Roseline dan Marie berjalan menyusuri taman yang menghubungkan istana Ibu Suri dan istana Ratu. Roseline menghentikan langkahnya.
"Marie, petikkan beberapa bunga mawar merah dan putih." Ucap Roseline.
"Baik, Yang Mulia." Jawab Marie.
Marie segera memetik beberapa bunga mawar merah dan putih.
"Yang Mulia Ratu." Panggil Marquess Filan.
Roseline membalikkan tubuhnya.
"Ada apa Marquess Filan?" Tanya Roseline dingin.
"Bagaimana kabar Yang Mulia Ratu? Hari ini Anda terlihat berbeda." Ucap Marquess Filan sambil tersenyum.
Roseline menyunggingkan bibirnya.
"Kabarku baik Marquess. Sejak kapan Marquess Filan berbicara sopan padaku? Aku lebih senang dengan sikap Marquess Filan yang dulu, terlihat lebih jujur dan tidak munafik." Ucap Roseline secara frontal.
"Aku tahu jika Marquess tidak pernah menyukaiku dan keberadaanku di istana ini. Marquess tidak perlu cemas. Tidak lama lagi, Marquess tidak perlu lagi melihat kehadiranku di sini. Karena sosok ratu yang kalian idamkan akan segera hadir." Ucap Roseline, lalu pergi meninggalkan Marquess Filan yang masih terdiam.
"Apa maksud dari ucapan Ratu?" Gumam Marquess Filan tak mengerti.
Roseline berdiri di dekat jendela kamarnya dan menatap keluar jendela.
"Apa Yang Mulia Ratu yakin akan meninggalkan posisi Ratu dan keluar dari istana?" Tanya Marie.
"Kau pasti sudah mendengar pembicaraanku dengan ayah dan kakakku. Raja Alec akan membawa pulang wanita yang lebih layak menjadi ratu di kerajaan ini." Terang Roseline.
"Jika itu benar terjadi. Yang Mulia tidak boleh menyerah. Yang Mulia Ratu lebih berhak atas Yang Mulia Raja dibandingkan wanita itu atau wanita manapun. Hamba akan melakukan apa pun untuk membantu Yang Mulia Ratu." Ucap Marie.
Roseline tersenyum, lalu memeluk Marie. Marie sangat terkejut mendapatkan perlakuan seperti itu dari wanita yang menjadi junjungannya.
"Terima kasih Marie atas kesetiaanmu."
"Rasa cinta itu tidak bisa dipaksakan, termasuk cinta Raja Alec. Aku, Roseline adalah wanita yang memiliki harga diri yang tinggi. Aku tidak sudi lagi mengemis cinta kepada pria yang tak layak untukku." Ujar Roseline.
"Tapi hamba tahu jika Anda mencintai Yang Mulia Raja." Sahut Marie.
Roseline menghela napas panjang.
"Itu dulu. Dan sekarang rasa itu sudah menguap." Ujar Roseline dengan tatapan penuh kebencian.
"Kemana pun Yang Mulia pergi, hamba akan ikut dan mengabdikan hidup hamba untuk Yang Mulia." Ucap Marie.
Roseline tersenyum.
"Yang Mulia Ratu, Tuan Felix datang dan ingin menghadap Anda." Lapor seorang pelayan.
"Suruh dia masuk." Ucap Roseline.
Felix adalah pria yang diangkat anak oleh Duke Sullivan sejak kecil. Usianya 2 tahun lebih tua dari Roseline. Sama seperti Marie, Felix mengabdikan hidupnya untuk keluarga Duke Sullivan.
"Hormat hamba, Yang Mulia Ratu." Ucap Felix.
"Duduklah Felix." Ucap Roseline.
Felix segera duduk di hadapan Roseline.
"Kakakku pasti sudah memberitahumu jika mulai sekarang kau akan menjadi pengawal pribadiku." Ujar Roseline.
"Benar Yang Mulia. Mulai sekarang hamba akan mengabdikan hidup saya untuk Anda." Ujar Felix.
"Terima kasih, Felix." Ucap Roseline.
"Sama-sama Yang Mulia. Itu sudah menjadi tugas hamba." Jawab Felix.
