BAB 8 : Iseng

Setelah asyar adalah waktu bibi Sari untuk pulang ke rumah.

"Den, bibi pamit pulang."  Begitu melihat Zaidan keluar dari kamar, menuruni tangga. Dan bertepatan  mobil yang dibawa Pak Aris datang.

"Ya, bi."

"Jangan lupa besok datang lagi ya."

"Ya, Den."

"Pak Aris, tolong antar bi Sari ."

"Ya, Pak."

"Oh ya bi Sari, besok sudah ada saudara nya Pak Aris yang akan tinggal di sini. Untuk membantu pekerjaan bibi Sari."

"Terima kasih, Den."

"Mana orangnya, Pak Aris." Tanya Zaidan ketika  dilihat hanya pak Aris saja yang masuk.

"Masih di luar, Pak." Jawab pak Aris.

"Suruh masuk!"

"Baik, Pak."

"Mari pak, saya mengantarkan bi Sari dulu." Kemudian pak Aris  pergi dari hadapan Zaidan.

Terlihat malu-malu, seorang wanita setengah baya dengan kerudung di kepala, masuk ke ruang tamu.

"Assalamu'alaikum...."

"Wa"alaikum salam. Masuk Bi."

Dengan ragu dia masuk dan duduk di kursi ruang tamu.

"Bibi namanya siapa?"

"Rahma."

"Baik bi Rahma, sudah tahu tugasnya kan?" Diapun mengangguk.

"Sekaran saya tunjukkan kamar bibi." Zaidan mengantarkannya ke kamar belakang. Di sana sudah tersedia tempat tidur dan juga almari.

"Nanti kalau sudah selesai beres-beres tolong bersihkan kamar saya ya ....."

"Baik , Den."

Zaidan pergi meninggalkan bibi Rahma yang sedang menata baju-bajunya ke dalam almari. Duduk santai di ruang tengah, sambil memutar cennel anak-anak yang biasa ditoton  Anya. Tak lama kemudian Anya turun begitu mendengar suara upin ipin, film kesukaannya.

Saat di ujung tangga, sepintas dia melihat ada orang di dapur. Ada ketakutan di wajahnya. Dengan segera berlari menuju ke pangkuan ayahnya.

"Ayah ...." Zaidan terkejut melihat Anya yang berlari kencang ke arahnya dengan ketakutan. Hampir saja menabrak meja.

"Ada apa sayang?" Dia peluk putrinya dengan penuh kehangatan.

"Itu siapa?" Sambil jarinya menunjuk bi Rahma yang baru keluar dari kamar dan berjalan menuju ke arah mereka.

"Ruangan mana yang akan saya bersihkan." Tanyanya bingung.

"Ruangan atas." Zaidan menunjukkan ruangan itu.

"Anya nggak boleh gitu sayang. Ini bi Rahma, orang yang mau jadi teman kita dan bantu Anya." Sambil mengecup dahi Anya yang terlihat masih cemas. Berlahan wajah Anya kembali tenang dan tersenyum.

"Anya, kita telpon ammah Dinda yuk !" Tiba-tiba saja terbesit ide gila di kepala Zaidan. Agar putrinya tidak lagi cemas.

"Iya, Ayah." Jawabnya kegirangan.

Dia ambil hp dan mencari-cari nomor ammah Dindanya tersayang.

"Tapi adik harus makan!"

"Hem..."Rupanya dia sudah mengaabaikanku. Zaidan tersenyum. Namun nomor yang diinginkan belum muncul juga. Wajahnya terlihat sangat kecewa.

"Nggak ada ni, Yah."

"Lha masa?!"Jawabku menggoda. Terang saja tidak ada. Namanya masih kusembunyikan.

"Mana, sini." 

Dengan kecewa dia sodorkan hp. Segera kupencet nama Adinda. Langsung hp itu direbutnya.

🔸

Di ujung telpon Dinda masih berkutat dengan proposal yang dibuatnya. Dia hanya beristirahat 15 menit. Waktu yang sedikit itu, cukup memulihkan energi dan mengembalikan kesegaran tubuhnya. Untuk melanjutkan pekerjaan yang masih menumpuk. Sedapat mungkin hari ini selesai. Agar tidak menjadi beban.

