" Jadi besok adalah misi pertama mu?" Tiba-tiba suara Gea muncul di kepala Hasea. "Diamlah , kau hanya menggangu istirahatku saja" ucap Hasea geram. " Hei bocah, sopanlah sedikit. Aku jelas lebih tua darimu. Umurku bahkan sudah ratusan tahun " Gea menasehati.
"Usia seseorang tidak mempengaruhi tingkat kedewasaannya"
"Kau..!! " ucapan Hasea berhasil membuat Gea kesal. " Bangunlah, aku akan membagikan sedikit tenaga dalam ku untuk melindungi tubuhmu. Setidaknya kau tidak boleh mati dalam misi pertamamu" Gea nampak peduli padahal dia hanya takut tubuh Hasea terbunuh dan dia kembali ke batu Porhis. " Carilah tempat yang sunyi untuk bermeditasi,aku tak ingin orang lain curiga"
Hasea bangun dari tidurnya. Dia berjalan mengendap- endap, bagaimana pun dia juga tidak ingin mati dalam misi pertama. Itu sangat memalukan. Hasea menuju pinggiran Perkemahan. Dia masuk agak jauh kedalam hutan. Tempat yang dirasanya aman dari perhatian orang dalam kelompok sekte Harinuan yang lain.
Hasea duduk bersila. Dia mengambil posisi senyaman mungkin. Kedua tangannya bersandar di lutut kakinya. "Bersiaplah bocah, kau harus percaya padaku. Ini akan sedikit menyakitkan , tapi aku yakin kau mampu menahannya. Aku hanya akan berbagi seujung kuku dari tenaga dalamku kepadamu" Gea berucap sombong.
Hasea menarik dalam nafasnya tiba-tiba dadanya terasa sesak. Perih yang teramat sakit dia rasakan di ulu hatinya. Keringat dingin bercucuran dari seluruh badannya .
"Argh... Apa yang kau lakukan?" Hasea berteriak kesakitan. "Tahanlah sedikit Bocah lemah, ini tidak akan lama" Gea berucap pelan.
Tiba-tiba Hasea merasakan sakit yang semakin menyiksa di sekujur tubuhnya. Lengan kanannya terasa terbakar.Dia tidak sanggap menahan sakit itu "argh...." Dia berteriak kesakitan. Hasea pingsan..
***
"Ampun ketua, kami tidak dapat menemukannya" ucap salah satu anak buah Ketua Altong yang dia perintahkan mencari Hasea ke kemahnya. "Apakah kalian sudah menyisir seluruh perkemahan? " Ucap Ketua Altong geram . " Sudah ketua, Sotul dan Paraga yang selalu bersama nya juga tidak mengetahui keberadaannya"
"Si bodoh itu, apakah akhirnya dia melarikan diri karena takut menghadapi misi pertamanya?" Gumam Ketua Altong dalam hatinya.
Tiba-tiba sesosok pemuda muncul dari dalam hutan. Dia menuju rombongan Regu Ketua Altong yang nampak sudah bersiap untuk berangkat.
"Dari mana saja kau?" Teriak ketua Altong sedikit emosi. " Maaf ketua , Hamba tersesat di dalam hutan " Hasea bohong.
"Apa yang terjadi dengan lengan kanan mu?" Ketua Altong rupanya sempat memperhatikan luka bakar kecil di tangan Hasea.
"Ini hanya bekas terbakar saat hamba memasak" Hasea juga baru menyadari luka bakar tersebut.
"Sudahlah, cepat bersiap. Kita berangkat"
***
Rombongan itu berjalan menuju jalan besar. 15 orang jumlah mereka. 4 diantaranya adalah pemanah. Hasea yang termasuk pemanah, nampak menggenggam erat busur panahnya. Dia memeriksa anak panah yang dibawanya. 20 buah jumlahnya.
"Berhenti" Ketua Altong mengangkat tangannya . " Berdasarkan informasi yang kita terima, kelompok bangsawan Attejau akan melewati jalanan ini sebentar lagi" Ketua Altong setengah berbisik.