"Apa ada informasi terbaru dari kakakku?" Tanya Roseline.
"Yang Mulia Raja Alec sudah dalam perjalanan menuju kerajaan Cardania. Countess Sarah juga ikut dalam rombongan Raja. Semalam terjadi penyerangan pada rombongan Raja Alec. Dan lengan Countess Sarah terluka karena terkena panah untuk melindungi Yang Mulia Raja." Jawab Felix.
"Urutan kejadian ceritanya sama persisi dengan isi cerita dalam novel." Batin Roseline sambil tersenyum.
"Yang Mulia Raja pasti membawa Countess Sarah pulang ke istana ini." Ujar Roseline.
"Apa kau sudah mempersiapkan kudaku dan tempat untukku berlatih?" Tanya Roseline.
"Sudah Yang Mulia. Beberapa anak buah hamba sudah mempersiapkan semuanya." Jawab Felix.
"Sudah lama aku tidak mengasah keahlian bermain pedangku dan menggunakan senjata yang lain." Gumam Roseline.
"Oh ya Marie. Mengapa para penjaga dan pelayan yang ada di Istana Ratu terlihat kurus dan kurang bertenaga?" Tanya Roseline.
"Itu karena mereka hanya diberi makan dua kali sehari dan dalam porsi sedikit Yang Mulia." Jawab Marie.
"Atas perintah siapa?" Tanya Roseline lagi.
"Kepala pelayan, yang ditunjuk langsung oleh Yang Mulia Raja." Jawab Marie.
"Suruh kepala pelayan untuk menghadapku sekarang juga." Perintah Roseline.
"Baik Yang Mulia." Ucap Marie, lalu keluar untuk memanggil kepala pelayan.
Tak selang berapa lama, Marie sudah kembali bersama kepala pelayan Istana Ratu.
"Salam Yang Mulia Ratu." Ucap kepala pelayan sambil membungkukkan badannya.
"Siapa namamu?" Tanya Roseline lagi.
"Zeya, Yang Mulia." Jawab wanita itu sambil tersenyum palsu.
Plak! Plak! (Roseline memberikan tamparan keras pada wajah Zeya).
"Aarrgh!" Teriak Zeya.
"Beraninya kau mengkorupsi keuangan Istana Ratu!" Bentak Roseline.
Zeya membelalakkan matanya. Dia tidak menyangka jika Ratu Roseline akan mengetahui kecurangannya.
"A-apa maksud Yang Mulia?" Tanya Zeya pura-pura tak mengerti.
"Beraninya kau memberikan makanan yang tidak layak kepada para pelayan dan prajurit yang ada di Istana Ratu. Bukan hanya itu, kau juga memberi jatah makan dua kali sehari kepada mereka." Bentak Roseline.
"I-itu tidak benar Yang Mulia Ratu." Ucap Zeya sambil berlutut.
Roseline melempar buku keuangan Istana Ratu ke hadapan Zeya.
"Di dalam buku keuangan ini uang yang kau keluarkan dengan makanan yang kau berikan untuk pelayan dan penjaga di Istana Ratu tidak sesuai. Mau berkilah apalagi?" Bentak Roseline.
Zeya diam dengan tubuh gemetar. Dia tidak bisa berkilah lagi.
"Penjaga! Masukkan pelayan ini ke dalam penjara istana!" Perintah Roseline.
"Anda tidak bisa melakukan hal itu. Saya adalah orang pilihan Yang Mulia Raja!" Teriak Zeya.
Roseline tertawa.
"Kau pikir aku takut. Aku bahkan bisa melenyapkanmu sekarang juga." Ucap Roseline sambil menyeringai.
"Segera bawa wanita ini pergi dari hadapanku!" Perintah Roseline.
Para penjaga segera masuk dan membawa Zeya keluar dari ruangan Ratu, dan menjebloskannya ke dalam penjara.
Roseline menghela napas panjang.
"Kita pergi ke dapur sekarang." Ujar Roseline.
Roseline pergi ke dapur bersama Marie dan Felix.
Para pelayan sangat terkejut dengan kedatangan Ratu Roseline di dapur, karena selama ini sang Ratu tidak pernah sekalipun menginjakkan kakinya di dapur.
