"Luka Yang Mulia cukup dalam. Yang Mulia jangan terlalu banyak bergerak dulu dan harus banyak beristirahat, supaya lukanya cepat kering dan menutup. Hamba akan memberikan ramuan yang harus dioleskan tiga kali sehari." Ujar tabib Fey, tabib khusus Ratu Roseline.
"Terima kasih banyak tabib Mey." Ucap Ratu Roseline.
Tabib Fey memberi hormat, lalu undur diri dari kamar Ratu.
"Marie, panggilkan Felix."
Marie segera keluar dan memina Felix untuk masuk. Mereka bertiga duduk bersama Ratu Roseline.
"Felix. Apa kau sudah menemukan penyebab segerombolan serigala itu bisa berada di daerah base camp prajurit? Karena seharusnya daerah itu sudah dibersihkan dari berbagai binantang buas." Tanya Ratu Roseline.
"Sepertinya ada yang sengaja menggiring segerombolan serigala liar itu menuju tempat latihan prajurit kerajaan, Yang Mulia. Kemungkinan besar musuh Yang Mulia Raja Alec." Jawab Felix.
Tak lama kemudian, Felix dan Marie keluar dari kamar Ratu Roseline.
"Apa yang dikatakan Felix memang benar, kedatangan segerombolan serigala itu memang rencana jahat salah satu musuh Raja. Tapi di dalam novel tidak dijelaskan musuh yang mana, karena Raja Alec memiliki banyak musuh dan orang yang ingin menjatuhkannya, yang ingin menguasai Kerajaan Cardania." Gumam Ratu Roseline.
"Aku bersyukur masih bisa menyelamatkan Jenderal Azel, karena sasaran mereka dari peristiwa tadi siang adalah melukai Jenderal Azel, yang menjadi salah satu kekuatan dari Kerajaan Cardania.
Raja Alec sangat marah dan melempar semua barang yang ada di meja kerjanya.
"Hamba mohon tenanglah, Yang Mulia. Kendalikan diri, Anda." Ucap Marquess Filan.
"Bagaimana aku bisa tenang? Beraninya dia mengkhianatiku dengan seorang pengawal. Apa kelebihan Felix dibandingkan diriku yang seorang penguasa di kerajaan ini." Bentak Raja Alec.
Raja Alec melenggang pergi meninggalkan Marquess Filan begitu saja. Raja Alec melewati lorong rahasia yang menghubungkan dengan kamarnya.
"Hormat hamba, Tuan Marquess. Di luar ada seorang prajurit yang membawakan pesan dari Jenderal Azel untuk Yang Mulia Raja." Lapor seorang penjaga.
"Suruh dia masuk." Jawab Marquess Filan.
Jenderal Azel sengaja menyuruh anak buahnya, Edgar untuk melapor kepada Raja Alec.
"Marquess Filan. Saya datang untuk menyampaikan pesan dan berita dari Jenderal Azel kepada Yang Mulia Raja." Ucap Edgar.
"Raja sedang beristirahat. Katakan padaku berita penting apa yang kau bawa Edgar. Nanti akan aku sampaikan kepada Yang Mulia Raja. Dan mengapa bukan Jenderal Azel sendiri yang menghadap?" Tanya Marquess Filan.
"Jenderal Azel tidak bisa meninggalkan base camp karena berjaga-jaga untuk mengantisipasi jika ada binatang buas yang akan menyerang base camp prajurit kembali, Marquess." Jawab Edgar.
"Apa kau bilang serangan binatang buas?" Seru Marquess Filan.
"Benar, Marquess. Hari ini kami mendapat serangan dari segerombolan serigala liar yang telah berhasil merusak dinding pelindung dan menerobos masuk ke dalam tempat latihan prajurit. Tapi segerombolan serigala itu telah berhasil dilumpuhkan dan dibunuh." Jawab Edgar.
"Apa ada prajurit yang terluka?" Tanya Marquess Filan.
"Beberapa prajurit mengalami luka akibat terkena cakaran serigala. Dan juga Yang Mulia Ratu." Jawab Edgar.
Marquess Filan langsung membelalakkan matanya.
"Apa maksudmu Ratu juga terluka?"
"Yang Mulia Ratu mengalami luka akibat cakaran serigala di bahu sebelah kiri saat membantu melawan segerombolan serigala tadi. Dan menurut tabib, luka Yang Mulia Ratu cukup parah karena cakaran serigalanya cukup dalam." Terang Edgar.
