penyesalan

Arga berjalan memasuki kamar nya setelah menghabiskan malam menangis bersama bunda.

" ra....... "

Arga memanggilku lirih, suara nya sudah serak karna terus menangis.

aku menghampirinya dan menggenggam tangan Arga, memberi jawaban dari panggilan Arga padaku.

" apa kamu ketakutan di sana ???? "

aku menggelengkan kepalaku meski Arga tak bisa melihatnya.

" kamu pasti kesepian juga "

perlahan air mataku membasahi kedua pipiku.

" aku kangen kamu Ra, bisa kah kamu memeluk ku sekarang "

aku mulai memeluk nya erat, aku pun sama dengan Arga, sangat merindukan Arga dan kehidupan ku seperti biasa nya.

" pelukan mu masih sama, walaupun aku tidak bisa melihat nya Ra "

Arga sedikit tersenyum, tapi mata nya tidak bisa menyembunyikan kesedihan yang mendalam

" aku ingin melamarmu dengan benar Ra, bukan dengan sebuah kontrak yang ku tawarkan padamu "

tangisku semakin pecah membuatku semakin erat memeluk Arga.

" aku mohon kembalilah Ra, agar aku bisa melamar mu sekali lagi, dan menikahi mu dengan pesta meriah, di hadiri orang banyak "

Arga mengusap cincin pernikahan nya dengan ku

" bisakah kamu mengabulkan permintaan ku Ra "

aku hanya terdiam memeluk Arga sambil terus menangis.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

tanpa aku sadari raja memperhatikan ku dan Arga dari kejauhan, melihatku menangis sambil terus melingkarkan kedua tanganku pada tubuh Arga membuat nya tersadar, ada perbedaan antara aku dan dia, dia juga merasa bersalah karna pernah ingin membawaku kedunia nya, dan karna itu lah juga aku bisa melintasi dimensi yang sudah dia buka, sehingga aku bisa masuk kedunia nya, seandainya dulu raja tidak membuka nya mungkin aku juga tidak akan ada di dunia nya meskipun dukun itu mengirim ku, raga ku akan tetap ada di dunia ku dan hanya jiwaku saja yang berpindah dimensi.

tapi saat ini penyesalan raja tidak ada arti nya, bahkan jika dia terus melindungiku maka dia lah yang akan hilang, dan aku tak bisa kembali, kecuali raja memberikan jiwa milik nya pada dukun itu untuk di jadikan budak nya, atau ada seseorang yang mau menggantikan tempatku di dunia para jin untuk di jadikan budak dukun tersebut.

malam sudah berlalu, suara burung mulai terdengar di balik hutan beriringan dengan tetesan air embun yang menyejuk kan hutan pagi ini, terlihat Alsya berjalan tergopoh gopoh sambil menahan kepala nya yang masih terasa pusing.

raja yang melihat nya segera mengganggu Alsya agar dia tidak bisa menemui dukun itu lagi untuk menyerang ku.

raja menampak kan dirinya sebagai sosok hitam tinggi dan besar juga bermata merah dengan tatapan yang sangat mengintimidasi dan penuh kemarahan.

" pergi kau pergi dari tempatku !!!!! "

Alsya yang terkejut refleks melangkahkan kakinya kebelakang, dia ketakutan tapi mencoba memberanikan diri untuk berbicara dengan raja si sosok hitam itu.

" si_ siapa kamu???? "

" aku yang menguasai tempat ini dan aku tidak suka kamu berada di sini "

" hah....rupa nya kamu menemui ku juga "

" pergi dari sini .... pergi !!!! "

meski ketakutan Alsya terus bertahan dan melawan raja, dia terus beradu mulut dengan raja.

setelah beberapa lama akhir nya raja membiarkan nya pergi untuk menemui dukun.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

pagi ini Arga tidak berusaha menghentikan Alsya lagi ataupun mengurus pekerjaan nya, dia hanya terdiam larut dalam pelukan ku semalaman.

" Ra, hari ini Alsya pasti menyerang mu lagi, aku ingin menghentikan nya tapi...... "

aku mengambil buku dan pulpen, menuliskan yang ingin aku katakan pada Arga.

( kamu harus pulang bersama bunda, bunda sedih jika kamu pergi )

Arga membaca nya dan mengangguk, dia juga memang menyadari itu saat berbicara bersama bunda, itu lah yang membuat Arga mengundurkan niat nya untuk mengorbankan jiwa nya.

dengan berat hati Arga mulai merapihkan barang barang dan alat kerja milik nya, ya hari ini bunda memang berencana pulang apapun yang terjadi dengan ku, bunda ingin menungguku di rumah meskipun kabar itu adalah kabar yang menyakitkan.

