hampir putus asa

" tenang saja, selama aku tidak meninggalkan tempat ini, wanita itu tidak akan pernah di temukan, kecuali.... "

" kecuali apa???? "

" kecuali ada yang mau menukar jiwa nya untuk wanita itu "

" apa menurutmu jin sialan itu akan melakukan nya ???? "

" tidak mungkin, dia penguasa tempat itu dan selalu mendapat wanita wanita suci yang pergi ke tempat itu, tentu saja posisi itu di incar banyak jin lain nya juga, jadi dia tidak akan melepaskan nya begitu saja "

" bagus lah kalau begitu "

senyum licik terlihat di wajah Alsya, setelah mendapat informasi yang dia ingin kan Alsya kembali ke tempat di mana dia menginap.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

pagi ini tiba tiba tubuh ku terasa panas, dan aku berjalan keluar istana berniat mencari udara segar untuk sekedar menyejuk kan tubuh ku, tapi beberapa penjaga menghalangiku dengan tombak tajam mereka.

" tolong biarkan aku lewat, badan ku terasa panas "

tak ada penjaga yang menoleh ke arahku satu pun, mereka juga tidak menjawab apapun, mereka lebih terlihat robot yang memang otomatis bergerak seperti itu jika terkena sensor.

raja menghampiri ku entah dari mana datang nya.

" orang yang menyembunyikan mu sudah menyerang istana ku, itu lah kenapa kamu merasakan panas di tubuhmu "

" ya Tuhan....... apa mau nya orang itu "

" dia ingin melenyapkan mu, tunggu lah di sini aku sudah mengirim beberapa pesuruhku untuk membuat pertahanan "

tubuhku semakin terasa panas seperti terbakar api, kulitku memerah dan dan semakin tambah panas, aku berteriak sambil terus memegangi wajahku yang terasa seperti meleleh.

raja memeluk ku dan menutupi seluruh tubuhku dengan jubah nya yang besar, perlahan panas di tubuh ku hilang dan kembali normal, tapi raja itu tiba tiba tersungkur seperti kehilangan tenaga nya, dia menyembunyikan tangan sebelah kiri nya ke dalam jubah milik nya.

" apa yang terjadi??? apa kau baik baik saja ???? "

" lepaskan aku..... kamu tidak boleh menyentuhku "

" tapi...... "

" aku bilang lepaskan "

dia menepis ku dan pergi begitu saja meninggalkan ku.

aku mencoba mengelilingi istana untuk mencarinya, aku benar benar penasaran dengan yang baru saja terjadi, semua nya terlalu cepat sampai aku tidak bisa menyadari yang terjadi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Arga terus memanggilku sebelum dia pergi untuk melakukan pekerjaan nya, tapi dia tak bisa merasakan keberadaan ku di kamar nya, tiba tiba pintu kamar terbuka, Dirly nyelonong masuk ke kamar Arga tanpa permisi.

" ngapain sih lu??? di tungguin bude di luar noh "

" Yura ngg ada di sini sekarang dir, gue khawatir "

" lu serius ga lu bisa ngerasain Yura ada di sini??? ko gue merinding ya "

" sembarangan lu bilang merinding, Yura tuh bukan hantu "

" tapi dia kan ngg keliatan ga "

" jadi lu ngatain Kaka lu sendiri hantu hah ???? "

" kagak kagak.....ya udah gue bantuin deh manggilin dia "

Arga dan Dirly terus memanggilku tapi aku memang sedang tak berada di situ.

akhir nya mereka berdua menyerah memanggilku setelah mereka merasa lelah.

" ya udah lu temuin dulu bude, dia mau ngasih sesuatu kata nya buat lu "

Arga dan Dirly keluar menghampiri bunda yang masih berada di kamar nya.

" Bun, boleh Arga masuk??? "

" Iyah sayang, masuk ajah "

" kata Dirly bunda nyariin Arga "

" hmmmm..... bunda pengen kamu liat ini "

bunda menyodorkan buku buku harian ku termasuk buku harian merah milik ku.

