Bab 3. Bertemu Raja Alec

Roseline dan Marie berjalan menyusuri taman yang menghubungkan istana Ibu Suri dan istana Ratu. Roseline menghentikan langkahnya.

"Marie, petikkan beberapa bunga mawar merah dan putih." Ucap Roseline.

"Baik, Yang Mulia." Jawab Marie.

Marie segera memetik beberapa bunga mawar merah dan putih.

"Yang Mulia Ratu." Panggil Marquess Filan.

Roseline membalikkan tubuhnya.

"Ada apa Marquess Filan?" Tanya Roseline dingin.

"Bagaimana kabar Yang Mulia Ratu? Hari ini Anda terlihat berbeda." Ucap Marquess Filan sambil tersenyum.

Roseline menyunggingkan bibirnya.

"Kabarku baik Marquess. Sejak kapan Marquess Filan berbicara sopan padaku? Aku lebih senang dengan sikap Marquess Filan yang dulu, terlihat lebih jujur dan tidak munafik." Ucap Roseline secara frontal.

"Aku tahu jika Marquess tidak pernah menyukaiku dan keberadaanku di istana ini. Marquess tidak perlu cemas. Tidak lama lagi, Marquess tidak perlu lagi melihat kehadiranku di sini. Karena sosok ratu yang kalian idamkan akan segera hadir." Ucap Roseline, lalu pergi meninggalkan Marquess Filan yang masih terdiam.

"Apa maksud dari ucapan Ratu?" Gumam Marquess Filan tak mengerti.

Roseline berdiri di dekat jendela kamarnya dan menatap keluar jendela.

"Apa Yang Mulia Ratu yakin akan meninggalkan posisi Ratu dan keluar dari istana?" Tanya Marie.

"Kau pasti sudah mendengar pembicaraanku dengan ayah dan kakakku. Raja Alec akan membawa pulang wanita yang lebih layak menjadi ratu di kerajaan ini." Terang Roseline.

"Jika itu benar terjadi. Yang Mulia tidak boleh menyerah. Yang Mulia Ratu lebih berhak atas Yang Mulia Raja dibandingkan wanita itu atau wanita manapun. Hamba akan melakukan apa pun untuk membantu Yang Mulia Ratu." Ucap Marie.

Roseline tersenyum, lalu memeluk Marie. Marie sangat terkejut mendapatkan perlakuan seperti itu dari wanita yang menjadi junjungannya.

"Terima kasih Marie atas kesetiaanmu."

"Rasa cinta itu tidak bisa dipaksakan, termasuk cinta Raja Alec. Aku, Roseline adalah wanita yang memiliki harga diri yang tinggi. Aku tidak sudi lagi mengemis cinta kepada pria yang tak layak untukku." Ujar Roseline.

"Tapi hamba tahu jika Anda mencintai Yang Mulia Raja." Sahut Marie.

Roseline menghela napas panjang.

"Itu dulu. Dan sekarang rasa itu sudah menguap." Ujar Roseline dengan tatapan penuh kebencian.

"Kemana pun Yang Mulia pergi, hamba akan ikut dan mengabdikan hidup hamba untuk Yang Mulia." Ucap Marie.

Roseline tersenyum.

"Yang Mulia Ratu, Tuan Felix datang dan ingin menghadap Anda." Lapor seorang pelayan.

"Suruh dia masuk." Ucap Roseline.

Felix adalah pria yang diangkat anak oleh Duke Sullivan sejak kecil. Usianya 2 tahun lebih tua dari Roseline. Sama seperti Marie, Felix mengabdikan hidupnya untuk keluarga Duke Sullivan.

"Hormat hamba, Yang Mulia Ratu." Ucap Felix.

"Duduklah Felix." Ucap Roseline.

Felix segera duduk di hadapan Roseline.

"Kakakku pasti sudah memberitahumu jika mulai sekarang kau akan menjadi pengawal pribadiku." Ujar Roseline.

