mantan

pagi ini, hari pertamaku tinggal di rumah milik Arga, dari setelah bangun dan shalat subuh aku terus sibuk berbenah rumah, mulai dari mengelap meja, nyuci baju sisa kemarin dan lain lain.

" rumah Segede ini ngg punya art, ini mah bisa bisa aku ngg masuk kantor tiap hari deh "

aku menggerutu sambil terus menyikat kamar lantai kamar mandi, sebenarnya rumah Arga bersih dan nyaris terlihat seperti baru, mungkin karna Arga jarang di rumah jadi peralatan rumah nya memang jarang d pake.

aku beralih ke dapur setelah menyelesaikan pekerjaanku di kamar mandi terakhir, rumah Arga memang terdapat 3 kamar mandi, satu di lantai atas, satu di lantai bawah dan satu lagi di dalam kamar Arga yang sekarang menjadi kamarku juga.

aku membuka kulkas dan mencari beberapa bahan yang bisa di masak, sepertinya Arga memang tidak banyak menyetok makanan di rumah nya, jadi aku memutuskan untuk pergi ke swalayan.

Arga yang baru terbangun karna memang dia tidur setelah shalat subuh tadi, semalaman dia mengerjakan pekerjaan nya untuk film baru nya, dia menghampiriku yang sedang sibuk merapihkan isi tas kecil ku.

" mau kemana??? " tanya nya dengan wajah datar

" eh, mas Arga udah bangun, aku mau ke swalayan beli bahan makanan mas, eh tapi aku tadi udah siapin buat sarapan tuh mas di meja makan "

" kamu masak??? "

" Iyah, aku juga udah beres beres rumah, nyuci ..... "

belum selsai ucapanku, Arga berjalan menuju meja makan dan meninggalkanku yang masih sangat antusias menceritakan kegiatan pertamaku di rumah nya.

sadar Arga mengabaikan ku, jadi aku tak melanjutkan ucapan ku dan berjalan keluar.

" kamu udah selsai cerita ?? "

" hah ???? " aku menoleh ke arah Arga yang sedang menikmati makanan nya.

tapi Arga tak menjawab apapun saat aku balik bertanya pada nya

" apaan sih ngg jelas banget, sebenernya mas Arga ngomong sama aku apa bukan sih " batin ku

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

aku menyelesaikan belanja ku dan bergegas pulang, rasa ny semua badan ku udah mulai cape, belum lagi pegel pegel yang masih nyut nyutan rasa nya.

aku keluar dari swalayan dengan kantong belanjaan di kiri dan kanan, aku memang membeli banyak persediaan untuk di rumah, termasuk cemilan.

sebuah mobil hitam berhenti tepat di hadapanku, terlihat tanteu Yuni dari balik kaca mobil yang di turunkan.

" Yura??? " panggil nya padaku yang mulai tersenyum

tanteu Yuni adalah ibu Arga, alias ibu mertuaku, meskipun aku baru menikah dengan Arga tapi aku cukup mengenal tanteu Yuni.

tanteu Yuni seorang desainer pakaian sekaligus pemilik butik, baju nya sudah banyak di pakai artis dan selebgram, jadi bisa di bilang tanteu Yuni single mom yang sukses. ya ayah Arga memang sudah meninggal sejak Arga berusia dua tahun.

" mama, ko mama di sini???? "

tanteu Yuni turun dan menghampiriku.

" mana Arga???? " mata tanteu Yuni melihat sekitar mencari anak laki laki nya.

" mas Arga di rumah ma "

" di rumah??? kamu belanja sebanyak ini sendirian??? "

aku mengangguk sambil tersenyum pada Tanteu Yuni, dengan cepat tanteu Yuni memanggil supir nya dan meminta tolong untuk memasukan belanjaan ku ke dalam mobil.

" ya udah ayo masuk, kebetulan mama juga mau ke rumah kalian, ini tadi nya mama mau beli sesuatu untuk di bawa ke sana "

aku hanya tersenyum melihat wajah tanteu Yuni yang mulai mengerutkan dahi nya.

" mama ko ngg telpon dulu kalau mau ke rumah ?? "

" mama udah telpon Arga, mama pikir Arga lagi bareng kamu, memang nya dia ngg ngasih tau kamu kalau mama telpon "

" ngg mah, mas Arga ngg telpon aku ko, mungkin lagi sibuk kali mah "

" hmmmmm .... bener bener ya dia "

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

tanteu Yuni menarik tangan ku pelan dan menyuruhku untuk tidak mengambil belanjaan di mobil, dia juga meminta agar supir tidak mengeluarkan belanjaan nya.

