Hari ini merupakan hari pertama bagi Rena melaksanakan pekan orientasi tingkat fakultas di kampusnya. Setelah selama seminggu sebelumnya, ia dan teman-temannya melaksanakan pekan orientasi tingkat universitas di Pusdikzeni yang pesertanya adalah seluruh mahasiswa baru dari berbagai fakultas di universitas tersebut.
Sekarang ia dan teman-temannya akan melaksanakan pekan orientasi di fakultasnya, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Fakultas tersebut memiliki tiga program studi atau tiga jurusan antara lain ada program studi Biologi, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
Seperti kegiatan orientasi pada umumnya, orientasi kali ini pun diawali dengan upacara pembukaan. Kali ini seluruh mahasiswa baru yang masuk ke fakultas tersebut dikumpulkan dalam satu aula yang sangat besar.
Masing-masing peserta menduduki tempat yang telah disediakan sesuai dengan program studi yang mereka pilih. Beruntung, Rena dan Novi bisa duduk berdekatan karena mereka memilih masuk ke program studi yang sama yaitu Bahasa Indonesia. Sedangkan, Rindu harus rela duduk terpisah dari kedua sahabatnya karena program studi yang dipilihnya berbeda dengan Rena dan Novi. Rindu memilih program studi Bahasa Inggris.
Saat Rena dan Novi sedang asyik mencari tempat duduk, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara seorang perempuan yang menepuk bahu Novi.
"Hai, Nov!! Duduk di sini aja dekat sama aku bareng Dina dan Lala," sahut seorang perempuan berkerudung biru dan berkulit sawo matang.
Perempuan manis itu datang bersama dengan
dua orang perempuan lainnya. Kedua temannya itu juga memiliki wajah yang manis. Yang satu berwajah oriental, matanya sipit, dan kulitnya putih. Sedang yang satunya lagi, berbadan tinggi besar, di kanan dan kiri pipinya terdapat lesung pipi yang akan semakin mempermanis penampilannya saat dia sedang tersenyum.
"Eh, ternyata kamu Ais! Ngagetin aja, tentu aja aku mau. Oh ya, kenalkan ini Rena teman SMP-ku, " ucap Novi melihat ke arah Rena.
Aisyah lalu mengulurkan tangannya, begitu pula Rena. Keduanya saling berjabat tangan dan bergantian memperkenalkan diri masing-masing begitu pula dengan Lala dan Dina.
"Mereka ini teman-teman kelompokku waktu OSPEK di pusdikzeni kemarin. Kebetulan jurusan kita sama, Bahasa Indonesia," kata Novi saat perkenalan itu terjadi.
Setelah itu, mereka duduk berdekatan. Tidak berapa lama acara pembukaan pun dimulai. Pembawa acara menginstruksikan agar semua peserta duduk dengan tenang dan rapih. Satu persatu acara demi acara dibacakan.
Seperti biasa, acara itu juga diisi dengan sambutan dari pihak-pihak terkait. Sambutan pertama dari Ketua Panitia yang sekaligus merangkap sebagai Ketua BEM Fakultas mereka.
Saat sang ketua mulai memberikan sambutannya, semua mahasiswi tampak berteriak histeris. Pasalnya sang ketua memiliki wajah yang tampan. Wajah yang hampir mirip seorang aktor mandarin bernama Ken Zhu, pemeran Xiamen dalam film "Meteor Garden" yang merupakan salah satu film favorit saat itu.
Setelah itu, dilanjut dengan sambutan dari dekan dan asisten rektor 1. Asisten rektor 1 memberikan sambutan untuk menggantikan sang rektor yang kebetulan sedang mengisi acara di fakultas yang lain. Berbeda dengan sambutan-sambutan sebelumnya, sambutan kali ini suasana tampak hening dan sedikit menegangkan. Pasalnya, sebelum sambutan itu dimulai, asisten rektor tersebut telah memberi instruksi kepada mereka agar semua peserta tenang dan tidak boleh ada suara sedikit pun.
