hampir putus asa 2

" beri tau aku di mana dukun itu tinggal cepaaat !!! "

Arga berteriak pada Alsya, kesabaran nya sudah hampir habis, tapi Alsya tak juga menyerah dengan tujuan nya untuk melenyapkan ku.

" untuk apa???? kamu akan mendatangani nya ??? pergi saja !!! dengan begitu aku tidak perlu lagi membuang buang darah ku untuk wanita sialan itu "

" apa maksud mu ???? "

" jika kamu menemui nya maka makhluk peliharaan nya akan mengambil darah mu juga untuk menyerang istri mu "

Arga terdiam mendengar ucapan Alsya, beberapa menit terdiam akhir nya Arga memutuskan untuk meninggalkan Alsya yang .asih kesakitan, Arga kembali ke rumah pak tua, dia menutup pintu kamar nya dengan sangat keras membuat bunda dan Dirly yang berada di kamar nya terkejut.

" ada apa itu dir ???? "

" sebentar bude aku liat dulu keluar "

Dirly berjalan perlahan dan menghampiri kamar Arga yang pintu nya sudah tertutup, terdengar suara Arga yang berteriak seperti orng mengamuk

" aaaaaaaaaaaaaaagh....... !!!!! "

aku yang sudah menunggu nya di kamar mencoba menenangkan Arga dengan memegang bahu nya, tapi Arga menepis nya dan hanya terus berteriak.

raja melihat ku menangis dan menghampiriku, terlihat tangan nya yang memudar karna melindungiku saat tempo hari.

" biarkan dia seperti itu dulu "

" tapi...... "

" aku tau kamu tak bisa melihat nya seperti itu, tapi di juga membutuhkan waktu sendiri "

tiba tiba Arga berteriak memanggil Raja.

" hey kamu jin, apa yang kamu lakukan sekarang??? kata mu kamu bisa membantu, mana bukti nya???? apa jangan jangan kamu memang sengaja menahan Yura dan bersekongkol dengan dukun itu "

aku dan raja hanya terdiam membiarkan apapun yang di lakukan Arga saat ini, Dirly pun melakukan hal yang sama, diam diam dia menangis di balik pintu kamar Arga, Dirly sangat terpukul dengan apa yang sedang di alami sahabat nya itu.

malam ini berlalu dengan tangisan dari setiap orang yang ku saksikan, sesak dada ku melihat nya seperti ini, tapi ini benar benar di luar kuasaku, aku tidak bisa melakukan apapun untuk mereka.

setelah Arga meluapkan semua amarah nya dia pergi keluar semalaman, tampak nya Dirly juga tidak mengetahui Arga pergi kemana karna setelah mendengar langkah Arga yang mendekati pintu Dirly langsung pergi menjauh dari kamar Arga.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

pagi ini Dirly memulai soothing yang rencana nya akan selsai malam ini, Dirly terus mencari Arga di lokasi soothing tapi dia tidak melihat nya di mana pun, semua kru juga tidak melihat Arga di mana pun saat di tanya oleh Dirly, terlebih beberapa kru semalam juga sibuk dengan persiapan soothing terakhir mereka.

ya soothing memang di percepat dan rencana nya akan pindah lokasi untuk melanjutkan bagian lain nya.

Arga terus mengawasi tempat Alsya menginap semalaman, untuk mencari tau tempat tinggal dukun yang Alsya datangi.

dugaan Arga benar, pagi ini Alsya benar benar keluar dan menemui dukun itu, Arga mengikuti Alsya dan tetap menjaga jarak di belakang nya, Alsya masuk semak semak dan tak lagi terlihat, arga mencoba mengikuti nya, dan di balik semak semak terlihat sebuah rumah kecil rumah yang terbuat dari bambu itu tampak gelap meski di pagi hari.

beberapa menit kemudian sebuah bayangan hitam beterbangan dia atas kepala Arga, Arga yang terkejut dengan cepat berlindung dan bersembunyi, bayangan hitam itu tampak terbang satu arah ke puncak gunung, Arga menyadari sesuatu dan mulai berlari pulang ke rumah pak tua, dengan cepat dia masuk ke dalam kamar dan memanggil namaku beberapa kali.

