CH 11. Perampok Harinuan

"Kalian telah melintasi, salah satu wilayah kami tanpa permisi. kalian punya 2 pilihan, Apakah harus menggunakan kekerasan atau cara yang mudah?" Tampak seorang pemuda berperawakan tinggi kekar keluar dari balik pohon di pinggir jalan, pemuda itu adalah Altong, Ketua muda Perampok Harinuan . Tangan kanannya menggenggam pedang yang disandarkan ke bahu nya. Di sela mulutnya tampak terselip batang rumput ilalang.

"Hei, apa maksudmu? Cepat menyingkir dari jalan atau ku kirim kau ke alam baka" tampak salah satu pengawal tuan Jarrat menggertak walau dia sadar yang sedang mereka hadapi bukan perampok biasa.

" Hahaha..kalau kau sudah lama berkecimpung di dunia kepengawalan, harusnya kau sudah tau sedang berhadapan dengan siapa" Altong meladeni gertakan pengawal tuan Jarrat dengan tenang.

"Apa yang kalian tunggu? Cepat singkirkan mereka" tuan Jarrat yang tampak geram memberikan perintah.

"Sialan, apakah si tua ini tidak mengetahui reputasi Perampok Altong? " Gumam salah satu Pengawal dalam hati.

"Baiklah, rupanya kau memilih jalan yang lebih sulit padahal tetap saja, hasilnya akan tetap sama. Serang mereka" Altong memberi instruksi pada anak buahnya. Seketika itu sepuluh orang keluar dari kiri dan kanan jalan. Mereka bersenjatakan pedang, kapak dan tombak berlari ke rombongan Pedagang itu.

"Lindungi tuan Jarrat" sesaat sebelum mengayunkan pedangnya, pengawal itu memberi perintah kepada Hasea dan para pekerja tuan Jarrat. Sementara tuan Jarrat nampak terkejut saat mengetahui ternyata perampok yang mengepungnya berjumlah banyak. Tak banyak yang bisa dilakukannya selain memeluk erat bungkusan yang berisi barang berharga miliknya.

"Hei, kalian keluarlah, bunuh mereka" Tuan Jarrat mendorong kedua pemuda yang sedari kemarin bersama nya diatas kereta kuda.

"Jurus pedang langit utara" salah seorang pengawal tuan Jarrat melesat dari atas kudanya melayangkan pedangnya pada 2 orang perampok sekaligus. Kedua orang itu terkena tebasan di perutnya. Serangan tiba-tiba tersebut membuat kedua perampok itu tidak siap.

Keempat Pengawal tuan Jarrat tampak solid menggempur para perampok, mereka memang Pendekar yang memiliki kemampuan Tinggi. Namun banyaknya perampok membuat mereka kewalahan. Beberapa perampok mereka lumpuhkan, namun tubuh mereka juga penuh luka.

Pekerja tuan Jarrat yang bersama Hasea bukanlah orang-orang yang menguasai Bela diri. Namun mereka berusaha membantu para pengawal. Mereka tidak bisa berbuat banyak. Para perampok juga pada akhirnya melumpuhkan mereka. Luka di sekujur tubuh membuat mereka tidak lagi berani bergerak. Sementara Hasea, tidak ikut menyerang para perampok. Dia hanya berupaya membantu mengobati pekerja tuan Jarrat yang terluka. Dia tidak mengenal orang-oran itu, namun yang dia ketahui orang-orang itu pasti kesakitan karena luka di sekujur tubuhnya. Sementara kedua pemuda yang tadinya bersama tuan Jarrat di kereta kudanya, kini telah berada di balik pohon di pinggir Jalan. Mereka bersembunyi ketakutan.

"Kurang ajar, apakah aku memeng harus turun tangan? sungguh merepotkan" Altong melesat ke arah salah satu pengawal tuan Jarrat. "Hei, ayo segera kita akhiri ini. "Jurus pedang sengatan lebah" Altong melesat kemudian melompat tinggi, dengan gerakan memutar mata pedangnya diarahkan ke salah satu pengawal tuan Jarrat. " Apa? Bagaimana dia bisa melompat setinggi itu?" Pengawal tuan Jarrat nampak terkejut namun dia masih bisa menguasai keadaan. Pedang yang mengarah kepadanya dia tepis dengan pedang pula.

