Bab 18 Alan vs Arka

“Na.. Rena.. Renata, kamu kenapa? Kamu enggak apa-apa kan?" tanya Ais membuyarkan lamunan Rena.

"Eh, maaf, Ais. Gara--gara kamu cerita tentang kecelakaannya Kak Abi, aku jadi keinget sama kecelakaan yang menimpa almarhumah temanku yang juga meninggal karena kecelakaan tersebut," jawab Rena sambil mengusap air mata yang jatuh di pipinya.

"Oh, kirain kamu nangisin Kak Abi," sahut Ais.

" Ya enggak lah, dekat juga enggak. Aku juga bukan salah satu fansnya kok," jawab Rena.

"Hayo! Kayaknya tadi ada yang nyebut-nyebut nama Kak Abi," ucap Rindu yang baru saja datang bersama Novi.

Novi dan Rindu pun melihat mata Rena yang agak berbeda dari biasanya.

"Ais, diapain itu si Rena? Matanya sembab kayak gitu?" tanya Novi.

"Enggak, enggak diapa-apain kok, tanya aja ama anaknya sendiri," sahut Aisyah.

"Jangan bilang kamu habis nangisin Kak Abi, ya!" tuduh Rindu.

"Idih, siapa juga yang nangisin Kak Abi! Aku cuma perihatin dengan musibah yang baru saja menimpanya," ucap Rena.

"Dan kalo masalah nangis.. Itu karena aku keinget Dini, Rin," sahut Rena dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Novi dan Rindu yang sudah tahu tentang cerita Dini pun langsung memeluk Rena secara bersamaan.

“Sabar ya, Na. Jangan diinget-inget lagi, Dini udah tenang di alam sana,” ucap Novi yang dijawab anggukkan oleh Rena.

"Oh ya, pertandingannya sepertinya sudah mau dimulai tuh," ucap Rindu saat melihat ke arah lapangan.

"Iya, betul," sahut Novi.

Mereka berempat dengan antusias menuju lapangan untuk menonton pertandingan sepak bola yang sebentar lagi akan dimulai.

"Mudah-mudahan Kak Iyus menang ya," ucap Rindu.

"Kok, Kak Iyus, Kak Dewa dong," timpal Aisyah.

"Ya sudah, kamu dukung KakDewa, sementara aku dukung Kak Iyus. Kalo kalian ?" tanya Rindu melihat ke arah Rena dan Novi.

"Aku jadi penonton aja deh," jawab Novi.

"Kalo aku dukung yang menang aja deh," jawab Rena.

"Yee... mana bisa begitu," sahut Rindu.

"Ya, bisa-bisa aja," jawab Rena.

***

Pertandingan sepak bola yang terjadi di antara dua klub itu pun berjalan cukup sengit. Tendangan demi tendangan di arahkan ke tiang gawang. Namun, hingga menit ke empat puluh lima belum ada satu

tim pun yang berhasil mencetak gol.

Sebuah peluit berbunyi menandakan waktu istirahat, para pemain pun memanfaatkannya untuk beristirahat sejenak. Setelah 15 menit berlalu mereka kembali melanjutkan pertandingan yang tadi tertunda karena istirahat. Kali ini tim "Maung  Ganas" bermain dengan menggunakan strategi yang baru. Hal itu membuat lawannya mulai kewalahan dan..

"Gol!!!" teriak Rindu yang begitu antusias dengan pertandingan itu.

Gol pertama dicetak oleh Iyus, sang kapten dari klub "Maung  Ganas". Sun jauh pun dilayangkan Iyus untuk semua pendukungnya.

"Aduh, Kakak, aku jadi makin suka deh sama kamu," ucap Rindu tanpa malu-malu.

Pertandingan pun terus berjalan dan hingga menit ke sembilan puluh, tim "Maung  Ganas" masih memimpin dengan skor 1-0. Wasit pun memberikan

perpanjangan waktu selama tiga menit. Setelah tiga menit berjalan, peluit panjang pun dibunyikan, tanda berakhirnya pertandingan, dan kemenangan pun

diraih oleh tim "Maung  Ganas" dengan skor 1-0.

"Yeaay.." teriak Rindu kegirangan.

****

Pertandingan pertama pun telah usai.Posisi nomor 3 diraih oleh Iyus dan kawan-kawan. Kini tinggal menunggu pertandingan selanjutnya, yakni pertandingan final untuk memperebutkan posisi

nomor 1, posisi teratas dalam turnamen ini.

