jatuh cinta

Arga pergi setelah menyelesaikan sarapan nya, dia bertemu Dirly dan rekan yang lain nya untuk membahas film baru nya.

" Yura ngg ikut ga ??? "

Dirly yang baru datang langsung menghampiri Arga bersma yang lain nya.

" kata nya hari ini dia ke kantor, tapi dia udh titipin tulisan nya ko "

mereka pun mulai berdiskusi selama kurang lebih 2 jam, meeting selsai dan mereka melanjutkan makan siang bersama beberapa artis yang akan menjadi pemain di film mereka.

" dir, menurut lu Yura itu....... "

Arga tidak melanjutkan ucapan nya pada Dirly, dia hanya diam menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong.

" ngomong apa sih lu ngg jelas banget "

" dia kaya nya ngg tertarik deh sama gue "

" Yura maksud lu ??? "

" Iyah, bego "

" Yura itu belum pernah punya pacar, dulu saat SMA temen sekelas ku banyak yang naksir dia, tapi semua nya dia tolak, lu tau alasan nya apa ???? "

" apa?? "

" dia ngg mau ada orang yang dia sakitin kalau suatu saat nanti mereka putus, menurut gue dia tuh aneh, belum apa apa udah mikir putus, kan konyol "

" terus ???? "

" terus, kaya nya bener sih ga, Kaka sepupu gue ngg tertarik sama cowo "

" ko bisa??? dia normal kan "

" heh sembarangan lu ya, ya normal lah, dia bilang dia bakalan Nerima siapa ajah yang nanti melamar nya, jadi menurut gue dia emang ngg pengen pacaran, tapi pengen langsung nikah ajah gitu "

" hmmmm, gimana kalau cowo brengsek yang ngelamar dia ??? "

" lah kan emang Iyah, sekarang dia nikah sama cowo brengsek "

" sialan, gue serius "

" hahahaha, kecuali lu beneran udah lupain Alsya, baru lu ngg brengsek, salah gue juga sih ya ngenalin Yura ke lu "

" gue udah ngg ad rasa kali sama Alsya, lu kan tau gue masih kaya gitu ke dia cuma gara gara dia model nyokap gue, selain itu agensi nya Alsya kan penyumbang pendapatan terbesar buat perusahaan nyokap gue, pemasaran nya selalu tinggi dan Alsya juga model yang paling berpengaruh "

" ya lu bener sih ga "

" lagian gue sama Alsya udah putus 2 taun lalu sebelum gue nikah "

" jadi, sejak kapan lu suka Kaka sepupu gue ???? " Dirly memasukan beberapa makanan ke dalam mulut nya.

" sejak kerja sama gue bareng dia yang ke dua kali nya "

" bentar bentar, kerja sama yang kedua, sekarang yang ke 4 kan ???? berarti dua taun yang lalu??? itu berarti setelah lu putus sama Alsya??? "

" lebih tepat nya gue putus sama Alsya karna gue suka sama Kaka lu "

ukhu ukhu.......

Dirly tersedak karna kaget mendengar jawaban Arga.

" lu serius ??? "

" serius lah "

" terus kenapa lu ngg ngomong dari awal ??? "

" gue tau Yura ngg gampang buat tertarik sama cowok kan, gue pikir juga itu cuma perasaan yang besok lusa bisa ilang, tapi ternyata bertahan sampe sekarang "

Arga dan Dirly saling diam, mereka memang sudah berteman sejak sama sama berkuliah dulu, jadi mereka bisa saling tau karakter masing masing, Dirly memang akan dengan mudah tau saat Arga menyukai wanita, karna Arga cenderung tidak bisa menyembunyikan nya saat bersama orang yang menurut nya nyaman, tapi dia akan menjadi diam dan terlihat dingin saat bersama orang yang dia suka, itu karna sifat Arga yang tidak suka basa basi, jadi dia memang sering kesulitan mengekspresikan perasaan nya pada wanita yang dia sukai.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

aku baru saja menutup telpon dari bunda, bunda memintaku untuk pulang ke rumah, hari ini ayah ku memang baru saja kembali setelah 10 hari bekerja, jadi aku pun bergegas untuk pulang ke rumah orang tua ku. sebenar nya ini hal yang membuat aku seneng, aku bisa merasakan keluarga seutuhnya di moment seperti ini, meski terkadang selalu ada panggilan mendadak untuk bekerja, entah itu bunda yang tiba tiba ada pasien kecelakaan yang parah, atau ayah yang menggantikan rekan nya yang ngg bisa masuk.