Berulang kali Altong menggempur dan menyerang pengawal tuan Jarrat. Sampai akhirnya Pengawal tersebut mulai kewalahan . " Jurus pedang sengatan lebah level 2 " Altong kembali mengarahkan pedangnya ke arah Pengawal tersebut . Namun kali ini dengan tenaga yang lebih besar. Pengawal tampak tidak siap dengan serangan tersebut. Pedang Altong bersarang di dadanya.

"Kurang ajar, Serang dia" salah satu pengawal yang melihat temannya telah terbunuh menyerukan agar mereka fokus pada Altong.

"Oh baiklah , kalian maju lah bertiga agar semua ini bisa lebih cepat berakhir " Altong mencabut pedangnya dari tubuh pengawal yang telah dibunuhnya

"Ketiga pengawal itu kini tidak lagi berfokus melindungi kereta kuda yang sedari tadi menjadi incaran para perampok.Bersama-sama mereka menuju Altong.

"Bentuk rantai pemusnah raga" salah satu pengawal berseru. " Itu tidak akan berhasil, kau tau jurus itu hanya bisa bekerja saat kita berempat yang membentuk jurus itu" tampak salah satu pengawal mengingatkan. "Kalau begitu gunakan saja semua jurus yang kau tau" seru seorang pengawal yang lain.

" Baiklah, ini akan semakin seru. Jurus pedang sengatan lebah level 3" Altong melesat cepat. Kali ini gerakannya zig zag. Tiba-tiba dia sudah berada di sisi salah satu pengawal. Pengawal tersebut terpukul ke belakang setelah mendapat tebasan pedang di punggung kanannya. Pengawal tersebut lumpuh seketika.

Kedua pengawal lain segera menyerang Altong. Berbagai Jurus mereka lancarkan , nampak Altong sedikit terdesak.

"Bantu Ketua" seru salah satu perampok botak kepada perampok yang lain. Puluhan perampok segera menyerang pengawal yang masih bertahan. Puluhan tebasan dan pukulan mereka dapat. Beberapa pukulan dapat mereka tangkis, namun tidak sedikit juga yang berhasil melukai mereka. Jumlah perampok yang banyak , sanggup membuat mereka terdesak.

Melihat celah terbuka, Altong melesat ke arah salah satu pengawal. Dia bermaksud untuk segera mengakhiri pertarungan ini.

"Jurus pedang lembah lebah hitam" Altong mengayunkan pedangnya ke arah Pengawal tersebut. Tampak pedang yang digunakannya diselimuti aura hitam. Para perampok yang lain segera menghindar. Mereka takut terkena imbas dari jurus tersebut. Pengawal itu menahan serangan itu dengan pedangnya, namun padang tersebut patah saat berbenturan dengan pedang Altong. Tubuhnya terkena sabetan pedang Altong. Badannya terbelah dua.

" Apa kalian Ingan melanjutkan ini semua?" Urat Mata Altong memerah. Teriakannya tersebut mengagetkan semua orang yang ada di tempat itu. Kedua pengawal tuan Jarrat yang tersisa tampak berdiri lemas melihat 1 lagi temannya mati mengenaskan. Mereka tidak lagi bergerak. Pedangnya mereka lemparkan. Mereka menyerah.

"Apa yang kalian lakukan? Kalian memalukan,kalian merusak reputasi sekte kalian. Tidak ada lagi yang akan menyewa jasa pengawalan dari sekte kalian. Apa kalian sadar akan hal itu?" Teriak tuan Jarrat penuh amarah namun juga kepanikan. Teriakan itu diarahkan kepada 2 orang pengawal yang tersisa. Memang yang dikatakannya benar. Beberapa Sekte menggantukan kelangsungannya dengan cara memberikan jasa pengawalan. Mereka biasanya menjamin keamanan para pengguna jasa mereka sekalipun nyawa taruhannya. Beberapa pengawalan memang bisa saja berakhir buruk. Namun menyerah saat menjalankan misi pengawalan adalah hal yang Tabu. Apabila itu terjadi, bisa dipastikan jasa mereka tidak akan lagi digunakan.

Altong mendekati tuan Jarrat. "Hai tua Bangka, pergilah dari sini. Tinggalkan semua barang-barangmu, mungkin kau akan selamat"

"Kurang ajar kau, kau perampok yang hanya bisa menyusahkan orang lain. Kupastikan kerajaan akan memburu mu" tuan Jarrat berteriak ketakutan, dia bergegas menaiki salah satu kuda pengawal yang terbunuh, di segera memacu kuda tersebut sekuat tenaga meninggalkan tempat itu . Nampaknya dia lebih menghargai nyawanya dari pada harta benda nya.