" apa ini Bun ??? "

" bunda menemukan ini di laci lemari milik Yura, sebenar nya sudah lama bunda menemukan nya, tapi kali ini bunda pikir kamu harus tau tentang ini "

" sebenarnya aku sudah tau buku harian merah ini, dan........laki laki yang di ceritakan Yura adalah aku Bun "

" bunda tau, itu lah kenapa bunda ingin kamu menyimpan nya "

bunda tersenyum pada Arga, mata bunda terlihat sembab, mungkin karna bunda menangis semalaman.

Arga lalu membaca buku harian milik ku yang lain, tertulis tanggal saat pertama kali Arga bekerja sama dengan ku dalam sebuah pembuatan film.

( sudah sejak lama aku tidak pernah merasa jatuh cinta, kali ini aku melihat seseorang duduk di hadapan ku dan aku mulai jatuh cinta persis seperti saat aku melihat nya di lapangan basket untuk pertama kali nya )

satu persatu Arga buka, sampai dia menemukan tulisan saat aku selsai menandatangani kontrak kerja bersama Arga dan bersyarat pernikahan.

( aku akan segera menikah, apa ini pernikahan karna sebuah kontrak??? atau aku benar benar menikahi nya karna sudah jatuh cinta ??? dia begitu dingin pada ku, mungkin karna masalalu nya yang tidak bisa dia lupakan, tapi bisakah aku bersikap egois kali ini, aku akan mengakui nya sekarang, aku mencintai nya dan ingin memilikinya )

Arga menghela nafas nya, lalu mata nya kembali membaca tulisan yang ada di buku harian terbaru ku.

( aku tau bunda dan ayah menyayangiku, tapi aku selalu merasa kesepian sejak kecil, kali ini aku sudah memiliki teman seumur hidup aku harap aku tidak lagi kesepian, tapi.......dia terlalu dingin membuat ku semakin merasa kesepian )

" maafin aku Ra "

Arga terisak menangisi tulisan di buku harian ku, dia terus memeluk buku itu yang sedikit basah karna tetesan air mata milik nya.

" bahkan sekarang kamu sendirian di dimensi lain, kamu pasti sangat kesepian Ra "

Dirly menepuk nepuk pundak Arga, bunda pun memeluk Arga dengan lembut, perasaan Arga sekarang semakin campur aduk, semakin merasa bersalah karna tidak meminta bersama dengan ku sejak awal bertemu.

bruuuuk.........

suara benda terjatuh berasal dari rungan pak tua membuyarkan kesedihan di antara Arga, Dirly dan bunda.

mereka bertiga bergegas menuju ruang pak tua setelah merapihkan buku harian milik ku.

Dirly mengetuk pintu ruangan tersebut tapi tak ada jawaban dari pak tua, suara di dalam semakin terdengar gaduh, jadi mereka memutuskan untuk mendobrak pintu nya.

mereka bertiga sangat terkejut ketika melihat pak tua yang kesakitan, tangan nya terus memegangi leher seperti hendak melepaskan sebuh cekikan pada nya.

Arga dan Dirly segera menolong pak tua tapi tetap saja mereka kesulitan, bunda berlari keluar mencari pertolongan, tanpa waktu lama warga berhamburan mendatangi rumah pak tua.

" aku sudah tau tempat nya......tapi dukun itu menyerangku "

dengan bicara yang terbata bata pak tua mencoba memberitau yang dia temukan pada Arga dan warga lain nya.

" di balik pohon besar.....pohon ke lima ..... aaaaa "

pak tua semakin sulit bicara dan semakin kesakitan sampai membuat nya terjatuh.

