kemarahan

tiba tiba saja bahu Arga terasa begitu berat sampai membuat Arga tersungkur, semua orang yang ada di situ terkejut melihat Arga yang mulai mengeram, Dirly berlari menghampiri Arga mencoba menyadarkan Arga.

" ga, woy sadar woy "

mata Arga melotot ke arah Arga, tangan nya menepuk nepuk bagian dada Arga yang bidang.

semua orang sekarang berkumpul, tapi tak ada satupun yang bisa menahan Arga saat dia memukuli dirinya sendiri.

pak tua yang datang dengan tergesa gesa segera mengobati Arga sebisa nya, meski Arga mulai tenang tapi dia masih terlihat sangat marah.

perlahan pak tua terus membacakan mantra untuk mengobati Arga, sampai akhir nya Arga tergeletak tak sadarkan diri, Dirly membawa nya masuk ke dalam rumah dan menidurkan Arga perlahan.

mata Arga mulai terbuka setelah beberapa menit berlalu, pandangan nya kabur, kepala nya masih terasa pusing tak karuan.

" lu udah sadar ga "

dengan cepat Dirly menghampiri Arga dan membantunya untuk duduk bersender.

" pusing banget dir "

" ya udh ku diem dulu jangan kebanyakan ngomong "

pak tua menghampiri Arga yang mulai menyenderkan bahu nya di atas bantal.

" apa yang kamu perbuat, dia sangat marah, pemilik tempat ini marah sekali "

Arga menoleh ke arah pak tua, dia merasa bingung dengan yang di ucapkan pak tua pada nya.

" saya melakukan semua arahan dari pak tua, saya tidak melanggar apapun "

" aneh, bahkan saat kamu ke mari bersama istrimu dia tidak sekalipun mengganggumu "

Arga dan Dirly saling tatap dan merasa kebingungan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

persiapan soothing di tunda untuk sementara waktu karna kejadian yang menimpa Arga.

semua kru beristirahat di ruangan nya masing masing, Arga yang masih belum bisa tertidur terduduk di sebuah kursi kayu depan rumah, dia terus memikirkan apa yang baru saja terjadi pada nya.

tiba tiba udara malam menjadi semakin dingin, angin kencang berhembus tak biasa, suara suara aneh mulai terdengar, Arga yang merasa takut dengan cepat masuk ke dalam dan menutupi tubuh nya dengan selimut.

Arga berkeringat dan gelisah sepanjang malam, dia juga seolah olah bermimpi kalau diri nya berada di sebuah istana jin pemilik tempat ini, itu jin yang selalu melindungi ku dari makhluk makhluk lain nya yang ada di sini.

sebuah sosok hitam tinggi dan besar menghampiri Arga dengan cepat

" aku sudah meminta dia untuk menjadi milik ku, kenapa kau mengambil kesucian nya "

mata merah sosok hitam itu memang terlihat jelas bahwa dia sangat marah pad arga. seketika Arga terbangun dari tidur nya, pakaian nya sudah basah dengan keringat, dia mengusap wajah nya dan mengacak acak rambut nya.

" apa itu??? apa maksud nya "

dengn nafas terengah engah Arga bergumam sendiri menanyakan ketidak mengertian yang baru saja terjadi.

dia memutuskan melanjutkan pekerjaan.n nya meskipun sering sekali fokus nya teralihkan oleh suara suara aneh.

Arga kembali meras pusing dan pundak nya terasa berat, pandangan nya menjadi kabur dan perlahan berubah menjadi gelap, samar smar kembali dia lihat sosok hitam di hadapan nya.

" kenapa kau mengambil kesucian nya??? "

" apa maksud mu ??? "

Arga berusaha berkomunikasi dengan sosok hitam itu sambil terus menahan sakit di kepala nya.

