3. Gairah

Farel menatap Salsha yang sedang mengemas pakaianya di dalam koper, entah sejak ia mengetahui bahwa Salsha telah melakukan hubungan terlarang itu ia tidak bisa memandang Salsha seperti dulu lagi. Rasa kecewa itu masih terlalu jelas dan nyata baginya Namun, ia enggan untuk melepaskan.

“Sayang.” Salsha menatap Farel dengan alis mengkerut.

“Sayang.” Salsha memanggil Farel lagi yang hanya terdiam, kali ini dengan menggoncang bahunya.

Farel kaget mendapati Salsha yang sudah di depanya itu, alisnya mengkerut melihat wajah Salsha yang cemberut.

“Kenapa?” Farel menatap Salsha datar membuat Salsha merasakan perasaan yang menyesakkan.

“Harusnya aku yang bertanya seperti itu, kau kenapa? Kenapa dari tadi aku panggil diam terus?” Salsha berkacak pinggang mencoba mengenyahkan rasa sesak tadi.

“Tidak apa-apa, aku hanya merasa lelah, akhir-akhir ini pekerjaan kantor semakin banyak.” Farel mencoba menghindari tatapan Salsha.

Salsha terdiam mendengarkan alasan Farel, bahkan ia membiarkan Farel meninggalkanya sendiri di kamar mereka. Salsha mendongak, menghalau cairan bening yang dengan kurang ajarnya keluar dari bola mata hitamnya.

Rasa sesak mulai merambat. Pelan tapi pasti.

“Aku harus kuat, Farel hanya kecewa, dia akan kembali seperti dulu lagi. Semangat Salasha.” Salsha menyemangati dirinya sendiri dan menghapus air mata di pipi mulusnya itu.

Drt Drt Drt

Salsha memandang lelah nama dari si penelfon itu, Maxim Alexis, laki-laki yang mencintainya dan yang mengambil kesucianya waktu di Paris dulu. Tanpa membuang waktu segera ia tekan tombol merah itu dan memasukan gawai berwarna putih di dalam tas gantungnya.

Salsha berjalan menggeret koper kecilnya, kali ini ia harus pergi ke Sumbawa untuk melakukan sesi pemotretan. Ia harap setelah ia pulang dari sana semua akan kembali seperti semula.

“Farel.” Salsha memanggil sosok yang terdiam di depan ruang keluarga itu. Dengan langkah pasti ia berjalan mendekat untuk mencari perhatian Farel.

Farel terdiam menatap Salsha yang sudah berdiri di depanya dengan koper berwarna hijau tua itu. Helaan nafas kecil ia keluarkan, kemudian senyum kecil tersungging dari bibir seksinya, membuat siapa pun kaum hawa terpesona.

“Kau sudah siap?” Farel bertanya melihat penampilan Salsha.

“Ya, aku sudah siap.” Salsha tersenyum menjawab pertanyaan Farel.

“Maaf aku tidak bisa mengantar ke bandara.” Farel berucap dengan wajah sedih membuat Salsha tersenyum memahami kondisinya saat ini.

“Tidak apa-apa, aku akan baik-baik saja. Makan yang teratur ya.” Salsha mengelus kepala Farel. Namun, semua tidak bertahan lama, Farel segera menghindari dari sentuhan tangan Salsha, membuat Salsha menggengam erat tanganya kembali.

Senyum sedih terlihat jelas di wajah Salsha, namun ia segera mengubah senyum itu menjadi senyum seperti biasanya. Ia sadar, Farel seperti ini karena kesalahanya, dan ia harus bisa menerima semuanya dengan lapang dada. Ia yakin Farel sangat mencintainya seperti dia yang mencintai Farel.

“Maafkan aku, sepertinya aku harus pergi terlebih dahulu.”

Salsha menatap punggung tegap Farel yang menjauh, pergi tanpa menengok kembali ke arahnya, atau bahkan memberikan kecupan hangat di keningnya seperti rutinitas mereka sebelum masalah itu terjadi dalam rumah tangga mereka. Tanpa sadar Salsha menahan nafas dan sesak di dadanya, matanya berkaca-kaca dan ia mengehembuskan nafas berat dari mulutnya.

Kepalanya mendongak, tanganya bertenggar manis menutup mulut. cairan bening mulai merembas keluar lagi. Namun, ia dengan cepat menghapusnya kasar dan mencoba untuk tersenyum.

