hal buruk

aku mengetuk pintu ruang kerja Arga perlahan, tak ada jawaban dari Arga jadi aku memutuskan untuk membuka nya, terlihat Arga yang begitu serius di depan layar komputer dengan sebelah tangan menahan dagunya.

" mas Arga maaf aku masuk, tadi aku ketuk mas Arga ngg nyaut "

Arga hanya menoleh ke arah ku dan kembali fokus pada layar komputer nya.

" .......... "

" mas Arga makan malam dulu yu, aku udah laper "

Arga sekali lagi menoleh ke arahku dan langsung berdiri dari duduk nya, wajah nya terlihat sedikit kusut, sepertinya Arga memang sedang berpikir keras untuk film nya.

aku dan Arga makan malam bersama tanpa banyak bicara, Arga juga menyelesaikan makan nya dengan cepat dan kembali ke ruang kerja nya.

" aku mau nyelsein dulu kerjaan ku sebentar, jadi kamu tidur duluan ajh Ra "

" hmmm "

aku mengangguk pada Arga dan mulai merapihkan semua piring yang baru saja kita pakai.

setelah semua pekerjaan ku selsai, aku mengambil laptopku dan duduk di sebuah kursi di sudut ruangan, aku melanjutkan tulisan ku yang hampir selsai, tak terasa malam semakin larut, mataku sudah mulai berat untuk terus menatap layar, aku melihat ke arah ruang kerja Arga masih tertutup dan belum terlihat tanda tanda Arga keluar, aku membuat secangkir teh hangat untuk Arga.

tok tok tok

" mas, boleh aku masuk "

" iya "

aku membuka pintu begitu Arga menjawab pertanyaan ku.

" udah malam loh mas, besok di lanjut lagi kerja nya "

Arga melihat ke arahku yang menyimpan secangkir teh hangat di atas meja kerja nya, Arga mengusap kepala ku lembut sambil tersenyum.

" aku sudah menyuruh mu tidur duluan tadi, kenapa kamu belum tidur "

" aku baru menyelesaikan buku ku mas "

" kamu sudah selsai??? "

" Iyah, jadi mulai besok aku pergi ke kantor untuk mengurus penerbitan nya mas "

" jadi kamu tidak bisa ikut ke lokasi suting dengan ku ??? "

" ah iya, aku hampir lupa, Iyah mas, sepertinya aku ngg bisa ikut "

" hmmmm "

Arga beberapa kali menganggukkan kepala nya sambil menyeruput teh yang ku buat.

Arga segera mematikan komputernya dan merapihkan semua kerjaan nya, dia berdiri dan merangkul ku, mengajak ku berjalan bersama menuju kamar.

" ayo kita tidur, kamu pasti nungguin aku kan ??? "

aku tersipu mendengar tebakan Arga yang benar, tapi lebih tepat nya aku mengkhawatirkan Arga yang terlalu keras bekerja, belum lagi besok sore dia akan berangkat untuk mulai Suting, dan itu akan memakan waktu berbulan bulan.

aku tidur di atas lengan Arga, menghadap wajah Arga yang sekarang terlihat sangat hangat dan ramah, Arga mengecup keningku sebel dia memejamkan kedua mata nya.

" tidur lah, kamu juga harus beristirahat "

" hmmm "

aku tersenyum dan mulai menutup kedua mataku.

entah sudah berapa lama aku memejamkan mataku, tiba tiba aku melihat Arga tanpa busana menghampiri ku, dia terlihat marah padaku, dia terus berusaha menyentuhku tapi tidak bisa, seperti ada sebuah tembok yang menghalangiku, meskipun aku lihat tak ada benda apapun di hadapan ku.

