Raja Alec mengadakan pertemuan dengan para bangsawan dan pejabat kerajaan Cardania. Para bangsawan dan pejabat membahas kehebohan rumor yang beredar. Mereka juga menyarankan agar Raja Alec segera menikah dengan Countess Sarah, dan menjadikannya sebagai selir. Raja Alec menggebrak meja.
"Lancang! Beraninya kalian memerintahku untuk menikah lagi di saat Ratu masih hidup!" Bentak Raja Alec sambil mengeraskan rahangnya.
Semua bangsawan dan pejabat istana langsung menundukkan wajah mereka.
"Ampun Yang Mulia. Kami mengajukan permintaan agar Yang Mulia Raja menikah lagi dan memiliki selir bukan tanpa alasan. Kita semua tahu jika sampai sekarang Yang Mulia Ratu masih belum diberikan keturunan. Yang Mulia Raja membutuhkan seorang pewaris tahta, calon pemimpin Kerajaan Cardania selanjutnya." Ucap Duke Darian, paman dari Countess Sarah dan kakak ipar dari Count Donovan.
Duke Sullivan menatap tajam ke arah Duke Darian dengan mengepalkan tangannya kuat.
"Maaf Duke Sullivan, saya harap Anda tidak tersinggung. Karena pada kenyataannya sampai sekarang Yang Mulia Ratu belum bisa hamil dan memberikan keturunan untuk Yang Mulia Raja. Apalagi dengan tingkah laku Ratu saat ini, yang setiap hari keluar dari istana menjadi perguncingan di lingkungan istana. Seharusnya Ratu bisa menjaga kehormatannya dan Yang Mulia Raja." Ucap Duke Darian sambil tersenyum sinis.
Perkataan Duke Darian didukung oleh sebagian besar bangsawan dan pejabat. Duke Sullivan tersenyum.
"Ratu melakukan apa yang sudah seharusnya dia lakukan, Duke Darian. Ratu bukanlah wanita yang akan terus duduk manis di istana dan mengumbar senyumnya hanya untuk menarik perhatian dari pria atau suami orang lain." Ujar Duke Sullivan sambil menyunggingkan bibirnya.
Wajah Duke Darian memerah. Duke Darian tahu jika ucapan Duke Sullivan itu menyindir keponakannya, Countess Sarah.
"Tidak sepantasnya seorang ratu berkeliaran seenaknya di luar istana. Seharusnya Yang Mulia Ratu bisa menjalankan tugasnya yaitu mengatur istana dalam dengan baik." Sahut Count Sevilen, sahabat Duke Darian.
"Cukup! Dari pada kalian sibuk mencampuri urusan rumah tanggaku dan semua kegiatan yang dilakukan oleh Ratu, lebih baik kalian fokus saja pada urusan pribadi kalian dan pikirkan kesejahteraan rakyat Cardania." Ucap Raja Alec geram.
Raja Alec langsung meninggalkan ruangan pertemuan dengan wajah kesal, diikuti oleh Marquess Filan. Para bangsawan dan pejabat istana pun segera membubarkan diri. Duke Darian berjalan melewati Duke Sulliavan dengan sombongnya. Duke Sullivan hendak menemui putrinya di istana ratu, namun dia urungkan. Duke Sullivan yakin jika saat ini Ratu Roseline masih berada di luar istana. Duke Sullivan pun memutuskan untuk kembali ke kediamannya.
Raja Alec membanting pintu ruangan kerjanya dengan keras.
"Apa mereka pikir aku ini hewan ternak yang kerjanya hanya membuat keturunan?" Teriak Raja Alec penuh kemarahan.
Marquess Filan hanya diam tanpa berani menyahut. Raja Alec mengusap wajahnya dengan kasar.
"Apa Ratu hari ini keluar istana lagi?" Tanya Raja Alec.
"Benar, Yang Mulia." Jawab Marquess Filan.
"Sebenarnya apa yang sedang dilakukan oleh Ratu? Aaarrghh!!!"
Raja Alec menendang sebuah kursi sampai terlempar ke dinding dan hancur seketika.