" Tim pemanah!! Berpencar ke kiri-kanan jalan. Naiklah ke pohon paling tinggi, pastikan kami tidak mendapat serangan yang tak terduga" Ucap Ketua Altong.
" Baik ketua" serentak tim pemanah menyahut kemudian menaiki pohon tertinggi di sisi kiri kanan jalan.
" Bersiaplah, mereka datang".
" Apakah semua baik-baik saja?" Tanya Senni , putri termuda bangsawan Attejau. Dia adalah alasan dari pengawalan rombongan ini. Para pengawal hendak mangantarkan putri bangsawan itu untuk memenuhi undangan jamuan makan Permaisuri.
" Saya merasakan tenaga dalam yang cukup besar dan beberapa percikan tenaga dalam yang kecil Tuan Putri, tapi tenang saja, kami akan memastikan Anda aman sekalipun nyawa kami taruhannya" Ucap Mangoloy percaya diri. Dia yakin dengan 4 orang pendekar Ahli dan 30 orang pendekar pemula akan bisa mengalahkan para perampok tersebut.
Mangoloy, pria paruh baya itu merupakan Kepala pengawal Rombongan Bangsawan Attajau.
Ketua Altong melemparkan kain hitam bergaris-garis kuning ke tengah jalan. Seperti kebiasaan yang mereka lakukan sebelum merampok.
"Bersiaplah, itu rombongan perampok Harinuan" Mangoloy memperingatkan Anak buahnya.
"Nampaknya reputasi kami memang sudah menyebar,hahaha.." Ketua Altong keluar dari balik pohon. Tangannya menenteng pedang yang disenderkan ke pundaknya. Di salah satu sudut bibirnya terselip batang ilalang.
"Kebetulan sekali,ada hadiah untuk kepala mu Altong" Mangoloy menggertak.
"Jangan bermimpi...serang mereka" Ketua Altong tak ingin mengulur waktu.
Anak buah Ketua Altong segera mengepung rombongan bangsawan Attejau. Tampak para pengawal mengelilingi Kereta kencana yang ditumpangi Putri Senni. "Kalian lindungilah tuan Putri. Kami akan menghadapi para gerombolan ini" Mangoloy kemudian bersiul . Seketika dari balik pepohonan melesat banyak anak panah.
"Kurang ajar, rupanya mereka juga mempersiapkan tim pemanah. " Kalian tunggu apa lagi, cepat serang mereka" perintah Ketua Altong kepada anak buahnya dan tim pemanah.
Seketika pertarungan pun pecah. Pasukan pengawal berkemampuan rendah menghadapi para gerombolan pencuri. Sementara 4 pengawal berstatus pendekar Ahli menghadapi Ketua Altong.
Dari atas Pohon, Hasea berupaya mencari posisi tim pemanah Rombongan bangsawan. Setelah mengamati dengan teliti, Hasea berhasil mengetahui posisi tim pemanah tersebut. Ada 8 jumlah semuanya.
" Kena kau" Hasea segera menarik busurnya dan mengarahkannya kepada salah satu tim pemanah Bangsawan Attajau yang posisinya terbuka.
"Apa yang.." tim pemanah itu terlambat menyadari keberadaan Hasea . Anak panah menancap di lehernya. Satu pemanah Bangsawan tumbang. Tinggal 7 lagi.
Tim pemanah Bangsawan lain rupanya menyadari keberadaan tim pemanah perampok Harinuan. Anak Panah mereka arahkan kesana. Menyadari hal tersebut, Hasea segera menghindar. Dia melompat ke pohon disebelahnya .
" Rasakan ini" Hasea lagi-lagi melepaskan anak Panahnya. Anak panah itu melesat cepat tepat mengenai dada tim pemanah Kelompok Bangsawan." Sisa 6" pikirnya.
"Sial, mereka tidak bisa terjangkau dari sini. Aku harus segera turun" . Hasea melihat sekeliling untuk mencari posisi yang paling ideal.