" aku hampir mendapatkan nya lewat mimpi wanita itu tapi kau mengacaukan nya, kau ambil kesucian nya "

suara serak sosok hitam itu terdengar sangat berat dan serak, kali ini suara nya terdengar seperti orang yang putus asa.

Arga tiba tiba teringat padaku, yang dulu sering tiba tiba pingsan di tempat ini.

" kamu menyukai istriku ??? "

suara Arga pelan tapi cukup jelas di dengar oleh sosok hitam itu.

" ya gadis suci itu, kau ambil kesucian nya "

" tidak dia milik ku dan kau tidak berhak mengambil kesucian nya itu hak ku "

semua nyak kembali pada tempat asal, terlihat Dirly dan pak tua juga berada di smping dirly.

Arga menatap pak tua segera dengan wajah serius nya.

" apa yang terjadi jika sosok itu menyukai istriku ???? "

" rupa nya kau berkomunikasi dengan sosok itu "

pak tua hanya menjawab nya dengan tenang

" apa yang harus saya lakukan, tolong beri tau saya "

" sebenarnya aku pun merasa aneh, biasanya wanita suci itu di bawa ke dunia nya saat masih berada di sini, tapi kali ini seorang wanita suci bisa keluar dari sini bahkan sosok yang kau temui itu tidak bisa mendapatkan nya, ini sangat aneh "

Arga dan Dirly terdiam mendengar penjelasan pak tua yang tak masuk akal.

" aku harus pulang "

" tidak, istrimu baik baik saja, sosok itu tidak bisa menyentuhnya sekarang, dia sudah tidak suci dan itu lah sebab nya sosok itu marah pada mu, minta lah istrimu datang sebagai perisai mu "

" ngg, aku ngg mau istriku kesakitan dan di datangi lagi sosok itu "

" jadi kau bisa menerima semua konsekuensinya ???? "

Arga mengangguk pada pak tua, tapi Dirly yang juga mengkhawatirkan keadaan Arga mencoba meyakinkan Arga untuk meminta ku datang menyusul.

" ga lu juga harus pikirin badan lu "

" gue ngg bisa liat Yura kesakitan dir "

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

satu Minggu berlalu, semua berjalan dengan lancar meski terkadang gangguan gangguan mistik masih ada.

sore ini Alsya tiba tiba saja datang ke lokasi soothing tanpa sepengetahuan Arga.

Alsya menghampiri Arga yang sedang fokus memperhatikan kru lain yang bekerja, Alsya memeluk Arga dari belakang dan menciumi telungkup Arga.

" halo honey, aku kangen "

Arga melepaskan tangan Alsya yang melingkar di perut nya.

" kenapa kamu di sini ??? "

" aku kan kangen sama kamu, jadi aku nyusul ke sini "

" jangan aneh aneh deh, aku lagi kerja "

tangan Alsya membelai wajah Arga hingga dada nya, mencoba menggoda Arga, karna risih Arga menarik tangan Alsya dan membawa nya ke rumah warga yang dia tempati.

Alsya terus menggoda Arga berusaha membuat Arga terangsng dengan setiap sentuhan nya, di waktu bersamaan aku juga tiba di lokasi soothing karna beberapa kali mendapat telpon dari Dirly yang mengatakan keadaan Arga di lokasi soothing.

dengan tergesa gesa aku menghampiri Dirly yang sedang bekerja untuk menyapa nya

" hai "

" oh lu udah sampe ??? bentar "

Dirly berteriak meminta untuk beristirahat sebentar.

" mana mas Arga ??? ko aku ngg liat ada di sini ??? "

mata Dirly lngsung melihat sekeliling mencari Arga, tapi tak terlihat di mana pun.

