14. Perasaan

Farel terdiam memandang kamar bernuansa putih. Matanya menelisik setiap sudut kamar itu. Berbagai pemikiran muncul di dasar otak dan hatinya. Entah ia merasa sebuah gejolak yang tidak pernah ia rasakan. Hembusan kasar memenuhi ruangan sunyi itu. Farel bangkit, pergi menuju kamar mandi sekedar untuk menjernihkan hati dan fikiranya.

Hening, hanya itu yang dapat Farel rasakan. Guyuran air dari shower membasahi seluruh tubuhnya, membuat ia merasa lebih segar. Matanya terpejam seakan menyerap habis kesegaran dari air itu. Air dingin mengguyur habis, membawa amarah yang sempat terpatri di dadanya tadi.

Tangan besar itu meraup kasar air yang bergeliya manja di wajahnya. Farel mendongak dengan mata tertutup. Sekelebat bayangan Raisya yang tersenyum membuat hatinya menghangat. Namun, kehangatan itu tidak bisa bertahan lama ketika mengingat senyuman lebar Raisya bersama laki-laki lain.

Farel menggeram marah, bahkan wajahnya menunduk dengan gigi saling bergemeletuk. Wajahnya memerah meskipun terguyur air dingin. Amarah yang reda seakan tersulut dengan gampangnya mengingingat senyum Raisya dengan laki-laki lain.

“Kurang ajar!”

Farel meninju tembok, membuat tanganya memerah. Rasa sakit akibat tinjuan itu tidak membuat amarahnya berkurang, bahkan ia seakan mati rasa. Dengan cepat ia menyelesaikan mandinya dan menyambar handuk yang bertenggar manis di pojok kamar mandi.

Farel mengambil asal pakaian. Dengan langkah terburu-buru ia menuruni tangga. Bahkan ia mengabaiakan rambutnya yang asih basah, kali ini ia tidak bisa mengabaiakan perasaan marahnya. Ia harus segera menemui Raisya dan memberikan hukuman untuk wanita itu.

“Farel.”

Langkah Farel terhenti ketika mendengar suara yang tidak asing lagi untuknya. Dengan pelan ia membalikkan badan dan menatap sosok yang memanggilnya itu dengan senyum kecil.

“Keanapa kau sangat berantakan?” tanya sosok itu.

Farel kikuk mendengar pertanyaan dari sosok itu. Entah megapa ia bingung untu menjawab pertanyaan yang angat mudah itu, ia gugup.

Sosok itu memicingkan mata dengan curiga, dengan langkah pelan sosok itu mendekat dan meraih tangan Farel, membawanya ke sofa yang tisak jauh dari mereka.

Farel terdiam menerima segala perilaku dari sosok itu. sampai di sofa pun Farel tetap diam. Matanya terpejam ketika merasakan sosok itu mengeringkan rambutnya dengan handuk yang entah sejak kapan di pegang sosok itu. Ia merasa nyaman.

Sosok itu menatap Farel dengan ceberut, menurutnya Farel tetap sama. Sosok yang ceroboh dan sembrono. Meskipun Farel termasuk hebat dalam berbisnis, tapu Farel termasuk orang yang bodoh dalam beberapa aspek. Terutama dirinya sendiri.

Farel tetap diam menikmati elusan dirambutnya, sampai akhirnya ia merasakan tangan itu berhenti untuk mengeringkan rambutnya. Matanya terbuka menatap tepat di manik mata hitam kelam itu.

“Kau kenapa?”

Sosok itu kembali bertanya melihat keterdiaman Farel, entah mengapa sosok itu merasa ada yang tidak beres dengan Farel.

Farel terdiam, bingung untuk mengatakan segalanya. Apakah ia harus jujur? Ahh tapi tidak perlu.

“Aku tudak apa-apa Nek.”

Sosok iru yang tak lain Maria atau nenek Farel mencebik mendengar penuturan cucunya. Ia yakin seratus persen ada sesuatu yang mengganggu fikiran cucunya. Tapi sang cucu tidak mau menceritakanya.

Farel menunduk, mengalihkan tatapannya. Ia takut neneknya akan mengetahi kebohongan yang sedang ia tutupi.

Hening, Farel terdiam dengan menundukkan kepalanya dan Maria yang menghela nafas. Baru saja mulut Maria terbuka ia dikagetkan dengan gerakan Farel yang tiba-tiba.