“Tidak apa-apa, semua akan baik-baik saja.”

******

Farel hanya terdiam di dalam mobil, ia menatap sendu taman yang berisi anak-anak dan keluarga kecil yang bahagia. Dalam hati ia mulai bertanya, akankah ia merasakan rasa bahagia seperti mereka? ahh melihat kondisinya yang seperti ini, sepertinya mustahil memiliki keluarga seperti itu.

Farel menatap gantungan foto yang ada di depan kaca mobilnya. Di sana jelas terpampang senyum Salsha yang mampu membuat hatinya merasa tenang. Namun, sekarang ia malah merasa sakit melihat senyum itu.

Mengingat kembali fakta bahwa Salsha telah melakukan hal yang tidak pernah mereka lakukan dengan orang lain, membuat harga dirinya merasa tersentil. Ia akui ia belum mampu atau bisa di bilang tidak akan mampu memenuhi kebutuhan biologis Salsh. Tapi apakah ia akan diam saja dan mencoba menutup mata melihat Salsha bermain api di belakangnya?

Farrel menyugar rambut kasar, mencoba berfikir jernih kembali.

Bruk

Farel berkedip, merasa kaget dengan suara benda jatuh di depanya, ah lebih tepatnya sosok wanita dengan anak kecil.

Tangan yang bertenggar di rambut hitam itu perlahan turun. Matanya melihat sosok yang terjatuh dengan pandangan rumit. Seakan ada magnet yang menariknya ke arah depan.

Mata coklatnya dengan setia mengamati interaksi mereka berdua, sudut hati kecilnya terasa hangat.

Deg

Senyum manis terukir dari bibir wanita itu, membuat sesuatu yang tak pernah bangkit selama ini seketika bangkit dengan sendirinya. Bahkan dahi Farel sudah di penuhi dengan peluh, ia bergairah.

“Siapa wanta itu?”

Farel bertanya entah kepada siapa. Mata coklatnya masih menatap lurus wanita bermata hijau itu yang masih sibuk membersihkan celana anak laki-laki yang terjatuh. Tak lama kemudian, wanita bermata hijau itu melambaikan tanganya dan pergi meninggalkan tempat tersebut.

Farel menahan nafas dan gejolak yang tiba-tiba membumbung tinggi, membuat kepalanya pening. Mata coklatnya menatap intens wanita itu hingga tak terlihat lagi. Ada perasaan kehilangan ketika melihat wanita itu yang perlahan mengecil, kemudian menghilang ditelan banyaknya kerumunan. Namun, sesuatu membuat ia tersadar dari perasaan anehnya.

“Apa tang terjadi?”

Farel menatap ke bawah. Bagian tubuhnya yang tak pernah terbangun meskipun meminum obat perangsang kini bisa terbangun tegak hanya dengan menatap senyuma wanita itu.

Tapi bagian itu terkulai lemas kembali tepat ketika wanita itu pergi meninggalkan keterpakuanya sendiri, di dalam mobil mewah itu. Dengan gemetar Farel memegang asetnya yang sempat terbangun dan mendesah frustasi.

Farel terdiam, berbagai fikiran mulai merasuki otaknya, entah apa yang harus ia lakukan. Ia ingin merasakan bagaimana nikmatnya bercinta, tapi ia tidak bisa menghianati Salsha, istri tercintanya.

Sedangkan, ia sudah berusaha menumbuhkan gairahnya itu, tapi tidak pernah berhasil. Dan sekarang, tanpa usaha apa pun, gairahnya muncul dengan cepat, tanpa perlu rangsangan atau obat-obatan.

Rasa bimbang menyebar di dada. Antara gairahnya atau mempertahankan cintanya. Namun, bayangan tentang Salsha yang sudah bermain api dengan Max, membuat tatapanya menjadi datar dan rahangnya mengeras, tak lama kemudian seringai licik ia sunggingkan di bibir seksi itu.

Tut Tut Tut

“Selediki tentang wanita itu.”

“....”

“Cek CCTV yang terhubung dalam mobil saya, saya minta informasinya paling lambat besok pagi. Kalau bisa nanti malam semua sudah kau kirimkan lewat email.” Tanpa menunggu jawaban Farel mematkan panggilannya.

“Cintaku tetap untuk Salsha, tapi aku juga butuh tempat untuk memuaskan dan menumbuhkan gairahku.”