Sementara di jalan sekitar kereta kencana terjadi pertarungan, tampak 4 pengawal Bangsawan yang dipimpin Mangoloy memporak-porandakan anak buah Ketua Altong. Sesaat pertarungan itu seperti tidak berimbang.
" Nampaknya aku mendapat informasi yang salah. Harusnya Bangsawan ini hanya dikawal 2 Pendekar Ahli. Ada 4 pendekar ahli seperti ini akan menyulitkan."
Ketua Altong mengayunkan pedangnya, dia menghalau serangan demi serangan dari tim pengawal. Tidak kurang dari 5 pendekar pemula menghadangnya. Berbagai jurus dia peragakan. Tampak para pendekar Pemula tersebut kewalahan.
" Senior, mohon ijin. Aku akan turun, kalian bantu lindungilah Ketua Altong. Aku akan mengurus tim pemanah itu" Hasea kemudian melompat setelah mendapat posisi yang dia pikir strategis.
Sembari melompat, Hasea melepaskan anak panahnya ke arah salah satu tim Pemanah bangsawan. Kena. Anak panahnya tepat mengenai perut tim pemanah Bangsawan. Kini pemanah Bangsawan sisa 5.
" Hajar dia" Magoloy memerintahkan Rekan sesama Pendekar Ahli yang bersamanya untuk menghalau Ketua Altong .
" Jurus bayangan membelah Malam" Salah satu pendekar pengawal melafalkan sebuah jurus. Tampak bayangan hitam berbentuk pedang melayang ke arah Ketua Altong.
Ketua Altong menghalau bayangan tesebut dengan pedangnya. Gagal...bayangan itu hanya seperti menembus pedang Ketua Altong. Pukulan bayangan mengenai dadanya. Ketua Altong sampai mundur 5 langkah dibuatnya, darah segar keluar dari mulutnya ketika dia terbatuk.
" Jurus pedang sengatan Lebah" ketua Altong melesat dengan cepat. Pendekar Pengawal Hampir saja terkena kalau saja rekannya tidak membantu menghalau serangan itu.
" Pukulan pedang kembar" tiba-tiba kedua Pengawal itu melompat ke kiri dan ke kanan Ketua Altong, dia menyadari hal buruk akan terjadi. Segera dia memusatkan seluruh tenaga dalamnya untuk pertahanan diri.
Pukulan pedang kembar melesat ke kiri dan kanan rusuknya. Namun kedua pendekar itu malah terpental .
" Sialan, dia menggunakan tenaga dalam untuk bertahan" belum sempat pendekar itu menyelesaikannya , ketua Altong telah berada dibelakang salah satu pengawal itu.
" Jurus pedang sengatan lebah level 3" Pedang Altong melayang terhunus ke bagian perut Pendekar pengawal.
" Kau.. sejak kapan.." Kalimat terakhir yang keluar dari mulut Pendekar pengawal sebelum darah bercucuran dari perutnya.
Mangoloy yang berada 20 meter dari tempat Ketua Altong bertarung dengan rekan pengawalnya segera melesat ke arah Ketua Altong . " Tapak Bulan Sabit" Mangoloy mengarahkan telapaknya ke punggung ketua Altong. Namun tiba-tiba sebuah anak panah mengarah kepadanya. Mangoloy menghindar dari anak panah yang dilesatkan Hasea Kepadanya.
" Kau.. kurang ajar" kini Mangoloy mengincar Hasea. " Kalian bunuhlah pimpinanya" Mangoloy memerintakan 2 rekan pengawalnya yang tersisa untuk menyerang Ketua Altong. Ketua Altong ingin membantu Hasea namun dia sendiri sedang kewalahan menghadapi 2 pendekar Ahli di depannya.
"Matilah kau bocah tengik" Mangoloy melesat capat ke depan Hasea. " Jurus tapak bulan Level 4"
Hasea panik . Dia belum siap, namun tiba-tiba tinjunya terkepal. Tangannya melesatkan tinju yang sangat cepat ke arah Mangoloy. Dhuar....suara ledakan kecil terdengar saat tinju Hasea bersarang di dada Mangoloy . Pendekar ahli itu terpental sangat jauh. Seketika dia meregang nyawa.
