Bab 19 : Reza oh Reza

Reza oh Reza. Bagaiamana senewennya dirimu bila orang yang engkau kagumi tidak punya rasa padamu. Bisik hati Reza.

Sudah lama dirinya ingin bicara pada Dinda, tentang apa yang tersimpan di hatinya.  Tapi mengapa keberanian itu tak pernah bisa dia muncullah. Pikirannya menjadi kalut sendiri. Mau nembak takut ditolak.

"Dinda, kita ke perpustakaan yuk ...!"

"Boleh, tapi kak Reza jalan duluan."jawab Dinda. Tanpa disadari telah membuat Reza merasa diabaikan.

"Sebentar,  aku mau telpon kakak Alfath dulu." Sejenak dahi Reza berkerut. Tapi dia mencoba memahaminya. Dan dia berlalu dengan hati kecewa.

Reza menyusuri koridor menuju ruang perpustakaan seorang diri. Meninggalkan Dinda yang tengah serius berbincang-bincang dengan kakaknya yang bernama Alfath melalui telpon.

"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. Kak ..."

"Tolong pulangnya jemput bik Sumi di rumahnya ya ...."

"Iya Kak, tadi sudah sanggup...."

"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh"

Lalu ditutupnya hp. Dan Dinda baru sadar, kalau Reza  kecewa. Dan dengan hati gelisah, dia meninggalkan dirinya. Untunglah Reza berjalan belum terlalu jauh.

"Kak Reza, tunggu ...!" panggil Dinda.

"Kak Reza marah ya...." Menyadari Reza membisu, Dinda menjadi salah tingkah. Dan mencoba minta maaf.

Hati Reza akhirnya luluh. Melihat sikap Dinda yang polos.

"Untuk kamu, sulit untuk marah. Sudah, kita ke perpustakaan yuk ...!" Segera Reza menepis kegelisahannya dengan senyum yang menawan. Tapi sayangnya luput dari perhatian Dinda yang berjalan sambil mengamati tanaman anggrek kuning yang menempel di pohon mangga.

Mereka berjalan beriringan menuju perpustakaan dengan diam. Senyap tanpa suara. Hingga mereka tiba di dalam perpustakaan. Mereka memilih buku bacaan yang mereka inginkan dalam keheningan.

Entah mengapa Dinda tertarik untuk  menuju rak buku yang berkaitan dengan psykology anak. Bukan buku-buku religi yang biasa dia baca.

"Tumben, kamu pilih buku psikologi." tanya Reza mengagetkan Dinda. Dia mencoba menyembunyikan buku tersebut, tapi terlambat. Reza sudah melihatnya.

"Salah ya...?"  tampak wajahnya menyembunyikan rasa malu. Membuat Reza tersenyum.

"Nggak ada yang salah. Justru baik. Mulai bergelut di dunia anak-anak. Sepertinya sudah siap jadi mommy?"  kata Reza sekedar menggoda. Membuat Dinda cemberut.

"Sudah jadi koki handal, pengusaha, sekarang psikolog. Hebat ... pastinya beruntung sekali orang yang pendapatmu. Andai itu aku ... " dia coba ungkap perasaannya dengan samar.

"Wow ..." teriak Dinda. Membuat penghuni yang lain merasa terganggu. Dan menegurnya dengan isyarat jari di mulut, tanda untuk diam dan tidak berisik.

"Kok wow ... Apa ada yang salah?" kata Reza sambil tersenyum. Membuat Dinda menahan tawa.

"Kak Reza terlalu berlebih-lebihan." Terlihat Dinda tersipu malu.

"Memang benar adanya."kawan Reza sambil mengangkat kedua alisnya.

"Andai ... itukan hayalan. Dan khayalan adalah permainan setan, Kak Reza." jawab Dinda lembut, agar tak menganggu orang-orang yang sedang membaca di perpustakaan ini.

"Maaf kak Reza. Aku ke sana dulu ya ..." kata Dinda sambil berlalu, meninggalkan Reza yang masih memilih-pilih buku yang akan dibacanya.