Pertandingan final sepak bola kali ini, mempertemukan tim "Harimau Putih" dengan tim "Macan Kumbang".Kedua tim ini dikomandoi oleh dua orang terpopuler di fakultas ini. Mereka

adalah Alan Bagaskara yang menjadi kapten kesebelasan tim "Harimau Putih" dan Arkana Prayudha sebagai kapten kesebelasan "Macan Kumbang".

Pertandingan tersebut diprediksi akan menjadi pertandingan yang sangat seru dan pastinya akan banyak penonton dari kaum hawa yang menyaksikan pertandingan itu. Demikian juga dengan Rindu yang enggan beranjak dari tempat tersebut.

"Istirahat nih, kita ke kantin aja, yuk!" ajak Rena.

"Enggak ah, nanti kalau kita pergi dari sini tempatnya ada yang nempatin lagi," sahut Rindu

"Kamu, Nov?" tanya Rena.

"Iya, aku ikut," sahut Novi.

"Aku juga," ucap Aisyah.

Saat Rena, Novi, dan Aisyah hendak melangkah ke kantin, tiba-tiba Rindu memanggil ketiganya.

"Eh, tunggu kalian! Aku ikutdeh," segera berjalan menghampiri Rena, Novi, dan Aisyah.

"Katanya gak mau ikut takut ada yang nempatin?" sahut Rena.

"Iya, mau bagaimana lagi, masa aku ditinggal sendirian. Lagipula gak seru kalau nonton bola sendirian," jawab Rindu menghampiri ketiganya.

Mereka berempat berjalan menuju ke arah kantin. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan Alan yang tengah asyik berbincang-bincang dengan temannya.

Aduh, kenapa harus ketemu dia di sini sih, dunia benar-benar sempit (pikir Rena).

Sejak tahu kalau kaos yang dia pakai itu kaos Alan, Rena benar-benar merasa malu. Sebisa mungkin ia menghindari Alan, tanpa diketahui oleh teman- temannya. Tapi, sepertinya Tuhan punya kehendak yang berbeda. Setiap kali ia berusaha menghindar, setiap kali itu juga, ia bertemu Alan.

"Hei, Kak," sapa Aisyah terlebih dahulu.

"Hei juga," sahut Alan ramah.

Alan menatap wajah mereka satu persatu. Pandangannya berhenti saat menatap ke arah Rena. Entah kenapa ada rasa yang berbeda saat menatap gadis itu, karena sikap yang diberikan gadis itu

kepadanya agak berbeda dengan yang lain.

Baru kali ini aku ketemu sama cewek dingin kayak dia (pikir Alan).

"Kalian mau ke mana?" tanya Alan.

"Kami mau ke kantin, Kak," jawab Aisyah.

"O, iya, Kak, pertandingannya mulai jam berapa sih?" tanya Rindu SKSD

"Sekitar jam 10, setengah jam lagi," jawab Alan.

"Oh, berarti masih cukup waktunya. Ya, sudah Kak, kami duluan ya," pamit Rindu dan teman-temannya.

"Oke, nanti dukung ya!" sahut Alan.

"Oke, tenang aja, Kak," ucap Rindu dan Aisyah bersamaan.

Setelah berjalan agak jauh dari Alan...

"Kak Alan baik banget, ya?" sahut Rindu

"Iya, dia itu Ketua BEM yang paling beda dari yang lain, orangnya ramah, pinter, agak cerewet, pecicilan,

dan penyayang. Kalau Kak Dewa tegas, mandiri, dan bersahaja, Kak Abi dingin dan cenderung jutek, dan kalau Kak Arka, dia paling pendiam," sahut Aisyah.

"Kayaknya kamu tahu banget tentang mereka," sahut Rindu.

"Enggak juga, aku tahu tentang mereka karena kebetulan dari SMA aku sudah ngekost di sini dan di tempatku banyak anak kost yang kuliah di kampus ini. Mereka sering banget cerita-cerita tentang para ketua BEM yang ada di fakultas kita," sahut Aisyah.

Aisyah dan Rindu terus bercakap-cakap tentang para ketua itu. Sedang Novi dan Rena hanya diam

mendengarkan tanpa banyak bicara.

"Terus nanti siapa yang akan kamu dukung, Kak Alan atau Kak Arka?" tanya Aisyah pada Rindu.

"Lho, kok cuma aku yang ditanya? Rena sama Novi enggak?" protes Rindu.

"Iya, mereka kan anak Bahasa Indonesia sudah pasti dukung Kak Alan, kan?" sahut Aisyah yakin.

"Kata siapa?" sahut Novi.

"Lho, emang kamu dukung siapa, Nov?" tanya Aisyah.

"Dukung siapa ya?" tanya Novi pada diri sendiri sambil memangku tangan di dagunya seolah sedang berpikir.

"Hehe.. sudah pasti Kak Alan, lah," jawab Novi.

