6. Luka

Raisya menatap dua gundukan di depanya dengan kosong. Taburan bunga memenuhi tanah yang menggunduk itu hingga menutup warna tanah yang sebenarnya. Netra hijau itu menatap dua nisan dengan nama yang sama dengan marganya, perlahan cairan bening meluruh dari netra itu membuat setiap orang yang menatap perihatin dengan keadaanya.

“Nona, mari kita pulang.” Ajeng menyentuh bahu ringkih Raisya.

Raisya menatap Ajeng yang tersenyum, ia gigit bibirnya dan mengangguk untuk meninggalkan tempat peristirahatan orang tuanya itu.

“Semoga kalian tenang di sana.” Raisya melangkah tanpa menengok kembali.

Keheningan memenuhi mobil mewah itu. Ajeng dan sang supir saling melirik, seakan berbicara lewat tatapn itu.

“Nona_”

Ajeng terdiam melihat Raisya yang terdiam dengan air mata yang berjatuhan. Ia lirik kembali sang supir yang menatapnya, kemudian ia mengangguk seakan mengerti keadaan saat ini. Raisya butuh waktu sendiri.

Setengah jam berlalu, kecanggungan melanda suasana dalam mobil itu. Sang supir menghentikan laju mobil, kemudian memberikn kode pada Ajeng untuk mengkonfirmasi Raisya.

“Nona, kita sudah sampai.” Ajeng menyentuh bahu Raisya yang di balas dengan tatapan datar.

Raisya mengangguk dan membuka pintu mobil mengabaiakan tatapan perihatin dari para pengawal dan pelayan yang berjajar di mansionnya.

“Raisya.”

Langkah Raisya terhenti ketika mendengar suara itu, ia balikkan badanya dan menatap sang pemilik suara, Hanry Poter.

“Iya paman?”

Raisya berjalan menuju tempat Hanry duduk, tanpa pikir panjang ia mendudukan dirinya tepat di depan Hanry.

“Ada yang perlu paman berikan.”

Raisya terdiam, ia faham apa yang akan Hanry katakan.

“Hmm.”

“Ini.” Hanry menyerahkan map berwarna merah tepat di depan Raisya.

Raisya menatap map itu dengan pandangan rumit. Tangannya gemetar, namun ia tetap berisaha untuk tegar membaca semua yang ada di dalam map itu.

“Semua sudah selesai.” Raisya berucap tepat setelah ia menutup kembali map merah itu.

Hanry menundukkan kepala, ia merasa tidak berguna.

“Maafka paman.”

“Tidak, ini bukan salah Paman.” Raisya berucap tegas.

“Andaikan paman lebih mampu dan teliti, semua tidak akan seperti ini.”

Raisya mengernyit mendengr penuturan Henry, apa maksudnya?

“Maksud paman?”

Hanry tersentak, ia sadar mengucapkan kata-kata yang tak seharusnya ia katakan.

“Tidak bukan apa-apa.”

Raisya menatap Henry dengan curiga namun, Hanry tetap bungkam seakan menutup rapat kebenarana.

“Apakah semua ini disengaja?”

Hanry menegang, tapi ia segera menormalkan wajahnya dan menatap Raisya sendu.

“Maafkan paman, paman tidak bisa mengatakanya. Tapi paman berpesan, jangan percaya siapapun kecuali dirimu sendiri.”

Raisya semakin menatap hanry dengan dahi mengernyit. Ia menghela nafas kasar, mencoba menenangkan fikiranya.

“Baik paman, terimakasih. Bagaiaman dengan Mansion ini?”

“Mansion ini harus kau kosongkan satu minggu lagi.”

Raisya terdiam, Mansion yang penuh kenangan ini harus ia relakan.

“Baik.”

“Raisya, dimana kau akan tinggal?” Hanry menatap Raisya khawatir.

Raisya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Hanry. Hanry menghela nafas kasar dan mengeluarkan kunci yang sudah ia simpan di saku jasnya dari tadi.

