BAB 12: Anya Hari Ini

Jauh di pinggir kota dekat persawahan, Zaidan sedang dibuat tak berdaya menghadapi putrinya satu-satunya itu. Sedari pagi sudah menggoda. Sampai-sampai harus menelpon Dinda untuk membangunkan Anya.

"Bi Rahma,  tolong siapkan pakaian Anya 2 stell lengkap. Susunya jangan lupa. Oh ya ... cupper bag." Kata Zaidan sambil mendampingi Anya yang harus dipaksa minum susu dan roti.

"Adik, makan yang banyak ya!"

"Nggak mau, bosan." Dia terus merengek, membuat Zaidan bertambah bingung, karena tidak tahu apa yang diinginkan.

"Ya sudah sini ... putri ayah yang manis."

Dia raih putrinya yang masih cemberut. Dan mendudukkan di atas pangkuan.

"Anya ... putri ayah yang cantik, pintar dan sholihah. Makan ya ... ayah suapin." Zaidan terus membujuknya.

"Satu roti ini saja ya ... agar perutnya terisi dan tidak gampang sakit."kata Zaidan lembut. Tapi terus saja Anya merajuk dan cemberut.

Dengan nafas panjang, Zaidan meletakkan putrinya ke kursi yang lain. Agar dia bisa sarapan, walau hanya satu lembar roti dengan selai kacang. Sekedar untuk mengganjal perutnya yang lapar.

"Putri ayah yang manis dan sholihah. Sebenarnya ingin apa? Kok cemberut terus."

"Aku pingin jalan-jalan. Bosan di kantor  terus."

"Oh itu ... baik. Tapi harus minum susunya." Bujuk zaidan. Akhirnya terminum juga susu itu, meski dengan susah payah.

"Tapi ayah harus mampir ke kantor dulu. Ada Ammah Dinda di kantor. Kita ajak Ammah Dinda  jalan-jalan."

Kalau sudah menyebut ammah Dinda, semangatnya segera bangkit.

"Benar, Yah. Ada ammah di sana."

Ammah Dinda memang punya sesuatu untuk bisa melembutkan dan menaklukan putri kecilku yang manis ini.

"Insya Allah." Zaidan mengangguk kepalanya.

"Sekarang, dimakan rotinya ya ...."

Anya tetap geleng kepala.

"Ya sudah. Kita berangkat."

"Asyik ... ketemu sama ammah." Diapun  berlari dengan riang untuk mengambil sandal cantiknya di rak. Tanpa perduli Zaidan yang terbengong-bengong. Dan hanya bisa tersenyum menatap keceriaan yang kembali hadir di wajah putri kecilnya itu.

"Bi, mana tasnya." Tanya Zaidan.

Bi Rahma segera membawa tas kecil yang berisi perlengkapan putri Anya.

"Bi Rahmah maaf, tolong dibereskan ini semua."

"Baik, Den."

Zaidan berlalu meninggalkan rumah yang luar biasa berantakannya karena ulah Anya sejak bangun pagi. Dengan semangat Zaidan menuju mobil yang ada di garasi. Sedangkan Anya sudah berlari mendahului, menunggu dekat mobil sambil berdiri. Dengan senyum cerianya menghiasi. Hingga Zaidan dibuat gemes dalam hati.

"Ayah jangan lama-lama. Nanti kesiangan." Celotehnya, membuat Zaidan tertawa.

"Baik sekarang masuk, tuan putri." Kata Zaidan sambil membuka pintu mobil. Mempersilahkan Anya untuk masuk layaknya tuan putri. Lalu menutupnya kembali dengan hati-hati. Kemudian dia masuk mobil lewat pintu satu lagi. Serta meletakkan perlengkapan Anya di kursi tengah. Dengan tenang, Zaidan duduk di belakang kemudi.

"Bagaiamana tuan putri, sudah siap untuk berangkat." Tanya Zaidan dengan sedikit menggoda.

"Sudah, ayo berangkat ..."jawab Anya dengan berteriak serta menggangkat kedua tangannya ke atas.

Dengan berlahan, mobil dikemudikan keluar garasi. Menuju jalanan yang di kelilingi persawahan. Sebelum memasuki jalanan kota yang ramai dengan kendaraan.