"Hormat hamba, Yang Mulia." Ujar seorang penjaga.
"Ada apa?" Tanya Raja Alec sambil duduk di kursi kebesarannya.
"Baroness Yolanda datang untuk berkunjung, Yang Mulia." Lapor penjaga tersebut.
"Apa lagi sekarang? Mengapa wanita itu harus datang ke istana ini sekarang?" Gumam Raja Alec kesal sambil memijit pelipisnya.
"Tempatkan dia di paviliun tamu. Dan laporkan juga kedatangannya kepada Ibu Suri." Perintah Raja Alec.
"Baik Yang Mulia." Jawab penjaga itu.
Seorang wanita cantik yang usianya lebih muda dari Ibu Suri Helene, turun dari kereta kudanya dengan senyum yang mengembang di bibirnya. Wanita itu adalah Baroness Yolanda.
"Akhirnya aku kembali lagi ke istana ini." Gumam Baroness Yolanda.
Ratu Roseline baru tiba di istana, setelah melakukan kunjungan ke base camp dan tempat latihan para prajurit kerajaan. Ini bukan kali pertama Ratu Roseline berkunjung ke sana. Biasanya Ratu Roseline juga ikut berlatih bersama para prajurit kerajaan Cardania itu. Saat akan memasuki istana Ratu, Ratu Roseline bertemu dengan Marquess Filan.
"Yang Mulia Ratu." Sapa Marquess Filan sambil memberi hormat.
"Marquess Filan." Sahut Ratu Roseline.
Ratu Roseline memperhatikan keadaan di sekitarnya dan melihat ada sebuah kereta kuda yang asing baginya.
"Apa ada tamu penting yang datang ke istana, Marquess Filan?" Tanya Ratu Roseline.
"Benar Ratu. Baroness Yolanda datang ke istana." Jawab Marquess Filan.
"Baroness Yolanda?" Sahut Ratu Roseline.
"Ya Ratu. Baroness Yolanda adalah anak angkat dari mendiang Raja Arthur, kakek Raja Alec. Dengan kata lain Baroness Yolanda adalah bibi angkat dari Yang Mulia Raja Alec." Jawab Marquess Filan.
Ratu Roseline hanya mengangguk lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam istana Ratu.
Di paviliun tamu, Baroness Yolanda berkeliling bersama pelayan setianya, Zoya. Baroness Yolanda menyunggingkan bibirnya saat melihat Countess Sarah duduk di taman bersama pelayannya, Nara. Baroness Yolanda segera menghampirinya.
"Selamat siang, Nona." Sapa Baroness Yolanda.
"Selamat siang, Nyonya." Balas Countess Sarah dengan ramah.
"Apakah Nona cantik ini yang bernama Countess Sarah?" Tanya Baroness Yolanda.
"Benar Nyonya." Jawab Countess Sarah.
"Perkenalkan aku adalah Baroness Yolanda, saudara angkat Raja Uther. Aku adalah bibi dari Raja Alec." Ujar Baroness Yolanda.
Countess Sarah segera berdiri dan memberi hormat kepada bibi angkat Raja Alec itu.
"Salam, Nyonya Yolanda." Ucap Countess Sarah.
"Wah, ternyata rumor itu benar adanya. Jika Countess Sarah adalah wanita yang sangat cantik dan lemah lembut, bahkan lebih cantik dari Yang Mulia Ratu Roseline. Pantas saja banyak yang mengatakan jika Countess Sarah layak bersanding Yang Mulia Raja." Puji Baroness Yolanda.
Countess Sarah tersipu malu.
"Itu hanyalah rumor Nyonya. Tidak mungkin saya bisa bersanding dengan Yang Mulia Raja, karena Yang Mulia Raja sangat mencintai Yang Mulia Ratu Roseline." Ujar Countess Sarah dengan lembut.
Baroness Yolanda tersenyum, lalu duduk dan diikuti oleh Countess Sarah.