"Benar Yang Mulia. Mulai sekarang hamba akan mengabdikan hidup saya untuk Anda." Ujar Felix.

"Terima kasih, Felix." Ucap Roseline.

"Sama-sama Yang Mulia. Itu sudah menjadi tugas hamba." Jawab Felix.

"Apa ada informasi terbaru dari kakakku?" Tanya Roseline.

"Yang Mulia Raja Alec sudah dalam perjalanan menuju kerajaan Cardania. Countess Sarah juga ikut dalam rombongan Raja. Semalam terjadi penyerangan pada rombongan Raja Alec. Dan lengan Countess Sarah terluka karena terkena panah untuk melindungi Yang Mulia Raja." Jawab Felix.

"Urutan kejadian ceritanya sama persisi dengan isi cerita dalam novel." Batin Roseline sambil tersenyum.

"Yang Mulia Raja pasti membawa Countess Sarah pulang ke istana ini." Ujar Roseline.

"Apa kau sudah mempersiapkan kudaku dan tempat untukku berlatih?" Tanya Roseline.

"Sudah Yang Mulia. Beberapa anak buah hamba sudah mempersiapkan semuanya." Jawab Felix.

"Sudah lama aku tidak mengasah keahlian bermain pedangku dan menggunakan senjata yang lain." Gumam Roseline.

"Oh ya Marie. Mengapa para penjaga dan pelayan yang ada di Istana Ratu terlihat kurus dan kurang bertenaga?" Tanya Roseline.

"Itu karena mereka hanya diberi makan dua kali sehari dan dalam porsi sedikit Yang Mulia." Jawab Marie.

"Atas perintah siapa?" Tanya Roseline lagi.

"Kepala pelayan, yang ditunjuk langsung oleh Yang Mulia Raja." Jawab Marie.

"Suruh kepala pelayan untuk menghadapku sekarang juga." Perintah Roseline.

"Baik Yang Mulia." Ucap Marie, lalu keluar untuk memanggil kepala pelayan.

Tak selang berapa lama, Marie sudah kembali bersama kepala pelayan Istana Ratu.

"Salam Yang Mulia Ratu." Ucap kepala pelayan sambil membungkukkan badannya.

"Siapa namamu?" Tanya Roseline lagi.

"Zeya, Yang Mulia." Jawab wanita itu sambil tersenyum palsu.

Plak! Plak! (Roseline memberikan tamparan keras pada wajah Zeya).

"Aarrgh!" Teriak Zeya.

"Beraninya kau mengkorupsi keuangan Istana Ratu!" Bentak Roseline.

Zeya membelalakkan matanya. Dia tidak menyangka jika Ratu Roseline akan mengetahui kecurangannya.

"A-apa maksud Yang Mulia?" Tanya Zeya pura-pura tak mengerti.

"Beraninya kau memberikan makanan yang tidak layak kepada para pelayan dan prajurit yang ada di Istana Ratu. Bukan hanya itu, kau juga memberi jatah makan dua kali sehari kepada mereka." Bentak Roseline.

"I-itu tidak benar Yang Mulia Ratu." Ucap Zeya sambil berlutut.

Roseline melempar buku keuangan Istana Ratu ke hadapan Zeya.

"Di dalam buku keuangan ini uang yang kau keluarkan dengan makanan yang kau berikan untuk pelayan dan penjaga di Istana Ratu tidak sesuai. Mau berkilah apalagi?" Bentak Roseline.

Zeya diam dengan tubuh gemetar. Dia tidak bisa berkilah lagi.

"Penjaga! Masukkan pelayan ini ke dalam penjara istana!" Perintah Roseline.

"Anda tidak bisa melakukan hal itu. Saya adalah orang pilihan Yang Mulia Raja!" Teriak Zeya.

Roseline tertawa.

"Kau pikir aku takut. Aku bahkan bisa melenyapkanmu sekarang juga." Ucap Roseline sambil menyeringai.

