Selingkuh

"Papa harus membujuk Alika dan Zein tinggal berdua di Apartemen tanpa ART. Biarkan mereka saling mengenal satu sama lain." Ungkap Feronica.

"Tinggal berdua? Aku nggak setuju! meskipun Zein lumpuh tapi dia Pria normal kan? bagaimana jika dia melakukan hal yang... tidak-tidak pada Alika?" Sela Hendrik. Ia tidak terima anak gadisnya tinggal berdua dengan seorang laki-laki.

"Mama yakin Zein tidak akan melakukan apapun pada Alika, Papa tau sendiri kan bagaimana Alika? masa Papa nggak percaya dengan anak sendiri." Ujar Belinda.

"Bukannya Papa nggak percaya dengan Alika, tapi Papa nggak percaya dengan Zein." Ujar Hendrik lalu melirik Prayoga.

"Aku jamin Zein nggak akan macam-macam. Macam-macam pun aku rasa nggak masalah! malah lebih baik kan? kita akan cepat menimang cucu." Usil Prayoga.

"Pah, kita tidak ada cara lain untuk mendekatkan mereka." Bujuk Belinda.

"Baiklah, tapi jika Alika sampai hamil sebelum menikah, jangan salahkan Papa jika Papa menghajar Zein dengan kedua tangan Papa." Ujar Hendrik pasrah.

"Kamu jangan khawatir, aku akan membantumu menghajarnya jika itu terjadi." Jelas Prayoga.

"Sudah! jadi gimana Pah? Papa mau kan membujuk mereka?" Tanya Feronica pada Hutama.

"Oke, Papa akan bicara dengan Alika dan Zein." Jawab Hutama.

............

Acara selesai dan mereka berjalan keluar dari ballroom. Keluarga sudah lebih dulu masuk ke dalam lift menuju basement.

Saat Alika dan Zein keluar dari ballroom, Alika melihat Dirga dan sekertarisnya juga keluar dari ballroom lain, mungkin mereka dari pesta rekan kerjanya, pikir Alika.

"Zein, tunggu sebentar, Aku ada urusan." Ujar Alika lalu segera meninggalkan Zein.

Zein hanya diam melihat arah langkah Alika.

Alika berjalan untuk menghampiri Dirga, namun mereka segera memasuki lift. Alika penasaran saat melihat lantai berapa mereka akan keluar. Untuk apa mereka berdua menuju kamar hotel berdua? ini sudah bukan jam kerja dan dan mereka menuju lantai 16 yang semuanya hanya terdapat kamar di sana.

Dengan perasaan yang sudah tidak menentu Alika mencoba berpikir positif, tidak mungkin Dirga menghianatinya. Dirga selalu bersikap lembut dan romantis padanya. Alika memasuki lift yang di samping lalu menekan angka 16 untuk memastikan apa yang ada di pikirannya salah.

"Tidak Dirga, jangan membuat Aku kecewa." Batin Alika.

Saat lift terbuka, Alika melihat jelas. Dirga dan Vanesa sedang berciuman di depan pintu sambil membuka kunci kamar dengan memasukkan kartu di dekat gagang pintu. Alika keluar dari lift tapi mereka telah masuk ke dalam kamar.

Hatinya hancur berkeping-keping melihat apa yang Dirga dan Vanesa lakukan. Cintaya yang terlalu besar pada Dirga membuat mata dan telinganya tertutup tidak percaya oleh kata-kata Meriska. Air matanya mulai menetes tak terbendung. Sakit, hatinya sangat sakit.

Dengan ragu ia melangkah menghampiri pintu, sudah cukup lama ia berdiam diri di depan pintu. Menguatkan hati dan perasaannya yang remuk tak berbentuk. Ia menekan bel beberapa kali namun Dirga dan Vanesa tidak membuka pintu. Pikirannya sudah mulai kemana-mana, Apa yang Dirga dan Vanesa lakukan di dalam dan tidak memperdulikan bunyi bel. Ia semakin gelisah dan kembali menekan bel.

"Siapa?" Tanya Vanesa sebelum membuka pintu.

"Housekeeping." Singkat Alika.