" kaya nya di istirahat di dalam deh Ra "

" apa dia baik baik ajah "

" pak tua bilang dia ngg bakalan di ganggu sosok apa lah itu kalau lu ada di sini, gue khawatir itu lah sebab nya gue nyuruh lu datang ke sini "

" hmmm, ya udah rumah yang mana ???? biar aku nyusul ke dalam ajah "

Dirly mengangguk dan melanjutkan lagi pekerjaan nya, aku berjalan perlahan berharap Arga akan terkejut dengan kedatanganku di sini, tapi saat ku buka pintu aku lah yang terkejut melihat Alsya yang sedang mencium bibir Arga dengan bergairah kedua tangan nya terus membelai bagian belakang telinga Arga.

kedua kaki ku seketika terasa lemas dan tak sanggup berdiri, aku meraih sebuah tiang yang ada di dekatku, tapi tanpa sengaja kaki ku menabrak sebuah pot bunga dan membuat nya terjatuh.

Arga yang mendengar suara itu langsung mendorong Alsya dan berjalan keluar menghampiri ku.

" Yura ???? "

" maaf aku mengganggu kalian "

aku berusaha untuk tetap bisa berdiri dan berjalan meskipun kaki ku masih terasa lemas, aku segera pergi meninggalkan Arga dan Alsya yang memberikan smirk smile pada ku.

Arga berlari mengejar ku dan menarik tangan ku, membuat aku membalik kan tubuhku menghadap Arga.

" maaf membuat mu melihat itu, tapi aku benar benar berusaha menolak nya "

aku hanya menatap mata Arga tanpa bisa mengatakan apapun, air mata yang tiba tiba saja menetes membuatku merasa semakin sesak.

Arga memeluk ku dengan erat, sepertinya dia memang berkata yang sebenar nya, tapi ah sudah lah itu terlalu menyakitkan untuk ku.

" itu hak mu mas, aku tidak bisa membatasi apa yang mas Arga kehendaki dan ingin kan "

" jangan katakan itu Ra, aku mohon maafkan aku "

Arga masih memeluk ku dan aku masih menangis di pelukkan Arga, Dirly yang mengetahui kedatangan Alsya langsung menghampiri aku dan Arga.

Dirly menarik Arga membuat nya melepaskan kedua tangan yang memeluk ku, tanpa mengatakan apapun Dirly langsung meluncurkan sebuah pukulan tepat di pipi kanan Arga.

" bangsat lu ga, lu bikin Kaka gue nangis hah !!! "

Arga mengusap darah yang keluar dari sudut bibir nya yang tipis tanpa melawan Dirly sedikitpun.

" gue bilang jangan pernah buat Yura nangis, bangsat lu ga "

lagi lagi Dirly meluncurkan pukulan nya pada Arga setelah menarik baju Arga, aku berusaha untuk menahan aksi Dirly pada Arga, dan saat bersamaan beberapa orang juga berkumpul melihat kejadian tersebut.

" udah dir udah "

aku menarik Dirly menjauh dari Arga, dan di waktu bersamaan Alsya menghampiri Arga dan mengusap darah yang masih menetes di sudut bibir Arga.

" lu tau gue bakal lakuin ini kalau lu nyakitin Kaka gue dan lu masih ngelakuin ini "

Dirly terus berteriak pada Arga.

Alsya berjalan menghampiri ku dan Dirly dan mendorongku cukup keras.

" lu liat gara gara lu Arga jadi terluka, cewe ngg tau malu "

Dirly hampir saja mendaratkan sebuah pukulan pada Alsya yang menunjuki ku tapi dengan cepat aku menahan nya agar masalah nya tidak semakin panjang.

" ayo dir kita pergi dulu dari sini "

aku membawa Dirly pergi menjauh dari Alsya dan membiarkan Arga yang masih terduduk di jalan menatap ku pergi bersama Dirly.

Alsya mencoba membantu Arga tapi dengan keras Arga menolak nya, dia memilih kembali ke rumah dengan berjalan sendiri, di ikuti petugas kesehatan yang mulai mengobati luka Arga.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

di tempat yang berbeda aku duduk bersama Dirly, dia masih terlihat sangat marah, nafas nya tereungah eungah dan berkeringat.