Entah mengapa minat membacanya jadi hilang. Dia perhatikan Dinda yang sedang asyik dengan bukunya. Tanpa pikir panjang dia mengambil sebuah buku tanpa melihat judulnya terlebih dahulu. Dan berjalan berlahan menghampirinya. Dengan tenang duduk di hadapannya.

Dia ingin, sangat ingin untuk mengungkapkan perasaannya selama ini yang dia simpan teramat rapat di sisi hatinya yang paling dalam. Berlahan mengambil nafas dan mengeluarkannya dengan teratur.

"Dinda, boleh aku bicara?" tanya Reza. Membuat  Dinda menghentikan bacaannya.

"Tentang apa Kak. Jangan membuatku risau gini ah ..." kata Dinda dengan penasaran.

"Begini Din ... Sudah sejak pertama aku ..." berat rasanya mengungkapkan rasa, membuat lidahnya kelu hingga dia tak mampu melanjutkan kata-katanya.

"Ya ...." kata Dinda menunggu kalimat lanjutan yang lama terpotong.

"Ya ... alhamdulillah kamu sudah mengerti." kata Reza bersorak gembira.

"Ya ... Aku tunggu kalimat selanjutnya. Gimana mau ngerti kalau terpotong begini." kata Dinda menjelaskan.

"Din ... Kamu menganggapku sebagai apa?"kata Reza yang membuat Dinda makin bingung.

"Sebagai apa ...?" Dinda makin dibuat berkerut dahinya.

"Maksud kak Reza apa, aku bingung sama pertanyaan kak Reza dech."

"Sudah ... sudah. Kapan-kapan saja aku jelaskan." jawab Reza salah tingkah. Dan membuat Dinda semakin penasaran.

"Kak Reza. To the point saja dech!" kata Dinda tanpa malu.

"Baiklah kali begitu, ... Bolehkah aku jadi pacarmu." akhirnya keluar juga kata-kata itu. Namun diluar sangkanya malah membuat Dinda tertawa.

Karena di perpustakaan, maka tertawanya ditahan dengan tangan untuk menutup mulutnya. Membuat Reza salah tingkah.

"Hanya itu?"

"Tak bolehkah ?"

Dinda hanya tersenyum menanggapinya.

"Ada saja kak Reza ini..." jawab Dinda.

"Bukan begitu kak .... Sejak kapan kakak mengenal kata pacar. Aku benar-benar heran. Bukankah kita sudah diajarkan bahwa pacar kita itu pasangan yang sudah halal. ya suami atau istri."

"Ups ... maafkan aku." kata Reza salah tingkah.

"Tak apa-apa, Kak. Aku menganggapnya nggak serius kok." jawab Dinda terus terang.

"Jadi kak Reza tak apa-apa kan kalau aku tolak. Karena bukan masanya." lanjutnya.

"Aku mengerti, Dinda." jawab Reza kecewa.

"Untuk sementara ini aku mengganggap kak Reza hanya sebagai saudara. Saudara seiman. Nggak lebih. Boleh ya ...?" kata Dinda.

"Tapi Din. Tak bolehkah aku menjadi saudara yang bisa mengisi hatimu?"Dinda kaget. Tapi disembunyikaannya rasa itu dalam senyumannya.

"Kak Reza. Bolehkah saat ini kita tidak membicarakan itu. Dan aku nyaman kalau kakak sebagai kakakku saja."

"Tak pantaskah aku menjadi imammu...?"

"Kak Reza, jangan membuat diriku resah dengan pertanyaan itu." jawab Dinda bingung.

"Kak Reza terlalu baik untuk saya ..." jawab Dinda semakin bingung. Terlihat kesedihan di wajahnya.

"Maafkan diriku, Dinda. Yang telah membuat dirimu bingung." kata Reza dengan lembut mencoba menenangkan hati Dinda.

Dinda mengangguk pelan.

Ada sedikit kekecewaan di wajah Reza. Membuat Dinda tak enak hati. Tapi dia sudah memberikan isyarat hatinya pada Zaidan yang kemarin melamarnya.