kedua orang tuaku memang sangat pekerja keras dan mencintai pekerjaan mereka masing masing, mungkin sifat itu lah yang di turunkan kedua orang tua ku padaku.

aku menelpon Arga saat di dalam taxi, untuk meminta ijin pada nya

" mas Arga, malam ini aku tidur di rumah bunda ya, ayah baru saja pulang, mas Arga ngg perlu nyusul kalau masih sibuk "

" oh, ya udah " jawab Arga singkat.

aku pun langsung mematikan telponku dan memandangi jalanan dari jendela taxi.

sesampainya di rumah, aku langsung berlari menemui ayah dan bunda yang sedang menyiapkan beberapa makanan untuk makan malam.

" bunda....... ayaaaah.... "

aku memeluk kedua nya dengan erat, rasa nya ingin sekali aku menceritakan semua nya, tentang perasaan ku yang aneh saat bersama Arga, tentang lelah nya perjalanan yang menyeramkan, tentang rasa kesalku saat melihat Arga dengan Alsya, banyak sekali yang ingin aku ceritakan, tapi kedua orang tua ku tak pernah bertanya tentang itu semua, mereka hanya akan menanyakan apakah aku sehat, dan bagaimana pekerjaan ku di kantor, tapi kali ini ada satu pertanyaan yang membuatku tiba tiba merasa sesak.

" anak bunda, udah punya suami masih ajah lendotan sama bunda sama ayah, gimana, apa bunda udah mau punya cucu sekarang ????? "

pertanyaan itu sebenar nya pertanyaan yang wajar dari seorang ibu pada anak nya yang sudah menikah, tapi bagi ku ini terasa menyakitkan, bagaimana tidak bahkan untuk menyentuhku saja seperti nya Arga enggan.

" benar Bun, ayah udah ngg sabar pengen punya bayi lagi, ini udah 25 tahun kan kita ngg punya bayi di rumah ini ??? "

ya, usiaku memang sudah 25 tahun, dan teman teman ku sudah banyak yang memiliki anak, bahkan ada yang sudah memiliki 3 anak.

" sabar ya Bun, ayah, nanti aku bakal kasih cucu ko buat kalian "

aku tersenyum dengan dada yang terasa sesak, aku mencoba berbicara dengan suara yang tidak bergetar

" ya udah mandi dulu sana, sebentar lagi bunda selsai nih "

" Iyah bunda "

aku pergi ke kamarku untuk mandi, sebelum aku benar benar pergi dari dapur aku menoleh ke belakang, terlihat ayah yang terus memeluk bunda dari belakang meskipun bunda sedang sibuk memasak, beberapa kali juga ayah mencium rambut bunda dengan lembut, ayah juga menggoda bunda dengan mencium pipi nya dan mereka tertawa bersama.

sudah lama aku menunggu momen seperti itu, tapi di saat aku sudah menikah semua nya terbalik 180° dari yang aku bayangkan.

aku membuka sebuah laci tersembunyi di dalam lemari milik ku, terlihat sebuah buku harian berwarna merah, buku itu sudah cukup lama, tapi masih terlihat rapih dan terawat, perlahan aku membuka buku harian yang cukup tebal itu, terlihat di halaman pertamaku tentang cerita ku saat bertemu seorang anak laki laki yang bermain basket, usia ku saat itu baru 12 tahun, jadi mungkin aku pikir anak laki laki itu adalah cinta pertamaku.

( ini tulisan pertamamu, jadi aku akan bercerita tentang seseorang yang ku temui saat aku membeli buku ini, seorang laki laki gemuk yang bermain basket itu terlihat lucu, mungkin aku akan sering menulis buku harian ku di tempat ini sambil melihat dia bermain basket )

tulisan singkat itu memang menunjukan ketertarik kan ku pada anak laki laki itu. beberapa hari berikut nya aku mengunjungi tempat itu kembali, seperti biasa aku membawa buku harian merah bersamaku, dan mulai menulis setelah memperhatikan anak laki laki itu.