"Segera bawa wanita ini pergi dari hadapanku!" Perintah Roseline.

Para penjaga segera masuk dan membawa Zeya keluar dari ruangan Ratu, dan menjebloskannya ke dalam penjara.

Roseline menghela napas panjang.

"Kita pergi ke dapur sekarang." Ujar Roseline.

Roseline pergi ke dapur bersama Marie dan Felix.

Para pelayan sangat terkejut dengan kedatangan Ratu Roseline di dapur, karena selama ini sang Ratu tidak pernah sekalipun menginjakkan kakinya di dapur.

"Para pelayan. Siapkan semua bahan makanan yang ada di sini, termasuk telur dan daging. Kali ini, aku sendiri yang akan memasak." Ucap Roseline.

Para pelayan membelalakkan mata mereka.

"Tapi Yang Mulia." Protes Marie.

"Aku tidak ingin dibantah!" Sahut Roseline.

Para pelayan segera menyiapkan semua bahan makanan dan Roseline segera mengolahnya menjadi berbagai jenis makanan yang ada di dunia Alicia. Roseline membuat steak daging, sup daging, kentang goreng dan burrito ayam.

Roseline memerintahkan Felix dan para penjaga untuk menggelar karpet di gazebo taman. Roseline ingin mengadakan makan bersama dengan semua orang yang tinggal di Istana Ratu.

"Mengapa kalian masih berdiri?" Tanya Roseline yang duduk di atas karpet.

Para pelayan dan penjaga segera mendongakkan kepala mereka.

"Duduklah!" Perintah Roseline.

Mereka semua langsung berlutut.

"Maaf Yang Mulia Ratu, kami tidak berani. Kami tidak layak duduk bersama Anda, karena Anda adalah Ratu kami." Ucap salah seorang pelayan.

"Segera duduk atau kepala kalian dipenggal satu per satu. Aku ingin makan bersama kalian. Ini adalah perintah dari Ratu kalian." Sahut Roseline.

Para pelayan dan penjaga pun menurut.

"Marie bagikan makanan kepada mereka. Semua harus mendapatkan porsi yang sama." Ucap Roseline.

"Terima kasih banyak atas kemurahan hati Yang Mulia Ratu. Semoga Yang Mulia Ratu selalu bahagia dan panjang umur." Ucap semua pelayan dan penjaga dengan rasa bahagia bercampur haru.

"Doa yang sama untuk kalian." Jawab Roseline.

Para pelayan dan penjaga makan dengan lahapnya, meskipun menu makanannya terasa asing bagi mereka. Melihat kebahagiaan para pelayan dan penjaganya, membuat hati Roseline menghangat.

...***...

"Rombongan Yang Mulia Raja sudah memasuki gerbang kerajaan, Yang Mulia." Lapor Marie.

Roseline sedang memoles bibir merahnya di depan cermin. Roseline sudah siap dengan gaun merahnya. Rambut hitamnya digelung ke atas dan mahkota bertabur berlian berwarna rubi sudah bertengger di atas kepalanya.

"Baiklah. Mari kita sambut kedatangan mereka. Jangan lupa bawa jubah baru Yang Mulia Raja." Ucap Roseline.

Ibu Suri Helene dan Marquess Filan sudah berdiri di depan Istana Raja. Para bangsawan dan pejabat istana juga sudah berada di sana untuk menyambut raja mereka.

"Salam Ibu." Ujar Roseline.

"Hai, Roseline. Kau terlihat cantik sekali. Yang Mulia Raja pasti terpukau saat melihat kecantikanmu." Puji Ibu Suri Helene.

Roseline hanya tersenyum.

Terdengar suara teriakan dari rakyat dan penjaga istana. Rombongan Raja Alec sudah memasuki pintu gerbang istana.

Roseline mengangkat wajahnya untuk melihat sosok Raja Alec. Pria tampan berambut cokelat, rahang wajahnya tegas, memiliki mata tajam berwarna hazel dan mengenakan baju kebesarannya sedang duduk di atas kuda dengan gagahnya. Senyuman terus mengembang di bibirnya.