Farel seketika berdiri ketika mengingat tujuannya. Ia harus menemui Raisya.

“Kau mau kemana?”

Farel membeku mendengar pertanaan neneknya. Apakah ia harus berbohng? Dan jawabanya adalah iya.

“Farel ada urusan darurat nek, bisa jadi Farel tidak pulang malam ini.”

Maria semakin mengernyitkan alisnya mendengar penuturan Farel. Apakah Farel terbiasa tidak pulang setelah menikah?

“Ya, selesaikan urusanmu. Nenek akan kembali ke hotel saja.”

“Nenek, tinggalah di sini.” Farel menatap Maria lembut.

“Untuk apa Nenek di sini, yang punya rumah saja tidak ada.” Maria mencibir Farel.

Farel terdiam merasa tidak enak. Apa yang harus ia lakukan sekarang? di satu sisi ia tidak ingin neneknya tinggal di hotel, tapi ia juga tidak bisa mengabaikan Raisya.

“Nek_”

“Sudahlah, pergi sana. Jangan pikirkan wanita tua ini.”

Farel semakin tidak nyaman dengan wajah neneknya itu, dengan helaan nafas ia mengambil keputusan.

“Farel akan membatalkan janji temu Farel, Farel akan tetap di sini.”

Maria menatap farel tajam, seakan curiga dengan ucapan cucunya. Bagaimana bisa cucunya itu berubah dalam sekejap.

“Huft, pergilah. Nenek akan tetap di sini. Selesaikan urusanmu.” Maria tersenyum.

Farel menatap Maria tidak percaya. Apakah sang nenek sungguh-sungguh?

“Nek?”

“Hush, sana pergi! Nenek akan mengambil seluruh hartamu di mansion ini.”

Farel tersenyum mendengar penuturan neneknya. Dengan cepat ia memeluk sang nenek dan mencium pipi kirinya.

“Memang nenek yang terbaik. Ambilah seluruh harta farel.”

Maria mendengus mendapatkan ciuman dari cucunya. Yah, selalu seperti ini. Farel tidak pernah berubah dari dulu. Farel dengan cepat berlari meninggalkan Mansionnya. Ia membuka pintu mobil dan menjalankan mesinya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Farel menatap jalanan yang lumayan sepi, mendukung dirinya untuk cepat ampai di tujuanya. Tanpa sadar netra coklat itu menatap foto yang tergantung di kaca mobil.

Ckit

Farel menginjak rem dengan tiba-tiba. Hatiya merasa bimbang. Apa yang akan ia lakukan? Bukankah tujuan ia membayar Raisya hanya untuk menunjukan kemampuanya dalam hal ranjang, dan menunjukan bahwa ia tidak impotent.

Bagaimana bisa Farel menghianati pernikahannya sendiri. Hati Farel terasa sakit tiba-tiba, matanya mengerjap dan helaan nafas ia keluarkan dari mulutnya. Farel merasa menjadi bajingan.

Drt.... Drt.... Drt....

Farel terlonjak kaget mendapati nomer wanita yang sangat berarti di hidupnya, Salsha Dawal. Farel menggengam tanganya erat, mencoba mencari kekuatan dari genggaman itu. Merasa sudah cukup, segera ia raih gawainya.

“Hallo.”

“Hallo sayang. Aku akan pulang besok pagi.”

Farel terdiam mendengarkan ucapan Salsha. Bukanya Salsha akan pulang satu minggu lagi.

“Bukanya kau bilang akan pulang satu minggu lagi?”

“Hmm, atasanku bilang pemotretanya di undur. Jadi aku akan langsung pulang saja.”

Farel terdiam mendengar penuturan Salsha. Ada rasa bahagia dan juga was-was.

“Ok. Aku tunggu kepulanganmu. Apa kau butuh jemputan?”

“Tidak usah, aku akan di antar menegerku.”

Hening, Farel terdiam Salsha juga terdiam. Entah mengapa mulut Farel terasa terkunci rapat.

“Aku mencintaimu.”

Farel semakin terdiam mendengar pernyataan Salsha. Pernyataan cinta itu tidak membuat hatiya menghangat seperti dulu. Farel merasa ada yang salah.

Tit... Tit.... Tit...