Vanesa mengernyitkan keningnya tapi tetap membuka pintu kamar hotel.

"Alika." Lirih Vanesa setelah membuka sedikit pintu kamar.

Alika memperhatikan penampilan Vanesa yang hanya menggunakan lingerie. Sudah dapat ia tebak apa yang mereka lakukan di dalam kamar berdua.

Merasa di perhatikan, Vanesa ingin menutup pintu kembali namun Alika dengan cepat mendorong pintu hingga terbuka lebar.

"Jangan masuk Alika!" Vanesa mencegah Alika untuk melangkah masuk.

"Siapa sayang..?" Tanya Dirga tiba-tiba muncul hanya dengan mengenakan bathrobe di tubuhnya. "Alika!" Lirih Dirga terkejut melihat Alika berdiri dengan mengenakan gaun yang sangat cantik serta make-up tipis di wajahnya.

Dirga menatap penampilan Alika dan semakin terpesona dengan kecantikan alami yang dimiliki Alika.

"Sayang..? sejak kapan kalian sayang-sayangan? Dan apa yang sedang kalian lakukan?" Cecar Alika menahan air matanya agar tidak menetes di depan Dirga. Ia tidak ingin kelihatan lemah di depan orang yang telah menghianati dirinya.

"Alika sayang..! apa yang kamu lakukan di sini? kamu dari mana? cantik banget." Puji Dirga untuk mengalihkan perhatian Alika.

"Itu nggak penting Aku dari mana! yang harusnya bertanya itu aku, apa yang kalian lakukan di sini?" Bentak Alika sambil melihat pakaian berhamburan di lantai.

"Aku bisa jelaskan. Ini tidak seperti apa yang kamu pikirkan." Sergah Dirga frustasi.

"Memangnya apa yang aku pikirkan? apa kamu tahu? Aku sedang berjuang untuk hubungan kita? Diriku sedang berperang dengan hatiku? aku harus memilih antara kamu dan keluargaku? aku masih mencari kesempatan untuk membatalkan perjodohanku demi kamu, dan ini balasan untukku?" Tanya Alika dengan tatapan sendu.

Dirga mencoba memeluk Alika namun Alika segera menepisnya.

"Aku dan Vanesa tidak melakukan apa-apa sayang, kami sekamar karena tidak ada kamar lain yang kosong." Bujuk Dirga.

"Omong kosong! kamu pikir aku bodoh?" Alika mengalihkan pandangannya ke arah Vanesa, "Lihat penampilannya, Dia seperti wanita murahan yang sedang menjual tubuhnya. Dan kamu baru saja menikmatinya, Ia kan?" Bentak Alika.

Vanesa yang tadinya diam, tidak terima dengan tuduhan Alika.

"Aku tidak seperti itu Alika!" Sergah Vanesa.

Alika mencibir menatap Vanesa yang juga menatapnya seolah sedang menantang dirinya.

"Menurutmu, kamu wanita seperti apa? Wanita baik-baik yang memiliki harga diri? Berapa harga diri yang kau tawarkan padanya? sehingga kau mau tidur dengan pacar orang lain? Kalian sama-sama memalukan!" Cecar Alika pada Vanesa, lalu berbalik menatap tajam penuh amarah ke arah Dirga, "Dan kamu, mulai saat ini kita putus! kita tidak ada hubungan apa-apa lagi." Tegas Alika lalu segera keluar dari kamar hotel.

Alika segera masuk ke dalam lift begitu lift terbuka. Saat di lobi ia berlari keluar, Ia lupa di sana masih ada Zein yang sedang menunggunya.

Zein melihat Alika berlari keluar dari hotel sambil menangis. Dengan segera ia menelpon Ramon agar menjemputnya di lobi. Meskipun diantara mereka tidak ada cinta, namun Zein menghawatirkan keadaan Alika.

Setelah beberapa menit, Ramon ke lobi hotel lalu membawa Zein masuk ke dalam mobil.

"Ramon, hubungi wartawan yang meliput acara pertunanganku dengan Alika. Minta mereka untuk menunda berita pertunanganku dengan Alika sampai aku memberi ijin untuk menyiarkannya." Tegas Zein.