Terpopuler

Comments

Anisa Wihandari

Anisa Wihandari

Hanya mlihat senyum mnis raisya bnda pusaka farel bisa bangun,,,senyum mu penuh gairah raisya

2023-08-22

0

zahra ou

zahra ou

gak pp
palingan istri sah jg lg ena ena ma maxim🤭

2023-08-22

0

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

wuiihhh.... senyum manis bisa membuat anu Farel on....😁

2023-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 1.Sendiri
2 2. Cinta Bukan tentang gairah
3 3. Gairah
4 4. Derita
5 5. Gairah
6 6. Luka
7 7. Merasa Seperti Murahan
8 8. Tetaplah bertahan
9 9. Terpaksa
10 10. Hanya Pemuas Nafsu
11 11. Koma
12 12. Maria Wiratman
13 13. Rumah pertama dan Rumah kedua
14 14. Perasaan
15 15. Rencana
16 16. Rencana
17 17. Cemburu
18 18. Patner Ranjang
19 19. Kabur
20 20. Bahagia
21 21. Cemas
22 22. Monster
23 23. Tertangkap
24 24. Belenggu Gairah
25 25. Pelecehan
26 26. Kecewa
27 27. Bunuh Diri
28 28. Melawan Malaikat Kematian
29 29. Azriel si Ceria
30 30. Rumah Sakit
31 31. Rasa Bersalah
32 32. Sadar
33 33. Seperti Boneka
34 34. Rumah Baru
35 35. Awal Perjuangan
36 36. Istri Kedua
37 37. Seperti Hewan Liar
38 38. Mengambil Hati
39 39. Berenang Bersama
40 40.Kejutan
41 41. Ajakan Menikah
42 42. Takut
43 43. Kesempatan
44 44. Sadar dari Koma
45 45. 99 Tangkai bunga mawar
46 46. Harapan
47 47. Aneh
48 48. Terulang Kembali
49 49. Fakta
50 50.Rencana
51 51. Bimbang
52 52. Pilihan
53 53. Aku Akan Menghancurkan Dunia
54 54. Arti Cinta
55 55. Aku Akan Berusaha
56 56. Tangisan Rindu
57 57. Percaya pada ku
58 58.Cerai
59 59. Aku Bukan Wanita Jahat
60 60. Hamil
61 61. Garis Dua
62 62. Kecewa
63 63. Kehilangan
64 64. Pergi
65 65. Aku Adalah Karma
66 66. Rumit
67 67. Membuka Hati
68 68. Kecewa
69 69. Marah
70 70. Drama yang memuakkN
71 71. Bersalah
72 72. Dingin
73 73. Kau tidak apa-apa Nona
74 74. Pelac*r
75 75. Air Putih
76 76. Masa Lalu
77 77. Umpan
78 78. Mesum
79 79. Kekasih
80 80. Hancur
81 81. Kakak
82 82. Karma
83 83. Nikah
84 84. Tanda tangan
85 85. Resmi menikah
86 86. Istri
87 87. Kecupan
88 88. Makan Siang
89 89. Anting-anting
90 90. Penjelasan
91 91. Pesta topeng
92 92. Kesalahan
93 93. Kesalahan
94 94. Kesalahan indah
95 95. Pembalasan
96 97. Harapan
97 98. Takut
98 99. Dendam
99 100. Tanpa judul
100 101. Tanpa judul
101 102. Alex
102 103. Penghinaan
103 104. Mantan cucu
104 105. Bulan madu
105 106. Pantai
106 107. Siasat
107 108. Maria
108 109. Sebuah kebohongan
109 110. Pertemuan
110 113. Cemas
111 114. Tamparan
112 115. Impotent?
113 116. Terkejut
114 117. Keputusan
115 118. Pembunuh
116 119. Terkuak
117 120. Terkuak
118 121. Menyesal
119 122. Menyesal
120 123. Fakta baru
121 124. Seperti dulu
122 125. Tidak memberi kesempatan kedua
123 126. Pembalasan
124 127. Pembalasan
125 128. Farel nyidam
126 129. Kedatangan Max
127 130. Aku mencintaimu
128 131. Baby
129 132. Pergi
130 133. Tanpa judul
131 134. Tanpa judul
132 135. Kedatangan Zakiel
133 136. Kematian Jhonatan
134 137. Rahsia yang harus ditutup
135 138. Gaun
136 139. Konferensi pers
137 140. Akhir?
138 142. Bayi botak
139 143. Bukan wanita simpanan
140 Cerita baru, yg kangen Max, melipir cusss
Episodes

