" Hasea , berhentilah sejenak" Ketua Harimotting akhirnya memutuskan untuk berbicara terlebih dahulu kepada Hasea untuk mengorek pikiran terpendam Hasea. " Apa yang sedang mengganggumu?"
" Mohon maaf ketua, apakah ada yang salah?" Jawab Hasea hati-hati. " Ketahuilah, aku ini sudah lama mempelajari seni bela diri. Bela diri bukan sekedar gerakan. Ada penghayatan dan penjiwaan disana, itulah kenapa selalu ada kata seni di depannya. "Dari yang kulihat penjiwaanmu belum sepenuh hati" Ketua Harimotting berkata pelan tapi membuat Hasea sedikit gentar.
" Mohon maaf ketua, hamba telah lancang" Hasea menjadi merasa bersalah. Memang ada sesuatu yang mengganjal hatinya. " Hamba merasa tidak pantas bergabung dalam regu khusus ini. Hamba tertinggal jauh dari rekan-rekan hamba yang sudah berada di tingkat pendekar dasar level 5. Hamba takut akhirnya hanya menjadi beban"
" Apakah hanya itu? kau pikir kenapa aku merepotkan diri melatihmu? Sebenarnya melatihmu adalah tugas dari ketua Borong. Apakah kau pernah melihat seorang ketua Atas mendidik langsung pendekar tingkat pemula?" Ucapan Ketua Harimotting tersebut membuat Hasea tertunduk. Kalau dipikir- pikir memang Hasea sedikit diistimewakan, namun hal tersebut tidak lain dilakukan agar Hasea bisa mengejar ketertinggalannya mengingat waktu untuk menjalankan misi semakin dekat.
" Para ketua disini melihat ada potensi besar pada dirimu, bahkan ketua Altong sangat mendukungmu. Harusnya kau menghargai itu semua" ketua Harimotting agak menekankan kata-katanya.
" Hamba mohon maaf Ketua. Hamba telah bersalah" Hasea bersujud tertunduk.
" Sudahlah, berdiri lah, yang penting kau menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh para ketua. Kau harus lebih percaya diri. Ayo kita lanjutkan mumpung aku masih bersemangat " ketua Harimotting memerintahkan Hasea untuk melanjutkan latihan.
" Kau telah cukup ahli menggunakan alat panah. Namun kau belum melatih kemampuan pedangmu. Ambillah pedang itu" Ketua Harimotting menunjuk pedang yang telah disediakan.
" Pada dasarnya, semua jurus-jurus pada sekte kita adalah seni bela diri dengan tangan kosong . Tapi itu bukan berarti jurus-jurus tersebut tidak dapat dikombinasikan dengan senjata" ketua Harimotting mengambil sebuah pedang lalu memperagakan kembali jurus yang sebelumnya diajarkan kepada Hasea. Namun kali ini dengan menggunakan pedang. Hasea terkesima melihat gerakan-gerakan itu. Gerakan yang sebelumnya tanpa senjata, saat menggunakkan pedang tampak lebih mematikan. Pada akhir gerakan dari jurus tersebut, ketua Harimotting tiba-tiba melesat cepat kemudian menebaskan pedangnya pada sebuah pohon. Pohon tersebut terbelah terkena tebasan Pedang ketua Harimotting. Mulut Hasea terbuka lebar karena terkejut menyaksikan hal tersebut . Nafasnya bahkan sempat terhenti melihat kejadian itu.
" Kau harus mengkombinasikan gerakan-gerakan tadi senyaman mungkin namun kali ini dengan menggunakan pedang. Dan kau harus sedikit berkreasi dengan gayamu sendiri" ketua Harimotting menjelaskan. " Apabila kau menyadari, gerakan terakhir tidak ada pada gerakan jurus yang ku ajarkan". Memang gerakan terakhir yang dilakukan oleh ketua Harimotting agak berbeda dari jurus yang dia pelajari.
" Sekarang mulai lah berlatih"
" Hasea kembali berlatih jurus-jurus namun kali ini dengan menggunakan pedang . Hasea tampak lancar setelah beberapa kali mengulangi gerakannya. Pada gerakan terakhir Hasea melompat dan melesat ke sebuah pohon lalu menebaskan pedangnya ke pohon tersebut. Pedang tertancap pada batang pohon. Namun pohon tidak terbelah ."Hahaha..kau sungguh tidak sabaran. Tentu saja tebasan pedang ku tadi disertai dengan tenaga dalam" ketua Harimotting tertawa melihat semangat Hasea yang kembali bangkit.
" Ayo kita berlatih tanding, kerahkan semua kemampuanmu. Aku hanya akan bertahan" Ketua Harimotting ingin menguji hasil dari latihan Hasea.
