Setelah menikmati kegiatan mandi susunya dan berganti baju, Ratu Roseline segera menuju dapur. Ratu Roseline (Alice) ingin membuat risoles isi wortel, daging asap, telur rebus, saos tomat dan mayonese. Sebelumnya Ratu Roseline sudah membuat saos tomat dan mayonese sendiri. Para pelayan sudah terbiasa dengan keberadaan Ratu Roseline di dapur. Mereka malah merasa senang, karena Ratu Roseline selalu membuat menu masakan baru. Meskipun asing bagi mereka, tetapi rasanya selalu terasa lezat di lidah.
Setelah risoles buatannya matang, Ratu Roseline membaginya dan meletakkannya ke dalam beberapa piring. Ratu Roseline meletakkan sebuah piring yang berisi beberapa risoles ke atas nampan dan menutupnya.
"Marie, antarkan hidangan ini kepada Yang Mulia Ibu Suri. Pergilah bersama Dean." Perintah Ratu Roseline.
"Baik, Yang Mulia." Jawab Marie.
Marie segera membawa nampan itu dan pergi menuju istana Ibu Suri, didampingi oleh Dean, salah satu prajurit bayangan Felix.
Tidak butuh waktu lama bagi Marie dan Dean untuk tiba di istana Ibu Suri.
"Tolong sampaikan kepada Yang Mulia, jika Ratu mengirimkan makanan untuk beliau." Ucap Marie.
Pelayan ibu segera masuk ke ruangan Ibu Suri untuk melapor.
"Permisi Yang Mulia, ada pelayan Ratu datang membawakan hidangan makanan untuk Yang Mulia," Lapor pelayan Ibu Suri Helene.
Wajah Ibu Suri langsung sumringah.
"Suruh dia segera masuk." Jawab Ibu Suri Helene.
Marie segera masuk dan memberi hormat.
"Hormat hamba, Yang Mulia Ibu Suri." Ucap Marie.
"Kemarilah." Sahut Ibu Suri Helene.
Marie segera berjalan mendekat dan meletakkan nampan yang dibawanya ke atas meja Ibu Suri.
"Dari aromanya saja sudah sangat menggiyurkan. Ratu membuat hidangan apalagi sekarang?" Tanya Ibu Suri Helene.
"Yang Mulia Ratu mengatakan nama hidangan ini adalah risoles. Di dalamnya berisi potongan daging asap, wortel, telur rebus, saos tomat dan mayonese, cairan yang sedikit kental dan berwarna putih. Semuanya dibuat sendiri oleh Yang Mulia Ratu Roseline." Jawab Marie.
"Baiklah. Sampaikan ucapan terima kasihku kepada Ratu Roseline." Ucap Ibu Suri Helene.
Marie segera menunduk memberi hormat, lalu keluar dari ruangan Ibu Suri Helene. Saat berada di luar ruangan, Marie berpapasan dengan Raja Alec dan Marquess Filan.
"Hormat hamba, Yang Mulia Raja." Ucap Marie sambil menunduk.
Dean juga melakukan hal yang sama.
"Apa kalian baru saja keluar dari ruangan Ibu Suri?" Tanya Raja Alec.
"Benar Yang Mulia. Ratu meminta hamba mengantarkan makanan untuk Yang Mulia Ibu Suri." Jawab Marie.
"Baiklah, kau bisa kembali ke istana Ratu." Ucap Raja Alec.
"Baik, Yang Mulia. Hamba mohon undur diri." Ucap Marie sopan.
Marie dan Dean segera bergegas meninggalkan istana Ibu Suri dan kembali ke istana Ratu. Raja Alec segera mempercepat langkahnya dan masuk ke dalam ruangan ibundanya.
"Salam, Ibunda." Ucap Raja Alec.
"Hormat hamba, Yang Mulia Ibu Suri." Ucap Marquess Filan.
"Putraku dan Marquess Filan" Sapa Ibu Suri Helene.
"Kemarilah kalian dan duduk di sini bersamaku." Ucap Ibu Suri Helene.
Raja Alec dan Marquess Filan segera duduk. Mata mereka langsung tertuju pada makanan yang ada di atas piring.
"Aku tadi bertemu dengan pelayan Ratu, dan dia mengatakan jika dia mengantarkan makanan buatan Ratu untuk Ibu. Apa ini makanannya? Bentuknya aneh sekali." Ucap Raja Alec.
Ibu Suri Helene terkekeh melihat ekspresi wajah Raja Alec dan Marquess Filan.
"Jangan meremehkan tampilannya. Makanan yang dibuat oleh Ratu memang berbeda dengan makanan yang biasa kita makan di istana ini. Tapi pasti dijamin kelezatannya." Ucap Ibu Suri Helene.
Ibu Suri Helene mengambil satu risoles dan menggigitnya sedikit dan mengunyahnya. Seketika Ibu Suri langsung membelalakkan matanya. Kemudian, Ibu Suri segera melahap sisanya. Raja Alec dan Marquess Filan menelan ludah mereka dengan kasar saat melihat ekspresi Ibu Suri yang sangat menikmati makanan itu.