Arga terus berusaha menyentuhku lagi dan lagi tapi tetap tak bisa tersentuh seperti biasa nya, tiba tiba Alsya yang juga tak menggunakan pakaian sehelaipun menghampiri Arga, dia mencium Arga dengan liar dan tersenyum ke arahku.

mereka berdua saling membalas pelukan dan ciuman, bahkan Arga menikmati setiap lekuk tubuh Alsya tanpa ragu, dadaku mulai sesak, nafasku sudah tak beraturan, suaraku tak keluar saat aku berusaha memanggil Arga, semakin aku ingin berteriak semakin sesak yang aku rasa kan, sampai akhir nya aku membuka kedua mataku dan terbangun dari tidur, aku melihat Arga yang masih tertidur di sampingku membuatku sedikit lega.

" aaaah, ternyata mimpi, "

aku menarik nafas panjang dan terduduk.

" aneh, kenapa aku bermimpi seperti itu, kenapa ada Alsya di halusinasi ku ??? "

kepala ku terasa sangat berat dan pusing saat ini, aku pergi kedapur untuk mengambil minum, dan terduduk di sofa, pikiran ku masih pada bayangan Arga dan Alsya, entah itu mimpi atau halusinasi ku, aku juga tidak mengerti.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Arga terbangun setelah mendengar suara alarm, dia melihatku tak lagi ada di atas tempat tidur ku, Arga bergegas mandi dan shalat subuh, setelah itu dia mulai mencariku di luar kamar, Arga yang menemukan ku tertidur di sofa segera membangunkan ku.

" Ra, Ra, bangun Ra "

perlahan aku membuka kedua mataku, dan meregangkan tubuhku yang terasa berat dan lelah.

" mas Arga udah bangun, aku kesiangan ya, maaf ya mas "

" kenapa kamu tidur di sini ???? "

" hah !!!! oh semalam aku mengambil air minum terus ngg kerasa ketiduran di sini "

" kamu mau menjauhiku??? "

" ngg ko mas, aku benar benar ketiduran semalam, tadi malam aku ..... "

aku tak lagi melanjutkan ucapan ku, aku pikir ngg mungkin aku menceritakan mimpi mimpiku yang sedikit memalukan pada mas Arga.

" aku apa???? aku ngg mau liat kamu tidur lagi di sofa, apapun alasan nya "

Arga terlihat sedikit kesal, dia meninggalkan ku dan pergi ke dapur untuk membuat sarapan, aku juga bergegas mandi dan shalat, setelah bersiap dengan pakaian rapih dan tas aku menghampiri Arga yang masih sibuk menyiapkan sarapan.

" biar aku lanjutin mas, mas Arga tunggu ajah di meja makan "

Arga tidak menghiraukan ku sama sekali

" ........ "

" mas Arga marah ya ??? "

akhir nya dia berbalik menghadapku, dan menatap ke arah ku yang menundukan kepala sejak Arga tak menghiraukan ku.

" aku kesal, knp kamu tidur di sofa "

" aku minta maaf mas, aku benar benar ketiduran di sana "

" kamu ngg pindah karna ngg mau tidur sama aku ???? "

" ngg lah mas, aku seneng bisa tidur sama mas Arga, bisa liat wajah mas Arga dari dekat, bisa di peluk mas Arga, bisa...... "

Arga langsung memeluk ku dan mengacak acak rambutku yang sudah ku sisir.

" bagus lah kalau gitu, tapi lain kali bangunkan aku kalau butuh apa apa malam hari "

aku senang mas Arga udah ngg kesel lagi, rasa nya tadi hampir ajah aku ngerasa bakal kehilangan Arga yang hangat dan lembut.

" rambutku kusut lagi mas "

" aku lebih suka rambut kusut mu "

" ishhh mas Arga nih...... "

Arga tersenyum dan menyuruhku untuk segera sarapan

" kamu pulang cepat kan, aku mau kamu mengantarku ke bandara "

" Iyah mas, aku kan harus siapin keperluan mu juga "

" aku antar kamu kerja ya "

dengan cepat aku menganggukkan kepala ku sambil terus memasukan makanan ke dalam mulut ku.

kami pun pergi setelah menyelesaikan sarapan kami.

tak perlu waktu lama aku dan Arga tiba di kantor ku, Arga mengulurkan tangan kanan nya ke arahku sebelum aku turun.