" Apa yang terjadi" pendekar pengawal yang lain sangat terkejut. Mereka belum sempat menyaksikan apa yang terjadi. Ketua Altong juga sama terkejutnya. Begitupun dengan semua orang yang sedang bertarung.
"Kenapa kalian diam saja. Segera selesaikan misi ini" suara lantang Ketua Altong menyadarkan anak buahnya . Pengawal berkemampuan pendekar pemula terpukul telak. Mental mereka jatuh setelah pimpinan mereka terbunuh.
"Hasea masih terdiam ditempatnya. Dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi. 2 buah anak panah melesat ke arahnya. " Sadarlah bocah" Suara Gea menyadarkannya dari lamunan. Dia segera menghindar dari kedua anak panah yang sedang mengarah kepadanya. Hasea sedikit berjongkok. Dia menarik busur panahnya dan melesatkan anak panah ke salah satu pemanah yang menyerangnya . Anak panah Hasea berhasil mengenai pemanah pengawal Bangsawan tersebut.
"Jurus pedang lembah lebah hitam" Ketua Altong melayangkan pedangnya ke arah pendekar Pengawal .Pendekar pengawal menangkis serangan itu dengan pedangnya. Pedang kedua orang itu terbelah dua. Ada celah kosong pada bagian rusuk pendekar pengawal tersebut. Hal itu tidak disia-siakan oleh ketua Altong. " Jurus pukulan Lebah level 5" pukulan ketua Altong bersarang di rusuk pendekar pengawal. Seketika dia tumbang.
" Jurus tapak bulan level 5" Ketua Altong tidak siap menerima pukulan telak pendekar pengawal yang tersisa. Tubuhnya terlempar jauh. Ketua Altong jatuh tak sadarkan diri.
" Ketua.. " seru Hasea. Hasea berlari berupaya melawan Pendekar ahli tersebut. Tiba-tiba tangan kanannya mengeluarkan kobaran api. " Jurus pukulan Lebah" Hasea meluangkan tinjunya. Pendekar tersebut terkejut namun masih bisa menahan pukulan itu dengan tenaga dalam yang tersisa . Dia terpental cukup jauh.
" Siapa pemuda ini, kalau saja aku tidak mengerahkan seluruh tenaga dalamku , mungkin aku telah tewas" benaknya.
Hasea tidak lagi memperdulikan tangan kanannya yang mengeluarkan kobaran api. Dia sadar itu pasti ulah Gea.
" Kepung mereka, salah satu perampok Harinuan berseru lantang. Seketika mereka melumpuhkan pengawal yang tersisa.
Tim pemanah pengawal juga telah dilumpuhkan oleh tim pemanah Harinuan.
Perampok Harinuan memenangkan pertarungan.Pengawal Pendekar Ahli yang tersisa tidak mampu bergerak akibat efek dari pukulan Hasea.
" Ketua.. bangunlah" Hasea berupaya menyadarkan ketua Altong. Tangan kanannya tidak lagi mengeluarkan kobaran api.
"Menyerahlah tuan putri, kami tidak akan berlaku kasar kepadamu" seru seorang perampok botak kepada putri Senni.
" Kalian jangan macam- macam, regu Bulan darah kupastikan akan memburu kalian" Putri Sanni menggertak.
" Bawa dia, tutup matanya" seru perampok botak tersebut.
Mereka membawa tuan Putri ke perkemahan. Berikut dengan semua barang berharga milik bangsawan tersebut. Sementara pengawal dan pendekar ahli itu mereka tinggalkan begitu saja.
*****
Mohon dukungan teman-teman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Sutan Pasaribu
nama2 tokoh nya lucu... sau songon na marmeam mean... attejau.. porhis .
pakai nama2 batak thor spy lebih enak..
attejau... porhis... cari nama2 batak lah thor.
2021-06-15
0
Zekman Jayadi
mc siapa yaaa
2021-04-11
1
Asep Dki
seru juga thor...muuuaaannnttaappp
2020-12-24
0