"Ini benar-benar lezat sekali. Tidak. Lebih tepatnya luar biasa." Ucap Ibu Suri Helene sambil membersihkan mulutnya yang belepotan saos dan mayonese.
"Kalian ambil dan cobalah."
Raja Alec dan Marquess Filan mengambil masing-masing satu risoles. Raja Alec langsung menggigit risoles itu dan mengunyahnya. Matanya langsung terbelalak saat merasakan berbagai rasa yang ada di mulutnya. Marquess Filan juga segera memakan risolesnya setelah melihat ekspresi Raja Alec. Hal yang sama juga dirasakan oleh Marquess Filan.
"Bagaimana? Lezat bukan?" Tanya Ibu Suri Helene sambil tersenyum.
Raja Alec dan Marquess Filan mengangguk dengan kompak dan segera menghabiskan sisa risoles yang ada di tangan mereka.
"Nama makanan ini apa Ibu? Baru kali ini aku merasakan makanan yang seperti ini. Rasanya sungguh luar biasa. Dalam satu gigitan aku merasakan daging asap, telur, wortel dengan rasa asam, manis dan asin bercampur menjadi satu." Ucap Raja Alec terkesima.
"Benar sekali Yang Mulia. Tidak ada satu pun juru masak yang ada di kerajaan Cardania dan kerajaan manapun yang pernah hamba jelajahi yang membuat makanan selezat ini." Sahut Marquess Filan.
Ibu Suri Helene tertawa pelan.
"Kalau tidak salah pelayan Ratu tadi mengatakan nama makanan ini adalah ri...ri...risoles." Ucap Ibu Suri sambil mencoba mengingat nama makanan itu.
"Isinya potongan daging asap, telur rebus dan wortel. Cairan berwarna merah itu disebut saos yang terbuat dari tomat. Ibu sudah beberapa kali memakan makanan buatan Ratu yang diberi saos seperti ini. Dan cairan yang berwarna putih bernama mayo.... Ah Ibu lupa namanya. Semua Ratu sendiri yang membuatnya." Jelas Ibu Suri Helene.
"Sejak kapan Ratu bisa memasak? Selama ini dia hanya sibuk memoles diri." Ucap Raja Alec tak percaya.
"Sebenarnya Ratu memiliki banyak bakat dan kelebihan yang tidak kau ketahui, Putraku. Selama ini kau terlalu mengabaikan keberadaannya." Ucap Ibu Suri Helene.
Raja Alec terdiam. Untuk kesekian kalian ucapan ibundaya menyentil hati kecilnya.
"Sudah jangan melamun. Makan lagi risolesnya. Ibu tidak akan sanggup memakan semuanya. Ini terlalu banyak." Seru Ibu Suri Helene.
Raja Alec dan Marquess Filan mengangguk dan mengambil risoles lagi. Sampai satu piring risoles itu habis. Raja Alec yang paling lahap makannya, dia sampai menghabiskan 5 buah risoles. Sedangkan Marquess Filan makan 3 buah risoles.
"Perutku kenyang sekali, Ibu." Ucap Raja Alec.
"Tentu saja kenyang, kau yang paling banyak memakannya." Sahut Ibu Suri Helene sambil terkekeh.
Raja Alec menyunggingkan bibirnya.
"Apa Ratu sering mengirimkan makanan untuk Ibu?" Tanya Raja Alec.
"Bukan sering lagi. Setiap hari Ratu membuatkan makanan, terkadang juga camilan untuk Ibu." Jawab Ibu Suri Helene.
Raja Alec hanya mengangguk-anggukkan kepalanya pelan.
"Apa yang membuatmu datang kemari untuk menemui Ibu? Apa ada yang ingin kau sampaikan, Putraku?" Tanya Ibu Suri Helene.
Raja Alec tersentak.
"Sebenarnya, aku ingin meminta Ibu untuk melarang Ratu keluar masuk istana sesuka hatinya. Apa kata para bangsawan nantinya?" Jawab Raja Alec.
"Untuk apa kau mempedulikan apa kata mereka? Dan sejak kapan kau peduli dengan apa yang dilakukan oleh Ratu? Bukankah dulu kau membebaskannya untuk melakukan apa pun yang Ratu inginkan dan tidak akan mencampuri urusannya, termasuk keluar dari istana." Ucap Ibu Suri Helene.
"Aku tahu Ibu. Tapi apa Ibu tahu jika Ratu belajar ilmu bela diri dan bermain pedang di luar istana?" Tanya Raja Alec.
"Tentu saja Ibu tahu. Dan Ibu sangat mendukungnya, sehingga Ratu bisa menjaga dirinya sendiri dengan baik. Bahaya akan selalu mengintainya yang saat menduduki posisi Ratu di kerajaan ini. Dan Putraku tidak akan selalu berada di sisinya untuk melindungi dan menjaga keselamatan nyawanya." Jawab Ibu Suri Helene.
"Ibu benar. Tapi..." Protes Raja Alec.