Akhirnya sampai juga mereka di kantor Zaidan yang sangat megah. Serta-merta Anya berlari menuju gedung itu. Meninggalkan Zaidan yang sedang menutup pintu mobil, dan menguncinya.

"Ayah,  lambat sekali. Kalah sama Anya, cepat sedikit dong."

"Baiklah ... ayah kejar."

Ketika pintu liff terbuka, Zaidan masuk segera.

"Nach, akhirnya ayah yang menang,  ayah yang jadi juara."

"Tidak bisa, Anya yang menang. Anya sudah sampai dari tadi."

"Ya, tidak bisa. Lha ... ayah yang masuk duluan." Jawab Zaidan dengan serius. Membuat putri kecilnya itu marah-marah tidak terima.

Perdebatan masih juga berlanjut hingga mereka keluar dari lif. Pegawai yang mereka lewati dibuatnya tersenyum.

"Aris, apa acara kita hari ini?" Tanya Zaidan setelah tiba di meja sekretaris nya.

"Pagi ini bapak ada metting."

"Apa perlu dibatalkan."

"Nggak usah. Hari ini Anya baik kok om Aris." Kata Zaidan sambil melirik putri kecilnya itu. Yang diajak bicara hanya diam menoleh kesana-kemari, seakan-akan ada yang dicari.

"Mana ammah. Kata ayah ada di kantor ini. Anya tidak suka, ayah bohong." Ucapnya dengan wajah cemberut.

"Anya mencari ammah Dinda?" Tanya pak Aris sambil tersenyum.

"Ya."

"Itu!"

Seketika wajahnya berubah cerah, secerah matahari bersinar menyongsong indahnya pagi. Melihat orang yang dicari berjalan menuju ke arahnya. Tanpa peduli orang di sekitarnya, Anya berlari memeluk Dinda. Yang menyambutnya dengan senyum dan pelukan hangat.

"Sudah lama menunggu." Tanya Zaidan begitu Dinda sampai.

"Belum."

"Mari masuk ke ruanganku."

"Baiklah." Refleks Dinda ingin menurunkan Anya dari pelukannya. Tapi putri kecil itu seakan tak mau lepas darinya.

"Lha, kenapa putri Anya manja sekali hari ini. Ada apa sayang?"

Dengan lembut dibelailah rambut Anya dengan penuh kasih sayang.

"Anya kangen Ammah ..."

"Sama!" Jawab Dinda sambil mengecup dahi Anya. Dengan pelan diturunkannya putri kecil itu. Dan memberinya paper bag yang dibawanya dari rumah. Anya menerimanya dengan senang sekali. Lalu dengan gembira, mereka bertiga masuk ke dalam ruangan Zaidan.

Seperti biasa Zaidan langsung duduk di kursi kebesarannya. Lalu mempersilahkan Dinda untuk duduk dihadapannya.

"Mana proposalnya?" Kata Zaidan.

"Ini Pak."

"Bagus."

"Baiklah, nanti saya transfer keuangannya sebagai modal awal."

"Terima kasih, Pak."

"Kalau gitu saya undur diri dulu, Pak."

"Sebentar Dinda. Bisakah saya minta tolong padamu saat ini."

"Apa itu,Pak. Kalau saya bisa, insya Allah akan saya bantu."

"Hari ini aku sudah janji sama Anya,  untuk mengajak jalan-jalan. Apa kamu ada waktu untuk menemani kami." Dinda merasa heran, mendengar permintaan pak Zaidan. Tapi karena dia bossnya dan ditambah Anya yang telah mencuri hatinya, Dinda tak kuasa untuk menolak.

"Ke mana, Pak?"

"Ya ... kesuatu tempat yang bisa membuat Anya senang. Tapi maaf ... sekali lagi maaf sudah melibatkan kamu dalam masalah ini."

"Bisa ya ..." Mohon Zaidan sungguh-sungguh.

Dalam hati terus terang ingin tertawa melihat wajahnya yang memelas itu. Yang bisa meruntuhkan keangkuhan Dinda. Dia menganggukkan kepala, tanda setuju. Terlihat kegembiraan di wajah Zaidan. Namun sesaat kemudian nampak sedikit cemberut. Dinda memperhatikan arah pandangan Zaidan. 