Puluhan tebasan dan jurus telah dikerahkan Hasea. Gerakan-gerakan tersebut tampak tampa kesalahan. " Bagus, gerakanmu sudah semakin lancar. Kau bahkan membuatku sedikit mengeluarkan keringat" ucapan ketua Harimotting tersebut semakin membakar semangat Hasea.
Hasea mengambil nafas panjang, kemudian kembali menyerang ketua Harimotting. Gerakannya semakin cepat namun beraturan. Mata Hasea memancarkan semangat yang membara. " Anak ini, dia sungguh berbakat" gumam ketua Harimotting dalam hatinya.
" Jurus Pedang sengatan Lebah" Hasea melancarkan jurus utama dengan sekuat tenaga. Namun terjadi sesuatu yang diluar dugaan ketua Harimotting. Ketua Atas tersebut bahkan sampai menyalurkan tenaga dalamnya pada pedang yang dia gunakan. Ketua Harimotting melakukan hal tersebut karena saat Hasea melayangkan pedangnya , sabetan pedang tersebut mengandung Tenaga dalam yang besar.
Terjadi suara dentumann akibat pedang tersebut berlaga. Hasea terpental mundur. Badannya sampai terjatuh. Ketua Harimotting bahkan sampai terdorong mundur akibat ada dua tenaga dalam yang saling beradu.
" Kau.. dugaan ku memang benar.Anak ini , pada Badannya telah terkandung tenaga dalam yang besar" gumam ketua Harimotting. Dia belum berhenti terkejut.
" Hasea.. kau tidak apa-apa?" Ketua Harimotting khawatir saat melihat Hasea masih terkapar akibat dorongan tenaga dalam yang beradu. " Hamba baik-baik saja ketua" sahut Hasea.
" Apakah itu tadi tenaga dalam?" Gumam Hasea dalam hatinya. " Gea, apakah itu ulah mu?" Hasea bertanya kesal pada Gea.
" Hai bocah.. bukankah sudah kukatakan kepadamu, aku hanya membagi tenaga dalamku kepadamu sebagai pelindung diri. Yang tadi itu, kau sendiri yang melakukannya"
" Sepertinya kau memang keturunan seorang pendekar sakti" Ketua Harimotting menatap Hasea yang masih kebingungan . " Sudah cukup untuk hari ini, kita akan lanjutkan lagi besok pagi"
Ketua Harimotting berlalu dan meninggaklan Hasea. " Mudah-mudahan tenaga dalam yang terkandung dalam tubuh anak itu adalah pertanda baik" gumamnya dalam hati.
***
7 Hari Hasea dilatih sendiri oleh ketua Harimotting. 20 jurus yang diajarkan juga sudah dikuasai oleh Hasea. Perkembangan luar biasa Hasea membuat ketua Harimotting terkagum-kagum. Hanya dalam waktu 14 hari, Hasea mampu meningkatkan kemampuannya dari pendekar tingkat Pemula level 5 ke tingkat dasar level 5. Selangkah lagi dia akan berada di tingkatan pendekar Unik level 1.
"Bagaimana latihanmu?" Ketua Altong mendatangi Hasea yang tampak sedang berlatih pedang sendirian. " Berkat ketua Harimotting latihan hamba berkembang pesat ketua" Hasea tampak bersemangat. " Itu sudah sewajarnya, bisa dikatakan kau murid langsung dari seorang ketua Atas sekarang ,seharusnya kau bangga" Ucao ketua Altong.
" Hamba sungguh beruntung ketua, terima kasih ketua Altong telah merekomendasikan hamba" Hasea memberikan penghormatan kepada ketua Altong. " Tidak usah sungkan, kalau dipikir-pikir, aku yang seharusnya berterima kasih kepadamu karna telah membantuku saat misi kemaren" ketua Altong tersenyum tulus kepada Hasea. " Tapi , sungguh sebenarnya aku masih penasaran dari mana kau dapat tenaga dalam sekuat itu? "
" Mohon ampun ketua, tapi hamba juga belum dapat menjawab hal tersebut. Karna sesungguhnya hamba juga tidak tau jawabannya" Hasea tampak ragu.
" Ya sudahlah, dugaan ku mungkin Orang tua mu yang mewariskan itu kepadamu. Bukankah kau mengatakan kau tidak tau siapa Ayahmu? Mungkin saja dia adalah pendekar berilmu tinggi pada jaman dahulu" ketua Altong mencoba menebak kemungkinan yang paling masuk akal. " Aku harap saat tiba waktunya kau mampu meningkatkan tenaga dalam mu, kau menggunakannya untuk kebaikan" . Ketua Altong berlalu dari hadapan Hasea.
***
Mohon dukungannya ya teman-teman. Klik Like nya.🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Mahendra
tiap baca pasti like gak pernah tinggal
2021-06-09
0
Tristar Betta
up
2021-05-19
1
Nawan Damanik
Mangalo
2021-04-26
0