masa lalu

aku terduduk di meja makan dengan ponsel ku, Aku membuka pesan singkat dari Arga, aku pikir ini pesan singkat sebelum dia datang ke rumah ku tapi ternyata pesan ini baru saja masuk.

* aku ingin mandi tapi ngg bawa ganti *

aku tersenyum membaca pesan singkat dari nya, tanpa tau ternyata Arga memperhatikan ku.

pesan singkat masuk lagi saat aku menertawakan pesan dari Arga.

* jangan ketawa, aku beneran pengen mandi *

seketika aku menoleh ke arah Arga, terlihat dia memasukan ponsel nya ke dalam saku celana milik nya.

" Bun, aku ke toserba depan sebentar ya, ada yang mau aku beli "

" Iyah sayang, mau pake mobil ??? "

" ngg Bun, aku pake motorku ajah "

rumahku memang dekat dengan toserba dan tempat pembelanjaan lain nya, termasuk toko toko pakaian yang berjejer di ruko depan sekitar perumahan ku.

aku keluar mengendarai sepeda motor metic milik ku, sebenar nya ayah dan bunda sudah sering menawariku mobil, mereka juga menyuruhku membeli mobil sendiri, tapi aku tidak suka menyetir sendiri, aku lebih suka menikmati perjalanan dengan hanya melihat lampu lampu jalan atau pohon pohon hijau di pinggir jalan, dan itu termasuk salah satu list yang aku tulis di buku harian ku, di antar dan di jemput saat aku pergi dan pulang dari kantor oleh suamiku, dan itu belum pernah terjadi sejak aku menikah dengan Arga.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Arga masuk ke kamar ku bersiap untuk mandi, dia menyimpan ponsel dan dompet nya di atas meja kecil di samping tempat tidur ku, awal nya dia mengabaikan buku harian merah milik ku, tapi setelah Arga membuka kemeja hitam nya dia kembali membalik kan tubuh nya dan meraih buku harian ku, Arga melihat sampul buku itu dan teringat sesuatu.

8 tahun yang lalu, saat Arga berusia 19 tahun, dia kembali masuk team basket nya yang dulu, saat itu hujan dan Arga menemukan sebuah buku berwarna merah tergeletak di atas kursi taman dekat dengan lapang basket, Arga mengambil nya dan memasuk kan nya ke dalam tas nya, lalu dia berlari untuk mencari tempat berteduh, tak lama kemudian dari tempat nya berteduh Arga melihat seorang anak perempuan berambut sebahu berlari menghampiri tempat duduk yang tadi Arga menemukan buku merah itu, wanita bertubuh kecil itu terlihat mencari cari sesuatu di sana, tanpa payung atau jas hujan untuk melindungi nya dari hujan, wanita itu tak lagi menutupi kepala nya dengan kedua tangan nya, tangan nya sibuk mengusap wajah nya yang mulai basah terkena air hujan, wanita itu pun mencari sampai ke bawah kursi dan menyibak kan rumput rumput di sekitar nya.

sampai hujan berhenti wanita itu tidak juga pergi meninggalkan tempat itu, dengan tubuh yang mulai bergetar kedinginan dia terduduk sambil memeluk tubuh basah nya dengan kedua tangan nya.

Arga menghampiri wanita itu setelah memastikan hujan benar benar reda, di saat bersamaan seorang anak laki laki menghampiri wanita itu dan memberikan mantel nya pada wanita itu, dan mereka pun pergi sebelum Arga sempat memberikan buku merah pada wanita itu.

keesokan hari nya di jam yang sama Arga kembali melihat wanita berambut pendek itu di tempat duduk itu, dia terlihat mencari cari lagi sesuatu, dengan cepat Arga menghampiri wanita itu dan memberikan buku merah tersebut pad wanita itu.

" kamu mencari ini ???? "

wanita itu dengan cepat menoleh ke arah Arga berdiri, tapi dengan cepat Arga menutup kepala nya dengan topi switer yang dia pakai dan berbalik meninggalkan wanita berambut pendek itu.

" makasih, makasih yaaaaa !!!! "

terdengar suara wanita itu berkali kali berteriak mengucapkan terimakasih pada Arga, tapi Arga tak menoleh sama sekali dan terus berjalan.

setelah itu Arga berkali kali melihat wanita itu di tempat yang sama dan waktu yang sama, terlihat wanita berambut pendek itu selalu menulis di buku merah yang dia temukan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Arga membuka dan membaca buku yang dia temukan di atas meja, semua tulisan nya tampak tak asing bagi Arga, pemain basket, tempat duduk di dekat lapang basket, mini market dekat lapang basket, semua nya memang tentang dia, Arga terduduk di atas tempat tidur kaki nya terasa lemas, dada nya berdebar, seketika dia teringat wanita bertubuh kecil berambut pendek yang duduk di tempat duduk yang sama selama bertahun tahun, bahkan saat hujan pun dia akan datang hanya untuk melihat dirinya bermain basket, walaupun dia tak pernah tau aku sudah kembali bermain basket di sana dengan tubuh yang memang berbeda dari seperti yang pertama kali wanita itu lihat.

