cemburu

pintu studio terbuka, sontak semua mata melihat ke arah pintu, aku masuk dan menghampiri tanteu Yuni yang terduduk sambil membelakangi Arga dan Alsya, baru saja aku berjalan beberapa langkah, pintu terbuka lagi, Nando seorang model laki laki yang seharus nya berpasangan dengan Alsya datang, dia berjalan setengah berlari menghampiri tanteu Yuni.

" aku telat ya Tan ???? " tanya nya pada Tanteu Yuni sambil tergesa gesa

" loh, kata nya ngg bisa datang???? "

" ngg ko Tan, aku cuma bilang ijin telat ajah "

mata tanteu Yuni melirik ke arah Alsya dan asisten nya bergantian, terlihat asisten Alsya yang tertunduk karna malu, ya memang tadi asisten Alsya yang memberi tau tanteu Yuni kalau Nando tidak datang, dan itu tentu saja sudah di rencanakan oleh Alsya, karna Alsya tau kalau Nando tidak datang, maka partner foto nya akan di gantikan Arga.

" ya udah Nando cepat ganti baju mu, gantikan Arga "

tanteu Yuni sedikit melirik ku yang masih mematung menatap Arga dan Alsya, rasa nya sesak banget liat tangan Arga merangkul tubuh Alsya yang bagus itu.

" sebentar, Nando kamu pakai baju lain, masih ada satu pasang baju di sana "

dengan cepat tanteu Yuni menghentikan Nando yang akan menghampiri Arga, tanteu Yuni juga menghampiriku yang masih di tempat yang sama menatap Arga.

" kamu dari mana ajah sih Ra, di tungguin dari tadi loh "

" ........." aku hanya tersenyum pada Tanteu Yuni

" ikut mama yu, "

" kemana ma????? aku di sini ajah gpp ko ma "

" ayo ikut ajah "

tanteu Yuni membawaku ke ruang ganti dan makeup, aku mengganti pakaian ku dengan sebuah A-line dress midi berwarna hitam, dengan lengan panjang dan bagian dada yang terbuka, aku juga mengganti sepatu kets ku dengan heels berwarna senada, rambut yang ku ikat di buka dan di biarkan terurai, hairstyle menata rambutku sedikit ikal di bagian bawah, ini benar benar membuatku terlihat lebih anggun.

tanteu Yuni tersenyum puas melihatku, dan membawaku kembali ke stage foto.

" ma, aku takut mengecewakan mama "

aku yang memang belum pernah menjadi model merasa gugup dan takut, tapi tanteu Yuni terus meyakinkan aku.

" gpp, anggap ajah ini bukan buat iklan, tapi cuma foto biasa "

Arga yang sudah menyelesaikan pemotretan nya melihatku keluar ruangan bersama tanteu Yuni, mata nya tidak beralih kemanapun dan tetap melihatku diam diam.

tanteu Yuni menghentikan fotografer yang sedang memotret Nando, lalu dia memintaku duduk di sebuah kursi yang sedang Nando duduki untuk berfoto, tanteu Yuni meminta Nando duduk di bahu kursi yang aku duduki, dan meminta Nando untuk melihat ke arahku, jujur ini sangat canggung buat aku yang memang belum pernah melakukan ini, jangankan berfoto dengan laki laki, sekedar foto keluarga bersama bunda dan ayah pun aku merasa canggung karna tak sering berinteraksi satu sama lain.

" ok, sekarang Nando pegang pinggul Yura dari belakang, ini tema foto keluarga, jadi kalian harus terlihat layak nya suami istri "

tanteu Yuni mengarahkan lagi untuk foto berikut nya, Nando mulai memegang pinggulku dan menempelkan kepala nya pada kepalaku, sampai aku bisa merasakan hembusan nafas Nando, aku mulai memegang tangan Nando yang melingkar di pinggulku seeperti yang Arga dan Alsya tadi lakukan.

Arga yang sedari tadi memperhatikan ku, mulai menghampiriku dan melepaskan tangan Nando, Arga berdiri tepat di belakangku menggantikan posisi Nando.

" Arga !!!! "

aku yang terkejut dengan sikaf Arga langsung berbalik ke arah nya, tapi Arga dengan cepat menarik pinggulku sampai tubuhku benar benar menempel dengan tubuh nya, Arga meletak kan kedua tanganku di bahu nya, aku benar benar bisa mendengar setang jantung Arga saking dekat nya.

" kalian liat apa?? apa aku ngg bisa gantiin Nando ??? "

tanteu Yuni tersenyum dan meminta fotographer untuk segera memotret nya, kemeja dan jas yang di gunakan Arga memang terlihat hampir sama dengan yang di gunakan Nando, jadi tanteu Yuni tidak mempermasalahkan itu.

aku dan Arga mulai berfoto dengan berbagai gaya, tangan Arga tak terlepas sekalipun dari tubuhku, foto terakhir Arga dan aku hanya berdiri berdampingan dan saling berpegangan, Arga menoleh ke arahku yang tetap menghadap ke depan.

" liat aku " Arga bicara pelan memberi tau aku untuk melihat ke arah nya.

aku yang berpikir itu memang bagian dari berfoto menuruti Arga untuk menatap nya, mata kami bertemu dan saling bertatapan, kilatan kamera terus menyoroti aku dan Arga, dengan tiba tiba Arga mencium keningku, membuat semua darah di kakiku mengalir naik ke atas kepala ku, bagai mana tidak ini ciuman pertama Arga untuk ku, bahkan saat acara pernikahan pun Arga tidak melakukan itu pada ku, saat fotographer mengatakan ok dan menurun kan kamera nya dengan cepat aku memalingkan wajahku dari Arga, tapi Arga menarik daguku dengan lembut dan bibir nya menempel di bibirku, kilatan kamera itu kembali menyinari aku dan Arga, kali ini di iringi suara sorakan dari beberapa orang yang ada di ruangan itu.