Roseline merasakan hatinya serasa tertusuk benda tajam saat melihat wajah pria yang menjadi suami Ratu Roseline. Itu adalah perasaan dari Ratu Roseline yang sebenarnya.

Saat rombongan itu berhenti, Raja Alec segera turun dari atas kuda. Raja Alec berdiri tepat di depan Roseline. Roseline segera melepaskan jubah Raja dan menggantinya dengan yang baru.

Raja Alec memperhatikan penampilan Roseline saat ini. Tidak ada gaun glamor dan make up tebal. Bahkan Ratu Roseline tidak memandang wajah Raja Alec sedikit pun. Hal itu sontak membuat Raja Alec terkejut. Jika sebelumnya, Ratu Roseline selalu menebar senyumannya untuk menarik perhatiannya.

"Di mana sopan santunmu? Kau tidak menatap wajah suamimu." Ucap Raja Alec kesal.

Roseline segera mengangkat wajahnya dan menatap mata Raja Alec dengan tatapan dinginnya.

"Selamat datang Yang Mulia Raja. Semoga Yang Mulia Raja panjang umur dan bahagia." Ucap Roseline.

Raja Alec hanya menganggukkan kepalanya. Kemudian melangkah mendekati Ibu Suri.

"Selamat datang kembali putraku." Ucap Ibu Suri Helene sambil memeluk putranya.

"Terima kasih Ibu." Ucap Raja Alec.

Dari sebuah kereta kerajaan turunlah seorang wanita cantik berambut pirang dengan dibantu oleh seorang pelayan. Raja Alec langsung berjalan mendekat dan berdiri di samping Countess Sarah.

"Perkenalkan Ibu Suri dan kalian semua, dia adalah Countess Sarah putri dari Count Donovan. Dia mengalami luka pada lengan tangan kirinya karena terkena panah untuk melindungiku dari penyerangan para pemberontak. Untuk sementara waktu, Countess Sarah akan tinggal di istana untuk mendapatkan perawatan dari tabib istana." Ucap Raja Alec sambil tersenyum.

Duke Sullivan dan Ramon berusaha menahan amarah dalam diri mereka.

"Terima kasih Countess Sarah atas kebaikanmu." Ucap Ibu Suri.

"Sama-sama Yang Mulia Ibu Suri." Ucap Countess Sarah sambil berusaha membungkukkan badannya.

Terdengar banyak bangsawan dan pejabat istana yang memberikan pujian atas sikap heroik Countess Sarah.

"Pasangan yang serasi." Lirih Roseline sinis, namun masih bisa di dengar oleh Marquess Filan.

"Marie, kita kembali ke istana Ratu sekarang." Ujar Roseline.

Raja Alec melihat Ratu Roseline yang pergi begitu saja bersama pelayannya. Raja Alec merasa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Ibu Suri hanya diam saja saat melihat kepergian Roseline dari sana. Ibu Suri memahami apa yang dirasakan oleh Roseline saat ini ketika mengetahui suaminya membawa pulang wanita lain dan tinggal di istana.

"Sebaiknya kau istirahat sekarang, Sarah. Para pelayan akan mengantarkanmu ke kamar tamu." Ucap Raja Alec.

"Baik Yang Mulia. Terima kasih banyak atas kebaikan Anda." Ucap Sarah sambil tersenyum.

Pelayan mengantarkan Sarah menuju kamar khusus tamu kerajaan.

"Bagaimana keadaan istana selama aku pergi, Filan?" Tanya Raja Alec.

"Keadaan istana baik dan aman, Yang Mulia." Jawab Marquess Filan.

"Lalu bagaimana dengan Ratu? Sikapnya terlihat berbeda." Tanya Raja Alec.

"Sikap Ratu berubah setelah siuman dari pingsannya. Ratu pingsan selama 2 hari setelah mendapatkan hukuman dari Anda." Terang Filan.