Farel berjingat kaget mendengar klakson mobil. Ia tersadar, ia masih di tengah jalan. Dengan segera ia menjalankan mobilnya. Namun, tujuanya kini berubah. Ia butuh solusi untuk kegundahanya.

_________

jangan lupa tinggalkan jejak ya 😘😘😘😘

Terpopuler

Comments

Hanifah Ifah

Hanifah Ifah

farel msh dlm kebimbangan😐

2022-04-27

0

Lia Tarlia

Lia Tarlia

semoga farel bisa sayang sama raiya

2022-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 1.Sendiri
2 2. Cinta Bukan tentang gairah
3 3. Gairah
4 4. Derita
5 5. Gairah
6 6. Luka
7 7. Merasa Seperti Murahan
8 8. Tetaplah bertahan
9 9. Terpaksa
10 10. Hanya Pemuas Nafsu
11 11. Koma
12 12. Maria Wiratman
13 13. Rumah pertama dan Rumah kedua
14 14. Perasaan
15 15. Rencana
16 16. Rencana
17 17. Cemburu
18 18. Patner Ranjang
19 19. Kabur
20 20. Bahagia
21 21. Cemas
22 22. Monster
23 23. Tertangkap
24 24. Belenggu Gairah
25 25. Pelecehan
26 26. Kecewa
27 27. Bunuh Diri
28 28. Melawan Malaikat Kematian
29 29. Azriel si Ceria
30 30. Rumah Sakit
31 31. Rasa Bersalah
32 32. Sadar
33 33. Seperti Boneka
34 34. Rumah Baru
35 35. Awal Perjuangan
36 36. Istri Kedua
37 37. Seperti Hewan Liar
38 38. Mengambil Hati
39 39. Berenang Bersama
40 40.Kejutan
41 41. Ajakan Menikah
42 42. Takut
43 43. Kesempatan
44 44. Sadar dari Koma
45 45. 99 Tangkai bunga mawar
46 46. Harapan
47 47. Aneh
48 48. Terulang Kembali
49 49. Fakta
50 50.Rencana
51 51. Bimbang
52 52. Pilihan
53 53. Aku Akan Menghancurkan Dunia
54 54. Arti Cinta
55 55. Aku Akan Berusaha
56 56. Tangisan Rindu
57 57. Percaya pada ku
58 58.Cerai
59 59. Aku Bukan Wanita Jahat
60 60. Hamil
61 61. Garis Dua
62 62. Kecewa
63 63. Kehilangan
64 64. Pergi
65 65. Aku Adalah Karma
66 66. Rumit
67 67. Membuka Hati
68 68. Kecewa
69 69. Marah
70 70. Drama yang memuakkN
71 71. Bersalah
72 72. Dingin
73 73. Kau tidak apa-apa Nona
74 74. Pelac*r
75 75. Air Putih
76 76. Masa Lalu
77 77. Umpan
78 78. Mesum
79 79. Kekasih
80 80. Hancur
81 81. Kakak
82 82. Karma
83 83. Nikah
84 84. Tanda tangan
85 85. Resmi menikah
86 86. Istri
87 87. Kecupan
88 88. Makan Siang
89 89. Anting-anting
90 90. Penjelasan
91 91. Pesta topeng
92 92. Kesalahan
93 93. Kesalahan
94 94. Kesalahan indah
95 95. Pembalasan
96 97. Harapan
97 98. Takut
98 99. Dendam
99 100. Tanpa judul
100 101. Tanpa judul
101 102. Alex
102 103. Penghinaan
103 104. Mantan cucu
104 105. Bulan madu
105 106. Pantai
106 107. Siasat
107 108. Maria
108 109. Sebuah kebohongan
109 110. Pertemuan
110 113. Cemas
111 114. Tamparan
112 115. Impotent?
113 116. Terkejut
114 117. Keputusan
115 118. Pembunuh
116 119. Terkuak
117 120. Terkuak
118 121. Menyesal
119 122. Menyesal
120 123. Fakta baru
121 124. Seperti dulu
122 125. Tidak memberi kesempatan kedua
123 126. Pembalasan
124 127. Pembalasan
125 128. Farel nyidam
126 129. Kedatangan Max
127 130. Aku mencintaimu
128 131. Baby
129 132. Pergi
130 133. Tanpa judul
131 134. Tanpa judul
132 135. Kedatangan Zakiel
133 136. Kematian Jhonatan
134 137. Rahsia yang harus ditutup
135 138. Gaun
136 139. Konferensi pers
137 140. Akhir?
138 142. Bayi botak
139 143. Bukan wanita simpanan
140 Cerita baru, yg kangen Max, melipir cusss
Episodes

