perjalanan di mulai

dengan cepat aku menutup mataku saat Arga masuk kamar, aku memang sudah lebih dulu membaring kan tubuhku di atas kasur, dan entah kenapa saat Arga masuk aku langsung pura pura tidur tanpa alasan.

Arga pun membaringkan tubuh nya tepat di sebelahku, tampak nya dia juga belum ingin tertidur, mata nya fokus pada layar ponsel yang sedang ia pegang, tiba tiba Arga terduduk saat ponsel nya bergetar, sepertinya itu sebuah telpon. Arga berjalan menuju sudut kamar dan bicara dengan suara pelan nyaris tak terdengar.

" jangan konyol " ucap nya sesaat setelah mendengar seseorang di sebrang ponsel nya.

aku mulai penasaran dengan siapa dia bicara, aku pasang kedua telingaku supaya aku bisa mendengar percakapan mereka. samar samar aku mendengar suara perempuan dari ponsel Arga.

" itu terjadi setelah kita putus, jadi udh ngg ada hubungan nya sama gue ok !!!!! "

Arga terdengar sedikit kesal meskipun nada nya tidak meninggi sama sekali. sifat itu lah yang membuat aku mempertimbangkan untuk menikah dengan nya.

aku memang sudah lama mengenal Arga, karna memang sudah beberapa kali juga bekerja sama dengan nya dalam pembuatan film, belum lagi mendengar cerita cerita tentang Arga dari Dirly, ya Dirly rekan kerja Arga, tapi dia juga adalah adik sepupuku.

Arga menutup telpon nya dan kembali berbaring di atas tempat tidur, dia berbaring menghadap ke arahku, sial nya aku lupa berbalik lagi setelah berusaha mendengarkan obrolan Arga di telpon tadi, hembusan nafas Arga beberapa kali meniup rambut ku yang menutupi sebagian wajah, dengan lembut Arga mengusap rambut itu hingga terlihat semua wajah ku.

" selamat malam " ucap Arga sedikit lirih.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

pagi ini aku dan Arga bersiap untuk pergi ke suatu desa yang terletak di pedalaman hutan, aku mempersiapkan semua peralatan dan baju seadanya, karna memang tidak memungkinkan untuk membawa koper.

Arga memberiku beberapa pakaian nya termasuk pakaian dalam nya padaku untuk aku masuk kan pada sebuah ransel, mata ku terbuka sedikit lebih lebar ketika sebuah CD hitam milik nya terjatuh tepat di tangan ku.

" kenapa??? baru liat CD cowo ??? "

aku yang menyadari Arga memperhatikan ku, dengan cepat memasukan semua nya ke dalam ransel.

" kenapa ngg di umpetin di lipatan baju ajah sih "

" besok besok juga kamu yang nyuci " jawab nya santai

aku dan Arga berangkat setelah menyelesaikan sarapan kami, dengan di antar menggunakan motor aku dan Arga mulai memasuki gerbang hutan, perasaanku mulai merasa tidak nyaman, bulu bulu di tangan ku berdiri saat hembusan angin berhembus sedikit demi sedikit,aku beberapa kali menoleh ke arah belakang, karna merasa ada yang sedang mengikuti kami.

" kenapa mba??? ko saya perhatikan dari tadi mba ngeliat belakang Mulu " tanya seorang laki laki yang membonceng ku.

" oh, gpp pak, " aku berusaha untuk tetap tenang.

" untung mba nya udah nikah, kalau belum bahaya mba "

" jadi mitos itu benar ya pak ??? "

" iyh mba, maka nya di sini ngg ada gadis, kalau di antara kita punya anak perempuan, maka hari itu juga kita akan membawa anak tersebut ke tempat sanak sodara kami, setelah menikah baru mereka boleh kembali ke sini "

aku tertegun mendengar ucapan bapak tersebut, setelah di pikir pikir, aku memang tidak melihat seorang pun anak perempuan atau remaja remaja perempuan di tempat ini.

sekarang aku merasa udara nya semakin dingin, hembusan anginnya terasa berbeda seperti angin yang biasa aku rasakan, tiba tiba aku merasa ada yang mengusap kaki ku, itu membuatku sontak menjerit.

" aaaaaaaa!!!!!! "

" kenapa mba???? " bapak yang mengantarku menghentikan motor nya untuk memastikan aku baik baik saja.

begitupun motor yang di naiki Arga yang berjalan di depan ku.

" gpp pak, tadi sepertinya ada rumput di kaki ku, maaf ya pak "

aku sedikit berbohong agar tidak semakin merasa takut, padahal jelas sekali kalau itu sentuhan tangan, lagi pula rumput rumput di pinggir jalan sedikit lebih jauh dan pendek.

