9. Terpaksa

Raisya terduduk lemas dengan tangan yang masih menggengam gawainya, air mata berjatuh dengan cepat, membuat wajah yang sudah basah dengan air hujan semakin basah dengan air mata. Ia terlihat sangat menyedihkan.

“Tuhan bagaimana ini?” Raisya meraung.

Raisya berdiam di bawah guyuran hujan yang lebat. Dalam otaknya sibuk mengingat ucapan James tentang keadaan Jhonatan yang semakin buruk. Bagaiamana bisa ia bertahan di dunia ini jika orang terkasihnya pergi meninggalkanya. Apa pun yang terjadi ia harus menyelamatkan Jhonatan.

“Kondisiny semakin drop, kita harus melakukan oprasi secepatnya. Paling lambat besok pagi kita harus melakukan oprasi itu. jantungnya semakin lemah, dan pendarahan di otaknya semakin memperburuk keadaanya.”

“2,5 milliar paling sedikit biaya yang harus kau siapakan.”

Raisya menghapus air mata yang keluar di matanya. Ia bangkit dan berlari untuk mencari tempat berteduh. Tepat di bawah pohon besar ia bersandar dan merogoh sakunya kembali untuk mencari kartu nama. Dalam hatinya ia sibuk meminta maaf kepada Jhonatan karena tindakan yang akan ia mabil nanti.

“Brengsek.” Raisya mengumpat.

Teringat dengan jelas ia telah membuang kartu itu di tengah jalan tadi. Dengan cepat ia ayunkan kakinya menyusuri jalan setapak. Matanya sibuk mencari kartu dengan warna hitam bercorak emas di setiap langkah yang ia lalui.

“Di mana kau, Brengsek.” Raisya mengumpat karena tidak menemukan barang yang ia cari.

Raisya terjatuh saat ia berlari membuat keadaanya sangat menyedihkan. Raisya memukul jalan aspal yang di genangi oleh air dengan kuat, bahkan tanganya memerah.

“Tuhan, jangan persulit aku.” Raista meraung.

Deg

Risya menatap kartu yang terlihat akan masuk dalam got itu dengan mata hampir melotot, tanpa membuang waktu ia berlari ke tempat itu, namun kecepatan larinya membuat genangan air yang ada semakin kuat dan besar membuat kartu itu semakin jauh mengalir dan terjatuh di dalam got itu. Tanpa pikir panjang ia menjatuhkan diri kedalam got dan meraih kartu itu dengan air mata bercucuran. Betapa berat perjuanganya hanya karena sebuah kartu.

*****

Raisya berdiri di depan apartemen megah, badanya menggigil bahkan bau tidak sedap mulai bermunculan dari tubuhnya. Membuat orang-orang mengernyitkan dahi dan menutup hidung mereka.

Raisya mengabaikan tatapan mencemooh mereka, dalam otaknya hanya ada satu fikiran. Ia harus mendapatkan uang untuk oprasi Jhonatan.

Raisya menimbang dan mengetukkan sepatunya, ia gugup dan takut. Teringat jelas suara berat ketika ia menghubungi nomer dalam kartu tersebut. Ia harus menunggu di depan apartemen ini. Ya, ia akan sabar menunggu demi keselamatan sang kekasih.

Tap Tap Tap

Suara sepatu membuat Raisya semakin menggigil ketakutan. Dalam hatinya ia berharap semoga tuhan sedikit berbelas kasih kepadanya.

“permisi.”

Raisya mendongak menatap pria yang tak lain Farel Wiratman yang mengernyit dan menutup hidungnya itu. Entah mengapa Raisya merasa malu dengan keadaanya saat ini.

“Tuan.” Raisya memanggil dengan sedikit gemetar.

Farel menatap sosok yang telah menamparnya beberapa hari yang lalu, sosok itu terlihat sangat menyedihkan. Tapi sosok itu tetap bisa membangkitkan gairahnya.

“kau sudah menjadi gembel?” Farel bertanya dengan mendesis di akhir kalimatnya.