"Bawa semua barang-barang ini, bawa juga mereka" Altong memerintahkan anak buahnya untuk membawa kereta kuda berisi barang-barang berharga milik Tuan Jarrat. 3

Pekerja tuan Jarrat yang terluka juga mereka Bawa. Hasea mereka giring.

" Tunggu tuan" Tampak suara dari balik Pohon. " Bawalah kami bersama kalian, kami takut berada di tempat ini. Tempat ini terasa asing bagi kami" dua orang yang sedari awal pertempuran itu berlangsung bersembunyi di balik pohon akhirnya memberanikan diri keluar.

" Pantas saja Jarrat membawa kalian. Jiwa Budak kalian sungguh murni. Kalian bahkan menyerahkan diri pada perampok.. hahaha" Altong tidak mengerti dengan jalan pikiran kedua orang itu.

Sementara kedua pengawal tuan Jarrat yang tersisa hanya mampu mendapat Nanar kepergian rombongan perampok itu.

" Hei.. kenapa kau bisa bekerja pada penjahat keji seperti dia?" Di perjalanan suara Altong memecah kesunyian. Pertanyaan itu dia arahkan kepada Hasea. Namun Hasea yang masih diselimuti kemarahan tidak menanggapi pertanyaan tersebut. Hanya terus berjalan dan diam.

"Apakah kalian marah? apakah kalian tidak sadar bahwa kami justru yang menyelamatkan nyawa kalian?" Altong kembali berbicara dengan nada merendahkan. " Menyelamatkan kami?kalian melukai orang ini, kalian juga membunuh para pengawal itu dan anda dengan mudahnya mengatakan menyelamatkan kami?" Hasea tampak geram, dia tidak dapat menahan emosi nya. "Dan satu lagi, disini rombongan kalian lah penjahatnya, tuan Altong Orang yang baik"

"Hahaha..baik katamu ? , Apakah memperjual belikan manusia itu baik? Apakah menjerat orang-orang miskin itu dengan utang baik?" Altong menatap tajam pada Hasea. Kini mereka berhadap-hadapan.

"Aku sungguh kasihan kepada mu, sudah berapa lama kau bekerja pada pria licik itu sampai kau menutup mata atas semua kejahatan yang dia lakukan"

"Apa maksud mu?, Aku baru 1 hari bersamanya. Aku belum bekerja dengannya. Aku akan melakukannya tapi aku belum bekerja padanya" Hasea membalas ucapan Altong.

"Pantas saja, apa kau belum juga mengerti? apakah dia menawarkanmu pekerjaan? Pekerjaan yang dia maksud adalah menjadi budak. Kau akan dijual untuk dijadikan budak...Hahaha" Altong semakin mengejek Hasea yang belum menyadari bahwa tuan Jarrat menjebaknya. "Kau lihat kedua pemuda itu? jelas Mereka bernasib sama dengan mu. Hanya saja bedanya kau dengan suka rela ingin jadi budak , sementara mereka pasti diambil paksa dari keluarganya sebaga konsekuensi keluarga nya yang tidak mampu bayar utang . Si Tua itu selalu menggunakan cara yang sama" Altong menunjuk dua pemuda yang sebelumnya bersama tuan Jarrat. Altong berbicara serius kali ini.

Hasea terdiam di tempatnya. Nampak ia sedang berfikir, dia belum bisa percaya bahwa manusia juga diperjual belikan. Akhirnya dia mendatangi kedua pemuda yang sebelumnya bersama tuan Jarrat.

"Apakah yang dia katakan benar?" Hasea menatap iba kepada salah satu pemuda itu. " Dia benar, keluarga kami hidup dalam kesusahan. Orang tua kami meminjam sejumlah uang kepada tuan Jarrat untuk dijadikan modal usaha, usaha tersebut bangkrut . Bunga pinjaman yang diberikan sangatlah besar, orang tua kami tidak mampu membayar. Akhirnya tuan Jarrat membawa kami dengan paksa" ucap pemuda tersebut.

Hasea tampak terdiam. Dia kemudian hanya ikut melangkah bersama dengan rombongan perampok Harinuan tersebut.

