19. Kabur

Tubuh Raisya bergetar, ketegangan di seluruh tubuhnya membuat kakinya sulit melangkah. Bagaimana bisa takdir mempermainkanya?

“Aku harus bagaimana?” Raisya menatap sekliling dengan wajah putus asa.

Puk!

Raisya melonjak kaget, ia balikkan tubuhnya. Di belakangnya berdiri sosok tampan yang tak lain Zakiel, memandangnya dengan raut bertanya.

“Lo, belum pulang?”

Raisya menggigit bibirnya. Apa bisa ia meminta bantuan zakiel? Zakiel yang melihat raut wajah Raisya yang berbeda merasa ada sesuatu yang tidak beres.

“Ada masalah apa?” Zkiel mendudukan dirinya tepat di samping Raisya.

Raisya memandang sekeliling. Bingung bagaimana harus menceritakan semuanya.

“Gak, gue cuma pengen nyari udara segar.”

Zakiel mengangkat sebelah alisnya, merasa tidak percaya dengan ucapan Raisya.

“Nyari udara segar? Lo serius? Setau gue gak ada tuh orang nyari udara segar siang-siang, mana di taman lagi. Pasti terjadi sesuatu.” Zakiel menatap lurus Raisya.

Tangan kekar itu menyentuh pundak ringkih Raisya, membuat Raisya memutar tubuhnya dan menatap manik hitam itu secara langsung. Ia tidak bisa berbohong di depan wajah yang sama persis dengan wajah tunanganya.

Dengan ragu Raisya mengutarakan keinginanya. “Gue butuh tempat bersembunyi.” Raisya meremas jarinya.

Zakile mengernyitkan alisnya mendengar ucapan Raisya. Ia melihat jelas netra hijau itu seperti menyembunyikan ketakutan. Ia ingin marah kepada siapa pun yang membuat binar bahagia gadis di depanya itu hilang.

“Gue tahu lo pasti ada masalah besar. Meskipun lo gak mau cerita, gue akan tetep bantu lo.” Zakiel tersenyum lembut.

Raisya menghembusakan nafas lega mendengar penuturan Zakiel. Bagaimana pun ia membutuhkan seseorang untuk bersembunyi dari Farel.

“Terimakasih.”

Hening, Raisya menatap taman yang sepi. Netra hijaunya menatap langit cerah dengan berbagai ekspresi. Sedangkan Zakiel hanya memusatkan seluruh fikiran dan tatapan itu pada gadis di sampingnya.

Hati dingin Zakiel seakan mencair ketika melihat tatapan terluka Raisya. Hati dan otaknya tergerak untuk melindungi gadis rapuh itu.

“Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja.” Zakiel menyentuh pundak Raisya.

*****

Farel memasuki rumah rahasianya, segar ia menyambar sebotol alkohol dan meminumnya sekali tegak. Otak dan hatinya saling berteriak, mengutarakan keinginan masing-masing.

“Arghhhh.”

Prang

Netra hitam itu menatap pecahan botol serta isinya dengan wajah datar. Ia merasa ada yang salah dengan perasaanya. Mengabaikan kekacauan yang telah ia buat, kaki panjangnya berjalan menuju sofa dan mendudukan dirinya di sana.

“Raisya.” Farel mengurut pangkal hidungnya.

Beberapa pelayan khusus menatap Farel ketakutan. Selalu seperti ini. Tuanya akan mendatangi kediaman rahasianya ketika fikiranya kalut. Mereka dengan hati-hati membersihkan kekacauan yang dibuat tuanya.

“Maaf tuan, apakah Tuan akan bermalam di sini?”

Farel membuka matanya, menatap laki-laki paruh baya yang ia percaya untuk mengurus rumah rahasianya. “Tidak, aku akan pergi nanti sore.” Farel kembali menutup matanya.

Laki-laki paruh baya, yang tak lain Pak Rahmat menganggukkan kepalanya. Entah mengapa ia merasa lega mendengar penuturan tuanya. Bukanya ia tidak menyukai kehadiran tuanya itu, tapi ia merasa ketakutan setiap kali tuanya datang dalam keadaan marah. Pasti akan ada korban yang menjadi sasaran tuanya.

“Baiklah tuan, jika Tuan memerlukan sesuatu, Tuan bisa memanggil saya.” pak Rahmat bergerak mundur kemudian memberi kode pelayan lain untuk mengikutinya.

Farel diam, mengabaikan ucapan pak Rahmat. Ia hanya butuh suasana tenang agar pikiranya jernih. Ia takut mengambil keputusan gegabah.

Suasana yang asri, dan udara yang sejuk membuat Farel terhanyut, tak lama kemudian netra hitam yang terpejam itu terlarut dalam mimpi.