" tidak ada yang bisa menemukan nya, kecuali de....dengan......wa .... wa...... wanita itu......."

pak tua melepaskan kedua tangan nya dan tergeletak begitu saja, badan nya kaku dan mulai sudah tidak bernafas lagi, Arga yang sangat syok melihat pak tua yang berusaha membantunya sudah tak bernafas menjatuhkan tubuhnya ke lantai dan terduduk lemas.

beberapa waktu kemudian warga mulai mengurusi kematian pak tua, soothing hari ini juga belum di lakukan, karna masih fokus dengan pengurusan pak tua.

Arga menghampiri seorang warga di sini, dia memang terlihat paling sibuk mengurusi pak tua.

" aku minta maaf, atas kematian pak tua "

" tidak apa apa mas, ini sudah takdir......itu lah resiko penjaga tempat seperti ini, mereka selalu berurusan dengn dukun dukun yang memang memiliki ilmu di luar nalar "

" terus, tentang pohon kelima itu ??? "

" tidak ada yang tau tepat nya di mana, mas bisa liat kan hampir semua pohon di sini besar besar semua, jadi kita tidak pernah ada yang tau persis nya di mana "

Arga mengangguk mengerti dengan yang di beritahukan pemuda itu pada nya.

" oh iya mas, mas pasti baru melihat saya di sini ya, kenalin aku Sodik anak bungsu pak tua "

" oh......"

" saya memang tidak tinggal di sini mas, tapi saya tinggal di desa sebelah "

pria itu baru saja kehilangan ayah nya tapi dia masih terlihat tegar dan tenang.

"............"

" saya sudah mendengar cerita nya dari pak tua mas, mungkin saya bis membantu sedikit untuk mas menemukan kembali istrinya "

" benarkah??? "

" apa mas kenal dengan wanita yang di sebutkan pak tua sebelum dia kehilangan nyawa nya ???? "

" hmmm.... saya kurang yakin tapi sepertinya wanita yang di maksud adalah Alsya "

" dia ada di sini ??? "

" seharus nya ada, tapi sejak tapi aku belum melihat nya "

" kemungkinan dia mengorbankan darah nya untuk menyerang pak tua, dan dia akan mengorbankan lagi darah nya setiap kali ada target yang ingin dia lenyapkan "

" jadi aku harus gimana???? "

" mas harus tau kemana dia pergi setiap malam, tapi itu sedikit berbahaya, hanya saja kemungkinan besar mas akan mengetahui tempat persembunyian dukun yang menyembunyikan istri mas, dan jika dukun itu bisa pergi dari tempat duduk nya walaupun hanya satu langkah, istri mas akan kembali ke dunia kita "

" hmmm aku mengerti "

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

dugaan Sodiq tentang Alsya benar, dia berada di tempat dukun tersebut dan baru saja memberikan sedikit darah nya untuk penyerangan pak tua.

" apa dia sudah lenyap???? "

" tentu saja, dengan begitu tidak ada lagi yang bisa melindungi si raja jin itu "

" jadi kita bisa menyerang nya juga ??? "

" kita Serang istana nya lagi, tapi aku butuh lebih banyak darah lagi "

" darah lagi??? gila ya lama lama gue yang mati karna kehabisan darah "

" itu lah resiko nya jika ingin bermain dengan bangsa jin, apa lagi ini raja dari semua jin yang ada di sini.....pilihan nya hanya ada dua, kamu mati sebelum wanita itu lenyap, atau wanita itu mati sebelum darahmu habis "

Alsya mulai merasa ketakutan karna situasi nya yang berubah menjadi mencekam.

" biar gue pikirin dulu, nanti malam gue balik lagi, inget ya kalau sampai gagal lu tau akibat nya "

Alsya meninggalkan tempat dukun itu dengan cepat, dia berjalan sempoyongan karna mulai merasa lemas setelah kehilangan darah nya.

dia terus berjalan sembunyi sembunyi dan masuk ke dalam rumah tempat nya menginap, Alsya merebahkan tubuh nya di atas tempat tidur, mata nya terasa perih dan kepala nya terasa berat.

tok tok tok.........