Updated 140 Episodes

1
1.Sendiri
2
2. Cinta Bukan tentang gairah
3
3. Gairah
4
4. Derita
5
5. Gairah
6
6. Luka
7
7. Merasa Seperti Murahan
8
8. Tetaplah bertahan
9
9. Terpaksa
10
10. Hanya Pemuas Nafsu
11
11. Koma
12
12. Maria Wiratman
13
13. Rumah pertama dan Rumah kedua
14
14. Perasaan
15
15. Rencana
16
16. Rencana
17
17. Cemburu
18
18. Patner Ranjang
19
19. Kabur
20
20. Bahagia
21
21. Cemas
22
22. Monster
23
23. Tertangkap
24
24. Belenggu Gairah
25
25. Pelecehan
26
26. Kecewa
27
27. Bunuh Diri
28
28. Melawan Malaikat Kematian
29
29. Azriel si Ceria
30
30. Rumah Sakit
31
31. Rasa Bersalah
32
32. Sadar
33
33. Seperti Boneka
34
34. Rumah Baru
35
35. Awal Perjuangan
36
36. Istri Kedua
37
37. Seperti Hewan Liar
38
38. Mengambil Hati
39
39. Berenang Bersama
40
40.Kejutan
41
41. Ajakan Menikah
42
42. Takut
43
43. Kesempatan
44
44. Sadar dari Koma
45
45. 99 Tangkai bunga mawar
46
46. Harapan
47
47. Aneh
48
48. Terulang Kembali
49
49. Fakta
50
50.Rencana
51
51. Bimbang
52
52. Pilihan
53
53. Aku Akan Menghancurkan Dunia
54
54. Arti Cinta
55
55. Aku Akan Berusaha
56
56. Tangisan Rindu
57
57. Percaya pada ku
58
58.Cerai
59
59. Aku Bukan Wanita Jahat
60
60. Hamil
61
61. Garis Dua
62
62. Kecewa
63
63. Kehilangan
64
64. Pergi
65
65. Aku Adalah Karma
66
66. Rumit
67
67. Membuka Hati
68
68. Kecewa
69
69. Marah
70
70. Drama yang memuakkN
71
71. Bersalah
72
72. Dingin
73
73. Kau tidak apa-apa Nona
74
74. Pelac*r
75
75. Air Putih
76
76. Masa Lalu
77
77. Umpan
78
78. Mesum
79
79. Kekasih
80
80. Hancur
81
81. Kakak
82
82. Karma
83
83. Nikah
84
84. Tanda tangan
85
85. Resmi menikah
86
86. Istri
87
87. Kecupan
88
88. Makan Siang
89
89. Anting-anting
90
90. Penjelasan
91
91. Pesta topeng
92
92. Kesalahan
93
93. Kesalahan
94
94. Kesalahan indah
95
95. Pembalasan
96
97. Harapan
97
98. Takut
98
99. Dendam
99
100. Tanpa judul
100
101. Tanpa judul
101
102. Alex
102
103. Penghinaan
103
104. Mantan cucu
104
105. Bulan madu
105
106. Pantai
106
107. Siasat
107
108. Maria
108
109. Sebuah kebohongan
109
110. Pertemuan
110
113. Cemas
111
114. Tamparan
112
115. Impotent?
113
116. Terkejut
114
117. Keputusan
115
118. Pembunuh
116
119. Terkuak
117
120. Terkuak
118
121. Menyesal
119
122. Menyesal
120
123. Fakta baru
121
124. Seperti dulu
122
125. Tidak memberi kesempatan kedua
123
126. Pembalasan
124
127. Pembalasan
125
128. Farel nyidam
126
129. Kedatangan Max
127
130. Aku mencintaimu
128
131. Baby
129
132. Pergi
130
133. Tanpa judul
131
134. Tanpa judul
132
135. Kedatangan Zakiel
133
136. Kematian Jhonatan
134
137. Rahsia yang harus ditutup
135
138. Gaun
136
139. Konferensi pers
137
140. Akhir?
138
142. Bayi botak
139
143. Bukan wanita simpanan
140
Cerita baru, yg kangen Max, melipir cusss

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!