" kenapa mas ???? "

" ko kenapa??? ya Salim lah sama suami, maen pergi ajah "

" eh Iyah lupa mas, "

aku tersenyum dan langsung meraih tangan Arga, secara bersamaan Arga juga mengusap rambutku dan mencium kening ku.

" ngg boleh nakal, inget kamu punya suami "

" iya mas "

aku turun dari mobil Arga, dan melambaikan tangan pada Arga sebelum masuk kantor.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Arga langsung menemui tanteu Yuni di tempat kerja nya untuk meminta restu karna hari ini akan berangkat ke lokasi suting, ya Arga memang biasa melakukan nya setiap kali dia akan pergi ke lokasi suting beberapa bulan.

tanteu Yuni yang sedang mempromosikan pakaian keluaran baru nya membuat Arga harus menunggu sampai acara selsai, terlihat Alsya juga ada di sana tentunya sebagai model.

setelah acara selsai Arga menghampiri tanteu Yuni yang sibuk di Salami beberapa orang penting.

" Yura ngg ikut ga????? "

.tanteu Yuni berbisik pada Arga sambil terus bersalaman dengan orng lain.

" dia harus ke kantor hari ini "

tanteu Yuni mengajak Arga untuk pergi ke ruangan yang sedikit sepi dari keramaian orang yang mulai melihat lihat karya baru tanteu Yuni.

" kamu udah mau pergi ya ga ??? "

" iya ma, aku berangkat jam 5 sore "

" Yura ikut???? "

" ngg ma, Yura ada jadwal menerbitan buku nya "

" hmmm, baik lah.........tapi kamu baik baik saja kan dengan Yura ??? "

" iya ma, aku sama Yura baik baik ajah ko "

Alsya yang sejak tadi menguping pembicaraan Arga dan tanteu Yuni, segera menghampiri Arga, Alsya langsung nyosor mencium pipi Arga di depan tanteu Yuni.

" sya, ini tempat umum "

Arga langsung bergeser menjauhi Alsya yang terus menempel pada nya, melihat itu tanteu Yuni meninggalkan Arga dan Alsya berdua.

" selsaikan urusan kamu dengan dia, mama ngg mau hal serupa terjadi lagi "

tanteu Yuni sempat kehilangan beberapa konsumen nya saat rumor Alsya yang keguguran, berita itu langsung menyebar, dan Arga satu satu nya laki laki yang di tuduh telah menghamili Alsya dan tidak bertanggung jawab, karna saat itu Alsya dan Arga memang baru beberapa bulan putus.

beruntung nya om Han selaku pengusaha yang menaungi perusahaan milik tanteu Yuni sekaligus yang mempunyai agensi tempat alsya bernaung, membungkam semua media dan berita itu hilang begitu saja.

" cukup ya sya, aku udah nikah sekarang, semua orang tau itu "

" tapi aku ngg pernah mau tau soal itu, aku sayang sama kamu ga "

" ............. "

Arga hanya menatap Alsya mulai menangis menarik perhatian Arga.

" berhenti menangis, sudah sejak lama aku muak melihat air mata itu "

" aku tau kamu tidak benar benar menyukai wanita cupu itu "

" jangan keterlaluan sya, dia istriku dan aku tidak bisa menahan tangan ku untuk menampar siapapun yang menghina istriku, kamu hanya beruntung sedang berada di acara mama, jadi aku akan menahan nya demi Acra ini "

Arga melewati Alsya dan pergi meninggalkan nya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" bawa ini, dan berikan pada Alsya saat dia akan pergi "

tanteu Yuni memberikan sekertaris pribadinya sebuah kertas yang di masukan amplop besar, surat pemberhentian kontrak antara perusaan nya dengan Alsya.