" Ra.......Yura....... jawab Ra aku mohon ..... kamu baik baik saja kan "

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

beberapa menit sebelum Arga tiba, badan ku kembali terasa panas seperti terbakar, kepala ku semakin terasa sakit, aku terus berteriak tak terkendali lagi, kali ini raja tak mampu menahan ku lagi, setiap kali dia berusaha melindungiku dia akan terpental dan jatuh.

ras panas semakin membakar tubuhku, aku terus berteriak dan beberapa kemudian terdengar suara Arga memanggil ku, aku mencoba meraih nya tapi kali ini tak bisa, raja melepas jubah milik nya dan menutupi tubuhku dengan jubah nya tersebut, perlahan tubuhku mulai terasa sejuk, tapi lagi lagi salah satu bagian tubuh raja memudar dan tak terlihat setiap kali menolongku.

aku hanya mampu terdiam melihat raja yang terpincang pincang pergi meninggalkan ku.

setelah kejadian itu semua istana terasa sunyi, dingin dan terasa seperti kosong, aku pun tak tau kemana raja pergi.

aku melihat Arga terus memanggil ku dengan suara lirih, setelah sekian lama tak mendapat jawaban dariku raja kembali pergi ke tempat dimana Alsya pergi tadi, Arga menemukan Alsya yang terbaring di bawah salah satu pohon rindang, tubuh nya gemetar, wajah nya pucat pasi seperti tak memiliki darah lagi, Arga berlari ke arah nya dan segera membawa Alsya dengan cara menggendong nya, Arga membaringkan Alsya di kamar nya dan segera mengompres Alsya yang tubuh nya mulai demam.

pintu terbuka dengan keras dan Dirly masuk menghampiri Arga yang masih mengompres Alsya di kamar nya, Dirly mendorong Arga yang terduduk sampai menumpahkan air yang di gunakan Arga untuk mengompres Alsya, Arga tidak memberikan perlawanan apapun pada Dirly, sebalik nya dia hanya terdiam saat Dirly beberapa kali mendorong nya.

" enak lu ya, setelah lu bikin Kaka gue kaya gini, sekarang lu malah ngerawat cewe ini di sini "

"............"

" bulshit lu ga, lu bilang ini cuma sandiwara, ini cuma rencana biar lu bisa tau cara membuat Yura balik lagi, mana buktinya.....lu malah enak enak kan di kamar berduaan kaya gini ".

" gue cuma pengen tau keadaan Yura, dia tak menjawab panggilan ku kali ini "

" alah..... bulshit omongan lu ga, "

" terserah lu "

Arga mengabaikan Dirly yang masih merasa emosi karna Arga lebih memilih Alsya di banding mencari ku atau pekerjaan nya yang mulai amburadul. Dirly membanting pintu dan pergi meninggalkan Arga bersama Alsya.

Arga menjaga Alsya seharian, dia juga mengompres dan mengelap setiap keringat Alsya dengan lembut dan telaten, Arga juga masih terduduk di samping Alsya menunggu Alsya tersadar.

beberapa jam berlalu seperti itu, bahkan Arga tidak makan sedikitpun dan terus menunggu Alsya terbangun.

Arga melirik jam tangan nya, terlihat jarum jam sudah menunjuk angka sembilan, itu tanda nya sudah 12 jam Arga menunggu Alsya terbangun, akhir nya Alsya mulai sedikit membuka mata nya, dia melihat ke arah Arga yang menatap nya sedari tadi.

" a_ Arga !! "

" ............ "

Arga membantu Alsya yang berusaha untuk bangun.

" kenapa kamu ada di sini???? "

" menunggu mu "

" kenapa kamu menolongku "

" berhenti lah, ini tidak menguntungkan mu "

" setidak nya aku jika istrimu mati aku tidak akan melihat nya bersamamu, memiliki keturunan dari mu dan bahagia bersama mu, itu menyakitkan ga "

" kita sudah berakhir "

" aku tau ga, tapi aku tidak mau ini berakhir "

Alsya mulai menangis terisak, Arga tetap menatapnya dengan tatapan datar seperti semula.

sejak kecil Alsya tinggal dan di rawat oleh nenek nya, kedua orang tua Alsya sudah meninggal, dan semenjak nenek nya meninggal dia harus mencari pekerjaan untuk mencukupi kehidupan nya, sayang nya Alsya terjerumus pada dunia yang membuat nya menjadi seorang pelacur jalanan, Alsya sering kali menangis di pinggir jalan saat tengah malam, dengan sebatang roko dan alkohol di tangan nya.