"Dan akhir-akhir ini Ratu sering keluar masuk istana, atas ijin Yang Mulia Ibu Suri." Tambahnya.

Raja Alec menyerngitkan dahinya. Raja Alec dan Marquess Filan segera berjalan menuju istana raja.

To be continue ...

...***-❤❤❤-***...

Baca juga novel author :

1. Menikahi Ayah Dari Anak GENIUSKU

2. Terpaksa Menikahi Sahabat (Kecil) Ku

Jangan lupa selalu dukung author supaya lebih semangat dan lebih baik lagi dalam berkarya dengan :

✔Klik favorite❤

✔Tinggalkan comment✍

✔Tinggalkan like👍

✔Tinggalkan vote🔖

✔Beri hadiah🎁🌹

Terima kasih🙏🥰

Terpopuler

Comments

Fariss69

Fariss69

Ayolah terlalu najis sumpah kalo diselingkulin dari yg laen aja

2023-01-29

3

IG: _anipri

IG: _anipri

suka banget aku sama sikap Ratu Roseline sekarang

2023-01-02

3

CaH KangKung,

CaH KangKung,

lanjuttt

2022-12-30

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Novel Usang
2 Bab 2. Mengubah Takdir
3 Bab 3. Bertemu Raja Alec
4 Bab 4. Rasa Yang Telah Berubah
5 Bab 5. Kau Bukanlah Siapa-Siapa
6 Bab 6. Apa Dia Membenciku?
7 Bab 7. Pesona Risoles
8 Bab 8. Rumor
9 Bab 9. Aku Takkan Melepaskannya
10 Bab 10. Hanya Ingin Menjadi Ratu
11 Bab 11. Baroness Yolanda
12 Bab 12. Sup Ikan Beracun
13 Bab 13. Sate Domba
14 Bab 14. Ratu Terluka
15 Bab 15. Raja Alec Diracun
16 Bab 16. Gunung Goby
17 Bab 17. Obat Penawar
18 Bab 18. Mengetahui Kenyataan Yang Sebenarnya
19 Bab 19. Pengganti Raja Sementara
20 Bab 20. Kemarahan Baroness Yolanda
21 Bab 21. Pembunuh Bayaran
22 Bab 22. Permohonan Duke Sullivan
23 Bab 23. Menepati Janji
24 Bab 24. Kejadian Tak Terduga
25 Bab 25. Pesta Makan Bersama
26 Bab 26. Cemburu
27 Bab 27. Jati Diri Victor
28 Bab 28. Perhatian Raja Alec
29 Bab 29. Rencana Jahat
30 Bab 30. Aku Akan Menjadi Tamengmu
31 Bab 31. Rasa Sakit
32 Bab 32. Perasaan Yang Mulai Goyah
33 Bab 33. Rumor Yang Belum Mereda
34 Bab 34. Pesona Ratu Roseline
35 Bab 35. Perdebatan Antar Ratu
36 Bab 36. Pesta Ulang Tahun Ibu Suri
37 Bab 37. Senjata Makan Tuan
38 Bab 38. Barbeque
39 Bab 39. Adu Acting
40 Bab 40. Hukuman
41 Bab 41. Mengetahui Sebuah Kenyataan
42 Bab 42. Penyesalan Yang Terlambat
43 Bab 43. Obat Manis
44 Bab 44. Tawaran
45 Bab 45. Siapa Kau?
46 Bab 46. Ternyata
47 Bab 47. Tiga Ular
48 Bab 48. Berubah Haluan
49 Bab 49. Aku Tidak Peduli
50 Bab 50. Kebusukan Yang Terungkap
51 Bab 51. Kejujuran
52 Bab 52. Tak Percaya
53 Bab 53. Keluarga
54 Bab 54. Perlakuan Kasar
55 Bab 55. Ratu Jatuh Sakit