Arga terus membaca dan melihat semua harapan yang ku tulis di buku itu, sampai tulisan terakhir ku yang menuliskan tentang keputusan ku untuk tidak lagi datang ke lapang basket itu dan tentang harapan ku yang akan aku simpan bersama buku harian ku itu.

aku kembali setelah mendapat beberapa pasang pakaian untuk Arga, dan langsung menuju kamarku.

" ya e lah gini banget nasib jomblo, liat pasangan masuk kamar yang sama malem malem gini "

Dirly meledek ku yang hendak membuka pintu kamar ku.

" apaan sih dir, maka nya nyari pacar "

" pacar mah banyak, yang mau nikah yang ngg ada "

" gimana mau pada di ajak nikah orang cowo nya modelan kaya gitu, mesum "

aku menjulurkan lidahku membalas meledek Dirly, aku dan Dirly memang akan seperti itu setiap kali bertemu.

aku tak melihat Arga di kamar ku, seperti nya dia sedang mandi, jadi ku letak kan pakaian baru untuk Arga di atas tempat tidur ku, tiba tiba Arga memeluk ku dari arah belakang dan menyenderkan kepalanya tepat di pundak ku, aku yang terkejut hanya berdiri mematung menikmati setiap aliran darah yang terasa mengalir lebih kencang dari biasa nya.

" mas Arga, "

suara ku sedikit bergetar, entah itu karna serangan tiba tiba yang Arga berikan padaku atau memang suara yang menahan tangis karna terharu.

" kamu diam ajah "

" mas Arga kenapa ???? "

" aku baik baik ajah, bahkan sangat baik, baik banget "

suara Arga terdengar sangat lembut, dan aku mulai menikmati pelukan Arga dengan tersenyum perlahan.

beberapa menit Arga tetap memeluk ku dan mulai melepaskan tangan nya perlahan.

" jangan berbalik sebelum kamu mendengar pintu kamar mandi tertutup ok "

ucapan Arga membuatku semakin tersenyum lebar,

" apa apaan ini, cowo yang biasa nya bersikap dingin tiba tiba saja bisa bicara konyol kaya gitu " batin ku

" memang nya kenapa mas ??? "

aku bertanya sambil sedikit menggeser kaki ku membohongi Arga berpura pura akan berbalik.

" tolong jangan berbalik dulu, aku ngg mau kamu liat wajah aku sekarang "

" kamu ngg pake baju mas???? "

" ngg ko, aku masih pake baju komplit malah, aku mau masuk kmar mandi sekarang jadi jangan berbalik sebelum mendengar pintu tertutup "

dengan cepat Arga berlari masuk kamar mandi dan menutup pintu nya, aku terkekeh melihat kelakuan Arga malam ini, dan aku baru menyadari ternyata aku sudah lama sekali ngg pernah ketawa selepas ini.

terakhir aku tertawa selepas ini saat aku melihat laki laki gembul yang sedang bermain basket, dia berlari dan membuat kedua pipi nya yang bulat bergerak naik turun.

" kenapa aku jadi teringat dia???? "

aku berhenti tertawa dan meraih buku harian ku, aku langsung menyimpan nyak kembali ke dalam laci lemari ku, dan membereskan tempat tidur ku.

aku keluar dan ikut bergabung bersama ayah, bunda dan Dirly di ruang keluarga.

" loh bunda pikir kamu masih di luar sayang "

bunda yang tak tau aku pulang terlihat sedikit terkejut, aku menghampiri mereka dan duduk di sebelah Dirly yang duduk di samping bunda.

" ini bunda ku, ngg usah manja manja sama bunda "

aku sedikit mendorong Dirly yang sedang asik memakan kuaci.

" iye iye...... bentar "

Dirly mengendus baju ku sambil sedikit menarik nya.

" apaan sih dir "

" lu abis ngapain sama Arga ???? "

pertanyaan Dirly membuat wajahku memerah dalam sekejap, wajahku juga jadi terasa lebih hangat.

" ngg ngapa ngapain juga dih "

" alah bo' Ong lu, ini parfum Arga nih "

lagi lagi Dirly mengendus baju ku.