Sorot matanya tajam memperhatikan satu persatu wajah semua peserta yang ada di tempat tersebut. Tatapannya begitu tajam, seolah hendak memakan mereka satu persatu tanpa terkecuali, termasuk Rena dan teman-temannya.
"Gila, kayanya killer banget tuh orang! Ngajar di fakultas kita enggak ya?" bisik Rena.
Namun, belum sempat Novi menjawab, asisten rektor tersebut sudah terlebih dahulu memperkenalkan dirinya. Namanya Pak Adam. Beliau merupakan asisten rektor 1 di kampus tersebut dan juga salah satu pengajar di fakultas itu. Beruntung beliau hanya mengajar di program studi atau jurusan Biologi. Hal ini cukup melegakan bagi Rena dan teman-temannya, tapi tidak bagi anak-anak biologi.
Setelah asisten rektor tersebut selesai memberikan sambutannya, suasana kembali berubah menjadi lebih santai karena sesaat setelah selesai memberikan sambutannya, baik asisten rektor maupun sang dekan meminta izin untuk meninggalkan ruangan tersebut.
"Akhirnya pergi juga tuh aktor," ucap Rena.
" Aktor?? Aktor yang mana nih?" tanya Novi bingung
"Itu tuh asisten rektor," jawab Rena tersenyum.
"Bisa aja kamu, Na, " sahut Novi yang ikut tersenyum tipis seraya memperhatikan kepergian sang aktor.
Acara lalu dilanjut dengan acara perkenalan para pengurus inti yang berada di lingkungan fakultas tersebut. Bersamaan dengan itu, tiga orang pemuda dengan memakai jas almamater biru tampil ke depan dan ikut duduk di samping pemuda yang sebelumnya diperkenalkan MC sebagai ketua BEM fakultas.
Tampilnya ketiga pemuda itu seketika membuat para mahasiswa baru yang berada di hadapan mereka berbisik riuh dan mulai bertanya-tanya tentang siapa ketiga pemuda itu.
Sang Ketua BEM Fakultas itu pun mulai berbicara kembali. Kali ini nada bicaranya lebih santai dari sebelumnya. Pemuda ganteng itu mulai memperkenalkan dirinya. Dia adalah Dewa Antara, mahasiswa semester 5, jurusan Bahasa Inggris.
"Seperti yang telah diperkenalkan MC sebelumnya, saya adalah Dewa Antara Ketua BEM FKIP. Saya sekarang berada di semester 5 jurusan Bahasa Inggris. Adapun tiga pemuda yang berada di samping kanan saya adalah para Ketua BEM Jurusan. Yang nantinya akan saya perkenalkan satu per satu. Mereka juga dikenal dengan julukan tiga Cahaya Asia Kampus Pelangi," sambil melirik tiga pemuda yang berada di sampingnya, yang sedari tadi ikut memasang senyum saat Dewa mulai memperkenalkan diri mereka.
"Kenapa saya sebut mereka 3 cahaya Asia?? Hal itu karena awalan huruf nama mereka sama yaitu sama-sama dari huruf "A". Lalu, mereka juga memiliki wajah setampan aktor Asia. Selain itu, karena kehadiran mereka, kampus kita ini pun semakin bercahaya," puji Dewa sambil menoleh ke arah ketiganya yang disambut histeria para mahasiswa di aula tersebut
"Baiklah, langsung saja saya akan mulai perkenalannya. Yang akan saya saya mulai dari pemuda yang duduk persis di samping kanan saya. Pemuda di sebelah kanan saya ini bernama Abimanyu Saputra. Kalian bisa memanggilnya Kak Abi. Dia adalah Ketua BEM Jurusan Bahasa Inggris dan juga mahasiswa semester 3 di jurusan tersebut," ucap Dewa.