56 Bab 56. Jamuan Makan Siang Raja Alec
57 Bab 57. Menyingkirkan Penyakit
58 Bab 58. Pergilah!
59 Bab 59. Wanita Bodoh
60 Bab 60. Kemenangan
61 Bab 61. Menghilang
62 Bab 62. Menghilang 2
63 Bab 63. Kabar Bahagia
64 Bab 64. Lamaran
65 Bab 65. Keinginan Ibu Hamil
66 Bab 66. Kedatangan Raja Alec
67 Bab 67. Sakit Sekali
68 Bab 68. Pengakuan
69 Bab 69. Pengakuan 2
70 Bab 70. Maafkan Aku
71 Bab 71. Tanggung JawabKu
72 Bab 72. Diabaikan
73 Bab 73. Melihatmu Bahagia
74 Bab 74. Bimbang
75 Bab 75. Mengenalimu
76 Bab 77. Aku telah kembali
77 Bab 76. Kembali Ke Istana
78 Bab 78. Pengaduan
79 Bab 79. Simpanan
80 Bab 80. Canduku
81 Bab 81. Janji Suci
82 Bab 81. Gaya Baru
83 Bab 82. Pesta
84 Bab 83. Marcello & Micheline Cardania
85 Bab 84. Sebuah Maha Karya
86 Bab 85. Eksekusi Massal
87 Bab 86. Nigel
88 Bab 87. Pangeran Leon
89 Bab 88. Kembali
90 Bab 89. Back To The Real Life
91 Bab 90. Siapa Dia?
92 Bab 91. Menang Tender
93 Bab 92. Pelelangan
94 Bab 93. Kalung Itu Milikku
95 Bab 94. XS
96 Bab 95. Kencan Kontrak
97 Bab 96. First Date
98 Bab 97. Dandelion
99 Bab 98. Kencan Yang Menyenangkan
100 Bab 99. Kekecewaan
101 Bab 100. Katherine Alonzo
102 Bab 101. Seorang Pelunas Hutang
103 Bab 102. Kembali Untuk Menagih Hutang
104 Bab 103. Rencana Jahat
105 Bab 104. You Found Me
106 Bab 105. Aku Tak Sempurna
107 Bab 106. Calon Istriku
108 Bab 107. Kebenaran Yang Dirahasiakan
109 Bab 108. Romeo Gabriel Quinn
110 Bab 109. Darah Keluarga Quinn
111 Bab 110. Salam Perkenalan.
112 Bab 111. Pembalasan Kecil Untuk O'bero
113 Bab 112. Video Mesum
114 Bab 113. Hukuman Berat
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1. Novel Usang
2
Bab 2. Mengubah Takdir
3
Bab 3. Bertemu Raja Alec
4
Bab 4. Rasa Yang Telah Berubah
5
Bab 5. Kau Bukanlah Siapa-Siapa
6
Bab 6. Apa Dia Membenciku?
7
Bab 7. Pesona Risoles
8
Bab 8. Rumor
9
Bab 9. Aku Takkan Melepaskannya
10
Bab 10. Hanya Ingin Menjadi Ratu
11
Bab 11. Baroness Yolanda
12
Bab 12. Sup Ikan Beracun
13
Bab 13. Sate Domba
14
Bab 14. Ratu Terluka
15
Bab 15. Raja Alec Diracun
16
Bab 16. Gunung Goby
17
Bab 17. Obat Penawar
18
Bab 18. Mengetahui Kenyataan Yang Sebenarnya
19
Bab 19. Pengganti Raja Sementara
20
Bab 20. Kemarahan Baroness Yolanda
21
Bab 21. Pembunuh Bayaran
22
Bab 22. Permohonan Duke Sullivan
23
Bab 23. Menepati Janji
24
Bab 24. Kejadian Tak Terduga
25
Bab 25. Pesta Makan Bersama
26
Bab 26. Cemburu
27
Bab 27. Jati Diri Victor
