Setelah selesai melakukan latihan, mereka segera berganti pakaian sesuai dengan kostum masing-masing. Tidak berselang lama nama mereka pun dipanggil untuk tampil di atas panggung.
Dewa, Alan, Arka, dan Abi, duduk di barisan kursi penonton yang paling depan. Mereka tampak antusias ingin menikmati pertunjukan tersebut.
Adegan demi adegan mampu disajikan oleh tim teater dengan cukup baik. Dimulai dari adegan pertama saat MC memperkenalkan dirinya beserta para juri yang menjadi tim penilai dalam ajang bergengsi tersebut. Dilanjut dengan perkenalan para kontestan Miss Universe yang dimulai dari Mauri selaku Miss Japan.
Mauri yang saat itu berperan sebagai Miss Japan ditantang untuk menunjukkan bakatnya bermain sumo. Yang jadi penantangnya saat itu adalah salah juri dari ketiga juri yang diperankan oleh Faizal.
Akting alami Mauri dan Faizal mampu mengundang gelak tawa para penonton yang ada di dalam gedung auditorium tersebut. Betapa tidak, Faizal yang berbadan kurus, tinggi, dan langsing itu harus berhadapan dengan Mauri yang berbadan tambun.
Bukan hanya Mauri dan Faizal, para pemain teater lainnya juga tidak kalah bagusnya menunjukan kemampuan mereka dalam bermain peran. Boy misalnya.
Sebagai Miss Indonesia, Boy menunjukan bakatnya menari Jaipong. Ia menghentakkan kaki dan pinggulnya seiring dengan irama musik jaipong yang diperdengarkan. Setiap goyangan pinggul yang dilakukan Boy mampu menggelitik para penonton.
Seakan tak mau kalah, kali ini Bella juga menunjukkan kemampuannya sebagai Miss Brazil dengan menunjukan bakatnya bermain bola melalui sundulan kepala.
Lalu yang terakhir Rena, sebagai Miss Argentina, ia harus menunjukan bakatnya bermain bola dengan menggunakan kekuatan betisnya. Tingkah Rena terlihat sangat kocak seolah tak dibuat-buat,
mengundang gelak tawa penonton dan sorak sorai di ruangan tersebut.
Hebat juga mereka, dalam sehari mereka mampu menunjukan kualitas yang sangat baik, terutama kamu Rena (pikir Alan).
Tidak kusangka ternyata gadis itu cukup gila juga, ya.. (pikir Abi yang biasanya memasang tampang datar kini berusaha menahan tawanya)
Rena.. Rena.. kamu mengejutkan kami semua, padahal kamu sebelumnya ingin mundur dari pentas ini (pikir Dewa dengan senyum yang masih menghias di bibirnya).
Sepertinya wajah gadis itu tidak asing dan aku pernah melihat gadis itu sebelumnya, tapi di mana ya? (pikir Arka).
Berbagai pikiran, sorak sorai, gelak tawa bercampur menjadi satu di dalam ruangan tersebut. Terutama saat adegan perebutan posisi menjadi yang pertama.
Miss Indonesia yang diperankan oleh Boy awalnya mendapat posisi pertama. Namun, harus diganti karena ketahuan bahwa Miss Indonesia itu bukan perempuan tulen.
Wig yang menempel di kepala Miss Indonesia itu terlepas gara-gara sundulan dari Miss Brazil. Hal tersebut membuatnya harus diseret keluar dan didiskualifikasi.
Adegan lain yang tak kalah lucunya, saat Mauri yang badannya paling besar dari yang lain harus merengek karena badannya ditimpa oleh beberapa pemain lain. Saat berebut menjadi yang pertama.
"Help me, please, help me (tolong bantu aku, tolong)!" teriak Mauri sambil menangis dan menepuk-nepukan tangannya berharap agar tubuhnya tidak ditindih terus. Ekspresi Mauri yang lucu menimbulkan gelak tawa penonton.
Adegan demi adegan lucu terus disajikan hingga sampailah pada adegan yang terakhir. Dalam adegan tersebut diceritakan bahwa pemenang pertama dialihkan kepada Miss Argentina yakni Nona Gabriela Betistuta yang diperankan oleh Rena.
" And the winner is.... (Dan pemenangnya adalah....)" ucap MC menggantung.
"Miss Gabriela Betistuta from Argentina, (Nona Gabriela Betistuta dari Argentina)," teriak MC lantang penuh semangat.