"Tuh, kan," sahut Aisyah.

"Tapi Rena belum tentu Ais," sanggah Rindu.

"Iya, secara dia kan suka sama Kak Arka," timpal Novi.

"Hus, bisa enggak sih gak ngomongin itu! Nanti banyak yang denger lagi, malu!" sahut Rena rada bete dengan percakapan teman-temannya itu.

"Oke, tapi kamu dukung siapa? Kalau aku dukung Kak Alan," jawab Rindu.

"Ya udah, daripada aku dibilang pengkhianat. Aku dukung Kak Alan juga deh, Puas!!" jawab Rena

menekan kata terakhir.

Lagipula menurut Rena perasaannya kepada Arka hanya sebatas rasa suka saja, tidak lebih, jadi rasanya tidak perlu dilebih-lebihkan. Walaupun memang tidak bisa dipungkiri bahwa baru kali ini Rena berani mengakui rasa sukanya pada seseorang.

***

Bersambung

Like, vote, dan komennya jangan lupa ya..

Terpopuler

Comments

Airin

Airin

Masih suka bacanya

2021-07-04

4

Kadek

Kadek

kk aku mmpir nihh

2020-07-14

1

Rossandaaa

Rossandaaa

semangat kak..

2020-07-13

16

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perceraian
2 Bab 2 Kecewa
3 Bab 3 Baju Lebaran
4 Bab 4 Duka di Malam Takbir
5 Bab 5 Celoteh Haikal
6 Bab 6 Pertemuan
7 Bab 7 Pertemuan 2
8 Bab 8 Kisah Lalu
9 Bab 9 Aktor
10 Bab 10 Kena Kamu!
11 Bab 11 Renata Aja!
12 Bab 12 Latihan di DPR
13 Bab 13 Tiga Cahaya Asia
14 Bab 14 Cinlok
15 Bab 15 Teater Cinta
16 Visualisasi pemain
17 Bab 16 Kaos Bola
18 Bab 17 Kenangan Pilu
19 Bab 18 Alan vs Arka
20 Bab 19 Gol!!!
21 Bab 20 Terluka
22 Bab 21 Dia Telah Pergi
23 Bab 22 Dia Telah Pergi 2
24 Bab 23 Berikan Aku Sesuatu
25 Bab 24 Sahabat Baru
26 Bab 25 Patah Hati
27 Bab 27 Perasaan Aneh
28 Bab 28 Sang Penyelamat
29 Bab 29 Sadar
30 Bab 30 Cincin
31 Bab 31 Serangan Dadakan
32 Bab 32 Aku Menyukainya
33 Bab 33 Sesak
34 Bab 34 Menjauh
35 Bab 35 Pertikaian
36 Bab 36 Retak
37 Bab 37 Kepergian
38 Bab 38 Galau
39 Bab 39 Sesal
40 Bab 40 Perjodohan
41 Bab 41 Dewi
42 Bab 42 SMP Cinta Kasih
43 Bab 43 Sebuah Alasan
44 Bab 44 Membuka Hati
45 Bab 45 Lamaran
46 Bab 46 Bimbang
47 Bab 47 Penolakan
48 Bab 48 Kejutan
49 Bab 49 Dunia ini sempit
50 Bab 50 CLBK
51 Bab 51 Rindu
52 Bsb 52 Foto
53 Bab 53 Kisah Baru
54 Bab 54 Mengejar Cinta
55 Bab 55 Strawbery Mint
56 Bab 56 Jodi
57 Bab 57 Reuni
58 Bab 58 Jangan Bersedih
59 Bab 59 Permen Cinta
60 Bab 60 Duren
61 Bab 61 Nasi Goreng Spesial
62 Bab 62 Naya Atmaja
63 Bab 63 Obsesi Naya
64 Bab 64 Kakak Ipar
65 Bab 65 Asisten Dosen
66 Bab 66 Pemilik Hati
67 Bab 67 Perempuan Munafik
68 Bab 68 Perhatian
69 Bab 69 Wanita Penggoda
70 Bab 70 Masalah
71 Bab 71 Meriang
72 Bab 72 Aku Mencintaimu
73 Bab 73 PDKT
74 Bab 74 Nomor Ponsel
75 Bab 75 Ganas
76 Bab 76 Rencana
77 Bab 77 Pesta Penyambutan
78 Bab 78 Marah
79 Bab 79 Khawatir
80 Bab 80 Luluh
81 Bab 81 Siasat
82 Bab 82 Siasat 2