*****

“lo, gak papakan tinggal di sini.” Zakiel menatap Raisya.

Raisya mengalihkan pandanganya dari rumah sederhana ke arah Zakiel. Dapat a lihat wajah gusar Zakiel, ia tersenyum kecil dan menganggukan kepalanya.

Hembusan nafas lega Zakiel keluarkan. Ia memilih tempat sederhana ini karena memang tempat ini paling tepat untuk seseorang yang ingin bersembunyi.

“Ayo masuk.”

Raisya menatap punggung Zakil yang mulai tertelan pintu berwarna hitam itu. senyum tipis ia sunggingkan. Ia berharap semoga kali ini bisa terbebas, setidaknya sampai ia mendapatkan uang tiga milyar.

Zakile yang merasa sendiri memutar tubuhnya, ternyata Raisya masih berdiri di depan sana, bahkn posisinya tidak berubah sama sekali.

“Hay, cepat masuk!”

Raisya menganggukan kepalnya dan melangkahkan kaki untuk memasuki rumah itu. Matanya berpenjar menatap sekeliling ruangan. Sederhana, tapi nyaman.

“Ini kamar Lo.” Zakile menunjuk pintu berwarna putih.

Netra hijau itu menatap pintu yang ditunjuk Zakile, senyum tipis terlihat dari sudut bibirnya ketika pintu itu terbuka.

“Maaf ya, kamarnya kecil.” Zakiel menggaruk belakng kepalanya gugup.

Raisya hanya bisa tersenyum mendengar penuturan Zakiel. Bahkan jika yang ia tempati sebuah gubuk, ia tetap akan bersyukur. Asalkan ia bisa terbebas dari Farel, apa pun wujud tempatnya akan ia terima.

“Nyaman.” Raisya menggumam dengan lirih.

Zakiel mendengar gumaman Raisya tersenyum. Ia merasa lega. Semoga bantuan kecilnya ini bisa membuat binar bahagia Raisya kembali.

Raisya menepuk jidatnya ketika mengingat hal yang paling penting ia lupakan. Pakaian serta dalaman. Bagaimana ini?

“Kalo butuh apa-apa lo bisa hubungi gue. Gue harap lo nyaman di sini ya.” Zakil menatap Raisya tulus.

Raisya terenyuh dengan tatapan itu. Pilihan untuk meminta bantuan Zakiel ternyata tidak buruk. Fellingnya benar, dan ia sangat bersyukur.

“Ekhm, Kiel, lo tahukan gue ke sini dengan tangan kosong.”

Zakiel menatap Raisya bingung, ditambah ekspresi malu-malu Raisya. “Lo, butuh sesuatu?”

Raisya menjilat bibir atasnya dan berucap lirih. “Gue gak punya baju.”

Seakan paham, Zakile segera berdahem canggung. “Ekhm, lo tenang aja. Gue bakal suruh seseorang buat beliin kebutuhan lo. Lo sebutin aja nanti, dan semuanya bakal tersedia.”

Raisya menatap lurus Zakiel dengan pandangan rumit. Sifat ini, kata-kata ini, persis seperti Jhonatan. Zakile yang di tatap seperti itu mengerjapkan mata, entah mengapa ia melihat binar cinta di dalam tatapan Raisya, membuat ia salah tingkah.

“Gue, keluar dulu ya.”

Raisya mengerjap mendengar nada canggung Zakiel. Ahh, lagi-lagi ia terbawa suasan.

“Oh, ok. Makasih lo ya.”

*****

Farel menjalankan mobilnya, membelah jalan dengan perasaan yang tenang. Laki-laki itu melupakan semuanya, termasuk nasib Salsha.

Drt... Drt... Drt...

Getaran ponsel terdengar jelas di dalam mobil mewah itu. Namun, Farel mengabaikan getaran itu. Netra hitamnya tetap terfokus ke jalan, decakan tidak sabar ia keluarkan. Merasa tidak sabar untuk segera sampai ke rumah keduanya.

“Ck, ck, kenapa harus ada macet di saat seperti ini.”

Merasa bosan, Farel mengedarkan matanya. Netra hitam itu terpaku pada mobil berwarna silver itu. Matanya menelisik kedalam mersa tidak asing dengan laki-laki yang ada di dalam sana. Otaknya sibuk berpikir, mengingat siapa laki-laki itu.

Tin... Tin...

Farel mengalihkan pandanganya ke depan. Melihat sudah lenggang, segera ia menjalankan mobilnya. Matanya fokus dengan jalanan, tapi hatinya masih terpaku, mencoba mengingat pria yang sempat mengganggu pikiranya.

Seklebat ingatan memasuki otaknya. Ia ingat siapa laki-laki itu. laki-laki taman dan laki-laki yang ia temui di kafe.