Lama kesunyian menyelimuti mereka berdua. Mereka larut dalam pikiran masing-masing. Reza masih berfikir, andaikan Dinda menjawab jelas pertanyaannya tadi, maka akan berusaha mewujudkannya dalam mahligai rumah tangga.

Sedangkan Dinda mencoba mengusir kegelisahannya, kembali konsentrasi melanjutkan membaca buku.

"Kak boleh tanya ... ?" tanya Dinda memecah kesunyian dan menghilangkan kekakuan yang baru saja tercipta.

"Aku sama sekali nggak tahu tentang psikologi."

"Aku tahu untuk yang ini, pasti kakak tahu. karena  jurusannya kak Reza.

Anak kecil yang menyaksikan kekerasan di depan matanya. Apakah kalau dewasa masih mengingatnya ?"

"Ingat sih iya, hanya saja kalau  perlu sesegera mungkin disembuhkan. Sebelum dia mencapai dewasa, agar tidak mempengaruhi perkembangannya."

"Ada apa?" tanya Reza

Tak biasanya Dinda membahas hal-hal demikian ....

"Nggak ada apa-apa." jawab Dinda misterius.

Tapi pembicaraan mereka terhenti ketika ada wa di lintasan hp Dinda. Dinda segera membukanya. Dia mencari tempat lain. Meninggalkan Reza duduk seorang diri dengan terbengong-bengong.

[Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh]

[Lagi apa?]

[Wa alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh]

[Baca buku di perpustakaan]

[Sudah sholat ashar?]

[Sudah waktunya apa?]

[Belum, persiapan ...]

[Baiklah]

[Dah...]

[Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh]

[Waalaikum dalam warohmatullahi wabarokatuh.]

Ada perasaan senang dalam diri Dinda. Dan membuatnya tersenyum sendiri. Semuanya tak luput dari Reza, yang sejak tadi memperhatikannya.

____________________________________________

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh .

Hallo reader ... ijinkan saya untuk mengucapkan :

Taqobbalallahu minna wa minkum.

Selamat hari raya idul fitri

Mohon maaf lahir dan batin

dan juga, mohon dukungannya berupa vote , like atau saran-saran agar bisa berkarya lebih baik lagi dan lebih bersemangat.