" Yee terserah lah mau ngapain, orang udah nikah mah bebas tau "

bunda dan ayah langsung tersenyum mendengar jawaban ku pad Dirly, untuk pertama kali nya aku merasa senang mengakui kalau aku sudah menikah.

" hmmmmm ..... iya iya..... kalau bukan karna gue juga lu ngg bakalan ketemu Arga "

Dirly kembali memakan kuaci di hadapan nya, bunda mengusap rambutku dengan lembut.

" kamu ko manja nya ke bunda sih, sana temenin suami mu di kamar, sekarang manja nya sama suami ajah "

" bunda ko ngomong gitu sih, kan jarang banget aku bisa kaya gini sama bunda sama ayah "

ayah dan bunda seketika saling bertatapan, dan kembali melihatku.

" maafin bunda sama ayah ya sayang, bunda sama ayah jarang di rumah, kamu pasti kesepian ya "

" aku ngerti ko Bun, kerjaan bunda sama ayah memang mengharuskan begitu kan "

kali ini mataku mulai berkaca kaca dengan percakapan ku bersama bunda.

" maaf ya sayang "

rasa nya ini sangat terlambat bukan untuk di sesali, aku melewatkan masa anak anak dan remajaku hanya dengan bi Lala dan mang Badrun, bahkan aku lebih sering menghabiskan waktuku dengan sebuah buku harian di sudut kamar dan sudut taman kota, aku juga bukan tipe orang yang senang bergaul dengan banyak orang seperti kebanyakan orang lain, yang menonton bersama setiap hari Jumat, atau berkaraoke sepulang sekolah dan makan bersama di tempat kuliner pusat kota. aku lebih sering menyendiri menikmati keramaian dalam kesepian.

tiba tiba suara benda terjatuh dari arah kamarku, membuat aku dan bunda menoleh ke arah kamar ku.

" noh suami mu udah ngasih kode pengen di pijitin "

celetuk Dirly dengan nada mengejek ku.

aku melihat ke arah bunda dan ayah, mereka memberi isyarat agar aku masuk kamar untuk mengecek nya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" ada apa mas????? "

aku menutup kembali pintu kamarku perlahan, dan segera menghampiri Arga.

" maaf ya, aku tadi jatohin ini "

Arga mengangkat sebuah pajangan yang ada di atas meja kecil samping tempat tidurku, ternyata Arga mencari kembali buku harian merah milik ku, dan tidak sengaja menyenggol pajangan itu.

" oh, Iyah mas gpp, mas Arga udah mau tidur ???? "

" hmmm "

Arga mengangguk kan kepalanya, mengiyakan pertanyaanku

" ya udah mas, tidur ajah udah aku rapihkan ko "

" temenin ya "

" hah "

" sini, temenin tidur "

Arga menarik tangan ku dan membuatku menabrak tubuh Arga dan terjatuh bersamaan di atas tempat tidur, Arga langsung memeluk ku yang terjatuh tepat di atas tubuh Arga..

" badan kamu kecil tapi berat ya "

aku langsung melepaskan tangan Arga yang memeluk ku dan dengan cepat berdiri.

" aku serius kamu berat Ra, " tambah Arga sambil cengengesan melihat aku yang cemberut.

" lagian mas Arga ngapain narik narik tangan ku "

" sini.... "

Arga menepuk nepuk bantal di sebelah nya memintaku untuk tidur di sana, dengan sedikit malu aku menuruti permintaan Arga untuk tidur di sebelah nya.

tubuhku mulai terasa panas saat tangan Arga kembali melingkar di perutku.

" mas Arga ngg gerah??? "

" ngg ko, kan pake AC "

" oh "

" kenapa kamu ngg nyaman ??? "

Arga melepaskan tangan nya dari perutku dan sedikit bergeser menjauhi ku.

" ....... "

" maaf "

Arga sepertinya sedikit kecewa, tapi aku benar benar tidak sama sekali merasa risih, aku hanya mencoba mencairkan suasana agar aku tak terlihat kaku, tapi sepertinya Arga salah mengerti.

" mas Arga marah ??? "

Arga menatapku yang juga sedang melihat ke arah nya

" engga ko, aku cuma takut "

" takut??? takut apa mas ??? "

" takut kamu kecewa "

Arga mengusap wajahku dengan lembut sambil terus menatap ku.

" aku ngg ngerti maksud mas Arga "

" nanti juga kamu tau, makasih ya udah mau Nerima aku jadi suami mu "

dadaku seketika berdebar, aku benar benar tidak mengerti dengan ucapan Arga.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Monicha Sampurno

Monicha Sampurno

Lanjutannya?

2022-03-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!