Dinda ingat, bahwa nanti malam dia juga harus membuat kue pengantin untuk bu Leli. Bisa jadi malam ini dia akan begadang. Namun dia tidak mengeluh karena sudah menjadi konsekwensi pekerjanya.

Dinda mengerjakan proposal itu dengan teliti. Hingga tidak menyadari telponnya berdering berkali-kali.

Sewaktu akan membuka catatannya. Dia baru menyadari ada telpon yang masuk.

Ah ... dari boss. Ada apa ini?

Dan mengapa pakai vc?

Timbul pertanyaan dalam hati Dinda.

Tak ingin lama-lama, hati ini dibuat penasaran, lebih baik kubuka saja. Siapa tahu ada sesuatu yang penting yang akan disampaikan.

Dinda hanya tersenyum sewaktu membuka hpnya. Ternyata yang muncul wajah Anya tersayang.

"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, ada apa Anya sayang."

"Ammah sedang apa?"

"Ammah sedang sibuk sayang. Sibuk ini."

"Ini apa." Tanyanya terus. Kuarahkan hp ke layar leptop di depanku. Diharap dia mengerti.

"Kok ammah Dinda main leptop seperti ayah. Bikin apa?" Tanya serius.

"Bikin apa ya ..., ah bikin tulisan." Jawabku sekenanya tanpa melepaskan pandangan pada leptop.

"Anya sudah makan apa belum?"

"Belum."

"Makan dulu ya, Sayang. Agar tidak sakit."

"Ini lagi makan." Terdengar bisikan seseorang dari hp yang kupegang. Rupanya si boss ikutan juga. Batinku menggerutu ....

"Ya, Ammah. Ini makan sama ayah."

"Teruskan makannya dulu ya, supaya tidak tersedak." Jawabku menghindar.

"Ammah juga. Agar sehat."

Membuatku tersenyum atas jawaban yang diberikan. Bakat pintar dan cerdasnya ini makin kelihatan. Gemas rasanya. Ingin kumencubitnya namun sayang kita sedang berjauhan.

"Oke ... nanti kita ngobrol lagi ya, ammah selesaikan pekerjaan ini dulu. Agar  rumah makannya bisa segera dibuka. Dan kita dapat uang banyak." Ups ....

"Yang punya ayah itu ya, Ammah."

"Ya, Anya." Jawabku singkat.

Hemmm, bikin gemas hati ammahmu ini, Anyaku yang manis

"Sekarang tutup telponnya, Besok ammah janji mau bikinkan kue lezat untuk Anya." Sebenarnya tak tega aku mengakhiri obrolan ini. Tapi gimana lagi, orang yang di belakang Anya bikin tak nyaman.

"Ayah juga mau kuenya, Ammah." Mulai bikin sebal. Dia asyik berpose di belakang Anya. Merusak pandanganku saja.

"Kalau untuk Ayah, bayar." Candaku.

"Kata ammah kalau untuk ayah bayar." Samar kudengar kata-katanya. Kulihat di layar dia menengok ke belakang.

Jawab saja, "Oke ammah nanti akan dibayar ayah 100 kali lipat ..." dia berkata lirih sambil tertawa. Membuat diriku makin senewen.

"Oke Ammah. Nanti akan dibayar ayah 100 kali lipat." Anya mengulangi perkataan ayahnya yang menyebalkan itu.

"Yes ... " Jawabku pura-pura gembira.

"Makasih, Ammah. Selamat bekerja. Jangan lupa kuenya. Anya tunggu besok. Jangan lupa untuk ayah juga." Keduanya melambaikan tangan. Mengakhiri bincang'bincang menjelang petang ini.

Dinda menutup hpnya dan melanjutkan pekerjaan yang sedikit tertunda oleh gangguan yang menyenangkan, dari tuan putri Anya.

🔸

Belum selesai makan, Anya sudah mulai terkantuk-kantuk di sofa.

"Anya, sebelum tidur sikat gigi dulu ya ..." kata Zaidan.

Dengan malas dia turuti ucapan ayahnya. Bersegera ke kamar mandi dan sikat gigi. Lalu merebahkan diri di samping ayahnya. Di atas sofa yang ada di ruang tengah.