Terpopuler

Comments

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Mampir lagi kak, semangat 😊

2020-12-13

0

MomZiee

MomZiee

kereen

2020-09-23

0

San Si

San Si

like

2020-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1: Pertemuan
2 BAB 2: Mengembangkan Sayap
3 BAB 3: Kenangan
4 BAB 4: Perjalanan
5 BAB 5 : Sampai Tujuan
6 BAB 6: Pembelajaran dari Boss
7 BAB 7: Zaidan
8 BAB 8 : Iseng
9 BAB 9:Malam Menjelang Fajar
10 BAB 10: Adinda
11 BAB 11: Repotnya Pagi Ini
12 BAB 12: Anya Hari Ini
13 BAB 13: Piknik ke Pantai
14 BAB 14 : Maukah Engkau Jadi Istriku.
15 BAB 15: Kantor Polisi
16 BAB 16: Karyawan
17 BAB 17: Folder baru
18 BAB 18: di Kampus
19 Bab 19 : Reza oh Reza
20 BAB 20 : Teman Lama
21 BAB 21 : Mommy
22 BAB 22 : Bercanda
23 BAB 23 : Puzzle-puzzle Misteri
24 BAB 24 : Sepi tanpa Anya
25 BAB 25: Menaklukan Hati Dinda
26 BAB 26 : Mami, Bimbinglah Dinda
27 BAB 27 : Surat Cinta
28 BAB 28 : Layla Haydi
29 BAB 29 : Hantaran
30 BAB 30 : Persiapan
31 BAB 31 : Khitbah
32 BAB 32 : Permintaan Anya
33 BAB 33 : Ijab Qobul
34 BAB 34 : Menginap di Rumah Dinda
35 BAB 35 : Tidak malam ini
36 BAB 36 : Bukan Pak Aslam
37 BAB 37 : Pernik-pernik Sesaat dalam Pernikahan
38 BAB 38 : Bunda Anya
39 BAB 39 : Kecemasan Anya
40 BAB 40 : Hasrat
41 BAB 41 : HAYDI
42 BAB 42 : Masa Lalu Haydi
43 BAB 43 : Sesal Tak Berarti
44 BAB 44 : Jelas Sudah
45 BAB 45 : Bergambar kupu-kupu
46 BAB 46 : Dia Istriku
47 BAB 47: Kita Keluarga
48 BAB 48 : Ungkap Rasa dalam Satu Irama
49 BAB 49 : Foto Ini Bercerita
50 BAB 50 : Hangatnya Senja
51 BAB 51 : Dia Mayasa
52 BAB 52 : Ajari Aku, Bunda (menyambut HUT RI)
53 BAB 53 : Penculikan
54 BAB 54 : Melarikan Diri
55 BAB 55 : Misi Layla dkk.
56 BAB 56 : Penyergapan
57 BAB 57 : Mas, Aku di Sini (Reza POV)
58 BAB 58 : Jadilah Cantik
59 BAB 59 : Kak Aris
60 BAB 60 : Selamat Kembali, Cinta
61 BAB 61 : Maaf Itu Indah (Mayasa POV)
62 BAB 62 : Aku bersyukur Engkau Ada di Sisiku
63 BAB 63 : Aturan Mami
64 BAB 64 : Mengikuti Imamku
65 BAB 65 : Anya, Kita Pulang
66 BAB 66 : Maafkan Tante, Anya
67 BAB 67 : Menjadi Model Lukisan Ammah
68 BAB 68 : Kakak Anya
69 BAB 69 : Bahagia Itu Sederhana
70 BAB 70 : Tidurlah Dengan Tenang, Zahara
71 BAB 71 : Dalam Bayang-bayangmu (Aris POV)
72 BAB 72: Ini Untukmu
73 BAB 73 : Aris dan Layla
74 BAB 74 : Aku Merestuimu
75 BAB 75 : Panti Asuhan
76 BAB 76 : Berubahlah Fadly
77 BAB 77 : Gigitan Anya
78 BAB 78 : Bertemu Mayasa
79 BAB 79 : Untuk Si Kembar
80 BAB 80 : Hadiah Untuk dan Dari Anya
81 BAB 81 : Tes Awal
82 BAB 82 : Menghafal AyatMu (Fadly POV)
83 BAB 83 : Bertukar Peran
84 BAB 84 : Lulus
85 BAB 85 : Paman Handoko
86 BAB 86 : Gagal
87 BAB 87 : Selalu Siap
88 BAB 88 : Bukan Hukuman Tapi Hadiah
89 BAB 89 : Masuk Tol saja
90 BAB 90 : Aksi Fadly
91 BAB 91 : Mommy dan Daddy Kamal
92 BAB 92 : Dimana Fadly
93 BAB 93 : Rindu Untuk Berjumpa
94 BAB 94 : Kalau Mommy Ana Sudah Bertindak
95 BAB 95 : Malam Pertama
96 BAB 96 : Mengingat Rencana Awal
97 BAB 97 : Memendam Rindu
98 BAB 98 : Resepsi
99 BAB 99 : Permulaan Pesta