***

Tiga hari rombongan perampok Harinuan menempuh perjalanan di hutan, akhirnya mereka tiba di tengah hutan. Tampak perkemahan di sana, tampak beberapa orang lalu lalang. Di pintu masuk perkemahan tersebut nampak dijaga oleh pengawal .

Hasea memperhatikan sekelilingnya . Dari pengamatannya , perkemahan itu nampaknya baru didirikan. " Tak ku sangka ada perkemahan sebesar ini di tengah hutan" gumamnya dalam hati.

"Wah.. ketua muda Altong, kau sudah kembali.. seperti biasa pasti kau membawa banyak hasil jarahan" Seorang pria paruh baya menyambut kedatangan rombongan ketua muda Altong. "Hormat junior kepada ketua tengah Borong, ketua terlalu memuji.. rombongan hamba hanya beruntung kali ini" ucap Altong merendah.

"Apakah lagi-lagi kau menyelamatkan orang? Ketua tengah Borong menatap ke arah Hasea dan orang-orang tuan Jarrat. "Kau terlalu baik ketua muda Altong"

"Mereka hanya orang-orang yang kehilangan arah, salah satu dari mereka malah menganggap si tua Jarrat itu adalah orang baik. Hahaha" Altong mengejek Hasea.

*****

Mohon dukungan dari teman-teman semua. Author akan lebih semangat utk melanjutkan Novel ini. Sebuah like, rate bintang 5 dan comment akan sangat membantu..

Terima kasih atas support Teman-teman sekalian..

Terpopuler

Comments

Iman Budianto

Iman Budianto

asyiiikk......bs belajar bhs batak..... horas bah....hahaha...

2021-05-12

0

Prabu-10

Prabu-10

jurusnya g usah ditambahin level dong bang. malah jd kayak ayam geprek pedes lvl 1-10