"Masya Allah ..." Teriak kami berbarengan melihat Anya yang sedang makan kue tart. Buttercream yang menghiasi, kini sudah berpindah tempat ke seluruh wajahnya. Bahkan poni rambutnya ikut mencicipi juga. Membuat kami tertawa.

"Ini gara-gara ammah." kata pak Zaidan

Gleegk ... enak saja menuduh.

"Benar-benar anak ayah ini." Balasku.

"Enak, Yah. Mau coba?" Dia berdiri, lalu berjalan mendekati Zaidan. Tanpa permisi langsung menyuapkan ke mulut. Karena tidak siap,  terkenalah hidungnya. Jadilah mereka berdua seperti badut. Wajah penuh dengan buttercream yang manis.

"Besok bawa lagi, Ammah ...!"

"Tidak-tidak ... bisa dikerubutin semut ayah nanti."Jawab Zaidan sambil membersihkan hidungnya dengan tissu yang ada di meja dekat sofa. Kemudian menuju ke kamar mandi yang ada di ruang sebelah.

"Ammah Dinda yang manis ... ini jadi tanggung jawabmu ya ..."Perintah nya setelah kembali dengan wajah yang sudah bersih. Dengan seenaknya menunjuk padaku untuk bertanggung jawab. Sambil tersenyum kuusap wajah Anya dengan tissu. Diriku tak tahan untuk menyembunyikan tawaku, menyaksikan wajah lucu Anya dan ayahnya itu.

"Sekarang kalian berdua saya tingal meeting. Dan nanti kalau ayah kembali semua sudah harus bersih. Kalau tidak ... tidak jadi piknik. Dan jangan lupa kuenya jangan dimakan semua. Ayah juga pingin."

"Baik, Ayah."jawab kami sambil tertawa, melihat Zaidan ke luar ruangan.

"Itu laptop mu?"

"Ya, Pak?"

"Proposal nya ada di dalam kan?"

"Aku bawa dulu sebagai hukuman. Nanti aku kembalikan."

"Ya, Pak."

Apa-apaan sich pak Zaidan ini. Masak laptop dibawa juga. Tapi karena aku tidak berdaya, kujawab ya saja ....

Terpopuler

Comments

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Mampir lagi kak, semangat 😊😁

2020-11-19

0

My sister...

My sister...

semangat..

2020-10-19

0

🍃🥀Fatymah🥀🍃

🍃🥀Fatymah🥀🍃

tinggalin jejak lagi aku....