Sementara Zaidan membiarkan putrinya tertidur , dia menuju ke ruang kerjanya dan kembali membawa leptop. Untuk memeriksa email-email yang masuk.

"Bi Rahma" Panggil Zaidan ketika melihat bi Rahma turun dari tangga.

"Ya, Den."

"Bisa buatkan saya susu jahe."

"Ya Den, saya buatkan." segera bi Rahma berlalu menuju dapur.

Tak lama kemudian, kembali dengan membawa napan berisikan pesanan Zaidan. Dan meletakkannya di meja.

"Ini pak."

"Terima kasih, Bi."

"Sama-sama." Jawabnya sambil berlalu dari tempat itu.

Zaidan tak beranjak dari leptopnya dan hanya berhenti ketika adzan berkumandang, saatnya untuk sholat.

Dia bereskan pekerjaannya dan mengangkat Anya yang telah terlelap ke dalam kamarnya.

Kemudian dia melangkah ke depan. Menemui satpamnya dan mengajaknya sholat isya' berjamaah, di mushola samping rumah. Dia titipkan Anya yang sedang tidur pulas kepada bi Rohma.

"Pak Tata, Pak Aslam , ayo sholat isya berjamaah."  Ajak Zaidan kepada 2 orang satpamnya. Mereka mengikuti ajakan. Zaidan. Keduanya lalu mengambil air wudhu dan masuk ke musholla. Dan mendapatkan Zaidan tengah sholat sunnah. Keduanyapun melakukan sholat sunnah sendiri-sendiri.

"Pak Aslam, qomat." Perintah Zaidan.

Setelah sholat isya selesai dilaksanakan . dan dilanjutkan dengan berdoa, pak Tata dan pak Aslam berbisik-bisik. Tentu saja mengundang penasaran Zaidan.

"Ada apa, Pak?" Tanya Zaidan.

"Maaf pak, tadi siang orang gila yang akan masuk rumah ini. Tapi saya curiga apa dia benar-benar gila atau pura-pura gila. Kami tak bisa menyimpulkan." Kata pak Aslam.

"Lalu?" kata Zaidan,

Namun pak Aslam berhenti bercerita dan terlihat ingin berteriak.

"Sebentar Pak." Segera pak Aslam melompat dan berlari keluar. Sepertinya ada bayang-bayang seseorang melompati pagar.

Terpopuler

Comments

sahabat syurga

sahabat syurga

waduh jgn2 ada org yg ngincar anya

2021-04-18

0

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Mampir lagi kak, semangat 💪😊