"Jadi Ratu terluka. Itu sebabnya Ratu menunggangi kuda bersama pengawal pribadinya, Felix." Ucap Marquess Filan
"Benar Marquess. Yang Mulia Ratu menolak menaiki kereta kuda." Sahut Edgar.
"Baiklah, kau bisa kembali ke base camp, Edgar. Aku akan menyampaikan pesan yang kau bawa kepada Yang Mulia Raja." Ucap Marquess Filan.
Edgar memberi hormat dan keluar dari ruangan kerja Raja Alec.
"Aku harus segera memberitahu Yang Mulia Raja apa yang sebenarnya terjadi agar kesalahpahaman ini tidak berlanjut."
Marquess Filan segera pergi menuju kamar Raja Alec. Di tengah jalan, Marquess Filan bertemu dengan Ibu Suri Helene.
"Hormat hamba, Yang Mulia Ibu Suri." Ucap Marquess Filan.
"Marquess Filan. Apa kau juga ingin menemui Yang Mulia Raja?" Tanya Ibu Suri Helene.
"Benar Ibu Suri. Ada hal penting yang harus hamba sampaikan kepada Raja." Jawab Marquess Filan.
Di dalam kamarnya, Raja Alec sudah mengambil botol wine dan meneguknya. Raja Alec terlihat sangat berantakan dengan wajah dan matanya yang memerah.
"Apa serendah itu diriku di matamu, Ratu?" Teriak Raja Alec.
"Kau lebih memilih pengawal biasa dibandingku diriku, suamimu sendiri."
"Apa kurangnya diriku? Aku seorang raja yang tampan, hebat dan berkuasa. Kau bilang jika kau menginginkan kekuasaan, bukan? Baiklah. Maka aku akan memberikannya padamu, Ratu. Aku akan kembali ke medan perang. Akan ku takhlukkan lebih banyak lagi kerajaan di luar sana untuk memperluas kekuasaanmu." Ucap Raja Alec penuh amarah.
"Aku sadar, aku telah membuat kesalahan padamu. Dan aku akan memperbaikinya. Aku tidak akan pernah melepaskanmu. Kau hanya milikku dan akan selalu menjadi milikku, Roseline."
Mulut Raja Alec terus meracau.
"Putraku." Panggil Ibu Suri Helene saat tiba di kamar Raja.
Raja Alec tersentak. Raja Alec membalikkan badannya dan terkejut melihat keberadaan Ibu Suri Helene di kamarnya. Begitu juga dengan Ibu Suri Helene yang terkejut melihat putranya sedang dalam keadaan mabuk dan diliputi amarah.
"Apa yang terjadi padamu, Putraku?" Tanya Ibu Suri Helene.
"Ibu. Ada apa Ibu datang ke .... Uhuk..." Ucapan Raja Alec terputus.
Pyarr... (Gelas yang dipegang Raja Alec jatuh ke lantai)
Raja Alec muntah darah, kemudian tubuh Raja Alec pun ikut terjatuh ke lantai dengan tangannya memegangi tenggorokannya dan badannya yang kejang.
"Putraku!" Teriak Ibu Suri Helene.
Marquess Filan dan para penjaga langsung masuk ke dalam kamar Raja Alec. Mereka sangat terkejut melihat kondisi Raja Alec yang sudah pingsan dan wajahnya mulai membiru. Marquess Filan memerintahkan penjaga untuk segera memanggil tabib istana.
"Yang Mulia Raja terkena racun arsenik, Yang Mulia Ibu Suri. Racunnya sangat berbahaya karena menyerang dan melumpuhkan sistem saraf. Saat ini sebagian besar tubuh Yang Mulia Raja menjadi lumpuh. Yang Mulia Raja tidak bisa berbicara karena racunnya juga menyerang pita suara Raja." Ucap tabib istana yang memeriksa Raja Alec.
Ibu Suri Helene menangis histeris saat mengetahui kondisi putranya.
"Apa ada obat atau penawar yang bisa menyembuhkan Yang Mulia Raja, tabib Ma?" Tanya Marquess Filan.
"Hanya pemilik dari racun ini yang mempunyai penawarnya." Jawab tabib Ma.
"Marquess Filan, aku mohon cari pemilik racun ini dan dapatkan penawar racunnya. Aku mohon selamatkan putraku." Ucap Ibu Suri Helene sambil berlutut.
"Yang Mulia."
Marquess Filan langsung membantu Ibu Suri Helene untuk duduk kembali di kursi.
Ratu Roseline melangkahkan kakinya dengan cepat saat mendengar bahwa Raja Alec terkena racun.