( ini tulisan kedua ku, hari ini aku datang kembali, dia masih terlihat menggemaskan, tapi dia tidak melihat ku. dia berkeringat, aku ingin memberikan nya minum tapi dia mungkin akan menolak ku )

pada dasar nya sebenar nya aku memang memiliki wajah manis, dan kebanyakan orang mengatakan kalau baru sekali bertemu dengan ku mungkin akan biasa saja, tapi semakin lama dan semakin sering berhenti aku akan lebih banyak membuat orang lain tertarik, mulai dari senyumku yang manis, sampai gayaku yang memang simple.

aku tersenyum membaca satu persatu tulisan ku, semua nya masih terekam jelas di ingatan ku, sampai suatu saat aku tidak lagi melihat nya bermain basket di sana, tak peduli berapa kali aku mengunjungi tempat itu, tetap saja aku tidak bisa melihat anak laki laki itu, dan sampai akhir nya tak sengaja aku mendengar seseorang mengatakan bahwa salah satu team nya pindah rumah dan tidak melanjutkan lagi bermain basket di tempat itu.

akhir nya buku harian merah milik ku mulai ku isi dengan harapan harapan ku di masa depan, tentang berkuliah, menjadi seorang penulis dan bertemu kembali dengan laki laki itu, berjalan jalan di taman sambil bergandengan tangan, menghabiskan waktu bermain bersama di sebuah taman bermain, dan masih banyak harapan lain nya bersama laki laki yang ku temui itu.

tok tok tok

suara ketukan pintu kamarku membuat aku menutup buku harian ku dan meletak kan nya di atas meja samping tempat tidur ku.

" kita makan dulu sayang, bunda udah siapin semua nya "

" iyh Bun, "

aku bergegas keluar setelah menyimpan buku harian ku.

" suami mu pulang jam berapa Ra????? "

ayah bertanya dari ruang makan.

" aku ngg tau yah, tapi kaya nya dia masih sibuk, Minggu depan kan udah mulai pembuatan film nya yah "

ayah menatapku yang mulai duduk dan mengambil piring untuk ayah dan bunda.

" tapi dia pulang ke sini juga kan ??? "

pertanyaan bunda membuatku sedikit terkejut, aku tidak merasa yakin kalau Arga bakal pulang ke sini, belum lagi tadi aku sudah mengatakan untuk tidak perlu menyusul ku.

tiba tiba suara mobil berhenti di depan rumah ku, dan tak lama kemudian bel rumah ku berbunyi.

" Yura buka pintu dulu ya "

" ngg usah Ra, ada mba Lala yang bukain "

bunda menghentikan ku sebelum aku meninggalkan ruang makan.

bi Lala adalah ART yang sudah lama bekerja di rumah orang tua ku, dia adalah istri dari mang Badrun supir pribadi bunda, bunda memang hanya punya satu ART , itu pun hanya untuk beres beres rumah saja, karna bunda lebih suka memasak sendiri.

terlihat Arga dan Dirly berjalan menuju ruang makan.

" loh Dirly??? kamu ikut juga ??? "

bunda menghampiri Arga dan Dirly, begitupun dengan ayah, sedangkan aku hanya terdiam berdiri mematung .

" iyh bude, tadi Arga bilang ada pade pulang, jadi aku ikut k sini deh "

Arga menoleh ke arah ku, sadar akan hal itu aku segera menghampiri Arga dan Dirly.

Dirly merangkul ku dan mengacak acak rambutku dengan kasar.

" Dirly !!!! aaaaah kusut lagi tau "

aku melepaskan tangan girly dan merapihkan rambutku yang berantakan, setelah menyambut Arga dan Dirly kita pun makan malam bersama, sebenar nya aku sangat senang Arga di sini, tapi rasa nya ini semakin canggung untuk ku, aku terlalu takut jika bunda dan ayah tau aku dan Arga tidak seromantis mereka berdua.

setelah menyelesaikan makan malam bersama, ayah, Arga dan Dirly bermain games bersama, mereka bertiga terlihat seperti seorang teman yang bermain di warnet, ketiga nya tak segan saling berteriak dan tertawa bersama, pemandangan langka yang aku lihat pada Arga, aku tersenyum melihat mereka dari dapur.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!