang memang memiliki gaya yang sedikit gemulai seperti perempuan.
"Kamu laki-laki normal kan?" tanya Iyus tanpa basa-basi
"Ih, Kakak.. Jangan gitu dong, Kak. Biar pun begini aku masih laki-laki normal. Normal, seratus persen," ucap Boy dengan mengubah suara kemayu menjadi sedikit ngebass pada kalimat akhirnya yang membuat mereka semua tertawa.
"Kalau aku, kalian pasti sudah tau karena tadi Kak Dewa sudah menyampaikannya. Namaku Iyus, aku mahasiswa semester 3 dari jurusan Bahasa Inggris," ucap Iyus setelah tawanya mereda.
"Aku Faizal, tapi kalian bisa panggil aku Kak Faiz, mahasiswa semester 3 jurusan Bahasa Indonesia," ucap lelaki yang tadi menyambut Iyus dengan senyuman.
"Aku Dania dari Bahasa Indonesia juga dan seangkatan dengan Faiz," ucap perempuan yang berdiri dekat Faiz.
"Aku Bela dari jurusan Bahasa Inggris. Aku teman sekelas Iyus," ucap perempuan di sebelah Dania.
"Dan aku Mauri, yang paling imut di jurusan Bahasa Indonesia," ucap narsis perempuan berbadan besar yang berdiri di dekat Bela.
"Imut?" ledek Faizal yang mendapat tatapan tajam dari Mauri.
"Baiklah, karena kita sudah saling berkenalan, sekarang kita bisa langsung mulai latihannya. Bela, kamu sudah menyiapkan naskah untuk mereka?" tanya Iyus pada Bela.
"Tentu sudah, ini naskah drama untuk kalian," jawab Bela sambil membagikan beberapa lembar naskah drama pada Rena, Rindu, Novi, dan Boy.
Rena, Rindu, Novi, dan Boy mengambil naskah tersebut, kemudian membacanya.
"Aku dapat peran sebagai apa Kak?" tanya Rena begitu melihat sampul depan naskah tersebut, karena di sampul itu terdapat judul, tokoh beserta pemeran dari tokoh tersebut. Namun, beberapa tokoh belum ada nama pemerannya.
"Seharusnya untuk menentukan tokoh ada yang disebut casting, tapi karena waktu kita sangat terbatas, jadi aku sebagai sutradara dalam drama ini, akan langsung menentukan tokoh yang akan kalian perankan." ucap Iyus
"Rena kamu akan berperan sebagai Miss Argentina, Novi kamu jadi MC, Rindu kanu jadi juri 3, dan kamu Boy, kamu jadi Miss Indonesia," sahut Iyus menjelaskan.
"Lho, aku kok berperan sebagai Miss Indonesia sih, Kak? Aku kan laki-laki tulen," protes Boy yang tidak terima.
"Baca saja dulu isinya! Nanti kamu juga akan paham alasannya," sahut Iyus.
Mereka pun membaca, lembar demi lembar naskah yang diberikan kepada mereka.
*Aduh, enggak salah. Apa ini? Teksnya Bahasa Inggris semua. Aku kan enggak terlalu memahaminya* (batin Rena sambil memasang
ekspresi cemberut)
Ekspresi yang berbeda justru ditunjukkan oleh Rindu dan Novi. Mereka membaca naskah tersebut dengan sesekali cekakak cekikik.
Kenapa sih, tuh anak dua? Memang apa
sih isi cerita drama ini sebenarnya (pikir Rena).
"Dramanya lucu banget sih, Kak," sahut Rindu yang masih belum bisa menahan tawanya.
"Namanya juga drama komedi, ya harus lucu lah. Selucu sutradaranya, he he," jawab Iyus narsis.
"Kak Alan bisa banget nulis ceritanya. Emang dia anak teater juga ya, Kak?" tanya Novi karena dalam naskah drama tersebut tertulis 'Alan Bagaskara' sebagai penulis.
"Iya, Alan bagian dari teater ini. Bahkan, dia salah satu penggagas terbentuknya teater ini. Hanya saja karena untuk saat ini dia juga harus tampil di musikalisasi puisi, makanya dia tidak bisa ikut bermain dalam drama ini," jelas Faiz.
"Selain itu, ketua jurusan kalian ini memang orang yang lucu. Makanya, dia mampu menyajikan cerita lucu seperti ini," timpal Iyus.
"Tapi hebat juga pemilihan vocabnya, sepertinya Kak Alan jago juga bahasa Inggrisnya," puji Rindu.
"Iya, kalau itu karena ada peran aku juga sebagai editor," ucap Iyus membanggakan diri.
"Cih, paling juga cuma beberapa kata yang kamu edit, Yus. Alan kan memang jago dalam berbagai pelajaran, semester kemarin aja nilai IPK nya, SEMPURNA," sahut Dania membanggakan Alan.