Drt... Drt... Drt...

Farel menatap Gawainya yang lagi-lagi bergetar. Dengan kesal ia angkat gawainya dengan kasar.

“Apa?”

“Maaf Tuan, Nona Raisya tidak ada di tempat.”

Farel menggeram marah mendengar penuturan pengawalnya itu. Sudah berani bermain di belakangku, bahkan kabur. Seringai kejam ia keluarkan bersamaan dengan pikiran licik yang memenuhi otaknya.

_____

Sorry telat ya uploadnya. di sini abis ujan, Author takut buat nyalain data 😂😂😂

Gimana sama bab kali ini? puas, atau masih kurang?

Terpopuler

Comments

uus widiani

uus widiani

duh kasihan raisya, apakah zakiel itu saudara jonatan ya kok nama belakangnya sama

2022-06-01

0

mintil

mintil

ya kabur lah. orang situ stress

2022-04-24

1

Ratifa Az-Zahra

Ratifa Az-Zahra

jangan terlalu kejam-kejam amat Farel,nanti cinta mati lo ama Raisya

2022-03-29

4

lihat semua
Episodes
1 1.Sendiri
2 2. Cinta Bukan tentang gairah
3 3. Gairah
4 4. Derita
5 5. Gairah
6 6. Luka
7 7. Merasa Seperti Murahan
8 8. Tetaplah bertahan
9 9. Terpaksa
10 10. Hanya Pemuas Nafsu
11 11. Koma
12 12. Maria Wiratman
13 13. Rumah pertama dan Rumah kedua
14 14. Perasaan
15 15. Rencana
16 16. Rencana
17 17. Cemburu
18 18. Patner Ranjang
19 19. Kabur
20 20. Bahagia
21 21. Cemas
22 22. Monster
23 23. Tertangkap
24 24. Belenggu Gairah
25 25. Pelecehan
26 26. Kecewa
27 27. Bunuh Diri
28 28. Melawan Malaikat Kematian
29 29. Azriel si Ceria
30 30. Rumah Sakit
31 31. Rasa Bersalah
32 32. Sadar
33 33. Seperti Boneka
34 34. Rumah Baru
35 35. Awal Perjuangan
36 36. Istri Kedua
37 37. Seperti Hewan Liar
38 38. Mengambil Hati
39 39. Berenang Bersama
40 40.Kejutan
41 41. Ajakan Menikah
42 42. Takut
43 43. Kesempatan
44 44. Sadar dari Koma
45 45. 99 Tangkai bunga mawar
46 46. Harapan
47 47. Aneh
48 48. Terulang Kembali
49 49. Fakta
50 50.Rencana
51 51. Bimbang
52 52. Pilihan
53 53. Aku Akan Menghancurkan Dunia
54 54. Arti Cinta
55 55. Aku Akan Berusaha
56 56. Tangisan Rindu
57 57. Percaya pada ku
58 58.Cerai
59 59. Aku Bukan Wanita Jahat
60 60. Hamil
61 61. Garis Dua
62 62. Kecewa
63 63. Kehilangan
64 64. Pergi
65 65. Aku Adalah Karma
66 66. Rumit
67 67. Membuka Hati
68 68. Kecewa
69 69. Marah
70 70. Drama yang memuakkN
71 71. Bersalah
72 72. Dingin
73 73. Kau tidak apa-apa Nona
74 74. Pelac*r
75 75. Air Putih
76 76. Masa Lalu
77 77. Umpan
78 78. Mesum
79 79. Kekasih
80 80. Hancur
81 81. Kakak
82 82. Karma
83 83. Nikah
84 84. Tanda tangan
85 85. Resmi menikah
86 86. Istri
87 87. Kecupan
88 88. Makan Siang
89 89. Anting-anting
90 90. Penjelasan
91 91. Pesta topeng
92 92. Kesalahan
93 93. Kesalahan
94 94. Kesalahan indah
95 95. Pembalasan
96 97. Harapan
97 98. Takut
98 99. Dendam
99 100. Tanpa judul
100 101. Tanpa judul
101 102. Alex
102 103. Penghinaan
103 104. Mantan cucu
104 105. Bulan madu
105 106. Pantai
106 107. Siasat
107 108. Maria
108 109. Sebuah kebohongan
109 110. Pertemuan
110 113. Cemas
111 114. Tamparan
112 115. Impotent?
113 116. Terkejut
114 117. Keputusan
115 118. Pembunuh
116 119. Terkuak
117 120. Terkuak
118 121. Menyesal
119 122. Menyesal
120 123. Fakta baru
121 124. Seperti dulu
122 125. Tidak memberi kesempatan kedua
123 126. Pembalasan
124 127. Pembalasan
125 128. Farel nyidam
126 129. Kedatangan Max
127 130. Aku mencintaimu
128 131. Baby
129 132. Pergi
130 133. Tanpa judul
131 134. Tanpa judul
132 135. Kedatangan Zakiel
133 136. Kematian Jhonatan
134 137. Rahsia yang harus ditutup
135 138. Gaun
136 139. Konferensi pers
137 140. Akhir?
138 142. Bayi botak
139 143. Bukan wanita simpanan
140 Cerita baru, yg kangen Max, melipir cusss
Episodes