Raisya menggigit bibirnya dengan kuat berharap ia kuat menghadapi sosok di depanya ini.

“...”

“Kau bisu?” Farel menatap Raisya dengan alis mengernyit.

Raisya menghela nafas dan mengeluarkan nafasnya dengan kasar.

“Apakah tawaranmu masih berlaku?” Raisya menatap Farel yang menatapnya dengan pandangan menjijikan menurut Raisya.

Farel mengangkat sebelah alisnya, kemudian ia mengangkat sebelah bibirnya tanpa di sadari oleh Raisya. Ohh akhirnya kau menyerah, bahkan sebelum aku sempat bertindak.

“Aku sudah tidak bernafsu dengan tubuhmu.”

Raisya tersentak mendengar ucapan Farel, ia takut tidak bisa menyelamatakan Jhonatan. Hanya ini jalan satu-satunya.

Farel beranjak pergi meninggalkan Raisya membuat Raisya semakin gugup dan ketakutan.

“Tuan.”

Farel menghentikan langka kakinya, memandang Rasya dengan pandangan seakan bertanya.

Raisya menghembuskan nafas kasar dan maju dengan cepat, tanpa menunggu lama ia merah tengkuk Farel dan menciumnya dengan kasar.

Farel terkejut dengan serangan mendadak itu, namun ia tetap membalas ciuman itu dengan lebih kasar lagi membuat gairahnya semakin membumbung tinggi. Ia membutuhkan kamar.

Dengan langkah cepat ia mengangkat tubuh Raisya dan membawanya kedalam lift, bahakan ia tetap melanjutkan ciuman itu, mengubah posisi Raisya menjad menghadapnya, dan kaki Raisya yang melingkar erat di pingganya.

Raisya mencoba menghalau rasa jijik karena telah mencium seseorang dengan begitu agresif. Dalam hati ia sibuk menggumamkan jika semua yang ia lakukan demi Jhonatan.

*Ting*

Farel memasuki apartemen dengan langkah cepat, bahakan ia membanting pintu itu dengan kasar membuat siapa pun yang mendengarnya menutup kuping dengan sempurna.

Raisya terkejut ketika melihat Farel dengan cepat membuka pakaiannya, apa yang harus ia lakukan sekarang? ia belum siap melakukan hal seperti itu.

“Tuan.”

“Panggil aku Farel.” Farel menanggapi dengan tangan yang sibuk melepaskan kancing kemejanya satu persatu.

Raisya semakin ketakutan ia memandang seklilingnya. Ia tidak bisa menghindar tapi matanya menatap pakaianya dan satu pemikiran memasuki otaknya.

“Farel, izinkan aku mandi terlebih dahulu.” Raisya menatap Fatrel dengan tatapan memohonya.

Farel mengehentikan tanganya yang sibuk membuka kancingnya itu, tatapanya terfokus pada Raisya yang terlihat menyedihkan. Bahakan ia lupa dengan aroma Raisya yang membuat indra penciumanya menjerit.

“Hmm baikalah.”

Raisya tersenyum mendengar ucapan Farel. Ia segera bangkit dan berjalan mencari kamar mandi, tapi langkahnya terhenti ketika ia sadar ia tidak mengetahui di mana letak kamar mandinya.

“Maaf, di mana kamar mandinya?” Raisya bertanya dengan menundukan pandanganya kerana Farel yang sudah bertelanjang dada. Ia tidak malu karena menatap tubuh farel, ia sudah terbiasa dengan tubuh Jhonatan. Tapi ia menghindari tatapan buas dari Farel.

“Hmmm pintu pojok berwarna putih itu.”

Raisya menatap arah tangan Farel, dengan cepat ia melangkah ke sana.

“Terimakasih.” Raisya tersenyum kecil.

Farel berhenti dari kegiatannya yang hendak melepas celana bahanya ketika melihat senyum Raisya, entah mengapa ia merasakan degupan yang kencang di hatinya. Degupan yang tidak pernah ia rasakan, meskipun dengan Salsha.