“Tinggalah di salah satu rumah paman ini.”

Raisya menatap kunci tergeletak di depanya itu.

“Tidak paman, jangan hawatir. Raisya bisa menyewa apartemen.”

“Tidak, jangan tolak pemberian paman ini. Simpan uangmu untuk kebutuhanmu nanti. Tinggalah di rumah ini, paman akan merasa senang dan lega jika kau menerimanya.”

“Maaf paman__”

“Raisya, paman mohon. Jika kau tidak ingin menempati rumah ini, paling tidak kau menerimanya. Di sini tempat paling aman jika kau menginginkan tempat menyendiri. Simpanlah, paman mohon.”

Raisya terdiam kemudian mengangguk membuat Hanry bernafas lega.

“Hubungi paman apa pun yang terjadi.”

“Terimakasih paman.”

“Paman pamit.”

Raisya menata Hanry yang menjauh, ia menghela nafas. Ia bersyukur masih memiliki orang yang perhatian dengannya. Setidaknya ia tidak sendiri di dunia yang kejam ini.

******

Raisya mengumpulakan seluruh pelayan dan pengawal di mansion ini. ia menatap satu persatu dengan tatapn rumit, kemudian senyum kecil ia sunggingkan.

“Maaf dan terimakaih.”

Mereka semua menatap Raisya dengan mengernyit.

“Mulai sekarang kalian tidak lagi bekerja di kediaman Atmaja, dan ini uang pesangon kalian.”

Para pelayan terkejut dengan ucapan Raisya, mereka tidak mengetahui masalah keuangan yang sedang terjadi pada keluarga atasanya itu. namun melihat semua ini mereka menyimpulkan keadaan atasanya sedang tidak baik-baik saja. Sungguh malang nasib nonanya.

“Apapun yang terjadi saya akan ikut nona kemana saja.” Ajeng mendekati Raisya mengabaikan pelayan lain yang mengambil pesangon di meja dan meninggalkan raisya sendirian itu.

Raisya menatap Ajeng dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia senang, tapi ia tidak bisa menerima Ajeng di sisinya.

“Maafkan saya bi.”

“Tidak Nona, bawa saya. Kemanapun Nona pergi, saya akan mengikuti Nona dan mengabdikan diri saya.”

Raisya terdiam seulas senyuman ia berikan.

“Tinggalah di sini bi.” Raisya menyerahkan kunci rumah yang Hanry berikan tadi.

“Nona akan tinggl di sini?”

“Tidak, tapi entah kapan saya akan ke sini. Jadi saya mohon tinggalah di sini, agar saya memliki tempat untuk pulang dan seseorang yang menunggu kepulangan saya.”

“Tapi__”

“Saya harus menjaga Jhonatan bi.”

Ajeng terdiam, ia mengetahui keadaan tunangan Raisya yang tidak baik-baik saja sekarang. Anggukan kepala ia berikan ke Raisya, berharap Raisya bisa lega.

“Terimakasih Bi.”

“Bibi sudah menganggap Nona seperti anak Bibi sendiri.”

“Kalau begitu, panggil aku Raisya.” Raisya mentap Ajeng dengan sungguh-sungguh.

“Iya, Raisya anakku.” Ajeng tersenyum.

Terpopuler

Comments

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

🥺🥺🥺🥺🥺

2023-01-26

0

Riyamah Riyamah

Riyamah Riyamah

yatim piatu

2022-12-26

0

Lafiza

Lafiza

Nangis boleh, nggak?