Updated 140 Episodes

1
1.Sendiri
2
2. Cinta Bukan tentang gairah
3
3. Gairah
4
4. Derita
5
5. Gairah
6
6. Luka
7
7. Merasa Seperti Murahan
8
8. Tetaplah bertahan
9
9. Terpaksa
10
10. Hanya Pemuas Nafsu
11
11. Koma
12
12. Maria Wiratman
13
13. Rumah pertama dan Rumah kedua
14
14. Perasaan
15
15. Rencana
16
16. Rencana
17
17. Cemburu
18
18. Patner Ranjang
19
19. Kabur
20
20. Bahagia
21
21. Cemas
22
22. Monster
23
23. Tertangkap
24
24. Belenggu Gairah
25
25. Pelecehan
26
26. Kecewa
27
27. Bunuh Diri
28
28. Melawan Malaikat Kematian
29
29. Azriel si Ceria
30
30. Rumah Sakit
31
31. Rasa Bersalah
32
32. Sadar
33
33. Seperti Boneka
34
34. Rumah Baru
35
35. Awal Perjuangan
36
36. Istri Kedua
37
37. Seperti Hewan Liar
38
38. Mengambil Hati
39
39. Berenang Bersama
40
40.Kejutan
41
41. Ajakan Menikah
42
42. Takut
43
43. Kesempatan
44
44. Sadar dari Koma
45
45. 99 Tangkai bunga mawar
46
46. Harapan
47
47. Aneh
48
48. Terulang Kembali
49
49. Fakta
50
50.Rencana
51
51. Bimbang
52
52. Pilihan
53
53. Aku Akan Menghancurkan Dunia
54
54. Arti Cinta
55
55. Aku Akan Berusaha
56
56. Tangisan Rindu
57
57. Percaya pada ku
58
58.Cerai
59
59. Aku Bukan Wanita Jahat
60
60. Hamil
61
61. Garis Dua
62
62. Kecewa
63
63. Kehilangan
64
64. Pergi
65
65. Aku Adalah Karma
66
66. Rumit
67
67. Membuka Hati
68
68. Kecewa
69
69. Marah
70
70. Drama yang memuakkN
71
71. Bersalah
72
72. Dingin
73
73. Kau tidak apa-apa Nona
74
74. Pelac*r
75
75. Air Putih
76
76. Masa Lalu
77
77. Umpan
78
78. Mesum
79
79. Kekasih
80
80. Hancur
81
81. Kakak
82
82. Karma
83
83. Nikah
84
84. Tanda tangan
85
85. Resmi menikah
86
86. Istri
87
87. Kecupan
88
88. Makan Siang
89
89. Anting-anting
90
90. Penjelasan
91
91. Pesta topeng
92
92. Kesalahan
93
93. Kesalahan
94
94. Kesalahan indah
95
95. Pembalasan
96
97. Harapan
97
98. Takut
98
99. Dendam
99
100. Tanpa judul
100
101. Tanpa judul
101
102. Alex
102
103. Penghinaan
103
104. Mantan cucu
104
105. Bulan madu
105
106. Pantai
106
107. Siasat
107
108. Maria
108
109. Sebuah kebohongan
109
110. Pertemuan
110
113. Cemas
111
114. Tamparan
112
115. Impotent?
113
116. Terkejut
114
117. Keputusan
115
118. Pembunuh
116
119. Terkuak
117
120. Terkuak
118
121. Menyesal
119
122. Menyesal
120
123. Fakta baru
121
124. Seperti dulu
122
125. Tidak memberi kesempatan kedua
123
126. Pembalasan
124
127. Pembalasan
125
128. Farel nyidam
126
129. Kedatangan Max
127
130. Aku mencintaimu
128
131. Baby
129
132. Pergi
130
133. Tanpa judul
131
134. Tanpa judul
132
135. Kedatangan Zakiel
133
136. Kematian Jhonatan
134
137. Rahsia yang harus ditutup
135
138. Gaun
136
139. Konferensi pers
137
140. Akhir?
138
142. Bayi botak
139
143. Bukan wanita simpanan
140
Cerita baru, yg kangen Max, melipir cusss

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!