*****

Raisya menatap kamar mandi megah itu, dengan cepat ia melepas seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya itu. Sekali lagi ia mengecek pintu kamar mandi itu, setelah yakin pintu itu benar-benar terkunci ia menjatuhkan tubuhnya di dalam Bathup. Ia butuh releksasi.

Raisya menikmati sentuhan hangat di kulitnya, bukan sentuhan dari pria atau apa pun itu, melainkan sentuhan lembut dari air hangat dan wewangian melati. Ia merasa tenang. Bahkan matanya mulai terpejam.

Tok Tok Tok

“Raisya apa yang kau lakukan? Kau tidak pingsankan?”

Raisya terkejut, bahkan kepalanya hampir masuk kedalam air itu, ia ketiduran. Dengan cepat ia mengangkat tubuhnya dan membalas ucapan Farel di balik pintu putih itu.

“Tidak, aku tidak apa-apa.”

“Baiklah.”

Hening, Raisya segera mengguyur tubuhnya di bawah sower. Dirasa cukup segera ia meraih handuk untuk menutupi tubuhnya. Langkah kakiny membawa ia tepat di depan pintu, namun langkahnya terhenti ketika ia mengingat tidak mempunyai pakaian untuk ia pakai.

Netra hijaunya berpenjar, mencari sesuatu untuk menutupi tubuhnya, sehingga tatapanya jatuh ke arah *Bathrub* yang menggantung di pojok ruangan. Segera ia raih dan memakaianya.

Ceklek

Farel menatap sosok yang berdiri di depan pintu kamar mandi itu, gairah yang sempat padam itu bergejolak kembali. Segera ia mendekat dan meraih tubuh langsing itu, membuat sang empu terkaget namun tidak bisa melakukan apapaun untuk melawanya.

Farel ingin sekali mecium bibir ranum itu, tepat di depan Ranjang ia baringkan sosok yang sudah mengobrak-abrik gairahnya itu. Namun, sebulum ia sempat menyentuh sosok itu gerakanya terhenti karena perkataan Raisya.

“Berikan aku 3 milliar sekarang juga.” Raisya menatap Farel dengan sungguh-sungguh.

Farel menatap Raisya dengan pandangan geli, ternyata semua wanita itu sama. *Well* itu tidak masalah. Raisya mendapatkan uang dan aku mendapatkan kepuasan. Farel bangkit membuka laci dan mengambil cek di dalam laci. Tak lama kemudian ia mengisi dan menandatangani kertas itu dan melemparnya tepat di wajah Raisya.

Raisya memejamkan matanya mendapatkan perilaku yang seperti itu. Dalam hati ia mengutuk sosok di depanya ini. Tapi bibirnya kelu sekedar untuk mengeluarkan umpatan, sekarang yang terpenting ia harus mendapatkan pakaian.

“Farel, aku butuh pakaian.” Raisya menatap farel yang berdiri menjulang di depanya, bahkan Farel hanya memakai handuk sebatas lutut saja memperlihatkan perut seksinya.

“Kau tidak membutuhkan pakaian, sekarang layani aku.”

Raisya terdiam mendengar penuturan Farel, ia resmi menjadi wanita murahan saat ini.