" maaf Bu, tapi apa ibu benar benar yakin???? "

" apa maksud mu??? saya sangat yakin "

" tapi, saya hanya takut "

sekertaris pribadi tanteu Yuni benar benar terlihat khawatir dengan pemutusan kontrak kerja pada Alsya, dia tau pak Han akan melakukan apapun untuk Alsya, termasuk dia bisa membuat perusahaan tanteu Yuni bangkrut.

" saya yang akan melindungi anak saya sekarang "

wajah marah tanteu Yuni terlihat jelas, mata nya memerah menahan marah sekaligus air mata, membuat sekertaris pribadi tanteu Yuni tak bisa melakukan apapun kecuali menuruti perintah tanteu Yuni.

sekertaris pribadi tanteu Yuni segera pergi mencari Alsya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

di tempat lain Alsya terus mengejar Arga yang meninggalkan nya, Alsya menarik tangan Arga tak peduli berapa kali Arga melepaskan nya.

Arga pergi menuju ruangan tanteu Yuni, dan meminta Alsya menunggu nya di luar saja.

" tunggu di sini, aku ngg mau mama melihatku masih dengan mu seperti ini "

Arga pun masuk setelah meyakinkan Alsya agar tidak mengikuti nya.

" ma, maaf soal tadi, Arga janji akan mengurusnya, sebenar nya Arga ke sini untuk meminta restu, tapi maaf membuat mama jadi ngg nyaman "

" mama ngerti, selama Alsya masih bekerja dengan mama, kamu akan terus di ikuti kemanapun kamu pergi, maafkan mama "

" aku bisa mengatasi nya ma, jangan khawatir "

" tapi mama juga mengkhawatirkan Yura sekarang, mama yang meminta kamu menikahi Yura, itu berarti mama yang membawa Yura pada masalah mu dan Alsya, itu pasti menyakitkan bagi Yura "

" aku juga akan mengurus nya "

tanteu Yuni memeluk Arga dan mulai menangis.

" selama ini mama memang egois, mementingkan sesuatu yang menurut mama baik, tapi justru merugikan mu, mama tau kamu mencintai Yura sejak dulu, tapi rumor mu dengan Alsya membuat kamu menyembunyikan semua nya "

Arga terkejut dengan pernyataan tanteu Yuni yang mengetahui perasaan nya sejak dulu, Arga melepaskan pelukan tanteu Yuni dan memandangi wajah ibu nya itu.

" dari mana mama tau??? "

" aku ini mama mu, yang melahirkan mu mustahil mama ngg tau semua itu "

Arga tertunduk menahan air mata di pelupuk mata nya, ibu yang selama ini dia anggap tak pernah mengerti perasaan nya ternyata jauh lebih tau apa yang dia rasakan dan butuh kn.

tanteu Yuni mengambil sebuah buku kecil di dalam tas nya dan menunjukan sebuah gambar wanita berambut pendek yang terduduk di sebuah kursi taman, dan dia juga mengeluarkan sebuah kertas yang bergambar laki laki gembul yang bermain basket.

" apa ini Yura???? "

tanteu Yuni menyodorkan gambar wanita itu pada Arga

" dari mana mama dapatin gambar ini ???? "

" mama meminta nya dari Dirly, saat kalian masih berkuliah, Dirly menggambar ini dan mengatakan kalau ini adalah sepupu nya, dan kamu pernah menceritakan wanita yang persis seperti wanita di gambar ini saat masih SMA "

Arga meraih buku dan melihat gambar itu sangat lekat.

tanteu Yuni juga memberikan sebuh kertas yang bergambar laki laki gembul bermain basket itu.

" ini kamu, dan kamu tau siapa yang menggambar nya "

" siapa??? "

suara Arga sedikit bergetar kali ini

" Dirly bilang itu sepupunya yang menggambar, Dirly menemukan kertas itu di kamar sepupu nya itu dan mengambil nya, berniat untuk mencari tau laki laki itu, karna Dirly tau sepupu nya sangat menyukai laki laki di gambar itu "

" .......... "

Arga hanya terdiam memandangi kedua gambar itu, perasaan nya campur aduk.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!