Alsya bangun dari tempat duduk nya dan meninggalkan studio itu setelah melihat Arga melakukan itu di depan semua orang, terdengar suara pintu yang di tutup dengan keras di antara riuh tepuk tangan.

pemotretan selsai, aku menghampiri Arga yang duduk dengan sebuah americano di tangan nya.

" sini Ra, kamu belum minum kan dari tadi, makasih ya sayang udah bantuin mama hari ini "

tanteu Yuni memeluk ku dan meminta ku duduk di sebelah nya.

" lain kali ngg ada lagi Yura foto sama cowo lain ya ma "

dengan wajah datar nya Arga komplen pada Tanteu Yuni tentang fotoku bersama Nando.

" loh kenapa emang nya, mama seneng ko liat nya, Yura bisa profesional "

Arga melirik ku sebelum kembali melihat tanteu Yuni

" dia istri Arga ma, jadi mama harus nya menghargai Arga "

" tunggu, bukan nya tadi juga kamu foto bareng Alsya ya, Yura juga lihat kamu loh, iya kan sayang "

" ....... " aku hanya tersenyum mendengar tanteu Yuni membelaku

.

" lain kali aku tidak akan mengijinkan Yura membantu mama lagi jadi model "

tanteu Yuni tersenyum melihat sikaf Arga yang aneh menurutku, jujurbaku memang senang dengan sikaf nya, tapi aku juga masih merasa takut, terakhir kali dia juga pernah perhatian padaku layak nya suami pada istrinya, tapi tiba tiba dia kembali dingin dan cuek seperti membenciku.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

aku dan Arga pulang setelah menyelesaikan semua nya, aku dan Arga memilih langsung pulang ke rumah karna Arga ingin cepat menyelesaikan pekerjaan nya.

" besok pagi aku ada meeting buat ngomongin film, sekalian mau ketemu sama pemain pemain film nantinya "

Arga yang baru keluar dari kamar mandi dan masih menggunakan sehelai handuk saja itu duduk di atas tempat tidur yang sedang ku rapihkan.

" mas Arga pake baju dulu, baru kita ngobrol "

" kamu kenapa diemin aku dari tadi ?? "

" aku ngg diemin mas Arga ko, mas pake baju dulu "

aku berusaha keras untuk tidak menatap Arga dan melihat kulit tubuh nya yang putih itu, bisa bisa aku berhalusinasi lagi kaya kemarin kemarin.

" kamu sadar ngg sih dari tadi kamu ngg banyak ngomong, kamu diem ajah kaya boneka manaken "

Arga sama sekali tidak menghiraukan perintahku dan tetap terduduk dengan sehelai handuk nya.

" ya ampun mas, pake baju nya dulu "

" jawab aku dulu "

" jawab apa mas, ??? "

" ya itu kenapa kamu diem ajah "

" ........ "

aku tidak menjawab Arga dan melanjutkan merapihkan tempat tidur .

" ya sudah lah "

Arga beranjak dan mengambil pakaian nya di lemari, dia membuka handuk nya tanpa menghiraukan aku yang ada di kamar yang sama juga.

" ya ampun mas Arga, kenapa malah di lepas sih handuk nya "

aku yang melihat semua bagian tubuh Arga cepat cepat menutup wajahku dengan bantal, Arga malah cengengesan melihat aku seperti itu, tapi jujur aku senang sih mendengar dia bisa ketawa gitu di depan ku.

" udah aku pakein baju, kamu udah bisa buka mata "

Arga mendekatiku dan mulai berbaring di atas tempat tidur yang baru ku rapihkan.

" mas Arga jangan kaya gitu, aku malu tau "

" memang nya apa yang kamu lihat ??? "

aku sedikit memanyunkan bibirku, membuat ekspresi wajah cemberut.

" ya itu mas, "

Arga kembali cengengesan sambil sibuk dengan ponsel nya.

" baru liat doank udah kaya gitu, gimana kalau aku suruh pegang, meriang langsung kaya nya "

" ya elah malah ngeledek sih ni orang " batin ku

aku mulai naik ke atas tempat tidur dan berbaring di sebelah Arga, Arga meletak kan ponsel nya dan memiringkan tubuh nya menghadap ke arah ku.

" Ra, kenapa kamu mau menikah sama aku "

kali ini Arga terliht serius.

" ya kan mas Arga yang minta "

" terus kalau misal kemarin bukan aku yang minta, kamu juga mau Nerima ??? "

aku mengangguk mengiyakan pertanyaan arga. dia menghela nafas dan merentangkan tubuh nya menatap langit langit.

" apa menikah sesimple itu menurut mu ??? "

" entah lah mas, bahkan aku ngg pernah tau tujuan aku hidup buat apa, aku hanya menjalani nya dan menikmati nya saja "

" terus apa kamu juga menikmati pernikahan kita ??? "

" ma - maksud mas Arga???? "

" pernikahan itu harus di awali cinta kan, jadi bagai mana kamu bisa menikmati nya kalau kamu menikah dengan ku tidak atas dasar cinta ???? "

aku terdiam, bagaimana bisa dia ngomong kaya gitu sedangkan dia sendiri mengajak ku menikah dengan cara seperti itu.

Arga menoleh ke arahku, lalu menutup kedua mata nya begitu saja.

.

" mas Arga tidur???? ya e lah orang aneh dasar, baru juga ngbrol serius udah di tinggl tidur lagi ajah " gumam ku dalam hati

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!