Arga berjalan menuju kamar bunda, belum sempat Arga mengetuk pintu kamar, bunda dan dirly sudah lebih dulu membuka pintu nya.

Arga dan Dirly tak saling bicara, mereka hanya saling melirik lalu membuang muka mereka masing masing.

" Bunda sudah siap ???? "

" hmmmm..... bunda siap sayang "

mata bunda berkaca kaca melihat sekeliling ruangan rumah pak tua, mata bunda tertuju pada satu ruangan yaitu kamar yang di tempati aku dan Arga saat berada di sana, seperti nya bunda tau aku ada disana melihat nya.

" bunda mau aku antar bertemu Yura ???? "

" apa dia ada di sana ga???? "

Arga mengangguk dan menuntun bunda ke kamar nya, Arga membukakan pintu kamar dan mengajak bunda masuk.

aku menyentuh wajah bunda, seketika itu juga tangis bunda pecah di hadapan ku, selama ini bunda selalu terlihat kuat tapi kali ini bunda benar benar terlihat rapuh.

" kamu benar benar tidak ingin ikut pulang bersama bunda nak ???? "

aku menggelengkan kepala ku sambil menahan air mata yang hampir terjatuh, aku ingin ikut bersama bunda dan Arga, tapi aku tak bisa meninggalkan istana ini karna raja melarangku dan membuat aku terkunci di istana ini.

semua nya semakin terasa sulit, Arga dan bunda pun terlihat enggan untuk pergi, tapi ini sudah terlalu tidak terkendali, situasi nya sudah kacau jadi mereka memang harus meninggalkan dulu tempat ini agar tidak ada lagi korban, begitu lah permintaan warga kampung sini ketika pak tua meninggal.

bunda mulai meninggalkan kamar dan menghampiri Dirly yang menunggu di luar, tapi Arga masih berdiri mematung berhadapan dengan ku walaupun Arga tak bisa melihatku di hadapan nya.

" Ra ....... aku tidak ingin pulang, aku mau nemenin kamu ajah di sini......tapi semua orang memintaku untuk pulang termasuk kamu, kalau saja aku tinggal di sini dan bisa menggantikan mu, Ra aku........."

Arga tak bisa melanjutkan lagi kata katanya, dada nya semakin terasa sesak.

Dirly menghampiri Arga yang masih mematung, dia menepuk pundak Arga dan menarik nya pergi.

" gue tau lu sedih, tapi ini demi kebaikan semua nya kita harus pergi biarkan anak pak tua yang mengurus Yura di sini "

mereka memang sudah membicarakan nya bersama anak pak tua saat itu, jadi itu sudah menjadi keputusan dan kesepakatan bersama demi kebaikan bersama pula.

perlahan Arga berbalik, berjalan mengikuti Dirly, aku hanya mampu berdiri mematung menatap kepergian Arga, bunda dan Dirly.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Arga bersama bunda dan Dirly tiba di bandara, setelah menempuh perjalanan melalui udara, penerbangan mereka cukup lancar jadi mereka tiba tepat waktu.

terlihat tanteu Yuni menunggu mereka dengan wajah yang sangat khawatir, tanteu Yuni memang baru saja di beritau tentang kejadian yang menimpa ku sebelum Arga menaiki pesawat nya.

tanteu Yuni segera menghampiri bunda dan memeluk nya.

" sebenar nya apa yang terjadi di sana ??? "

Arga memotong pertanyaan tanteu Yuni yang belum sempat di jawab oleh bunda.

" ma, sebaik nya kita pulang dulu, bunda juga harus istirahat "

tanteu Yuni mengangguk mengerti maksud ucapan arga dan menggandeng tangan bunda menuntun nya menuju mobil.

selama perjalanan mereka hanya saling terdiam tanpa suara, begitu pun dengan bunda dan tanteu Yuni, beberapa kali tanteu Yuni menggenggam tangan bunda mencoba memberikan kekuatan pada bunda, dan hanya mampu di balas dengan senyuman yang di paksakan oleh bunda.

mereka akhir nya tiba di rumah bunda dan mulai beristirahat di sana, Arga membawakan bunda dan tanteu Yuni minuman dari dapur, sedangkan Dirly membereskan semua barang milik nya dan milik bunda.

" minum dulu Bun, kalau bunda belum bisa bercerita pada mama ngg masalah Bun, biar nanti Arga yang menceritakan pada mama "

tanteu Yuni dan bunda melirik Arga bersamaan, bunda tau sebenar nya Arga juga sedang berpura pura kuat di hadapan kedua ibu nya itu.