"Sudahlah. Jangan terlalu mengekangnya. Selama ini Ratu selalu tertahan di istana. Dan Putraku sering meninggalkannya sendiri untuk berperang dan mengunjungi kerajaan-kerajaan tetangga. Biarkan Ratu menikmati apa yang ingin dilakukannya saat ini. Jika ada bangsawan yang berani membicarakannya, Ibu sendiri yang akan membungkam mulutnya." Ucap Ibu Suri Helene tegas.
Raja Alec terdiam. Raja Alec tahu jika sudah seperti itu, Ibunya sudah tidak bisa dibantah lagi.
Sedangkan di ruang makan istana, Countess Sarah sudah duduk manis sambil menunggu kedatangan Raja Alec. Countess Sarah ingin makan bersama dengan Raja. Para pelayan segera datang dan menghidangkan menu makan malam.
"Tunggu. Mengapa kalian sudah menghidangkan makanan ini? Yang Mulia Raja belum datang." Tegur Countess Sarah.
"Yang Mulia Raja tidak makan malam di sini, Countess. Yang Mulia makan bersama Ibu Suri di istana Ibu Suri." Sahut seorang pelayan.
Countess Sarah sangat terkejut.
"Silakan, Nona." Ucap pelayan itu, lalu pergi meninggalkan Countess Sarah bersama Nara yang berdiri di belakang kursinya.
Selera makan Countess Sarah seketika menghilang, karena Raja Alec tidak ada.
"Nara, perintahkan seorang pelayan untuk mencari tahu apa yang terjadi di istana Ibu Suri dan mengapa Yang Mulia Raja bisa makan di sana." Perintah Countess Sarah.
"Baik, Nona." Jawab Nara.
Countess Sarah langsung berdiri dari kursinya dan hendak melangkahkan kakinya menuju istana Raja. Namun dia urungkan karena mengingat ucapan Raja sebelumnya. Countess Sarah tidak ingin membuat Raja marah, dia pun kembali ke paviliun tamu dengan hati kecewa dan kesal.
"Marie. Apa Yang Mulia Ibu Suri sudah menerima risoles buatanku?" Tanya Ratu Roseline saat melihat Marie sudah kembali bersama Dean.
"Sudah Yang Mulia. Yang Mulia Ibu Suri terlihat sangat bahagia dan mengucapkan terima kasih kepada Anda. Dan hamba tadi juga bertemu dengan Yang Mulia Raja yang ingin mengunjungi Ibu Suri." Jawab Marie.
"Ternyata benar dugaanku. Raja pasti akan menemui Ibu Suri. Pria itu pasti akan melakukan protes dan meminta Ibu Suri untuk melarangku keluar dari istana lagi. Aku yakin saat ini dia pasti juga menikmati risoles buatanku. Lihat saja jika pria itu sampai membuatku susah untuk keluar masuk istana sesuka hatiku. Aku tidak akan pernah membagi makanan buatanku lagi padanya, meskipun hanya secuil." Batin Ratu Roseline sambil menyeringai.
"Kau bisa mengambil risoles-risoles ini dan bagikan juga kepada Felix, para pelayan dan juga para penjaga." Ucap Ratu Roseline.
"Baik Yang Mulia. Terima kasih." Ucap Marie dengan wajah bahagia menatap banyak risoles yang ada di hadapannya.
Marie segera mengambil risoles untuk dirinya, lalu membagikannya kepada yang lain. Dan Ratu Roseline segera kembali ke kamarnya.
Di dalam istana Raja, Raja Alec terus berguling di atas ranjangnya dan berusaha untuk memejamkan matanya namun gagal. Raja Alec terus terngiang kelezatan risoles buatan Ratu.
"Bagaimana mungkin aku terus membayangkan rasa makanan buatan Ratu tadi? Apa Ratu memberi ilmu sihir ke dalam makanan itu?" Gumam Raja Alec.
Raja Alec mendengus kesal.
"Apa aku sudah gila? Makanan yang bernama risoles itu telah membuatku terpesona."
Raja Alec segera bangun dan turun dari ranjangnya. Raja Alec mengambil wine yang tersimpan di dalam lemari kaca yang berada di kamarnya. Raja Alec meneguk beberapa gelas untuk menghilangkan bayangan risoles lezat itu. Saat Raja mulai merasa mabuk, Raja langsung kembali naik ke atas ranjang.
To be continue...
...🌹🌹🌹...
Baca juga novel author :
1. Menikahi Ayah Dari Anak GENIUSKU
2. Terpaksa Menikahi Sahabat (Kecil) Ku
Jangan lupa selalu dukung author supaya lebih semangat dan lebih baik lagi dalam berkarya dengan :
✔Klik favorite❤
✔Tinggalkan comment✍
✔Tinggalkan like👍
✔Tinggalkan vote🔖
✔Beri hadiah🎁🌹
Terima kasih🙏🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
RINDI INEKE XIE 23
baru Risol,,..belum seblak dan boci makan sejuta umatt...para wanita wkwkwkkw🙃🤪
2024-03-29
0
eza
ini baru risolya, belum nasi padang, bakso,ayam bakar dll duhh
2023-02-17
5
Dede Mila
risoles pemikat....🤣🤣🤣🤣 hati hati raja tar kena sihir.....😋✌️
2023-01-28
2