" ga.... argaaaaa..... "

mendengar tanteu Yuni memanggil nya, Arga keluar dari ruang kerja nya dan menghampiri tanteu Yuni.

" kamu tuh gimana sih ga, masa istri kamu belanja sendiri, liat tuh belanjaan nya banyak, mana berat lagi "

mata Arga melirik ku membuat aku salah tingkah

" Arga ngg liat Yura bawa belanjaan tuh ma "

dengan wajah datar Arga menjawab mama nya.

" di mobil sayang, masa Iyah mama mau suruh Yura bawa belanjaan nya sendiri "

tanpa berkata kata lagi Arga langsung berjalan keluar melewati ku begitu saja untuk mengambil belanjaan yang masih di mobil tanteu Yuni.

" aku gpp loh ma, kan kasian mas Arga banyak kerjaan, belum lagi dia juga baru pulang kan pasti cape "

" terus kamu ngg cape???? "

" hehe....ya cape juga, tapi abis ini aku mau istirahat ko ma "

aku tersenyum melihat tanteu Yuni yang masih perhatian padaku, jujur aku menyukai tanteu Yuni karna sikaf nya yang hangat, tanteu Yuni juga selalu menyempatkan menemui anak nya di sela kesibukan nya, berbeda dengan bunda, bunda yang bekerja sebagai dokter jarang sekali berada di rumah, belum lagi kalau ada pasien di hari weekend, ayahku juga, seorang pilot yang mengharuskan dia bekerja jauh dari rumah, itu lah yang membuat aku lebih memilih menjadi seorang penulis dari pada mengikuti jejak kedua orang tua ku.

Arga meletakkan belanjaan nya di sebelahku yang sedang menyiapkan minuman untuk tanteu Yuni.

" maaf ya mas, aku ngg tau mama mau kesini "

aku merasa ngg nyaman karna Arga kena semprot tanteu Yuni.

" gpp "

Arga langsung meleos berbalik hendak meninggalkanku, tapi tiba tiba ponsel nya berbunyi, dia mengangkat ponsel nya sambil berjalan menuju taman belakang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" halo, "

" ga, aku mau ketemu "

" ngg bisa "

" jadi bisa nya kapan ?? "

" aku udah nikah sha "

" kamu nikah cuma karna kerjaan kan ga, jadi aku ngg peduli kamu udah nikah apa belum "

" kita udah ngg bisa ketemu kaya dulu sha, ngg usah hubungin aku lagi juga sha, inget aku udah nikah "

" tapi ga........"

Arga mematikan telpon nya dan berjalan menghampiri tanteu Yuni yang duduk di ruang keluarga.

" mba Sumi ngg ke sini ga??? "

" ngg ma, lagian rumah udah di bersihin Yura "

tanteu Yuni seketika menatap ke arahku yang membawa minuman untuk nya.

" kamu beres beres rumah juga Ra??? ya ampun Ra, kan ada mba Sumi yang beres beres "

" aku ngg tau ma, aku pikir emang ngg ada orang yang beres beres di sini "

aku hanya tersenyum pada Tanteu Yuni merasa tidak nyaman.

" kamu tuh gimana sih ga, ko ngg bilang kalau ada mba Sumi "

" Iyah ma, Arga minta maaf "

tanteu Yuni mengusap pundak ku dengan lembut.

" ya udah kamu istirahat dulu gih sana, kasian nanti badan nya tambh kurus lagi "

" ngg ma, aku mau di sini ajah nemenin mama, lagian juga kaya nya mas Arga ngg bisa nemenin mama "

aku melirik pada Arga yang sibuk dengan ponsel nya

" Iyah ma, Arga tinggal nyelsein kerjaan dulu ya "

Arga kembali ke ruang kerja nya meninggalkan aku dan tanteu Yuni berdua.

aku sedikit kecewa dengan jawaban Arga, padahal aku sendiri yang meminta nya untuk pergi, aku menghela nafas panjang dan menyenderkan kepalaku di sofa, tanteu Yuni yang memperhatikan ku dari tadi mengusap rambutku lembut.

