Farel menatap dua gundukan yang masih basah itu dengan tatapan rumit. Senum licik ia sunggingkan, kemudian ia membalikkan tubuhnya meninggalkan tempat yang sepi itu.
“Jalan.” Farel memerintah Ricard yang setia menunggunya di dalam mobil itu.
“Kita jadi kesana tuan?” Ricard bertanya dengan hati-hati.
“Hmm.”
Ricard diam setelah mendengar jawaban dari atasanya itu. Matanya kini fokus pada padatnya jalan ray sore itu, hingga sampailah ia di mansion besar yang memiliki pagar yang tinggi menjulang. Ricard menekan klakson, berharap seseorang membukakan gerbang untuk masuk. Tak lama kemudian gerbang itu terbuka dan salah satu pegawai dengan seragam hitam-hitam mendatanagi dan mengkonfirmasi kedatanganya.
Farel menatap malas percakapn dua orang itu, dengan helaan kasar ia memberikan kode Ricard agar mempercepat semuanya. Ricard yang memahami kode itu segera menyelesaikan semuanya dan mereka bisa masuk.
Farel terdiam, menunggu Ricard membukakan pintu mobil. Dengan netra coklatnya ia pandangi seluruh manson megah itu dengan senyuman licik. Farel menatap Ricard, Ricard yang faham tatapn itu segera menyelesaikan perintah tuanya itu. ricard pergi.
Farel berjalan mengamati sekeliling, hingga ia berhenti pada figora besar di dalam mansion it. Sosok wanita dengan surai coklat panjangnya dan mata hijaunya sedang tersenyum ceria di sana, membuat sesuatu yang ia tahan seketika bergejolak.
“Tuan.”
Farel menatap Ricard yang menunduk di depanya, anggukan ia berikan kepada Ricard sebagai bentuk pujian karena kinerja bawahanya yang sesuai itu.
“Mari saya antar tuan, Nona sudah menunggu.” Sosok pelayam wanita yang berumur akhir tigapuluh menunduk.
Farel menganggukan kepalanya dan mengikuti langkah wanita itu.
“Silahkan.”
Farel terdiam menatap sosok yang sudah mengganggu hari-harinya itu sedang duduk dengan rambut tergerai itu.
“Ekhm.”
Daheman itu menyadarkan Raisya yang terdiam, Raisya menatp sosok laki-laki tampan di depanya dengan senyumcanggung.
“Maafkan saya tuan, silahkan duduk.” Raisya mempersilahkan tamunya itu untuk duduk di depanya.
Farel menatap sosok itu dengan tatapan tajam, membuat Raisya merasa tidak nyaman.
“Maaf dengan tuan siapa?” Raisya bertanya kerana merasa suasana yang sangat canggung itu.
Farel tersenyum menydari tatapan yang tidak nyaman itu. Entah mengapa ia semakin bergairah dengan ketakutan gadis itu.
“Farel Wiratman, panggil saya Farel.” Farel menatap lurus ke arah Raisya.
Raisya tersenyum kaku mendengar suara serak dari Farel itu, entah mengapa bulu kuduknya terasa berdiri.
*****
Raisya menatap Farel yang tetap diam setelah menyebutkan namanya itu, dalam fikiranya ia mulai bertanya siapakah Farel Wiratman itu?
“Apakah anda rekan bisnis Daddy saya?” Raisya bertanya dengan hati-hati.
“Hmm bisa dikatakan seperti itu.”
Raisya mengernyit mendengar jawaban dari Farel.
“Hmmm, jika ada salah dari almarhum orang tua saya, saya mewakili mereka meminta maaf.” Raisya berucap dengan sedih.
Farel menatap Raisya mengabaiakan ucapannya itu.
“Aku memiliki penawaran bagus untukmu.”
Raisya mengernyit mendengar penuturan Farel, penawaran?
“Maksud anda?”
“Tidak perlu terlalu formal.”
“Maaf.” Raisya mulai merasa tidak nyaman, bahakan kakinya sudah bergerak gelisah.
Farel berdiri dari duduknya dan mendekat ke belakang Raisya.
“Aku tahu, kau sedang dalam masa sulit.” Farel menatap penuh nafsu leher jenjang Risya yang terlihat diantara lebatnya rambut coklat itu.
Raisya merasa pembahasan kali ini melenceng dari pemikiran awalanya. Ia mengira jika Farel mendatangi mansinya untuk mengucapkan bela sungkawa, tapi hmmm.
“Maaf tuan, sepetinya saya kurang enak badan jadi sa__” Raisya terkejut ketika membalikkan tubuhnya.
Farel tepat berdiri di belakangnya, memperangkap tubuh langsing Raisya. Tatapan terkejut Raisya membuat Farel tidak bisa menahan diri untuk mencumbunya. Denan kuat ia rengkuh tubuh Raisya, membuat tubuh itu menempel sempurna dengan tubuhnya.
Raisya terkejut dengan tindakan sepontan itu, lebih terkejut lagi ketika ia merasakan sesuatu yang menonjol, besar, dan keras yang ia rasakan tepat di perut bawahnya itu.
“Maaf tuan bisa lepaskan saya.” Raisya mencoba lepas dari rengkuhan itu.
“Tidak.” Farel mengeratkan pelukanya bhkan ia memejamkan matanya meresapi sensasi luar biasa yang baru ia rasakan itu.
Raisya merasa dilecehkan, teruatam ketika ia merasakan tubuhnya semakin dipererat dan merasakan gesekan-gesekan di tubuhnya itu.
“Brengsek_” Raisya mengumpat.
Farel dengan cepat membungkam mulut itu. Mengabaikan sosok yang memberontak itu, ia tetap melanjutkan kegiatan yang luar biasa itu.
“Jadilah wanitaku.” Farel berucap dengan nafas yang sedikit terengah-engah.
Raisya melotot mendengarnya, belum sempat ia memberontak untuk terlepas dari pelecehan itu kini ia mendengar kata-kata gila dari laki-laki asing itu.
“Kau gimphhh.”
Farel mencium kasar Raisya.
Plak
Farel terkejut dengan tamparan yang ia terima, bahakan ia menatap tajam Raisya yang sudah menatanya tak kalah tajam.
“Anda sangat brengsek. Cari saja pelacur jika anda menginginkan wanita yang akan menjadi pemuas nafsu anda, jangan saya!” Raisya meninggalkan Farel sendiri.
Farel enatap sosok yang telah menamparnya itu menjauh, senyum sinis ia keluarkan. Bagaimanapun Raisya harus menjdi wanitanya.
“Ricard.”
Ricard berlari ke arah atasanya yang berdiri dengan tatapan tajam. Entah mengapa Ricard bergidik melihat ttapan itu.
“Buat wanita itu, Raisya Atmaja berlutut dan memohon untuk menadi wanita simpananku.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Sandisalbiah
hah.. udahlah tau hanya Raisya yg bisa mbuat di ON tp malah perlakuanya gak manudiawi.. dasar gak waras si Farel..
2025-04-08
0
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
astaga....
mbok yaaa di rayu rayu dulu,,,di Carikan solusi atas masalah yang menimpa Raisya....
iki maen nyosorrr wae
2023-01-26
0
Riyamah Riyamah
dihalalin drpda berbuat dosa terus nggak ada akhlak
2022-12-26
0