saat itu Arga baru saja pulang dari luar kota setelah menyelesaikan film nya pertama nya bersamaku, Alsya yang hilang kesadaran hampir saja tertabrak sebuah mobil yang melaju kencang, tapi dengn cepat Arga menyelamat kan nya hingga membuat Arga terjatuh bersama Alsya, dalam posisi yang sangat tidak baik Arga tau kalau Alsya sedang kacau malam itu, akhir nya Arga membawanya ke sebuah taman yang mulai sepi pengunjung.

di sana Alsya terus bercerita tentang kekhawatiran nya, tentang ketidak senangan nya bekerja sebagai pelacur seperti itu, sampai dia tertidur di bangku taman, Arga yang tidak tega akhirnya memilih duduk di tempat itu menunggu Alsya terbangun.

setelah kejadian itu akhirnya Arga membawa Alsya bertemu dengan pak Hans dan di terima sebagai model di agensi nya, karna perlakuan lembut Arga itu lah Alsya jatuh cinta pada Arga, tapi sayang nya pak Hans tidak sebaik yang Arga kira, dia yang mengetahui asal usul Alsya seorang pelacur sering kali meminta nya untuk melayani nafsu birahi pak Hans yang berstatus sudah memiliki istri dan anak.

Alsya tidak bisa menolak nya karna ancaman dia akan di buang dari agensi nya sebagai model, merasa di rugikan akhirnya Alsya meminta pak Hans untuk membayar nya dengan cara membuat Alsya dan Arga berhubungan sebagai sepasang kekasih.

tentu saja dengan mudah pak Hans bisa melakukan nya hanya dengan meminta pada Tanteu Yuni dan mengancam untuk mengakhiri kerjasama nya dan membuat tanteu Yuni bngkrut..

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Alsya menangis sejadinya, dia mengingat saat pertama kali bertemu dengn Arga.

" aku sudah sejauh ini, jadi aku tidak akan berhenti sampai aku mendapatkan mu "

" kalau begitu aku yang akan menggantikan mu, aku akan membunuh Yura dengan darah ku sendiri dan aku juga akan mati di tangan dukun itu "

" jangan konyol "

" kamu tak akan merubah apapun, lagipula waktu ku hanya tinggal satu hari lagi, jadi akan bagus jika aku yang membunuh Yura dan kita mati bersama "

Arga bangun dari tempat duduk nya dan meninggalkan Alsya sendiri, di perjalanan menuju rumah pak tua Arga melihat beberapa kru yang tersisa yang sedang membereskan peralatan soothing, mereka akan kembali besok pagi menyusul yang lain nya, Arga juga melihat Dirly tapi dia tak menyapa nya, Arga hanya melewati nya begitu saja.

sesampai nya di rumah pak tua, Arga menemui bunda yang berada di kamar nya.

" bunda.....boleh Arga masuk ???? "

" Iyah ga, masuk ajah "

Arga masuk dan langsung bersimpuh di kaki bunda "

" Arga cuma punya satu kesempatan lagi, jika besok Yura belum kembali, maka Arga juga akan pergi, maafkan Arga yang gagal menjaga Yura seperti yang Bunda minta "

" tidak ga, bunda tau kamu pasti bisa membawa Yura kembali "

Arga menangis di pangkuan bunda sampai membasahi pakaian bunda.

" jangan seperti ini ga, bunda yakin kalau Yura melihatnya dia akan sangat sedih "

" andai kontrak itu tidak dia tandatangani, mungkin tidak akan terjadi seperti ini bun "

" Yura menerima kontrak itu karna dia mencintai mu ga "

" apa ini benar Bun??? apa menikah karna kontrak ini hal yang benar Bun ?? "

" bunda yakin ini tidak salah ga, bunda yakin kalian bersama karna saling mencintai bunda yakin itu "

bunda terus berusaha menenangkan Arga walau sebenar nya hati bunda juga terasa sakit, bunda tidak bisa membayangkan bagaimana kalau dia harus kehilangan kedua nya, bagi bunda Arga sudah seperti anak kandung nya sendiri, bunda tau betul bagaimana Arga tumbuh dari kecil hingga saat ini, persahabatan bunda dan tanteu Yuni yang membuat bunda dan tanteu Yuni saling menyayangi satu sama lain termasuk pada Arga dan aku.

ya bunda dan tanteu Yuni bersahabat sejak masih sekolah, dan berlanjut sampai saat ini sayang nya setiap kali mereka bertemu tak ada satupun dari aku dan Arga yang slalu ikut, sehingga aku dan Arga tak pernah saling bertemu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!