Dirly memang seorang atlit taekundo jadi wajar saja pukulan nya cukup kuat.

" kenapa sih kmu mukulin Arga kaya gitu, dia juga Kaka ipar mu sekarang "

" dia bikin lu nangis Ra "

" ya tau, tapi ngg harus mukul juga dir "

" alah, Poko nya gue ngg rela siapapun yang bikin lu nangis termasuk suami lu sendiri "

" ngg usah berlebihan deh dir, rumah tangga tuh ngg selalu bahagia "

" tapi ini beda Ra, lu liat suami lu sama cewe murahan itu kan, dari awal gue udah bilang ke Arga, kalau sampe gue liat lu nangis gara gara Arga masih berhubungan sama cewe itu gue bakal habisin dia "

" dir, aku bukan anak kecil lagi yang nangis saat anak anak komplek sebelah menggodaku kaya waktu kita SD "

" gue ngg mau tau "

kepala ku tiba tiba terasa pusing dan berat, pandangan ku kabur dan perlahan menghitam.

Dirly yang panik segera menggendongku menemui pak tua, Arga yang melihat itu segera menghampiri Dirly dan membantu membawaku tapi Dirly mendorong nya dengan keras.

aku mulai berada di dunia yang berbeda, sekarang aku melihat lagi sosok hitam itu, sosok nya terus berubah ubah antara sosok hitam dan sosok Arga yang ku kenal, aku terus memegangi kepala ku yang terasa sakit, suara dengungan mulai terdengar dari kedua telingaku membuat ku semakin kesakitan.

" kau di kecewakan, datang lah pada ku datang lah padaku "

sosok itu terus mengatakan untuk mendatangi nya padaku, semakin aku berusaha berkomunikasi kepalaku semakin terasa sakit.

" aku akan menyambut mu datang lah padaku "

tiba tiba aku mengingat malam di mana aku dan mas Arga melakukan sesuatu sebagai suami istri, dada ku terasa lebih hangat kepalaku perlahan tak terasa sakit lagi dan aku bisa melihat sosok itu sebagai sosok hitam di hadapan ku.

" aku mencintai suamiku, aku mencintai nya "

dengan suara bergetar menahan tangis beberapa kali aku mengatakan bahwa aku mencintai Arga, sosok itu perlahan menjauh dari ku.

" kau akan terluka lagi "

suara nya terdengar seperti sedang menahan tangis juga seperti ku

" maafkan aku, tapi aku mencintai suami ku "

perlahan sosok itu menghilang dan aku kembali terbangun dari pingsan ku.

" Ra, kamu baik baik ajah kan ??? "

Arga hendak memeluk ku tapi Dirly lagi lagi mendorong nya menjauh dari ku.

" dir, dia suami ku, aku mencintai nya dan aku memaafkan nya "

aku melihat ke arah Dirly yang terus memasang wajah kesal pada arga.

Arga langsung memeluk ku dan meminta maaf pada ku smbil terus menangis.

" maaf kan aku Ra, maaf "

Dirly yang melihat itu langsung pergi meninggalkan aku dan Arga, Dirly menemui Alsya yang berada di luar.

" puas lu sekarang ??? "

" gue ngg bakal nyerah "

Alsya berjalan melewati Dirly begitu saja setelah mengatakan itu pada Dirly.

" cewe kurang ajar "

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

malam ini Arga tidak bersama Dirly maupun kru lain untuk soothing adegan selanjutnya, dia terus menemaniku di dalam kamar, karna tubuhku terasa lelah dan sakit.

" aku pijitin ya "

Arga memijit pundak ku perlahan setelah menyuapi ku beberapa buah jeruk.

" kenapa mas Arga mencium Alsya tadi sore "

Arga menghentikan tangan nya dan duduk di hadapan ku, dia menatapku sangat dalam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!