"Tapi menurutku wanita sesempurna dirimulah yang pantas bersanding dengan keponakanku. Karena setahuku Raja Alec tidak pernah mencintai Ratu Roseline. Pernikahan mereka hanyalah pernikahan politik. Apalagi sampai saat ini Ratu belum bisa memberikan keturunan untuk Yang Mulia Raja. Cepat atau lambat Raja pasti akan mencari seorang selir yang bisa memberikannya keturunan." Ujar Baroness Yolanda.
Countess Sarah senang sekali mendengar penuturan Baroness Yolanda. Countess Sarah yakin jika Baroness Yolanda mendukung dirinya untuk bersatu dengan Raja Alec. Baroness Yolanda menyunggingkan bibirnya saat melihat Countess Sarah yang mulai terbuai dengan ucapan manis dan pujiannya.
Sedangkan di istana ratu, Ratu Roseline sedang menikmati kegiatan berendam air hangat di dalam kolam mandi pribadinya.
"Di dalam novel diceritakan bahwa Baroness Yolanda adalah wanita yang sangat licik, ambisius dan haus akan kekuasaan. Baroness Yolanda merupakan anak dari seorang wanita bernama Juliana, wanita yang dicintai oleh Raja Arthur. Namun Raja Arthur tidak bisa menikah dengan Juliana yang hanya berstatus sebagai rakyat biasa, karena keluarga istana menentang hubungan mereka. Raja Arthur akhirnya menikah dengan seorang Duchess, ibu dari Raja Uther. Namun karena rasa cintanya yang begitu besar kepada Juliana, Raja Arthur mengangkat putri Juliana, Yolanda sebagai anak angkatnya dan diberi gelar Baroness." Gumam Ratu Roseline sambil memejamkan matanya.
Ratu Roseline mendengus kesal.
"Aku belum berhasil menendang rubah itu keluar dari istana. Sekarang malah bertambah satu lagi dengan adanya si sigung masuk ke dalam istana. Baroness Yolanda adalah orang yang telah menghasut Ratu Roseline dan merubahnya menjadi wanita yang jahat. Aku harus lebih berhati-hati."
Pada malam harinya, Ratu Roseline sudah siap dengan gaunnya yang berwarna hijau zamrut. Salah satu model gaun yang dibuatkan oleh Nyonya Bernard. Wajahnya diberi riasan tipis namun pada bagian bibir diberi pewarna berwarna merah yang menunjukkan kesan kuat dan tegas. Rambut hitamnya ditata dengan gaya half undo serta tiara yang bertabur batu zamrud tersematkan di atas kepalanya. Di istana utama akan diadakan makan malam bersama untuk menghormati kedatangan Baroness Yolanda, kerabat jauh Yang Mulia Raja.
"Wah, Yang Mulia Ratu terlihat cantik sekali malam ini." Puji Marie.
Ratu Roseline hanya menyunggingkan bibirnya.
"Terima kasih, Marie. Apa semua sudah siap?" Tanya Ratu Roseline.
"Sudah Yang Mulia." Jawab Marie.
"Bagus. Kita berangkat sekarang." Ujar Ratu Roseline.
"Aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengan si sigung itu, Baroness Yolanda. Pasti saat ini dia sudah akrab dengan teman sefrekuensinya, si rubah, Countess Sarah." Batin Ratu Roseline.
To be continue ...
...***-❤❤❤-***...
Baca juga novel author :
1. Menikahi Ayah Dari Anak GENIUSKU
2. Terpaksa Menikahi Sahabat (Kecil) Ku
Jangan lupa selalu dukung author supaya lebih semangat dan lebih baik lagi dalam berkarya dengan :
✔Klik favorite❤
✔Tinggalkan comment✍
✔Tinggalkan like👍
✔Tinggalkan vote🔖
✔Beri hadiah🎁🌹
Terima kasih🙏🥰.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
2024-03-13
0
Zieya🖤
maaf thor tidak bisa komen di tiap bab, keasyikan baca soalnya....
tapi tetap like tiap bab..
❤️❤️❤️
2023-12-16
2
Dede Mila
sigung rubah
2023-01-28
2