"Sial! Mengapa bisa jadi seperti ini? Bukankah Raja Alec baru akan terkena racun satu minggu sebelum diadakannya pertemuan besar dengan para raja tetangga dan para perwakilan dari negeri sebrang. Apa alur ceritanya mulai berubah?" Batin Ratu Roseline sambil mengepalkan tangannya.
"Yang Mulia Ratu." Panggil Duke Ramon.
"Kakak." Sahut Ratu Roseline.
"Kakak dengar Ratu terluka akibat insiden yang terjadi di base camp prajurit. Ratu mau pergi ke mana dengan langkah terburu-buru seperti itu?" Tanya Duke Ramon.
"Yang Mulia Raja sedang sakit karena terkena racun. Aku harus segera ke istana raja." Jawab Ratu Roseline.
"Kakak ikut."
Ratu Roseline mendatangi kamar Raja Alec bersama Duke Ramon. Keduanya terkejut melihat kondisi Raja Alec yang tergeletak tak sadarkan diri di atas ranjang.
"Ibu. Bagaimana keadaan Yang Mulia Raja?" Tanya Ratu Roseline.
"Seline." Ucap Ibu Suri Helene sambil menangis.
Ratu Roseline langsung memeluk Ibu Suri Helene.
"Tenanglah, Ibu. Ada Seline di sini." Ucap Ratu Roseline lembut.
"Apa yang terjadi dengan Yang Mulia Raja, Marquess Filan?" Tanya Duke Ramon.
"Yang Mulia Raja meminum wine yang sudah diberi racun. Saat ini kondisinya sangat tidak baik, sebagian besar tubuh Yang Mulia Raja mengalami kelumpuhan. Yang Mulia Raja juga tidak bisa bicar karena racun itu juga menyerang pita suaranya." Terang Marquess Filan.
Ratu Roseline langsung mengambil botol wine dan menghirup aroma dari wine itu.
"Racun arsenik." Seru Ratu Roseline.
"Benar Yang Mulia Ratu. Bagaimana Yang Mulia bisa mengetahuinya?" Tanya tabib Ma.
"Mendiang ibu kami menguasai ilmu pengobatan dan berbagai jenis racun. Dan kelebihannya itu menurun kepada Ratu." Jawab Duke Ramon.
Tabib Ma cukup terkejut.
"Apa Ratu bisa membuat obat penawarnya?" Tanya Duke Ramon.
Ratu Roseline menggeleng.
"Ini jenis racun langka. Tidak mudah untuk mendapatkan bahan untuk membuat penawar racun dan butuh waktu yang lama." Jawab Ratu Roseline. "Apa tidak ada cara lain tabib Ma?"
"Ada Yang Mulia Ratu. Tapi sangat sulit untuk mendapatkannya, bahkan nyawa bisa jadi taruhannya." Jawab tabib Ma.
"Apa itu? Katakan tabib Ma." Tanya Ratu Roseline.
"Bunga mawar hitam." Jawab tabib Ma.
"Bunga mawar hitam? Maksudmu bunga mawar hitam yang terletak di gunung Gobi yang berada di bagian barat Kerajaan Cardania. Gunung yang terkenal sangat berbahaya." Ucap Duke Ramon.
"Benar Tuan. Bunga mawar hitam adalah bunga yang sangat langka. Bunganya hanya akan tumbuh satu kali dalam satu tahun. Bunga mawar hitam bisa mengobati dan menjadi penawar berbagai jenis racun." Terang tabib Ma.
"Baiklah, aku yang akan pergi mengambilnya." Ucap Ratu Roseline yang membuat semua orang terkejut dan membulatkan mata mereka.
To be continue ...
...***-❤❤❤-***...
Baca juga novel author :
1. Menikahi Ayah Dari Anak GENIUSKU
2. Terpaksa Menikahi Sahabat (Kecil) Ku
Jangan lupa selalu dukung author supaya lebih semangat dan lebih baik lagi dalam berkarya dengan :
✔Klik favorite❤
✔Tinggalkan comment✍
✔Tinggalkan like👍
✔Tinggalkan vote🔖
✔Beri hadiah🎁🌹
Terima kasih🙏🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
2024-03-13
0
murniati cls
masak raja tak cari tau apa kegiatan ratu sehari hari,kan banyak pasukan,raja kok bodoh
2022-12-24
2
Ida Farida
meski benci,, bagiamana pun raja alec tetaplah suami ratu rosaline,, jadi apapun pasti akan dlakukan oleh ratu demi suaminya, raja alec..
2022-11-14
2