2020-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1: Pertemuan
2 BAB 2: Mengembangkan Sayap
3 BAB 3: Kenangan
4 BAB 4: Perjalanan
5 BAB 5 : Sampai Tujuan
6 BAB 6: Pembelajaran dari Boss
7 BAB 7: Zaidan
8 BAB 8 : Iseng
9 BAB 9:Malam Menjelang Fajar
10 BAB 10: Adinda
11 BAB 11: Repotnya Pagi Ini
12 BAB 12: Anya Hari Ini
13 BAB 13: Piknik ke Pantai
14 BAB 14 : Maukah Engkau Jadi Istriku.
15 BAB 15: Kantor Polisi
16 BAB 16: Karyawan
17 BAB 17: Folder baru
18 BAB 18: di Kampus
19 Bab 19 : Reza oh Reza
20 BAB 20 : Teman Lama
21 BAB 21 : Mommy
22 BAB 22 : Bercanda
23 BAB 23 : Puzzle-puzzle Misteri
24 BAB 24 : Sepi tanpa Anya
25 BAB 25: Menaklukan Hati Dinda
26 BAB 26 : Mami, Bimbinglah Dinda
27 BAB 27 : Surat Cinta
28 BAB 28 : Layla Haydi
29 BAB 29 : Hantaran
30 BAB 30 : Persiapan
31 BAB 31 : Khitbah
32 BAB 32 : Permintaan Anya
33 BAB 33 : Ijab Qobul
34 BAB 34 : Menginap di Rumah Dinda
35 BAB 35 : Tidak malam ini
36 BAB 36 : Bukan Pak Aslam
37 BAB 37 : Pernik-pernik Sesaat dalam Pernikahan
38 BAB 38 : Bunda Anya
39 BAB 39 : Kecemasan Anya
40 BAB 40 : Hasrat
41 BAB 41 : HAYDI
42 BAB 42 : Masa Lalu Haydi
43 BAB 43 : Sesal Tak Berarti
44 BAB 44 : Jelas Sudah
45 BAB 45 : Bergambar kupu-kupu
46 BAB 46 : Dia Istriku
47 BAB 47: Kita Keluarga
48 BAB 48 : Ungkap Rasa dalam Satu Irama
49 BAB 49 : Foto Ini Bercerita
50 BAB 50 : Hangatnya Senja
51 BAB 51 : Dia Mayasa
52 BAB 52 : Ajari Aku, Bunda (menyambut HUT RI)
53 BAB 53 : Penculikan
54 BAB 54 : Melarikan Diri
55 BAB 55 : Misi Layla dkk.
56 BAB 56 : Penyergapan
57 BAB 57 : Mas, Aku di Sini (Reza POV)
58 BAB 58 : Jadilah Cantik
59 BAB 59 : Kak Aris
60 BAB 60 : Selamat Kembali, Cinta
61 BAB 61 : Maaf Itu Indah (Mayasa POV)
62 BAB 62 : Aku bersyukur Engkau Ada di Sisiku
63 BAB 63 : Aturan Mami
64 BAB 64 : Mengikuti Imamku
65 BAB 65 : Anya, Kita Pulang
66 BAB 66 : Maafkan Tante, Anya
67 BAB 67 : Menjadi Model Lukisan Ammah
68 BAB 68 : Kakak Anya
69 BAB 69 : Bahagia Itu Sederhana
70 BAB 70 : Tidurlah Dengan Tenang, Zahara
71 BAB 71 : Dalam Bayang-bayangmu (Aris POV)
72 BAB 72: Ini Untukmu
73 BAB 73 : Aris dan Layla
74 BAB 74 : Aku Merestuimu
75 BAB 75 : Panti Asuhan
76 BAB 76 : Berubahlah Fadly
77 BAB 77 : Gigitan Anya
78 BAB 78 : Bertemu Mayasa
79 BAB 79 : Untuk Si Kembar
80 BAB 80 : Hadiah Untuk dan Dari Anya
81 BAB 81 : Tes Awal
82 BAB 82 : Menghafal AyatMu (Fadly POV)
83 BAB 83 : Bertukar Peran
84 BAB 84 : Lulus
85 BAB 85 : Paman Handoko
86 BAB 86 : Gagal
87 BAB 87 : Selalu Siap
88 BAB 88 : Bukan Hukuman Tapi Hadiah
89 BAB 89 : Masuk Tol saja
90 BAB 90 : Aksi Fadly
91 BAB 91 : Mommy dan Daddy Kamal
92 BAB 92 : Dimana Fadly
93 BAB 93 : Rindu Untuk Berjumpa
94 BAB 94 : Kalau Mommy Ana Sudah Bertindak
95 BAB 95 : Malam Pertama
96 BAB 96 : Mengingat Rencana Awal
97 BAB 97 : Memendam Rindu
98 BAB 98 : Resepsi
99 BAB 99 : Permulaan Pesta
100 BAB 100 : Pesta Berakhir (end)
101 extra part
102 pengumuman