2020-11-03

0

Sept September

Sept September

like

2020-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1: Pertemuan
2 BAB 2: Mengembangkan Sayap
3 BAB 3: Kenangan
4 BAB 4: Perjalanan
5 BAB 5 : Sampai Tujuan
6 BAB 6: Pembelajaran dari Boss
7 BAB 7: Zaidan
8 BAB 8 : Iseng
9 BAB 9:Malam Menjelang Fajar
10 BAB 10: Adinda
11 BAB 11: Repotnya Pagi Ini
12 BAB 12: Anya Hari Ini
13 BAB 13: Piknik ke Pantai
14 BAB 14 : Maukah Engkau Jadi Istriku.
15 BAB 15: Kantor Polisi
16 BAB 16: Karyawan
17 BAB 17: Folder baru
18 BAB 18: di Kampus
19 Bab 19 : Reza oh Reza
20 BAB 20 : Teman Lama
21 BAB 21 : Mommy
22 BAB 22 : Bercanda
23 BAB 23 : Puzzle-puzzle Misteri
24 BAB 24 : Sepi tanpa Anya
25 BAB 25: Menaklukan Hati Dinda
26 BAB 26 : Mami, Bimbinglah Dinda
27 BAB 27 : Surat Cinta
28 BAB 28 : Layla Haydi
29 BAB 29 : Hantaran
30 BAB 30 : Persiapan
31 BAB 31 : Khitbah
32 BAB 32 : Permintaan Anya
33 BAB 33 : Ijab Qobul
34 BAB 34 : Menginap di Rumah Dinda
35 BAB 35 : Tidak malam ini
36 BAB 36 : Bukan Pak Aslam
37 BAB 37 : Pernik-pernik Sesaat dalam Pernikahan
38 BAB 38 : Bunda Anya
39 BAB 39 : Kecemasan Anya
40 BAB 40 : Hasrat
41 BAB 41 : HAYDI
42 BAB 42 : Masa Lalu Haydi
43 BAB 43 : Sesal Tak Berarti
44 BAB 44 : Jelas Sudah
45 BAB 45 : Bergambar kupu-kupu
46 BAB 46 : Dia Istriku
47 BAB 47: Kita Keluarga
48 BAB 48 : Ungkap Rasa dalam Satu Irama
49 BAB 49 : Foto Ini Bercerita
50 BAB 50 : Hangatnya Senja
51 BAB 51 : Dia Mayasa
52 BAB 52 : Ajari Aku, Bunda (menyambut HUT RI)
53 BAB 53 : Penculikan
54 BAB 54 : Melarikan Diri
55 BAB 55 : Misi Layla dkk.
56 BAB 56 : Penyergapan
57 BAB 57 : Mas, Aku di Sini (Reza POV)
58 BAB 58 : Jadilah Cantik
59 BAB 59 : Kak Aris
60 BAB 60 : Selamat Kembali, Cinta
61 BAB 61 : Maaf Itu Indah (Mayasa POV)
62 BAB 62 : Aku bersyukur Engkau Ada di Sisiku
63 BAB 63 : Aturan Mami
64 BAB 64 : Mengikuti Imamku
65 BAB 65 : Anya, Kita Pulang
66 BAB 66 : Maafkan Tante, Anya
67 BAB 67 : Menjadi Model Lukisan Ammah
68 BAB 68 : Kakak Anya
69 BAB 69 : Bahagia Itu Sederhana
70 BAB 70 : Tidurlah Dengan Tenang, Zahara
71 BAB 71 : Dalam Bayang-bayangmu (Aris POV)
72 BAB 72: Ini Untukmu
73 BAB 73 : Aris dan Layla
74 BAB 74 : Aku Merestuimu
75 BAB 75 : Panti Asuhan
76 BAB 76 : Berubahlah Fadly
77 BAB 77 : Gigitan Anya
78 BAB 78 : Bertemu Mayasa
79 BAB 79 : Untuk Si Kembar
80 BAB 80 : Hadiah Untuk dan Dari Anya
81 BAB 81 : Tes Awal
82 BAB 82 : Menghafal AyatMu (Fadly POV)
83 BAB 83 : Bertukar Peran
84 BAB 84 : Lulus
85 BAB 85 : Paman Handoko
86 BAB 86 : Gagal
87 BAB 87 : Selalu Siap
88 BAB 88 : Bukan Hukuman Tapi Hadiah
89 BAB 89 : Masuk Tol saja
90 BAB 90 : Aksi Fadly
91 BAB 91 : Mommy dan Daddy Kamal
92 BAB 92 : Dimana Fadly
93 BAB 93 : Rindu Untuk Berjumpa
94 BAB 94 : Kalau Mommy Ana Sudah Bertindak
95 BAB 95 : Malam Pertama
96 BAB 96 : Mengingat Rencana Awal
97 BAB 97 : Memendam Rindu
98 BAB 98 : Resepsi
99 BAB 99 : Permulaan Pesta
100 BAB 100 : Pesta Berakhir (end)
101 extra part
102 pengumuman