" iiish sial......siapa sih ganggu gue ajah "

Alsya membuka pintu nya dan melihat Arga berdiri di balik pintu menatap nya.

" a_ Arga !!!! "

" kenapa???? kamu terkejut aku datang ke sini ???? "

" hmmm.... ada apa ga ??? "

" aku ingin menemani mu di sini "

" untuk apa ga ??? aku gpp ko ga, cuma sedikit pusing "

" kalau begitu pas kan aku datang kesini "

Alsya tersenyum merasa bangga dengan perubahan sikap Arga pada nya.

" makasih ya Arga, hmmm boleh aku memanggilmu sayang "

" terserah "

" makasih sayang "

Alsya mengecup pipi Arga dengan cepat dan langsung memeluk nya, seharian ini Alsya terus bersikap manja pada Arga, dia juga terus menggoda Arga untuk berhubungan lebih dari sekedar berpelukan dengan nya, tapi Arga terus menolak nya dengan dingin.

" kamu kenapa sih ga, dari tadi siang diem ajah, aku kan cuma pengen tidur bareng sama kamu "

" kita lagi berduka dengan kepergian pak tua, bahkan pembuatan film ku harus di percepat dari jadwal sebelum nya, aku sedang memikirkan itu "

" hmmmm...... oh Iyah aku menelpon ibu mu tadi, aku bilang kalau aku tidak masalah sudah tidak bekerja sama lagi dengan nya, dan akan membebaskan semua tuntutan ku pada mama mu, kamu tau kenapa??? karna kamu sekarang milik ku lagi "

" apa??? kamu menuntut mama ???? "

" bukan aku yang menuntut nya, tapi pak Hans, aku hanya mengadu pada pak Hans dan dia melakukan semua nya untuk ku "

wajah kesal Arga terlihat jelas sekarang dia hanya terdiam tak bisa berkata kata lagi dengan perbuatan yang di lakukan Alsya.

setelah shalat isya Arga menelpon tanteu Yuni tanpa sepengetahuan Alsya yang berada di kamar nya.

" halo mah "

" ah Arga..... bagaimana kabar mu sekarang ??? "

" berhenti berpura pura tidak terjadi apa apa mah "

" maksud kamu apa ga "

" Alsya bilang pak Hans menuntut perusahaan mamah ???? "

" Alsya ada di sana??? kamu bersama Alsya sekarang??? bagaimana dengan Yura ???? "

" aku akan menceritakan Yura nanti, tapi jawab dulu pertanyaanku ma "

" hmmm..... kamu tidak perlu khawatir nak, mama bisa mengatasi nya, mama harap kamu tidak perlu berpura pura juga tetap dekat dengan Alsya, kamu udah ngg perlu takut lagi kamu bebas menjauhi Alsya sekarang "

" ma..... "

" percaya pada mama......tidak akan terjadi apa apa pada perusahaan mama jika kamu menjauhi Alsya "

" tapi dia menuntut perusahaan mama "

" terimakasih sudah berkorban untuk mama selama ini, jadi tolong ijin kan mama untuk membalas nya sekarang, mama sudah siap kehilangan perusahaan mama asal kamu bahagia "

Arga terdiam dan perlahan menutup telpon nya.

Arga menemui Alsya di kamar nya, terlihat wajah nya yang pucat berbaring di atas tempat tidur.

" bangun, bangun kamu sya !!!! "

" hmmmm..... aku pusing ga "

" beri tau aku di mana tempat dukun itu bersembunyi sekarang ???? "

" apa maksud mu ???? "

" kamu sudah meminum air yang aku berikan dan kamu menunjuk kan tanda tanda kalau kamu memang dalang di balik menghilang nya Yura "

" kau hanya sedang tidak enak badan ga, ini bukan karna air minum dari mu "

" kamu menggigil bukan, badan mu terasa panas bukan "

" aku tau itu "

" aku hanya baru saja kehilangan darah ku "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!