100 BAB 100 : Pesta Berakhir (end)
101 extra part
102 pengumuman
103 pengumuman karya baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1: Pertemuan
2
BAB 2: Mengembangkan Sayap
3
BAB 3: Kenangan
4
BAB 4: Perjalanan
5
BAB 5 : Sampai Tujuan
6
BAB 6: Pembelajaran dari Boss
7
BAB 7: Zaidan
8
BAB 8 : Iseng
9
BAB 9:Malam Menjelang Fajar
10
BAB 10: Adinda
11
BAB 11: Repotnya Pagi Ini
12
BAB 12: Anya Hari Ini
13
BAB 13: Piknik ke Pantai
14
BAB 14 : Maukah Engkau Jadi Istriku.
15
BAB 15: Kantor Polisi
16
BAB 16: Karyawan
17
BAB 17: Folder baru
18
BAB 18: di Kampus
19
Bab 19 : Reza oh Reza
20
BAB 20 : Teman Lama
21
BAB 21 : Mommy
22
BAB 22 : Bercanda
23
BAB 23 : Puzzle-puzzle Misteri
24
BAB 24 : Sepi tanpa Anya
25
BAB 25: Menaklukan Hati Dinda
26
BAB 26 : Mami, Bimbinglah Dinda
27
BAB 27 : Surat Cinta
28
BAB 28 : Layla Haydi
29
BAB 29 : Hantaran
30
BAB 30 : Persiapan
31
BAB 31 : Khitbah
32
BAB 32 : Permintaan Anya
33
BAB 33 : Ijab Qobul
34
BAB 34 : Menginap di Rumah Dinda
35
BAB 35 : Tidak malam ini
36
BAB 36 : Bukan Pak Aslam
37
BAB 37 : Pernik-pernik Sesaat dalam Pernikahan
38
BAB 38 : Bunda Anya
39
BAB 39 : Kecemasan Anya
40
BAB 40 : Hasrat
41
BAB 41 : HAYDI
42
BAB 42 : Masa Lalu Haydi
43
BAB 43 : Sesal Tak Berarti
44
BAB 44 : Jelas Sudah
45
BAB 45 : Bergambar kupu-kupu
46
BAB 46 : Dia Istriku
47
BAB 47: Kita Keluarga
48
BAB 48 : Ungkap Rasa dalam Satu Irama
49
BAB 49 : Foto Ini Bercerita
50
BAB 50 : Hangatnya Senja
51
BAB 51 : Dia Mayasa
52
BAB 52 : Ajari Aku, Bunda (menyambut HUT RI)
53
BAB 53 : Penculikan
54
BAB 54 : Melarikan Diri
55
BAB 55 : Misi Layla dkk.
56
BAB 56 : Penyergapan
57
BAB 57 : Mas, Aku di Sini (Reza POV)
58
BAB 58 : Jadilah Cantik
59
BAB 59 : Kak Aris
60
BAB 60 : Selamat Kembali, Cinta
61
BAB 61 : Maaf Itu Indah (Mayasa POV)
62
BAB 62 : Aku bersyukur Engkau Ada di Sisiku
63
BAB 63 : Aturan Mami
64
BAB 64 : Mengikuti Imamku
65
BAB 65 : Anya, Kita Pulang
66
BAB 66 : Maafkan Tante, Anya
67
BAB 67 : Menjadi Model Lukisan Ammah
68
BAB 68 : Kakak Anya
69
BAB 69 : Bahagia Itu Sederhana
70
BAB 70 : Tidurlah Dengan Tenang, Zahara
71
BAB 71 : Dalam Bayang-bayangmu (Aris POV)
72
BAB 72: Ini Untukmu
73
BAB 73 : Aris dan Layla
74
BAB 74 : Aku Merestuimu
75
BAB 75 : Panti Asuhan
76
BAB 76 : Berubahlah Fadly
77
BAB 77 : Gigitan Anya
78
BAB 78 : Bertemu Mayasa
79
BAB 79 : Untuk Si Kembar
80
BAB 80 : Hadiah Untuk dan Dari Anya
81
BAB 81 : Tes Awal
82
BAB 82 : Menghafal AyatMu (Fadly POV)
83
BAB 83 : Bertukar Peran
84
BAB 84 : Lulus
85
BAB 85 : Paman Handoko
86
BAB 86 : Gagal
87
BAB 87 : Selalu Siap
88
BAB 88 : Bukan Hukuman Tapi Hadiah
89
BAB 89 : Masuk Tol saja
90
BAB 90 : Aksi Fadly
91
BAB 91 : Mommy dan Daddy Kamal
92
BAB 92 : Dimana Fadly
93
BAB 93 : Rindu Untuk Berjumpa
94
BAB 94 : Kalau Mommy Ana Sudah Bertindak
95
BAB 95 : Malam Pertama
96
BAB 96 : Mengingat Rencana Awal
97
BAB 97 : Memendam Rindu
98
BAB 98 : Resepsi
99
BAB 99 : Permulaan Pesta
100
BAB 100 : Pesta Berakhir (end)
101
extra part
102
pengumuman
103
pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!