2021-04-04

1

roalo_man

roalo_man

lanjuuuuttttt

2021-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 CH 1. Kesedihan yang Mendalam
2 CH 2. Menepati Perjanjian
3 CH 3. Sejarah Kelam I
4 CH 4. Sejarah Kelam II
5 CH 5. Sejarah Kelam III
6 CH 6. Sejarah Kelam IV
7 CH 7. Sejarah Kelam V
8 CH 8. Sejarah Kelam VI
9 CH 9. Sejarah Kelam VIII
10 CH 10. Perpisahan
11 CH 11. Perampok Harinuan
12 CH 12. Mulai Berlatih Bela Diri
13 CH 13. Pertarungan Pertama
14 CH 14. Suara di Kepala
15 CH 15. Latihan yang Mendebarkan
16 CH 16. Misi Pertama
17 CH 17. Tentang Sekte-Sekte
18 CH 18. Tentang Tingkatan Kemampuan Pendekar
19 CH 19. Meningkatkan Kemampuan
20 CH 20. Meningkatkan Kemampuan II
21 CH 21. Kekuatan dalam Senyuman
22 CH 22. Pendekar Tingkat Unik
23 CH 23. Kekuatan Dalam Senyuman II
24 CH 24. Lonjakan Tenaga Dalam
25 CH 25. Lonjakan Tenaga Dalam II
26 CH 26. Tidak Untuk Dimengerti
27 CH 27. Regu Delik Sandi
28 CH 28. Regu Delik Sandi II
29 CH 29. Rencana Pihak Kerajaan
30 CH 30. Menuju Pertukaran
31 CH 31. Menuju Pertukaran II
32 CH 32. Menuju Pertukaran III
33 CH 33. Pertarungan Besar
34 CH 34. Kebebasan Ketua Garguek
35 CH 35. Mencari Jejak Masa Lalu (Kitab Naga Biru)
36 CH 36. Mencari Jejak Masa Lalu ( Pengawal Pribadi Kaisar)
37 CH 37. Teka Teki Masa Lalu yang Mulai Terkuak
38 CH 38. Teka-Teki Masa Lalu yang Mulai Terkuak II
39 CH 39. Seleksi Pengawal Pribadi Kaisar
40 CH 40. Seleksi Pengawal Pribadi Kaisar II
41 CH 41. Niatan Kaisar Tossao
42 CH 42. Penolakan Hasea
43 CH 43. Kekuatan Kitab Naga Biru
44 CH 44. Langkah awal menjadi Pendekar Naga
45 CH 45. Awal Mula
46 CH 46. Si Pencari Masalah
47 CH 47. Si Pencari Masalah II
48 CH 48. Panglima Ageng Janti
49 CH 49. Manusia Egois
50 CH 50. Si Pemabuk Tua
51 CH 51. Bukit Menagis
52 CH 52. Isumbaon
53 CH 53. Tulang Naga
54 CH 54. Kekuatan Naga Hitam Penjaga Lembah
55 CH 55. Kekuatan Naga Hitam Penjaga Lembah II
56 CH 56. Kekuatan Naga Hitam Penjaga Lembah III
57 CH 57. Rahasia Sesepuh Ijeb
58 CH 58. Rahasia Sesepuh Ijeb II
59 CH 59. Kemampuan Pendekar Tingkat Langka
60 CH 60. Rahasia Sesepuh Ijeb ( Versi Isumbaon)
61 CH 61. Kembali ke Dunia Para Manusia
62 CH 62. Cerita Leluhur Hasapi
63 CH 63. Keterlibatan Hasea
64 CH 64. Keterlibatan Hasea II
65 CH 65. Keterlibatan Hasea III
66 CH 66. Meruntuhkan Ego
67 CH 67. Rencana Selanjutnya
68 CH 68. Rahasia Sekte Obor Merah
69 CH 69. Rahasia Sekte Obor Merah II
70 CH 70. Menuju Perkemahan Utara ( Perampok Harinuan)
71 CH 71. Perkemahan Utara Perampok Harinuan
72 CH 72. Menarik Perhatian
73 CH 73. Pendekar Penyendiri
74 CH 74. Pendekar Penyendiri II
75 CH 75. Keluarga Serumpun
76 CH 76. Keluarga Serumpun II
77 CH 77. Sekte Walet Hitam
78 CH 78. Keluarga Naga Api Terlibat
79 CH 79. Kota Pintu Suona
80 CH 80. Mengusik Gilok
81 CH 81. Pertarungan Dua Pendekar Sakti
82 CH 82. Pertarungan Dua Pendekar Sakti II
83 CH 83. Putri Tidur
84 CH 84. Mempertaruhkan Kepercayaan
85 CH 85. Pertarungan Dua Naga
86 CH 86. Pertarungan Dua Naga II
87 CH 87. Dunia Para Roh Penasaran
88 CH 88. Pertarungan Dua Roh
89 CH 89. Kembali
90 CH 90. Arinauli
91 CH 91. Dukungan Besar
92 CH 92. Pendekar Legenda
93 CH 93. Pendekar Legenda II
94 CH 94. Strategi Pendekar Wanita tua Licik
95 CH 95. Serangan Gelombang Pertama
96 PENGUMUMAN ( I'm Back)
97 CH 96. Amukan Pendekar Legenda
98 CH 97. Akhir Serangan Gelombang Pertama
99 CH 98. Serangan Gelombang Kedua ( Pertarungan Tiada Henti)
100 CH 99. Pertarungan Tiada Henti II
101 CH 100. Bantuan tak Terduga
102 CH 101. Pertarungan Para Pendekar Legenda
Episodes