" gpp, lanjut " bapak yang membonceng ku berteriak memberi tau bapak yang membonceng Arga.

kitapun melanjutkan lagi perjalanan, aku mulai melihat perkampungan di depan sana, banyak rumah dan ramai orang, tapi pundak ku terasa berat saat aku melihat orang orang yang di lewatiku.

" ternyata di sini juga banyak rumah ya pak "

pak Supri yang mengendarai motorku seperti terkejut mendengar ucapan ku, dia menoleh ke arahku yang mulai berpegangan lebih erat pada pak Supri, rasa berat di pundak ku semakin berat sampai aku harus menyenderkan tubuhku pada pak Supri.

" rumah di mana mba, ngg ada rumah di sini "

jawaban pak Supri membuat aku terkejut, aku memastikan lagi dengan melihat ke kiri dan kanan, rumah rumah besar memang ada di sepanjang jalan, tiba tiba pandangan ku menjadi gelap dan aku tak tau apa yang terjadi selanjut nya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

saat aku membuka mata, terlihat Arga yang terus memegangi tangan ku dengan wajah cemas nya, dan seorang kakek tua berambut putih panjang seperti sedang membaca mantra di hadapan ku.

kemudian kakek tua itu bicara pada Arga, dengan sedikit marah.

" kenapa kamu tidak menjamah dulu istrimu sebelum datang kemari ??? dia masih suci "

aku melihat Arga hanya tertunduk sambil terus memegangi tangan ku, perlahan aku bangun dan terduduk, kepalaku benar benar pusing, aku melihat ke arah kaki ku terasa sakit, ada memar di sana padahal aku tidak merasa kalau aku terbentur atau jatuh.

" maafkan saya pak tua " Arga terlihat benar benar menyesal saat melihat kakek tua berambut panjang yang biasa di panggil pak tua itu

" mas Arga, ada apa ini??? kepala ku pusing banget "

Arga menatapku dan langsung memeluk ku, aku benar benar ngg tau apa yang terjadi, terlihat juga pak Supri terduduk lesu, wajah nya pucat seperti ketakutan.

Arga melepaskan pelukan nya dan berbalik kembali menghadap pak tua.

" apa istri saya akan baik baik saja pak tua??? mengingat dia juga sudah ada di sini "

" dia hebat, keyakinan nya sama kamu bisa jadi perisai dia buat ngelawan jin jin yang menyukainya "

seketika aku mengingat sosok nenek tua penjual makanan tempo hari, dia juga mengatakan aku punya perisai kuat.

" jadi saya masih bisa di sini dengan istri saya melanjutkan observasi kan pak tua??? "

" hmmmm.....tanya istrimu apa dia masih sanggup atau tidak "

Arga menatapku dengan tatapan penuh harap.

" bagaimana bisa dia mikirin kerjaan nya di saat istrinya seperti ini " batin ku saat melihat tatapan Arga yang penuh harap padaku

" kalau kamu mau, aku bakal tetep di sini lanjutin kerjaan kita "

tiba tiba saja aku mengucapkan itu padahal baru saja aku merasa kesal pada nya.

akhir nya observasi kami di mulai dari rumah kecil di samping rumah pak tua, pak Supri dan teman nya pun ikut menemani kami di sini, termasuk beberapa orang yang tinggl di sini bersama pak tua.

malam ini aku dan Arga bermalam di gubuk milik pak tua, sesuai dengan yang kita rencanakan, kita memang akan menginap selama 3 malam di sini.

aku melipat mukenaku setelah selsai shalat isya, saat aku baru saja berjalan ke arah tempat tidur tiba tiba sebuah bayangan hitam melintas di hadapan ku.

" mas argaaaaa!!!!! "

aku berteriak memanggil Arga karna merasa merinding.

" kenapa Ra ????" Arga dengan cepat membuka pintu kamar dan langsung menghampiriku

" tadi ada bayangan hitam di depan ku, aku takut mas "

Arga memeluk ku dan menepuk pelan pundak ku.

" gpp Ra ada mas di sini "

aku dan Arga duduk di sebuah alas yang akan menjadi tempat tidur kami selama tiga malam.

" kamu tidur ajah Ra "

" tapi mas, aku takut "

" aku ngg kemana mana, aku di sini "

Arga terlihat benar benar seperti suami ku di saat seperti ini, lembut perhatian, dan yang paling penting aku merasa kenyamanan di setiap kali Arga memeluk ku.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!