Terpopuler

Comments

Riyamah Riyamah

Riyamah Riyamah

jadi murahan atau pelacur

2022-12-26

0

Senajudifa

Senajudifa

biar ucum tmbah semangat, kutukan cinta like and fab

2022-06-03

1

As Cempreng tikttok @adeas50

As Cempreng tikttok @adeas50

hihi raysa

2022-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 1.Sendiri
2 2. Cinta Bukan tentang gairah
3 3. Gairah
4 4. Derita
5 5. Gairah
6 6. Luka
7 7. Merasa Seperti Murahan
8 8. Tetaplah bertahan
9 9. Terpaksa
10 10. Hanya Pemuas Nafsu
11 11. Koma
12 12. Maria Wiratman
13 13. Rumah pertama dan Rumah kedua
14 14. Perasaan
15 15. Rencana
16 16. Rencana
17 17. Cemburu
18 18. Patner Ranjang
19 19. Kabur
20 20. Bahagia
21 21. Cemas
22 22. Monster
23 23. Tertangkap
24 24. Belenggu Gairah
25 25. Pelecehan
26 26. Kecewa
27 27. Bunuh Diri
28 28. Melawan Malaikat Kematian
29 29. Azriel si Ceria
30 30. Rumah Sakit
31 31. Rasa Bersalah
32 32. Sadar
33 33. Seperti Boneka
34 34. Rumah Baru
35 35. Awal Perjuangan
36 36. Istri Kedua
37 37. Seperti Hewan Liar
38 38. Mengambil Hati
39 39. Berenang Bersama
40 40.Kejutan
41 41. Ajakan Menikah
42 42. Takut
43 43. Kesempatan
44 44. Sadar dari Koma
45 45. 99 Tangkai bunga mawar
46 46. Harapan
47 47. Aneh
48 48. Terulang Kembali
49 49. Fakta
50 50.Rencana
51 51. Bimbang
52 52. Pilihan
53 53. Aku Akan Menghancurkan Dunia
54 54. Arti Cinta
55 55. Aku Akan Berusaha
56 56. Tangisan Rindu
57 57. Percaya pada ku
58 58.Cerai
59 59. Aku Bukan Wanita Jahat
60 60. Hamil
61 61. Garis Dua
62 62. Kecewa
63 63. Kehilangan
64 64. Pergi
65 65. Aku Adalah Karma
66 66. Rumit
67 67. Membuka Hati
68 68. Kecewa
69 69. Marah
70 70. Drama yang memuakkN
71 71. Bersalah
72 72. Dingin
73 73. Kau tidak apa-apa Nona
74 74. Pelac*r
75 75. Air Putih
76 76. Masa Lalu
77 77. Umpan
78 78. Mesum
79 79. Kekasih
80 80. Hancur
81 81. Kakak
82 82. Karma
83 83. Nikah
84 84. Tanda tangan
85 85. Resmi menikah
86 86. Istri
87 87. Kecupan
88 88. Makan Siang
89 89. Anting-anting
90 90. Penjelasan
91 91. Pesta topeng
92 92. Kesalahan
93 93. Kesalahan
94 94. Kesalahan indah
95 95. Pembalasan
96 97. Harapan
97 98. Takut
98 99. Dendam
99 100. Tanpa judul
100 101. Tanpa judul
101 102. Alex
102 103. Penghinaan
103 104. Mantan cucu
104 105. Bulan madu
105 106. Pantai
106 107. Siasat
107 108. Maria
108 109. Sebuah kebohongan
109 110. Pertemuan
110 113. Cemas
111 114. Tamparan
112 115. Impotent?
113 116. Terkejut
114 117. Keputusan
115 118. Pembunuh
116 119. Terkuak
117 120. Terkuak
118 121. Menyesal
119 122. Menyesal
120 123. Fakta baru
121 124. Seperti dulu
122 125. Tidak memberi kesempatan kedua
123 126. Pembalasan
124 127. Pembalasan
125 128. Farel nyidam
126 129. Kedatangan Max
127 130. Aku mencintaimu
128 131. Baby
129 132. Pergi
130 133. Tanpa judul
131 134. Tanpa judul
132 135. Kedatangan Zakiel
133 136. Kematian Jhonatan
134 137. Rahsia yang harus ditutup
135 138. Gaun
136 139. Konferensi pers
137 140. Akhir?
138 142. Bayi botak
139 143. Bukan wanita simpanan
140 Cerita baru, yg kangen Max, melipir cusss
Episodes