103 pengumuman karya baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1: Pertemuan
2
BAB 2: Mengembangkan Sayap
3
BAB 3: Kenangan
4
BAB 4: Perjalanan
5
BAB 5 : Sampai Tujuan
6
BAB 6: Pembelajaran dari Boss
7
BAB 7: Zaidan
8
BAB 8 : Iseng
9
BAB 9:Malam Menjelang Fajar
10
BAB 10: Adinda
11
BAB 11: Repotnya Pagi Ini
12
BAB 12: Anya Hari Ini
13
BAB 13: Piknik ke Pantai
14
BAB 14 : Maukah Engkau Jadi Istriku.
15
BAB 15: Kantor Polisi
16
BAB 16: Karyawan
17
BAB 17: Folder baru
18
BAB 18: di Kampus
19
Bab 19 : Reza oh Reza
20
BAB 20 : Teman Lama
21
BAB 21 : Mommy
22
BAB 22 : Bercanda
23
BAB 23 : Puzzle-puzzle Misteri
24
BAB 24 : Sepi tanpa Anya
25
BAB 25: Menaklukan Hati Dinda
26
BAB 26 : Mami, Bimbinglah Dinda
27
BAB 27 : Surat Cinta
28
BAB 28 : Layla Haydi
29
BAB 29 : Hantaran
30
BAB 30 : Persiapan
31
BAB 31 : Khitbah
32
BAB 32 : Permintaan Anya
33
BAB 33 : Ijab Qobul
34
BAB 34 : Menginap di Rumah Dinda
35
BAB 35 : Tidak malam ini
36
BAB 36 : Bukan Pak Aslam
37
BAB 37 : Pernik-pernik Sesaat dalam Pernikahan
38
BAB 38 : Bunda Anya
39
BAB 39 : Kecemasan Anya
40
BAB 40 : Hasrat
41
BAB 41 : HAYDI
42
BAB 42 : Masa Lalu Haydi
43
BAB 43 : Sesal Tak Berarti
44
BAB 44 : Jelas Sudah
45
BAB 45 : Bergambar kupu-kupu
46
BAB 46 : Dia Istriku
47
BAB 47: Kita Keluarga
48
BAB 48 : Ungkap Rasa dalam Satu Irama
49
BAB 49 : Foto Ini Bercerita
50
BAB 50 : Hangatnya Senja
51
BAB 51 : Dia Mayasa
52
BAB 52 : Ajari Aku, Bunda (menyambut HUT RI)
53
BAB 53 : Penculikan
54
BAB 54 : Melarikan Diri
55
BAB 55 : Misi Layla dkk.
56
BAB 56 : Penyergapan
57
BAB 57 : Mas, Aku di Sini (Reza POV)
58
BAB 58 : Jadilah Cantik
59
BAB 59 : Kak Aris
60
BAB 60 : Selamat Kembali, Cinta
61
BAB 61 : Maaf Itu Indah (Mayasa POV)
62
BAB 62 : Aku bersyukur Engkau Ada di Sisiku
63
BAB 63 : Aturan Mami
64
BAB 64 : Mengikuti Imamku
65
BAB 65 : Anya, Kita Pulang
66
BAB 66 : Maafkan Tante, Anya
67
BAB 67 : Menjadi Model Lukisan Ammah
68
BAB 68 : Kakak Anya
69
BAB 69 : Bahagia Itu Sederhana
70
BAB 70 : Tidurlah Dengan Tenang, Zahara
71
BAB 71 : Dalam Bayang-bayangmu (Aris POV)
72
BAB 72: Ini Untukmu
73
BAB 73 : Aris dan Layla
74
BAB 74 : Aku Merestuimu
75
BAB 75 : Panti Asuhan
76
BAB 76 : Berubahlah Fadly
77
BAB 77 : Gigitan Anya
78
BAB 78 : Bertemu Mayasa
79
BAB 79 : Untuk Si Kembar
80
BAB 80 : Hadiah Untuk dan Dari Anya
81
BAB 81 : Tes Awal
82
BAB 82 : Menghafal AyatMu (Fadly POV)
83
BAB 83 : Bertukar Peran
84
BAB 84 : Lulus
85
BAB 85 : Paman Handoko
86
BAB 86 : Gagal
87
BAB 87 : Selalu Siap
88
BAB 88 : Bukan Hukuman Tapi Hadiah
89
BAB 89 : Masuk Tol saja
90
BAB 90 : Aksi Fadly
91
BAB 91 : Mommy dan Daddy Kamal
92
BAB 92 : Dimana Fadly
93
BAB 93 : Rindu Untuk Berjumpa
94
BAB 94 : Kalau Mommy Ana Sudah Bertindak
95
BAB 95 : Malam Pertama
96
BAB 96 : Mengingat Rencana Awal
97
BAB 97 : Memendam Rindu
98
BAB 98 : Resepsi
99
BAB 99 : Permulaan Pesta
100
BAB 100 : Pesta Berakhir (end)
101
extra part
102
pengumuman
103
pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!