103 pengumuman karya baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1: Pertemuan
2
BAB 2: Mengembangkan Sayap
3
BAB 3: Kenangan
4
BAB 4: Perjalanan
5
BAB 5 : Sampai Tujuan
6
BAB 6: Pembelajaran dari Boss
7
BAB 7: Zaidan
8
BAB 8 : Iseng
9
BAB 9:Malam Menjelang Fajar
10
BAB 10: Adinda
11
BAB 11: Repotnya Pagi Ini
12
BAB 12: Anya Hari Ini
13
BAB 13: Piknik ke Pantai
14
BAB 14 : Maukah Engkau Jadi Istriku.
15
BAB 15: Kantor Polisi
16
BAB 16: Karyawan
17
BAB 17: Folder baru
18
BAB 18: di Kampus
19
Bab 19 : Reza oh Reza
20
BAB 20 : Teman Lama
21
BAB 21 : Mommy
22
BAB 22 : Bercanda
23
BAB 23 : Puzzle-puzzle Misteri
24
BAB 24 : Sepi tanpa Anya
25
BAB 25: Menaklukan Hati Dinda
26
BAB 26 : Mami, Bimbinglah Dinda
27
BAB 27 : Surat Cinta
28
BAB 28 : Layla Haydi
29
BAB 29 : Hantaran
30
BAB 30 : Persiapan
31
BAB 31 : Khitbah
32
BAB 32 : Permintaan Anya
33
BAB 33 : Ijab Qobul
34
BAB 34 : Menginap di Rumah Dinda
35
BAB 35 : Tidak malam ini
36
BAB 36 : Bukan Pak Aslam
37
BAB 37 : Pernik-pernik Sesaat dalam Pernikahan
38
BAB 38 : Bunda Anya
39
BAB 39 : Kecemasan Anya
40
BAB 40 : Hasrat
41
BAB 41 : HAYDI
42
BAB 42 : Masa Lalu Haydi
43
BAB 43 : Sesal Tak Berarti
44
BAB 44 : Jelas Sudah
45
BAB 45 : Bergambar kupu-kupu
46
BAB 46 : Dia Istriku
47
BAB 47: Kita Keluarga
48
BAB 48 : Ungkap Rasa dalam Satu Irama
49
BAB 49 : Foto Ini Bercerita
50
BAB 50 : Hangatnya Senja
51
BAB 51 : Dia Mayasa
52
BAB 52 : Ajari Aku, Bunda (menyambut HUT RI)
53
BAB 53 : Penculikan
54
BAB 54 : Melarikan Diri
55
BAB 55 : Misi Layla dkk.
56
BAB 56 : Penyergapan
57
BAB 57 : Mas, Aku di Sini (Reza POV)
58
BAB 58 : Jadilah Cantik
59
BAB 59 : Kak Aris
60
BAB 60 : Selamat Kembali, Cinta
61
BAB 61 : Maaf Itu Indah (Mayasa POV)
62
BAB 62 : Aku bersyukur Engkau Ada di Sisiku
63
BAB 63 : Aturan Mami
64
BAB 64 : Mengikuti Imamku
65
BAB 65 : Anya, Kita Pulang
66
BAB 66 : Maafkan Tante, Anya
67
BAB 67 : Menjadi Model Lukisan Ammah
68
BAB 68 : Kakak Anya
69
BAB 69 : Bahagia Itu Sederhana
70
BAB 70 : Tidurlah Dengan Tenang, Zahara
71
BAB 71 : Dalam Bayang-bayangmu (Aris POV)
72
BAB 72: Ini Untukmu
73
BAB 73 : Aris dan Layla
74
BAB 74 : Aku Merestuimu
75
BAB 75 : Panti Asuhan
76
BAB 76 : Berubahlah Fadly
77
BAB 77 : Gigitan Anya
78
BAB 78 : Bertemu Mayasa
79
BAB 79 : Untuk Si Kembar
80
BAB 80 : Hadiah Untuk dan Dari Anya
81
BAB 81 : Tes Awal
82
BAB 82 : Menghafal AyatMu (Fadly POV)
83
BAB 83 : Bertukar Peran
84
BAB 84 : Lulus
85
BAB 85 : Paman Handoko
86
BAB 86 : Gagal
87
BAB 87 : Selalu Siap
88
BAB 88 : Bukan Hukuman Tapi Hadiah
89
BAB 89 : Masuk Tol saja
90
BAB 90 : Aksi Fadly
91
BAB 91 : Mommy dan Daddy Kamal
92
BAB 92 : Dimana Fadly
93
BAB 93 : Rindu Untuk Berjumpa
94
BAB 94 : Kalau Mommy Ana Sudah Bertindak
95
BAB 95 : Malam Pertama
96
BAB 96 : Mengingat Rencana Awal
97
BAB 97 : Memendam Rindu
98
BAB 98 : Resepsi
99
BAB 99 : Permulaan Pesta
100
BAB 100 : Pesta Berakhir (end)
101
extra part
102
pengumuman
103
pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!