"Kenapa harus di tunda?" Tanya Ramon.

"Tunggu sampai masalahku dengan Monika selesai. Aku tidak ingin dia mengganggu Alika dengan menganggap Alika orang ke tiga diantara hubungan kami. Aku ingin dia merasa bersalah karena selingkuh dengan pria itu." Jelas Zein.

"Baiklah." Unar Ramon.

........

Alika berjalan di sisi trotoar, kakinya terus melangkah tanpa tujuan. Air matanya kembali berderai, rasanya begitu menyakitkan hingga kerelung hati yang paling dalam. Sulit rasanya menerima kenyataan jika orang yang Dia cintai tega menghianatinya dengan perselingkuhan.

Suara guntur dan petir mulai menggelegar. Air hujan mulai turun membasahi tubuh Alika. Alika tidak perduli meski air matanya bercampur dengan air hujan. Ia tetap berjalan menelusuri sisi jalanan.

"Hikss, hikss, dasar bajingan! Aku benci kamu Dirga! Kamu bahkan tidak mengejarku dan berusaha memperbaiki hubungan kita." Teriak Alika lalu duduk menangis di tepi jalan. Ia menunduk memeluk tubuhnya yang basah dan terus menangis.

"Ya.. Tuhan.. kenapa sesakit ini? tolong bantu aku menghilangkan rasa cinta ini." Lirih Alika ditengah tangisannya.

"Alika, Apa yang kamu lakukan di situ? ayo masuk!" Teriak Zein dari jendela mobil yang terbuka.

"Nggak mau, pergi kamu. Laki-laki brengsek! aku benci kamu." Teriak Alika tanpa menoleh dan melihat siapa yang sedang memanggilnya. Ia pikir yang memanggilnya adalah Dirga.

"Hah..? Apa kamu bilang? aku brengsek?" Kesal Zein.

"Iya, penghianat dan tukang selingkuh! Pergi dari sini! aku jijik sama kamu!" Teriak Alika kembali.

"Wahh.., makin ngaco nih omongannya!" Geram Zein tidak terima ucapan Alika. "Ramon turun dan angkat dia masuk ke dalam mobil, tapi ingat jangan menatapnya." Perintah Zein.

"Hah? angkat tapi tidak menatapnya? kenapa nggak sekalian bilang jangan menyentuhnya?" Batin Ramon.

.

.

.

Bersambung...

Sahabat Author yang baik ❤️

Jika kalian suka dengan cerita ini, Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, Dukungan dan Votenya ya! 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Rita Mahyuni