" Iyah sayang, lagi pula mama mu juga psti mengerti, kamu juga istirahat ya "

hari pertama kedatangan mereka di rumah hanya saling berdiam tanpa banyak berbicara, bunda juga terlihat mengurung diri di kamar nya, begitupun dengan Arga yang menghabiskan seharian di dalam kamar ku, Arga membuka setiap album foto yang ada di situ, membaca semua buku harian ku, dan terus menatap foto pernikahan kita yang terpajang di kamar ku.

sementara itu Dirly yang baru saja keluar dari kamar nya menghampiri tanteu Yuni yang berada di dapur, tanteu Yuni tampak sibuk menyiapkan makanan untuk makan malam mereka.

" tanteu, "

" hmmmm "

tanteu Yuni hanya menoleh dan melanjutkan lagi memasak.

" aku dengar pak Hans...... hmmmm.... dia "

" itu bukan masalah besar dir, tanteu bisa mengatasi nya "

" bagaimana dengan Arga Tan ???? "

" tanteu tidak mau membebani lagi Arga dir, dia sudah sangat susah dengan masalah nya, tanteu ngg mau egois lagi "

" hmmmm ... maaf tanteu apa itu tentang Alsya juga "

" hmmmm....ini salah tanteu, dulu tanteu terlalu egois mementingkan bisnis tanteu sampai melukai perasaan Arga, tanteu juga ngg nyangka akan seperti ini akhir nya "

" maksud tanteu ???? "

Dirly mengerutkan kening nya, sebenar nya Dirly tau hal itu hanya saja dia tau garis besar nya saja tidak sedetail itu.

Dirly hanya tau sebatas Arga terpaksa untuk dekat dengan Alsya karna bisnis ibu nya itu.

" saat rumor kehamilan Alsya muncul, Arga menjadi sasaran menjadi tersangka nya, tanteu percaya Arga tidak melakukan nya tapi..... "

Dirly mendengarkan penjelasan tanteu Yuni dengan serius, Dirly juga benar benar ingin tau bagaimana sebenar nya Arga dengan Alsya.

" .............. "

" tapi Hans datang ke kantor dan mengatakan untuk tetap menjadikan Alsya model, dia juga memaksa tanteu untuk membungkam Arga agar tetap tutup mulut dan tetap bersama Alsya "

" trus tanteu memaksa Arga melakukan itu??? "

" Iyah, itu lah kesalahan tanteu yang terbesar pada Arga, tanteu ingin memperbaiki semua nya saat tanteu tau Arga mencintai seorang wanita "

" apa itu Yura??? "

" hmmmm..... tanteu meminta gambar darimu dan itu persis dengan yang di ceritakan Yura, itu lah kenapa tanteu mencari tau tentang Yura, tanteu senang dia jatuh cinta pada anak dari sahabat tanteu sendiri, jadi tanteu mencari cara agar mereka bisa bersatu "

" jadi itu alasan tanteu memaksa Arga membuat film ini dan memilihkan Yura sebagai partner kerja nya "

" hmmmm.....tapi tanteu tidak berpikir kejadian nya akan seperti ini, tanteu pikir smua akan berjalan lancar saat mereka menikah, tapi semua di luar kendali "

sekarang tanteu Yuni mulai menangis, dia paling yang merasa bersalah atas kejadian ini.

" ini bukan salah tanteu......tanteu tdk perlu bersedih seperti ini "

" kamu tau, selama ini Alsya juga memiliki hubungan dengan Hans, dan selama menjalani hubungan bersama Arga, Alsya menduakan nya dengan Hans, hati tanteu sangat sakit mengetahui itu semua dir "

" tapi kenapa Alsya terus mengejar Arga Tan ????? "

" Hans yang meminta, karna dengan begitu Hans tidak akan pernah di tinggalkan istri nya yang sudah jelas adalah sumber pendapatan Hans "

" hubungan macam apa ini ??? "

Dirly terlihat sangat marah, kedua tangan nya mengepal, mata nya pun memerah menahan marah yang semakin memuncak.

" tanteu sudah memutus hubungan kerja dengan Hans dan tanteu ingin memulai semua nya dari awal lagi, tapi sblm itu, apa yang bisa tanteu bantu agar Yura kembali "

" tidak ada tanteu, para penjaga di sana sedang berusaha menyelamatkan Yura, kita di minta menunggu di rumah, dan kita juga di minta agar siap menerima apapun yang terjadi pada Yura sekalipun itu hal paling buruk "

Terpopuler

Comments

Rina Decha

Rina Decha

kalo boleh tanya kenapa tulisan kata tante jadi tanteu ya.. dari awal baca kenapa tulisan nya tidak di perbaiki...

2022-10-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!