Hal yang membuatku sakit dari perpisahan ini bukanlah karena kehilangan dia, melainkan karena tak sengaja aku menyakiti mereka paling ku sayangi.
...***...
Allahuakbar...
Allahuakbar...
Allahuakbar...
Laa illa haillahhuallahuakbar
Allahuakbar Wa lillailham
Gema suara takbir berkumandang bersama suka cita dalam keheningan malam. Malam yang kini terasa dingin, namun tak menjadi penghalang bagi sebagian insan untuk berkumpul menikmati suasana malam takbir menyambut hari raya Idul Fitri.
Di malam takbiran ini tampak Hana dan Haikal yang sedang bergabung bersama teman-teman seusia mereka. Mereka tampak asyik bermain kembang api dan sesekali menyaksikan letupan meriah dari bunyi petasan yang dilemparkan ke atas langit.
Duar!
Duar!
Duar!
Duar!
Bunyi menggelegar itu muncul seiring dengan cahaya warna-warni yang menyembul di atas langit. Menambah indahnya kecantikan malam yang gelap dan sepi karena tak nampak adanya ribuan bintang yang menghias langit.
"Kak, Ikal kalo liat petasan kayak gini jadi ingat waktu kita di Kampung Melati, waktu kita masih sama-sama dengan Ayah," ucap Haikal sedih.
"Kakak juga Dek," sahut Hana.
Percakapan mereka masih bisa didengar oleh Rena, meskipun suara itu harus berlomba dengan suara letupan petasan, pukulan bedug, dan kumandang suara takbir dari TOA masjid.
Hal itu sungguh membuat Rena sedih. Ia juga ingat kalau setiap malam takbiran ayah mereka sering membelikan kembang api dan petasan untuk mereka. Kemudian, naik ke atas loteng rumah mereka dan mengajak mereka bermain kembang api bersama.
Selain itu, mereka juga sering diajak berkeliling dengan motor untuk melihat kemeriahan orang-orang yang sedang takbiran di jalan. Terutama Haikal, yang kadang-kadang ikut memukul bedug, yang sengaja dibeli ayahnya untuk menyemarakkan suasana majlis yang persis berada di samping rumah kami setiap kali malam Idul Fitri dan Idul Adha. Mengingat itu semua, hati Rena dapat merasakan rasa sakit dan sedih yang kini tengah dirasakan kedua buah hatinya.
Mungkin inilah penyebab kenapa Tuhan begitu membenci perceraian, meskipun Tuhan mengizinkannya. Ini juga yang menjadi alasan kenapa ia mampu bertahan di bawah sikap tidak setia, semena-mena, dan jiwa otoriter suaminya saat itu. Semua itu tak lain Rena lakukan, demi kedua buah hatinya.
Oh, sungguh mengingat itu semua membuat Rena semakin marah dan kecewa pada mantan suaminya yang tak punya hati. Hatinya telah tertutup, logika yang dimilikinya telah buntu oleh godaan seorang wanita yang haus akan kasih sayang, belaian, dan perhatian seorang laki-laki. Jiwa serakah juga telah menggerogoti rasa kemanusiaan yang harusnya dimiliki Rayhan.
"Mah, Ikal pengen bobo," sahut Haikal yang seketika memecahkan lamunan Rena.
"Eh, sudah selesai main kembang apinya?" tanya Rena pada putra bungsunya.
"Sudah, Mah," sahut Haikal
"Kalau kakak?" tanya Rena pada Hana
"Aku juga sudah, Ma," jawab Hana.
"Kalau begitu mari kita tidur," ajak Rena pada kedua buah hatinya.
Setelah mengatakan itu Rena, masuk ke dalam rumah sederhana. Yang kini menjadi tempat pelindung bagi mereka dari teriknya sinar mentari dan dinginnya udara malam. Rumah peninggalan almarhumah neneknya yang dibeli Rena dengan harga murah.
Tak lama setelah kedua buah hatinya tertidur, Rena membuka lemari pakaiannya. Ia ingin menyiapkan terlebih dahulu pakaian yang akan dipakai anak-anaknya besok saat menyambut hari raya umat Islam, hari Raya Idul Fitri.
Saat sedang merapikan pakaian, sebuah map terjatuh dari tumpukan pakaian itu. Rena membuka map tersebut, lalu membacanya. Ia menghela nafasnya panjang, membaca lembaran kertas yang ada dalam map tersebut. Lembaran yang paling depannya bertuliskan "Akte Cerai". Hatinya kembali terasa sakit saat membaca tulisan itu. Ia tidak menyangka bahwa hari Raya Idul Fitri yang akan mereka rayakan esok akan menjadi hari raya pertama bagi mereka merayakannya, tanpa kehadiran seorang ayah.
***
Bersambung
Jangan lupa dukungan untuk karya ini dengan memberikan like, komen terbaik, dan votenya ya... Terima kasih...
Salam sayang dari author, semoga sehat selalu
💐💐💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Rena
Kasihan anak jadi korban perceraian
2021-07-14
4
Sept September
sore Kakak 💕
2020-08-07
4
Sugianti Bisri
lanjut Thor 💪💪💪
2020-07-17
4