28
Bab 28. Perhatian Raja Alec
29
Bab 29. Rencana Jahat
30
Bab 30. Aku Akan Menjadi Tamengmu
31
Bab 31. Rasa Sakit
32
Bab 32. Perasaan Yang Mulai Goyah
33
Bab 33. Rumor Yang Belum Mereda
34
Bab 34. Pesona Ratu Roseline
35
Bab 35. Perdebatan Antar Ratu
36
Bab 36. Pesta Ulang Tahun Ibu Suri
37
Bab 37. Senjata Makan Tuan
38
Bab 38. Barbeque
39
Bab 39. Adu Acting
40
Bab 40. Hukuman
41
Bab 41. Mengetahui Sebuah Kenyataan
42
Bab 42. Penyesalan Yang Terlambat
43
Bab 43. Obat Manis
44
Bab 44. Tawaran
45
Bab 45. Siapa Kau?
46
Bab 46. Ternyata
47
Bab 47. Tiga Ular
48
Bab 48. Berubah Haluan
49
Bab 49. Aku Tidak Peduli
50
Bab 50. Kebusukan Yang Terungkap
51
Bab 51. Kejujuran
52
Bab 52. Tak Percaya
53
Bab 53. Keluarga
54
Bab 54. Perlakuan Kasar
55
Bab 55. Ratu Jatuh Sakit
56
Bab 56. Jamuan Makan Siang Raja Alec
57
Bab 57. Menyingkirkan Penyakit
58
Bab 58. Pergilah!
59
Bab 59. Wanita Bodoh
60
Bab 60. Kemenangan
61
Bab 61. Menghilang
62
Bab 62. Menghilang 2
63
Bab 63. Kabar Bahagia
64
Bab 64. Lamaran
65
Bab 65. Keinginan Ibu Hamil
66
Bab 66. Kedatangan Raja Alec
67
Bab 67. Sakit Sekali
68
Bab 68. Pengakuan
69
Bab 69. Pengakuan 2
70
Bab 70. Maafkan Aku
71
Bab 71. Tanggung JawabKu
72
Bab 72. Diabaikan
73
Bab 73. Melihatmu Bahagia
74
Bab 74. Bimbang
75
Bab 75. Mengenalimu
76
Bab 77. Aku telah kembali
77
Bab 76. Kembali Ke Istana
78
Bab 78. Pengaduan
79
Bab 79. Simpanan
80
Bab 80. Canduku
81
Bab 81. Janji Suci
82
Bab 81. Gaya Baru
83
Bab 82. Pesta
84
Bab 83. Marcello & Micheline Cardania
85
Bab 84. Sebuah Maha Karya
86
Bab 85. Eksekusi Massal
87
Bab 86. Nigel
88
Bab 87. Pangeran Leon
89
Bab 88. Kembali
90
Bab 89. Back To The Real Life
91
Bab 90. Siapa Dia?
92
Bab 91. Menang Tender
93
Bab 92. Pelelangan
94
Bab 93. Kalung Itu Milikku
95
Bab 94. XS
96
Bab 95. Kencan Kontrak
97
Bab 96. First Date
98
Bab 97. Dandelion
99
Bab 98. Kencan Yang Menyenangkan
100
Bab 99. Kekecewaan
101
Bab 100. Katherine Alonzo
102
Bab 101. Seorang Pelunas Hutang
103
Bab 102. Kembali Untuk Menagih Hutang
104
Bab 103. Rencana Jahat
105
Bab 104. You Found Me
106
Bab 105. Aku Tak Sempurna
107
Bab 106. Calon Istriku
108
Bab 107. Kebenaran Yang Dirahasiakan
109
Bab 108. Romeo Gabriel Quinn
110
Bab 109. Darah Keluarga Quinn
111
Bab 110. Salam Perkenalan.
112
Bab 111. Pembalasan Kecil Untuk O'bero
113
Bab 112. Video Mesum
114
Bab 113. Hukuman Berat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!