2022-03-30

1

lihat semua
Episodes
1 1.Sendiri
2 2. Cinta Bukan tentang gairah
3 3. Gairah
4 4. Derita
5 5. Gairah
6 6. Luka
7 7. Merasa Seperti Murahan
8 8. Tetaplah bertahan
9 9. Terpaksa
10 10. Hanya Pemuas Nafsu
11 11. Koma
12 12. Maria Wiratman
13 13. Rumah pertama dan Rumah kedua
14 14. Perasaan
15 15. Rencana
16 16. Rencana
17 17. Cemburu
18 18. Patner Ranjang
19 19. Kabur
20 20. Bahagia
21 21. Cemas
22 22. Monster
23 23. Tertangkap
24 24. Belenggu Gairah
25 25. Pelecehan
26 26. Kecewa
27 27. Bunuh Diri
28 28. Melawan Malaikat Kematian
29 29. Azriel si Ceria
30 30. Rumah Sakit
31 31. Rasa Bersalah
32 32. Sadar
33 33. Seperti Boneka
34 34. Rumah Baru
35 35. Awal Perjuangan
36 36. Istri Kedua
37 37. Seperti Hewan Liar
38 38. Mengambil Hati
39 39. Berenang Bersama
40 40.Kejutan
41 41. Ajakan Menikah
42 42. Takut
43 43. Kesempatan
44 44. Sadar dari Koma
45 45. 99 Tangkai bunga mawar
46 46. Harapan
47 47. Aneh
48 48. Terulang Kembali
49 49. Fakta
50 50.Rencana
51 51. Bimbang
52 52. Pilihan
53 53. Aku Akan Menghancurkan Dunia
54 54. Arti Cinta
55 55. Aku Akan Berusaha
56 56. Tangisan Rindu
57 57. Percaya pada ku
58 58.Cerai
59 59. Aku Bukan Wanita Jahat
60 60. Hamil
61 61. Garis Dua
62 62. Kecewa
63 63. Kehilangan
64 64. Pergi
65 65. Aku Adalah Karma
66 66. Rumit
67 67. Membuka Hati
68 68. Kecewa
69 69. Marah
70 70. Drama yang memuakkN
71 71. Bersalah
72 72. Dingin
73 73. Kau tidak apa-apa Nona
74 74. Pelac*r
75 75. Air Putih
76 76. Masa Lalu
77 77. Umpan
78 78. Mesum
79 79. Kekasih
80 80. Hancur
81 81. Kakak
82 82. Karma
83 83. Nikah
84 84. Tanda tangan
85 85. Resmi menikah
86 86. Istri
87 87. Kecupan
88 88. Makan Siang
89 89. Anting-anting
90 90. Penjelasan
91 91. Pesta topeng
92 92. Kesalahan
93 93. Kesalahan
94 94. Kesalahan indah
95 95. Pembalasan
96 97. Harapan
97 98. Takut
98 99. Dendam
99 100. Tanpa judul
100 101. Tanpa judul
101 102. Alex
102 103. Penghinaan
103 104. Mantan cucu
104 105. Bulan madu
105 106. Pantai
106 107. Siasat
107 108. Maria
108 109. Sebuah kebohongan
109 110. Pertemuan
110 113. Cemas
111 114. Tamparan
112 115. Impotent?
113 116. Terkejut
114 117. Keputusan
115 118. Pembunuh
116 119. Terkuak
117 120. Terkuak
118 121. Menyesal
119 122. Menyesal
120 123. Fakta baru
121 124. Seperti dulu
122 125. Tidak memberi kesempatan kedua
123 126. Pembalasan
124 127. Pembalasan
125 128. Farel nyidam
126 129. Kedatangan Max
127 130. Aku mencintaimu
128 131. Baby
129 132. Pergi
130 133. Tanpa judul
131 134. Tanpa judul
132 135. Kedatangan Zakiel
133 136. Kematian Jhonatan
134 137. Rahsia yang harus ditutup
135 138. Gaun
136 139. Konferensi pers
137 140. Akhir?
138 142. Bayi botak
139 143. Bukan wanita simpanan
140 Cerita baru, yg kangen Max, melipir cusss
Episodes