"Memang berapa IPK nya, Kak?" tanya Boy.
"Empat koma nol," sambung Mauri yang membuat Rena, Rindu, Novi, dan Boy tercengang dan semakin mengagumi Alan.
"Nov, ceritanya memang apa sih? Aku enggak terlalu paham isinya," bisik Rena.
Rena memang tak begitu memahami bahasa Inggris karena sejak dulu dia tak pernah menyukai mata pelajaran itu. Menurutnya bahasa Inggris itu bahasa yang munafik, antara tulisan dengan pengucapan berbeda.
Novi menjelaskan isi cerita drama tersebut secara ringkas. Drama yang akan dimainkan oleh Rena dan teman-temannya bercerita tentang pemilihan ajang Miss Universe yang dibawakan dengan gaya komedi.
Rena sendiri mendapat peran sebagai Miss Argentina yang bernama Gabriela Betistuta, nama plesetan dari pemain sepak bola ternama Argentina, Gabriel Batistuta.
Di ajang unjuk bakat, Rena yang berperan sebagai Miss Argentina akan menunjukkan bakatnya bermain bola dengan mengandalkan kekuatan betis yang dimilikinya.
"Aduh, enggak salah? Malu banget dong aku," keluh Rena.
"Tenang Na, kamu pasti bisa," ucap Novi memberi semangat dengan tangan yang dikepal ke atas.
Novi dan Rindu pun mengajari Rena cara melafalkan setiap kalimat yang akan diucapkannya secara benar. Lalu gerakan apa saja yang harus ditampilkan Rena dalam setiap adegannya.
"Aduuuuuuuuh... waktu SMA dulu aku sering banget main drama, tapi enggak pernah drama seperti ini. Ini semua gara-gara si Alan, Alan sialan!!!! " keluh Rena frustasi.
"Hus!! Rena, hati-hati kamu kalo ngomong! Kamu enggak sadar apa, kalau kamu tuh lagi dikelilingi fansnya Alan," ucap Novi melihat sekeliling.
"Iya, aku tau," jawab Rena cemberut.
"Baiklah, apa kalian sekarang sudah membaca dan memahami naskah drama tersebut?" tanya Iyus menghadap ke semuanya.
"Iya," jawab semuanya serempak, kecuali Rena yang tampak enggan untuk menjawab.
"Kalau begitu kita mulai latihannya. Anggap ini adalah panggungnya. Sebelah kanan dan kiri kalian adalah pintu untuk keluar masuk pemain," ucap Iyus
"Oke, semuanya siap?! Satu, dua, tiga, mulai," seru Iyus.
Latihan pun dimulai, Iyus berperan sebagai sutradara sekaligus narator dalam drama tersebut karena Nindi yang seharusnya menjadi narator saat itu berhalangan hadir. Sedangkan Faizal berperan sebagai juri 1, Bella sebagai juri 2, Mauri sebagai Miss Japan, dan Dania sebagai Miss Brazil.
Latihan hari itu berjalan dengan cukup baik. Meski Rena tampak gugup, cemas, dan tegang, namun itu tak membuatnya kesulitan bermain peran.
Latihan diulang selama beberapa kali untuk memantapkan para pemain. Namun meski begitu, latihan kali ini dapat dibilang sukses karena semua pemain sudah dapat melakukan perannya dengan cukup baik.
"Akhirnya, selesai juga latihannya," sahut Rena lega sambil menghempaskan tubuhnya ke atas rumput
yang ada di taman.
"Hebat, kamu, Na! Aku yakin semua enggak akan ada yang nyangka kalo kamu sebenarnya enggak bisa Bahasa Inggris," puji Rindu.
"Terima kasih, tapi aku masih khawatir sama besok. Bagaimana kalau aku lupa sama dialognya? " sahut Rena.
"Tenang Na, aku yakin itu tidak akan terjadi. Semua akan baik-baik saja," ujar Novi mencoba menenangkan kegundahan Rena.
"Karena latihan sudah selesai, maka kalian semua boleh pulang. Jangan lupa persiapkan kostum yang besok akan kalian pakai," sahut Iyus.
"Tapi Kak, aku enggak punya kaos seragam bola Argentina, Kak, " sahut Rena.
"Oh, kalau gitu nanti biar aku yang siapkan. Kamu nanti tinggal pakai aja," ujar Iyus.
"Aku juga ya, Kak, karena aku enggak punya baju kebaya," sahut Boy.
"Tenang Boy, nanti aku bawain buat kamu," ucap Bela.
Setelah pembahasan kostum selesai, mereka pun membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.
***
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Rena
Bakal seperti apa pertunjukan teaternya ya
2021-07-04
3
Sugianti Bisri
keren banget dah pokoknya
2020-07-18
3
Kadek
kk aku mmpir baca chapter ini dan next chapter
smngt
2020-07-11
0