Updated 140 Episodes

1
1.Sendiri
2
2. Cinta Bukan tentang gairah
3
3. Gairah
4
4. Derita
5
5. Gairah
6
6. Luka
7
7. Merasa Seperti Murahan
8
8. Tetaplah bertahan
9
9. Terpaksa
10
10. Hanya Pemuas Nafsu
11
11. Koma
12
12. Maria Wiratman
13
13. Rumah pertama dan Rumah kedua
14
14. Perasaan
15
15. Rencana
16
16. Rencana
17
17. Cemburu
18
18. Patner Ranjang
19
19. Kabur
20
20. Bahagia
21
21. Cemas
22
22. Monster
23
23. Tertangkap
24
24. Belenggu Gairah
25
25. Pelecehan
26
26. Kecewa
27
27. Bunuh Diri
28
28. Melawan Malaikat Kematian
29
29. Azriel si Ceria
30
30. Rumah Sakit
31
31. Rasa Bersalah
32
32. Sadar
33
33. Seperti Boneka
34
34. Rumah Baru
35
35. Awal Perjuangan
36
36. Istri Kedua
37
37. Seperti Hewan Liar
38
38. Mengambil Hati
39
39. Berenang Bersama
40
40.Kejutan
41
41. Ajakan Menikah
42
42. Takut
43
43. Kesempatan
44
44. Sadar dari Koma
45
45. 99 Tangkai bunga mawar
46
46. Harapan
47
47. Aneh
48
48. Terulang Kembali
49
49. Fakta
50
50.Rencana
51
51. Bimbang
52
52. Pilihan
53
53. Aku Akan Menghancurkan Dunia
54
54. Arti Cinta
55
55. Aku Akan Berusaha
56
56. Tangisan Rindu
57
57. Percaya pada ku
58
58.Cerai
59
59. Aku Bukan Wanita Jahat
60
60. Hamil
61
61. Garis Dua
62
62. Kecewa
63
63. Kehilangan
64
64. Pergi
65
65. Aku Adalah Karma
66
66. Rumit
67
67. Membuka Hati
68
68. Kecewa
69
69. Marah
70
70. Drama yang memuakkN
71
71. Bersalah
72
72. Dingin
73
73. Kau tidak apa-apa Nona
74
74. Pelac*r
75
75. Air Putih
76
76. Masa Lalu
77
77. Umpan
78
78. Mesum
79
79. Kekasih
80
80. Hancur
81
81. Kakak
82
82. Karma
83
83. Nikah
84
84. Tanda tangan
85
85. Resmi menikah
86
86. Istri
87
87. Kecupan
88
88. Makan Siang
89
89. Anting-anting
90
90. Penjelasan
91
91. Pesta topeng
92
92. Kesalahan
93
93. Kesalahan
94
94. Kesalahan indah
95
95. Pembalasan
96
97. Harapan
97
98. Takut
98
99. Dendam
99
100. Tanpa judul
100
101. Tanpa judul
101
102. Alex
102
103. Penghinaan
103
104. Mantan cucu
104
105. Bulan madu
105
106. Pantai
106
107. Siasat
107
108. Maria
108
109. Sebuah kebohongan
109
110. Pertemuan
110
113. Cemas
111
114. Tamparan
112
115. Impotent?
113
116. Terkejut
114
117. Keputusan
115
118. Pembunuh
116
119. Terkuak
117
120. Terkuak
118
121. Menyesal
119
122. Menyesal
120
123. Fakta baru
121
124. Seperti dulu
122
125. Tidak memberi kesempatan kedua
123
126. Pembalasan
124
127. Pembalasan
125
128. Farel nyidam
126
129. Kedatangan Max
127
130. Aku mencintaimu
128
131. Baby
129
132. Pergi
130
133. Tanpa judul
131
134. Tanpa judul
132
135. Kedatangan Zakiel
133
136. Kematian Jhonatan
134
137. Rahsia yang harus ditutup
135
138. Gaun
136
139. Konferensi pers
137
140. Akhir?
138
142. Bayi botak
139
143. Bukan wanita simpanan
140
Cerita baru, yg kangen Max, melipir cusss

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!