Updated 140 Episodes

1
1.Sendiri
2
2. Cinta Bukan tentang gairah
3
3. Gairah
4
4. Derita
5
5. Gairah
6
6. Luka
7
7. Merasa Seperti Murahan
8
8. Tetaplah bertahan
9
9. Terpaksa
10
10. Hanya Pemuas Nafsu
11
11. Koma
12
12. Maria Wiratman
13
13. Rumah pertama dan Rumah kedua
14
14. Perasaan
15
15. Rencana
16
16. Rencana
17
17. Cemburu
18
18. Patner Ranjang
19
19. Kabur
20
20. Bahagia
21
21. Cemas
22
22. Monster
23
23. Tertangkap
24
24. Belenggu Gairah
25
25. Pelecehan
26
26. Kecewa
27
27. Bunuh Diri
28
28. Melawan Malaikat Kematian
29
29. Azriel si Ceria
30
30. Rumah Sakit
31
31. Rasa Bersalah
32
32. Sadar
33
33. Seperti Boneka
34
34. Rumah Baru
35
35. Awal Perjuangan
36
36. Istri Kedua
37
37. Seperti Hewan Liar
38
38. Mengambil Hati
39
39. Berenang Bersama
40
40.Kejutan
41
41. Ajakan Menikah
42
42. Takut
43
43. Kesempatan
44
44. Sadar dari Koma
45
45. 99 Tangkai bunga mawar
46
46. Harapan
47
47. Aneh
48
48. Terulang Kembali
49
49. Fakta
50
50.Rencana
51
51. Bimbang
52
52. Pilihan
53
53. Aku Akan Menghancurkan Dunia
54
54. Arti Cinta
55
55. Aku Akan Berusaha
56
56. Tangisan Rindu
57
57. Percaya pada ku
58
58.Cerai
59
59. Aku Bukan Wanita Jahat
60
60. Hamil
61
61. Garis Dua
62
62. Kecewa
63
63. Kehilangan
64
64. Pergi
65
65. Aku Adalah Karma
66
66. Rumit
67
67. Membuka Hati
68
68. Kecewa
69
69. Marah
70
70. Drama yang memuakkN
71
71. Bersalah
72
72. Dingin
73
73. Kau tidak apa-apa Nona
74
74. Pelac*r
75
75. Air Putih
76
76. Masa Lalu
77
77. Umpan
78
78. Mesum
79
79. Kekasih
80
80. Hancur
81
81. Kakak
82
82. Karma
83
83. Nikah
84
84. Tanda tangan
85
85. Resmi menikah
86
86. Istri
87
87. Kecupan
88
88. Makan Siang
89
89. Anting-anting
90
90. Penjelasan
91
91. Pesta topeng
92
92. Kesalahan
93
93. Kesalahan
94
94. Kesalahan indah
95
95. Pembalasan
96
97. Harapan
97
98. Takut
98
99. Dendam
99
100. Tanpa judul
100
101. Tanpa judul
101
102. Alex
102
103. Penghinaan
103
104. Mantan cucu
104
105. Bulan madu
105
106. Pantai
106
107. Siasat
107
108. Maria
108
109. Sebuah kebohongan
109
110. Pertemuan
110
113. Cemas
111
114. Tamparan
112
115. Impotent?
113
116. Terkejut
114
117. Keputusan
115
118. Pembunuh
116
119. Terkuak
117
120. Terkuak
118
121. Menyesal
119
122. Menyesal
120
123. Fakta baru
121
124. Seperti dulu
122
125. Tidak memberi kesempatan kedua
123
126. Pembalasan
124
127. Pembalasan
125
128. Farel nyidam
126
129. Kedatangan Max
127
130. Aku mencintaimu
128
131. Baby
129
132. Pergi
130
133. Tanpa judul
131
134. Tanpa judul
132
135. Kedatangan Zakiel
133
136. Kematian Jhonatan
134
137. Rahsia yang harus ditutup
135
138. Gaun
136
139. Konferensi pers
137
140. Akhir?
138
142. Bayi botak
139
143. Bukan wanita simpanan
140
Cerita baru, yg kangen Max, melipir cusss

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!