Updated 140 Episodes

1
1.Sendiri
2
2. Cinta Bukan tentang gairah
3
3. Gairah
4
4. Derita
5
5. Gairah
6
6. Luka
7
7. Merasa Seperti Murahan
8
8. Tetaplah bertahan
9
9. Terpaksa
10
10. Hanya Pemuas Nafsu
11
11. Koma
12
12. Maria Wiratman
13
13. Rumah pertama dan Rumah kedua
14
14. Perasaan
15
15. Rencana
16
16. Rencana
17
17. Cemburu
18
18. Patner Ranjang
19
19. Kabur
20
20. Bahagia
21
21. Cemas
22
22. Monster
23
23. Tertangkap
24
24. Belenggu Gairah
25
25. Pelecehan
26
26. Kecewa
27
27. Bunuh Diri
28
28. Melawan Malaikat Kematian
29
29. Azriel si Ceria
30
30. Rumah Sakit
31
31. Rasa Bersalah
32
32. Sadar
33
33. Seperti Boneka
34
34. Rumah Baru
35
35. Awal Perjuangan
36
36. Istri Kedua
37
37. Seperti Hewan Liar
38
38. Mengambil Hati
39
39. Berenang Bersama
40
40.Kejutan
41
41. Ajakan Menikah
42
42. Takut
43
43. Kesempatan
44
44. Sadar dari Koma
45
45. 99 Tangkai bunga mawar
46
46. Harapan
47
47. Aneh
48
48. Terulang Kembali
49
49. Fakta
50
50.Rencana
51
51. Bimbang
52
52. Pilihan
53
53. Aku Akan Menghancurkan Dunia
54
54. Arti Cinta
55
55. Aku Akan Berusaha
56
56. Tangisan Rindu
57
57. Percaya pada ku
58
58.Cerai
59
59. Aku Bukan Wanita Jahat
60
60. Hamil
61
61. Garis Dua
62
62. Kecewa
63
63. Kehilangan
64
64. Pergi
65
65. Aku Adalah Karma
66
66. Rumit
67
67. Membuka Hati
68
68. Kecewa
69
69. Marah
70
70. Drama yang memuakkN
71
71. Bersalah
72
72. Dingin
73
73. Kau tidak apa-apa Nona
74
74. Pelac*r
75
75. Air Putih
76
76. Masa Lalu
77
77. Umpan
78
78. Mesum
79
79. Kekasih
80
80. Hancur
81
81. Kakak
82
82. Karma
83
83. Nikah
84
84. Tanda tangan
85
85. Resmi menikah
86
86. Istri
87
87. Kecupan
88
88. Makan Siang
89
89. Anting-anting
90
90. Penjelasan
91
91. Pesta topeng
92
92. Kesalahan
93
93. Kesalahan
94
94. Kesalahan indah
95
95. Pembalasan
96
97. Harapan
97
98. Takut
98
99. Dendam
99
100. Tanpa judul
100
101. Tanpa judul
101
102. Alex
102
103. Penghinaan
103
104. Mantan cucu
104
105. Bulan madu
105
106. Pantai
106
107. Siasat
107
108. Maria
108
109. Sebuah kebohongan
109
110. Pertemuan
110
113. Cemas
111
114. Tamparan
112
115. Impotent?
113
116. Terkejut
114
117. Keputusan
115
118. Pembunuh
116
119. Terkuak
117
120. Terkuak
118
121. Menyesal
119
122. Menyesal
120
123. Fakta baru
121
124. Seperti dulu
122
125. Tidak memberi kesempatan kedua
123
126. Pembalasan
124
127. Pembalasan
125
128. Farel nyidam
126
129. Kedatangan Max
127
130. Aku mencintaimu
128
131. Baby
129
132. Pergi
130
133. Tanpa judul
131
134. Tanpa judul
132
135. Kedatangan Zakiel
133
136. Kematian Jhonatan
134
137. Rahsia yang harus ditutup
135
138. Gaun
136
139. Konferensi pers
137
140. Akhir?
138
142. Bayi botak
139
143. Bukan wanita simpanan
140
Cerita baru, yg kangen Max, melipir cusss

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!