Updated 102 Episodes

1
CH 1. Kesedihan yang Mendalam
2
CH 2. Menepati Perjanjian
3
CH 3. Sejarah Kelam I
4
CH 4. Sejarah Kelam II
5
CH 5. Sejarah Kelam III
6
CH 6. Sejarah Kelam IV
7
CH 7. Sejarah Kelam V
8
CH 8. Sejarah Kelam VI
9
CH 9. Sejarah Kelam VIII
10
CH 10. Perpisahan
11
CH 11. Perampok Harinuan
12
CH 12. Mulai Berlatih Bela Diri
13
CH 13. Pertarungan Pertama
14
CH 14. Suara di Kepala
15
CH 15. Latihan yang Mendebarkan
16
CH 16. Misi Pertama
17
CH 17. Tentang Sekte-Sekte
18
CH 18. Tentang Tingkatan Kemampuan Pendekar
19
CH 19. Meningkatkan Kemampuan
20
CH 20. Meningkatkan Kemampuan II
21
CH 21. Kekuatan dalam Senyuman
22
CH 22. Pendekar Tingkat Unik
23
CH 23. Kekuatan Dalam Senyuman II
24
CH 24. Lonjakan Tenaga Dalam
25
CH 25. Lonjakan Tenaga Dalam II
26
CH 26. Tidak Untuk Dimengerti
27
CH 27. Regu Delik Sandi
28
CH 28. Regu Delik Sandi II
29
CH 29. Rencana Pihak Kerajaan
30
CH 30. Menuju Pertukaran
31
CH 31. Menuju Pertukaran II
32
CH 32. Menuju Pertukaran III
33
CH 33. Pertarungan Besar
34
CH 34. Kebebasan Ketua Garguek
35
CH 35. Mencari Jejak Masa Lalu (Kitab Naga Biru)
36
CH 36. Mencari Jejak Masa Lalu ( Pengawal Pribadi Kaisar)
37
CH 37. Teka Teki Masa Lalu yang Mulai Terkuak
38
CH 38. Teka-Teki Masa Lalu yang Mulai Terkuak II
39
CH 39. Seleksi Pengawal Pribadi Kaisar
40
CH 40. Seleksi Pengawal Pribadi Kaisar II
41
CH 41. Niatan Kaisar Tossao
42
CH 42. Penolakan Hasea
43
CH 43. Kekuatan Kitab Naga Biru
44
CH 44. Langkah awal menjadi Pendekar Naga
45
CH 45. Awal Mula
46
CH 46. Si Pencari Masalah
47
CH 47. Si Pencari Masalah II
48
CH 48. Panglima Ageng Janti
49
CH 49. Manusia Egois
50
CH 50. Si Pemabuk Tua
51
CH 51. Bukit Menagis
52
CH 52. Isumbaon
53
CH 53. Tulang Naga
54
CH 54. Kekuatan Naga Hitam Penjaga Lembah
55
CH 55. Kekuatan Naga Hitam Penjaga Lembah II
56
CH 56. Kekuatan Naga Hitam Penjaga Lembah III
57
CH 57. Rahasia Sesepuh Ijeb
58
CH 58. Rahasia Sesepuh Ijeb II
59
CH 59. Kemampuan Pendekar Tingkat Langka
60
CH 60. Rahasia Sesepuh Ijeb ( Versi Isumbaon)
61
CH 61. Kembali ke Dunia Para Manusia
62
CH 62. Cerita Leluhur Hasapi
63
CH 63. Keterlibatan Hasea
64
CH 64. Keterlibatan Hasea II
65
CH 65. Keterlibatan Hasea III
66
CH 66. Meruntuhkan Ego
67
CH 67. Rencana Selanjutnya
68
CH 68. Rahasia Sekte Obor Merah
69
CH 69. Rahasia Sekte Obor Merah II
70
CH 70. Menuju Perkemahan Utara ( Perampok Harinuan)
71
CH 71. Perkemahan Utara Perampok Harinuan
72
CH 72. Menarik Perhatian
73
CH 73. Pendekar Penyendiri
74
CH 74. Pendekar Penyendiri II
75
CH 75. Keluarga Serumpun
76
CH 76. Keluarga Serumpun II
77
CH 77. Sekte Walet Hitam
78
CH 78. Keluarga Naga Api Terlibat
79
CH 79. Kota Pintu Suona
80
CH 80. Mengusik Gilok
81
CH 81. Pertarungan Dua Pendekar Sakti
82
CH 82. Pertarungan Dua Pendekar Sakti II
83
CH 83. Putri Tidur
84
CH 84. Mempertaruhkan Kepercayaan
85
CH 85. Pertarungan Dua Naga
86
CH 86. Pertarungan Dua Naga II
87
CH 87. Dunia Para Roh Penasaran
88
CH 88. Pertarungan Dua Roh
89
CH 89. Kembali
90
CH 90. Arinauli
91
CH 91. Dukungan Besar
92
CH 92. Pendekar Legenda
93
CH 93. Pendekar Legenda II
94
CH 94. Strategi Pendekar Wanita tua Licik
95
CH 95. Serangan Gelombang Pertama
96
PENGUMUMAN ( I'm Back)
97
CH 96. Amukan Pendekar Legenda
98
CH 97. Akhir Serangan Gelombang Pertama
99
CH 98. Serangan Gelombang Kedua ( Pertarungan Tiada Henti)
100
CH 99. Pertarungan Tiada Henti II
101
CH 100. Bantuan tak Terduga
102
CH 101. Pertarungan Para Pendekar Legenda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!