" Ra, besok kamu ke kantor ngg??? "

" hmmm.....aku belum tau ma, tapi kaya nya aku masih di rumah sampe Minggu "

tanteu Yuni berbalik menghadap ke arah ku dan mendekat

" kalau gitu besok pagi mama jemput di sini ya, mama pengen kamu ikut ke studio mama "

" besok aku berangkat pake taxi ajah ma, jadi mama bisa langsung ke studio dari rumah "

tanteu Yuni mengerutkan jidat nya dan sedikit menyipitkan mata nya menatapku.

" kenapa mama ngg boleh jemput kamu pagi pagi ??? "

" hah ???? gpp ma cuma..... "

" ok lah, kamu pasti kesusahan ya ngadepin Arga yang agresip "

tanteu Yuni tersenyum, wajah nya berubah seperti mengejek ku, seketika wajahku memerah karna malu.

" agresif apa nya, liat aku ngg pake baju ajah kaya yang ngg nafsu " batin ku

" ya udah mama pulang dulu ya, bilangin Arga mama pamit "

aku memanggil Arga ke ruang kerja nya, beberpa kali aku mengetuk pintu tapi ngg ada jawaban dari Arga, aku membuka pintu dan melihat nya fokus menatap layar komputer.

" mas, aku tadi ngetuk pintu tapi ngg di jawab, jadi aku masuk ajah, itu loh mama mau pamit "

Arga menoleh ke arahku dan mengangguk, Arga berjalan keluar menghampiri tanteu Yuni, ponsel Arga yang di letak kan di meja kecil dekat pintu tiba tiba berdering tepat saat aku akan mengikuti Arga keluar, ku lihat layar ponsel nya, panggilan masuk dari Alsya, aku berlari kecil membawa ponsel Arga.

" mas, mas Arga ada telpon dari Alsya "

mendengar aku mengatakan itu, Arga dan tanteu Yuni menatapku bersamaan, tanteu Yuni menghampiri ku dan merebut ponsel Arga yang aku pegang.

" angkat di sini "

wajah tanteu Yuni terlihat serius, mata nya menatap Arga dengan tajam.

" Iyah sya, apa lagi ??? "

" nanti malam kita harus ketemu titik "

" aku udah bilang ngg bisa sya "

Arga mematikan ponselnya dan memasuk kan nya ke saku celana nya, dada ku seketika terasa sesak mendengar suara wanita yang meminta bertemu dengan suami ku, ya walau bagaimana pun Arga memang lah suami ku.

tanteu Yuni terlihat kesal mengetahui Arga masih berhubungan dengan Alsya, tanteu Yuni terus menatap Arga yang mulai menunduk kan kepala nya dan terdiam.

" apa yang mama ngg tau tentang pernikahan kalian??? "

sontak jantungku seakan berhenti berdetak mendengar pertanyaan tanteu Yuni, aku ngg berani bilang apapun saat ini, aku hanya menatap Arga yang juga masih terdiam.

" ma, Arga udah bilang ngg usah ngatur ngatur Arga lagi, Arga punya jalan sendiri buat hidup Arga, ngg semua nya yang mama mau dari Arga itu bikin Arga senang "

" mama ngg pernah nentang lagi keinginan kamu ga, kamu mau jadi produser pun sudah mama ijinkan, tapi bukan berarti kamu harus seenak nya kaya gini ga "

" aku menikah dengan Yura karna mama menginginkan aku membuat film ini sekarang, itu tanda nya mama juga yang meminta aku menikah dengan wanita lain selain dengan Alsya "

seketika kaki ku tak bertenaga lagi, dadaku semakin sesak mendengar itu, akhir nya aku tau bagaimana sebenarnya perasaan Arga padaku.

" kita sudah sepakat kan ga, kamu tinggalin wanita itu dan mama dukung kamu sepenuh nya jadi seorang produser "

" tapi tanpa mama mendukung pun Arga bisa jadi produser ma "

mata Arga terlihat memerah, tampak nya dia juga menahan marah yang mungkin sudah memuncak.

" hmmm, kamu benar ga, ngg seharusnya mama meminta kamu menikah dengan wanita baik seperti Yura, bagi mama Yura sangat berharga, sampe sampe mama ngg mau kehilangan dia jika kamu ngg menikahi Yura "

mama menangis dan pergi meninggalkan aku dan Arga yang masih berdiri di tempat semula.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!