83 Bab 83 Ketahuan
84 Bab 84 Calon Menantu
85 Bab 85 Pulang
86 Bab 86 Mitos
87 Bab 87 Laporan
88 Bab 88 Cemas
89 Bab 89 Tak Disangka
90 Bab 90 Belahan Jiwa
91 Bab 91 Reuni Akbar
92 Bab 92 Izinkan Aku
93 Bab 93 Jawaban
94 Bab 94 Ketakutan
95 Bab 95 Sakit
96 Bab 96 Doa
97 Bab 97 Tantangan
98 Bab 98 Kritis
99 Bab 99 Kembali
100 Bab 100 Pernikahan (Tamat)
101 Ucapan Terima Kasih
102 Ekstra Part -Tamu Spesial
103 Ekstra Part 2-Rahasia Abi
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Perceraian
2
Bab 2 Kecewa
3
Bab 3 Baju Lebaran
4
Bab 4 Duka di Malam Takbir
5
Bab 5 Celoteh Haikal
6
Bab 6 Pertemuan
7
Bab 7 Pertemuan 2
8
Bab 8 Kisah Lalu
9
Bab 9 Aktor
10
Bab 10 Kena Kamu!
11
Bab 11 Renata Aja!
12
Bab 12 Latihan di DPR
13
Bab 13 Tiga Cahaya Asia
14
Bab 14 Cinlok
15
Bab 15 Teater Cinta
16
Visualisasi pemain
17
Bab 16 Kaos Bola
18
Bab 17 Kenangan Pilu
19
Bab 18 Alan vs Arka
20
Bab 19 Gol!!!
21
Bab 20 Terluka
22
Bab 21 Dia Telah Pergi
23
Bab 22 Dia Telah Pergi 2
24
Bab 23 Berikan Aku Sesuatu
25
Bab 24 Sahabat Baru
26
Bab 25 Patah Hati
27
Bab 27 Perasaan Aneh
28
Bab 28 Sang Penyelamat
29
Bab 29 Sadar
30
Bab 30 Cincin
31
Bab 31 Serangan Dadakan
32
Bab 32 Aku Menyukainya
33
Bab 33 Sesak
34
Bab 34 Menjauh
35
Bab 35 Pertikaian
36
Bab 36 Retak
37
Bab 37 Kepergian
38
Bab 38 Galau
39
Bab 39 Sesal
40
Bab 40 Perjodohan
41
Bab 41 Dewi
42
Bab 42 SMP Cinta Kasih
43
Bab 43 Sebuah Alasan
44
Bab 44 Membuka Hati
45
Bab 45 Lamaran
46
Bab 46 Bimbang
47
Bab 47 Penolakan
48
Bab 48 Kejutan
49
Bab 49 Dunia ini sempit
50
Bab 50 CLBK
51
Bab 51 Rindu
52
Bsb 52 Foto
53
Bab 53 Kisah Baru
54
Bab 54 Mengejar Cinta
55
Bab 55 Strawbery Mint
56
Bab 56 Jodi
57
Bab 57 Reuni
58
Bab 58 Jangan Bersedih
59
Bab 59 Permen Cinta
60
Bab 60 Duren
61
Bab 61 Nasi Goreng Spesial
62
Bab 62 Naya Atmaja
63
Bab 63 Obsesi Naya
64
Bab 64 Kakak Ipar
65
Bab 65 Asisten Dosen
66
Bab 66 Pemilik Hati
67
Bab 67 Perempuan Munafik
68
Bab 68 Perhatian
69
Bab 69 Wanita Penggoda
70
Bab 70 Masalah
71
Bab 71 Meriang
72
Bab 72 Aku Mencintaimu
73
Bab 73 PDKT
74
Bab 74 Nomor Ponsel
75
Bab 75 Ganas
76
Bab 76 Rencana
77
Bab 77 Pesta Penyambutan
78
Bab 78 Marah
79
Bab 79 Khawatir
80
Bab 80 Luluh
81
Bab 81 Siasat
82
Bab 82 Siasat 2
83
Bab 83 Ketahuan
84
Bab 84 Calon Menantu
85
Bab 85 Pulang
86
Bab 86 Mitos
87
Bab 87 Laporan
88
Bab 88 Cemas
89
Bab 89 Tak Disangka
90
Bab 90 Belahan Jiwa
91
Bab 91 Reuni Akbar
92
Bab 92 Izinkan Aku
93
Bab 93 Jawaban
94
Bab 94 Ketakutan
95
Bab 95 Sakit
96
Bab 96 Doa
97
Bab 97 Tantangan
98
Bab 98 Kritis
99
Bab 99 Kembali
100
Bab 100 Pernikahan (Tamat)
101
Ucapan Terima Kasih
102
Ekstra Part -Tamu Spesial
103
Ekstra Part 2-Rahasia Abi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!