"Para pelayan. Siapkan semua bahan makanan yang ada di sini, termasuk telur dan daging. Kali ini, aku sendiri yang akan memasak." Ucap Roseline.
Para pelayan membelalakkan mata mereka.
"Tapi Yang Mulia." Protes Marie.
"Aku tidak ingin dibantah!" Sahut Roseline.
Para pelayan segera menyiapkan semua bahan makanan dan Roseline segera mengolahnya menjadi berbagai jenis makanan yang ada di dunia Alicia. Roseline membuat steak daging, sup daging, kentang goreng dan burrito ayam.
Roseline memerintahkan Felix dan para penjaga untuk menggelar karpet di gazebo taman. Roseline ingin mengadakan makan bersama dengan semua orang yang tinggal di Istana Ratu.
"Mengapa kalian masih berdiri?" Tanya Roseline yang duduk di atas karpet.
Para pelayan dan penjaga segera mendongakkan kepala mereka.
"Duduklah!" Perintah Roseline.
Mereka semua langsung berlutut.
"Maaf Yang Mulia Ratu, kami tidak berani. Kami tidak layak duduk bersama Anda, karena Anda adalah Ratu kami." Ucap salah seorang pelayan.
"Segera duduk atau kepala kalian dipenggal satu per satu. Aku ingin makan bersama kalian. Ini adalah perintah dari Ratu kalian." Sahut Roseline.
Para pelayan dan penjaga pun menurut.
"Marie bagikan makanan kepada mereka. Semua harus mendapatkan porsi yang sama." Ucap Roseline.
"Terima kasih banyak atas kemurahan hati Yang Mulia Ratu. Semoga Yang Mulia Ratu selalu bahagia dan panjang umur." Ucap semua pelayan dan penjaga dengan rasa bahagia bercampur haru.
"Doa yang sama untuk kalian." Jawab Roseline.
Para pelayan dan penjaga makan dengan lahapnya, meskipun menu makanannya terasa asing bagi mereka. Melihat kebahagiaan para pelayan dan penjaganya, membuat hati Roseline menghangat.
...***...
"Rombongan Yang Mulia Raja sudah memasuki gerbang kerajaan, Yang Mulia." Lapor Marie.
Roseline sedang memoles bibir merahnya di depan cermin. Roseline sudah siap dengan gaun merahnya. Rambut hitamnya digelung ke atas dan mahkota bertabur berlian berwarna rubi sudah bertengger di atas kepalanya.
"Baiklah. Mari kita sambut kedatangan mereka. Jangan lupa bawa jubah baru Yang Mulia Raja." Ucap Roseline.
Ibu Suri Helene dan Marquess Filan sudah berdiri di depan Istana Raja. Para bangsawan dan pejabat istana juga sudah berada di sana untuk menyambut raja mereka.
"Salam Ibu." Ujar Roseline.
"Hai, Roseline. Kau terlihat cantik sekali. Yang Mulia Raja pasti terpukau saat melihat kecantikanmu." Puji Ibu Suri Helene.
Roseline hanya tersenyum.
Terdengar suara teriakan dari rakyat dan penjaga istana. Rombongan Raja Alec sudah memasuki pintu gerbang istana.
Roseline mengangkat wajahnya untuk melihat sosok Raja Alec. Pria tampan berambut cokelat, rahang wajahnya tegas, memiliki mata tajam berwarna hazel dan mengenakan baju kebesarannya sedang duduk di atas kuda dengan gagahnya. Senyuman terus mengembang di bibirnya.
Roseline merasakan hatinya serasa tertusuk benda tajam saat melihat wajah pria yang menjadi suami Ratu Roseline. Itu adalah perasaan dari Ratu Roseline yang sebenarnya.
Saat rombongan itu berhenti, Raja Alec segera turun dari atas kuda. Raja Alec berdiri tepat di depan Roseline. Roseline segera melepaskan jubah Raja dan menggantinya dengan yang baru.
Raja Alec memperhatikan penampilan Roseline saat ini. Tidak ada gaun glamor dan make up tebal. Bahkan Ratu Roseline tidak memandang wajah Raja Alec sedikit pun. Hal itu sontak membuat Raja Alec terkejut. Jika sebelumnya, Ratu Roseline selalu menebar senyumannya untuk menarik perhatiannya.