Saat namanya disebut Dewa, Abimanyu langsung melambaikan kedua tangannya, menyapa semua mahasiswa baru yang ada di gedung tersebut. Sontak lambaian tangan Abi membuat semua mahasiswi berteriak histeris, pasalnya sama seperti Dewa, Abi juga memiliki paras yang tampan, tubuhnya tinggi, kulitnya putih, wajahnya mirip aktor mandarin, Wallace Huo.
"Selanjutnya, di samping kanannya ada Arkana Prayudha. Kalian bisa panggil dia, Kak Arka. Dia adalah ketua BEM jurusan Biologi, sekaligus mahasiswa semester 3 di jurusan tersebut," ucap Dewa memandang Arka yang berada di sebelah Abi.
Kali ini sama seperti Abi, Arka juga melambaikan kedua tangannya memberi sapaan kepada semua mahasiswa baru yang ada di aula tersebut.
Hal itu tentu saja membuat jantung Rena yang sedari tadi memperhatikan kedatangannya semakin berdetak kencang. Pasalnya lelaki itulah yang kemarin disebut Novi dan Rindu sebagai gebetan Rena.
"Wah,m, namanya Arkana, Na. Cuit ciw, cuit ciw," goda Novi yang sesekali menoleh ke arah Rena.
Godaan Novi itu tentu membuat Rena tersipu karena malu. Di dalam hatinya nama Arkana Prayudha akan selalu ia ingat. Laki-laki yang memiliki postur tubuh tinggi, berkulit sawo matang dengan paras tampan yang hampir menyamai Jerri Yan, pemeran Dao Ming Se di serial Meteor Garden favoritnya.
Setelah Arkana Prayudha diperkenalkan, Ketua BEM itu langsung menoleh ke arah pemuda yang berada di sebelah kanan Arka.
“Masih mau dilanjut perkenalannya?” tanya Dewa.
“Masih,” jawab para mahasiswa baru serempak.
"Baiklah, selanjutnya kalian pasti bisa menebak siapa dia?" ucap Dewa sambil menunjuk ke arah pemuda yang berada di sebelah kanan Arka. Beberapa mahasiswa baru menjawab lirih, menyebutkan sebuah jabatan yang sedari tadi belum disebutkan.
"Benar sekali, dia adalah Ketua BEM jurusan Bahasa Indonesia, Alan Bagaskara. Dia juga mahasiswa di semester 3 jurusan Bahasa Indonesia. Kalian bisa memanggilnya Kak Alan," ujar Dewa memperkenalkan pemuda tersebut.
Setelah namanya dipanggil, berbeda dengan Abi dan Arka, pemuda ini malah memberikan sun jauh sebagai sapaan kepada semua mahasiswa baru yang hadir di aula tersebut. Hal itu tentu membuat mahasiswi yang ada di aula tersebut semakin berteriak histeris.
Betapa tidak, pemuda yang kini berada di hadapan mereka memiliki wajah yang bukan hanya tampan, tapi juga imut. Wajah pemuda itu hampir mirip dengan Jimmy Lin, aktor kenamaan mandarin yang dikenal dengan wajah imut dan baby facenya itu. Selain itu, reaksi yang diberikan Alan pun berbeda dari ketua-ketua sebelumnya.
"Na, yang itu baru aktor yang sesungguhnya. Wajahnya ganteng banget ya kayak Jimmy Lin," bisik Novi.
Rena turut memperhatikan pemuda yang ditunjuk Novi. Pemuda yang kini tepat berada di depan mereka. Entah mengapa, Rena merasa tak asing dengan wajah tampan pemuda yang memiliki lesung di kedua pipinya itu.
Sepertinya aku pernah bertemu dengan pemuda itu, tapi di mana ya? (pikir Rena)
***
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Rena
Hayo, siapa hayo pemudanya???
2021-07-04
3
Sugianti Bisri
selalu setia
ga harus malu😍
2020-07-18
2
Kadek
kk aku mmpir lgi semngt trus updatenya
aku kasi like kk
ingat mmpir balik kk🔥
2020-07-06
0