Rita Mahyuni

ha...ha...zein2...mulai bucinn

2023-01-15

1

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

Zein zein kamu kaku ngeselin tapi juga lucu
🤣🤣🤣🤣

2023-01-10

0

Renireni Reni

Renireni Reni

merem ramon sambil jalan😅😅😅😅😅

2022-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Surat Perjanjian
3 Calon Kakak Ipar
4 Tidak Terima
5 Masakan
6 Berkuda
7 Khawatir
8 Nasihat Papa
9 Mengajak Kerjasama
10 Permintaan Kakek
11 Keputusan
12 Mall
13 Cantik
14 Biola
15 Rencana Gagal
16 Tunangan
17 Selingkuh
18 Menyakitkan
19 Demam
20 Cemas
21 Patah Hati
22 Pindah
23 Apartemen
24 Restoran
25 Meeting
26 Bermain Hati
27 Marah
28 Menghubungi
29 Ingin Kembali
30 Laporan Ramon
31 Gadis kecil
32 Curhat
33 Sahabatku Alan
34 Perjalanan
35 Tempat Curhat
36 Pergi Untuk Kembali
37 Flashdisk
38 Teka-teki
39 Pasword
40 Menghubungi
41 Memutuskan
42 PDKT
43 Calon Pacar
44 Pengakuan Sander
45 Kunci Cadangan
46 Menahan Amarah
47 Meminta Penjelasan
48 Khawatir
49 Kedatangan Ramon
50 Nasihat
51 Keras Kepala
52 Rumah Sakit
53 Kesedihan Papa
54 Harapan Hidup
55 Cafe
56 Pengakuan Monika
57 Berita Pertunangan
58 Tidak Merasa Takut
59 Luka
60 Luka Kecil
61 Mimpi
62 Kedatangan Mama
63 Sandera
64 Menjaga Jarak
65 Canggung
66 Kedai
67 Perkebunan
68 Lebih Jahil
69 Nasihat Mama
70 Pemandangan yang Indah
71 Pencarian
72 Pencarian 2
73 Menemukan
74 Ruang Icu
75 Keputusan Sepihak
76 Merindukan
77 Mengungkapkan Perasaan
78 Sudah kuduga
79 Rela Mati
80 Kangen
81 Melepas Rindu.
82 Sembunyi
83 Siapa Takut
84 Calon Baru
85 Kesempatan
86 Alika Menghilang
87 Mencari Jejak
88 Mencari jejak 2
89 Villa
90 Malam yang Indah
91 Tidur
92 Kekesalan
93 Kerja Sama
94 Memecat Karyawan
95 Penjahat
96 Bebaskan Mama
97 Menghancurkan Perusahaan
98 Kembali
99 Rencana Papa
100 Menjenguk Kakek
101 Berita Mengejutkan
102 Melepas Rindu
103 Menjemput Meriska
104 Hotel
105 Sudah Biasa
106 Pernikahan Alika dan Zein
107 Extra Part
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Pertemuan
2
Surat Perjanjian
3
Calon Kakak Ipar
4
Tidak Terima
5
Masakan
6
Berkuda
7
Khawatir
8
Nasihat Papa
9
Mengajak Kerjasama
10
Permintaan Kakek
11
Keputusan
12
Mall
13
Cantik
14
Biola
15
Rencana Gagal
16
Tunangan
17
Selingkuh
18
Menyakitkan
19
Demam
20
Cemas
21
Patah Hati
22
Pindah
23
Apartemen
24
Restoran
25
Meeting
26
Bermain Hati
27
Marah
28
Menghubungi
29
Ingin Kembali
30
Laporan Ramon
31
Gadis kecil
32
Curhat
33
Sahabatku Alan
34
Perjalanan
35
Tempat Curhat
36
Pergi Untuk Kembali
37
Flashdisk
38
Teka-teki
39
Pasword
40
Menghubungi
41
Memutuskan
42
PDKT
43
Calon Pacar
44
Pengakuan Sander
45
Kunci Cadangan
46
Menahan Amarah
47
Meminta Penjelasan
48
Khawatir
49
Kedatangan Ramon
50
Nasihat
51
Keras Kepala
52
Rumah Sakit
53
Kesedihan Papa
54
Harapan Hidup
55
Cafe
56
Pengakuan Monika
57
Berita Pertunangan
58
Tidak Merasa Takut
59
Luka
60
Luka Kecil
61
Mimpi
62
Kedatangan Mama
63
Sandera
64
Menjaga Jarak
65
Canggung
66
Kedai
67
Perkebunan
68
Lebih Jahil
69
Nasihat Mama
70
Pemandangan yang Indah
71
Pencarian
72
Pencarian 2
73
Menemukan
74
Ruang Icu
75
Keputusan Sepihak
76
Merindukan
77
Mengungkapkan Perasaan
78
Sudah kuduga
79
Rela Mati
80
Kangen
81
Melepas Rindu.
82
Sembunyi
83
Siapa Takut
84
Calon Baru
85
Kesempatan
86
Alika Menghilang
87
Mencari Jejak
88
Mencari jejak 2
89
Villa
90
Malam yang Indah
91
Tidur
92
Kekesalan
93
Kerja Sama
94
Memecat Karyawan
95
Penjahat
96
Bebaskan Mama
97
Menghancurkan Perusahaan
98
Kembali
99
Rencana Papa
100
Menjenguk Kakek
101
Berita Mengejutkan
102
Melepas Rindu
103
Menjemput Meriska
104
Hotel
105
Sudah Biasa
106
Pernikahan Alika dan Zein
107
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!