"Di mana sopan santunmu? Kau tidak menatap wajah suamimu." Ucap Raja Alec kesal.
Roseline segera mengangkat wajahnya dan menatap mata Raja Alec dengan tatapan dinginnya.
"Selamat datang Yang Mulia Raja. Semoga Yang Mulia Raja panjang umur dan bahagia." Ucap Roseline.
Raja Alec hanya menganggukkan kepalanya. Kemudian melangkah mendekati Ibu Suri.
"Selamat datang kembali putraku." Ucap Ibu Suri Helene sambil memeluk putranya.
"Terima kasih Ibu." Ucap Raja Alec.
Dari sebuah kereta kerajaan turunlah seorang wanita cantik berambut pirang dengan dibantu oleh seorang pelayan. Raja Alec langsung berjalan mendekat dan berdiri di samping Countess Sarah.
"Perkenalkan Ibu Suri dan kalian semua, dia adalah Countess Sarah putri dari Count Donovan. Dia mengalami luka pada lengan tangan kirinya karena terkena panah untuk melindungiku dari penyerangan para pemberontak. Untuk sementara waktu, Countess Sarah akan tinggal di istana untuk mendapatkan perawatan dari tabib istana." Ucap Raja Alec sambil tersenyum.
Duke Sullivan dan Ramon berusaha menahan amarah dalam diri mereka.
"Terima kasih Countess Sarah atas kebaikanmu." Ucap Ibu Suri.
"Sama-sama Yang Mulia Ibu Suri." Ucap Countess Sarah sambil berusaha membungkukkan badannya.
Terdengar banyak bangsawan dan pejabat istana yang memberikan pujian atas sikap heroik Countess Sarah.
"Pasangan yang serasi." Lirih Roseline sinis, namun masih bisa di dengar oleh Marquess Filan.
"Marie, kita kembali ke istana Ratu sekarang." Ujar Roseline.
Raja Alec melihat Ratu Roseline yang pergi begitu saja bersama pelayannya. Raja Alec merasa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Ibu Suri hanya diam saja saat melihat kepergian Roseline dari sana. Ibu Suri memahami apa yang dirasakan oleh Roseline saat ini ketika mengetahui suaminya membawa pulang wanita lain dan tinggal di istana.
"Sebaiknya kau istirahat sekarang, Sarah. Para pelayan akan mengantarkanmu ke kamar tamu." Ucap Raja Alec.
"Baik Yang Mulia. Terima kasih banyak atas kebaikan Anda." Ucap Sarah sambil tersenyum.
Pelayan mengantarkan Sarah menuju kamar khusus tamu kerajaan.
"Bagaimana keadaan istana selama aku pergi, Filan?" Tanya Raja Alec.
"Keadaan istana baik dan aman, Yang Mulia." Jawab Marquess Filan.
"Lalu bagaimana dengan Ratu? Sikapnya terlihat berbeda." Tanya Raja Alec.
"Sikap Ratu berubah setelah siuman dari pingsannya. Ratu pingsan selama 2 hari setelah mendapatkan hukuman dari Anda." Terang Filan.
"Dan akhir-akhir ini Ratu sering keluar masuk istana, atas ijin Yang Mulia Ibu Suri." Tambahnya.
Raja Alec menyerngitkan dahinya. Raja Alec dan Marquess Filan segera berjalan menuju istana raja.
To be continue ...
...***-❤❤❤-***...
Baca juga novel author :
1. Menikahi Ayah Dari Anak GENIUSKU
2. Terpaksa Menikahi Sahabat (Kecil) Ku
Jangan lupa selalu dukung author supaya lebih semangat dan lebih baik lagi dalam berkarya dengan :
✔Klik favorite❤
✔Tinggalkan comment✍
✔Tinggalkan like👍
✔Tinggalkan vote🔖
✔Beri hadiah🎁🌹
Terima kasih🙏🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Fariss69
Ayolah terlalu najis sumpah kalo diselingkulin dari yg laen aja
2023-01-29
3
IG: _anipri
suka banget aku sama sikap Ratu Roseline sekarang
2023-01-02
3
CaH KangKung,
lanjuttt
2022-12-30
3