Mendengar teriakan itu, Rena memasang ekspresi terkejut, kali ini bukan ekspresi terkejut yang dibuat-buat, tapi memang dia benar-benar terkejut. Pasalnya dia lupa dengan dialog dalam adegan ini.
Aduh, aku lupa lagi bagian ini. Aku harus ngomong apa ya?? (batin Rena cemas seraya menggigit bibir bawahnya saat namanya dipanggil ke depan oleh MC).
Satu-satunya yang bisa ia lakukan saat itu hanyalah memasang wajah terkejut dan tidak percayanya. Sambil terus memutar otak berusaha untuk mengingat kata-kata apa yang harus selanjutnya ia
ucapkan.
"Congratulation, Miss Garbriela, (Selamat Nona Gabriela)," ucap Novi menghampiri Rena, lalu menyalaminya. Saat itu Novi berperan sebagai MC.
"Thank you (terima kasih)," jawab Rena menyambut uluran tangan Novi. Ia berusaha tetap tenang dan tersenyum, meski hati dan pikirannya kini tidak bisa tenang, terlebih saat ia melihat banyaknya mata yang menatap ke arahnya, termasuk mata tajam Arka.
"You must be happy for your victory in this event (Anda pasti senang dengan kemenangan Anda di ajang ini)?" tanya MC.
"Of course (tentu saja)," ucap Rena sambil tersenyum walau batinnya berkata lain.
Happy? Happy apanya Novi? Yang ada sekarang aku lagi cemas luar biasa nih, khawatir salah jawab karena aku benar-benar lupa bagian ini. Andai kamu bisa mendengar ucapanku ini Novi.. (ucap Rena di dalam hati) .
"What would you like to say for your achievement as a winner (apa yang ingin kau sampaikan atas kemenanganmu ini) ?" tanya Novi.
Mendengar pertanyaan Novi, Rena hanya bisa menelan salivanya, tanpa bisa menjawab. Ia hanya bisa menatap ke sekelilingnya berharap menemukan jawaban yang tepat atas pertanyaan yang diajukan Novi.
Rena kenapa? Kenapa dia diam aja? Apa dia lupa sama dialognya? (batin Novi).
Ada apa dengan gadis itu? Sepertinya dia lupa dengan dialognya (pikir Alan).
Sementara para penonton yang lain masih berusaha tetap tenang menunggu jawaban dari Rena.
Dengan jantung yang masih berdetak cepat Rena mengambil michrophone yang ada di tangan Novi. Dia berusaha menjawab pertanyaan Novi. Ia pun menarik nafasnya panjang.
"Thank you for all and.. (terima kasih semua dan..)" ucap Rena menggantung karena ia masih bingung harus bicara apalagi, ia benar-benar lupa apa yang harus dikatakannya. Sementara kosakata yang dimilikinya pun sangat terbatas sehingga tidak mungkin baginya untuk mengarang jawabannya.
Ia melempar pandangannya ke segala arah hingga matanya bertemu dengan Alan. Laki-laki itu sepertinya sedang berusaha untuk membantu Rena dengan memberi kode. Alan menempelkan jari lengan kanan dan kirinya hingga membentuk gambar hati.
Seketika itu juga, Rena mengerti maksud dari kode hati yang dibuat Alan. Sekarang ia mulai mengingat kalimat terakhir yang harus diucapkannya. Seulas senyum menghias di wajah manisnya.
"And I love you all, (dan aku cinta kamu semua), mmuah..muah.." ucap Rena lantang sambil memberikan sun jauh berkali-kali untuk semua penonton yang ada di sana.
Seketika itu juga sorak sorai dan tepuk tangan penonton kembali menggema di ruangan itu. Tidak lama setelahnya, narator pun membacakan epilog cerita dan layar pun tertutup.
***
Bersambung
Catatan Author:
Maaf, ya, jika dalam beberapa
kalimat masih terdapat banyak kekeliruan karena author memang tidak terlalu
pandai berbahasa Inggris.😁
Tinggalkan jejakmu dengan memberi
like, komen, atau vote, dan author sangat berterima kasih dengan itu.😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Kadek
lanjutkan kk
2020-07-12
1
Sasa (fb. Sasa Sungkar)
yaaaaj sediiiiih
2020-07-07
1
Elisabeth Ratna Susanti
jejak like and fav👍❤️
2020-07-04
1