Permintaan Kakek

"Siapa kek?" Tanya Zaskia ikut penasaran.

Menu makan yang sudah di sediakan Alika berupa, Ikan bakar, cumi tepung, udang saos padang, Ikan tepung, tahu tempe goreng, sambel, cah kangkung, sup, dan ayam goreng.

"Ini pasti masakan kamu Alika, Ini pasti sangat enak." Seru Hutama penuh semangat. Ia langsung mengambil piring lalu mengambil nasi dan lauknya.

Sejak kapan kamu menyiapkan ini?" Tanya Feronica.

"Sejak Alika bangun tidur Tante, Alika ingat kakek akan datang, makanya Alika bantu Atin masak." Jelas Alika.

Feronica tersenyum, kesan pertama saat Alika pertama saat Alika pertama masuk Mansion memang sangat mengecewakan karena penampilannya yang terlalu seksi. Tapi selama beberapa hari tinggal di Mansion sikap Alika sangat baik dan sopan. Meski jarang bicara dengan Alika, tapi Feronica dapat menilai bahwa Alika gadis yang baik dan cocok untuk Zein. Tapi untuk saat ini ia masih merasa jika Alika dan Zein masih menjaga jarak dan keduanya tidak mau menerima perjodohan ini.

"Ayo kita makan, bicaranya nanti saja." Sela Prayoga.

Semuanya pun diam dan menikmati makan siang sederhana ala Alika. Setelah selesai makan, Prayoga dan Feronica kembali ke kamar. Zaskia juga kembali ke kamar karena masih banyak tugas kuliah yang harus ia selesaikan.

"Zein, kakek ingin bicara dengan kalian berdua." Ujar Hutama.

"Baik Kek, kita bicara di ruang kerja Zein aja." Sahut Zein.

Mereka bertiga menuju ruang kerja Zein. Alika mendorong kursi roda Zein sesekali menjahili Zein dengan tiba-tiba berhenti atau berbelok arah membuat Zein duduk tersentak-sentak.

Zein memukul tangan jahil Alika, tapi Alika tidak perduli. Ia tetap mendorong kursi roda sambil tersenyum mengejek.

"Awas saja kalau aku sudah bisa jalan. Aku akan membalasmu gadis bar-bar!" Gumam Zein tapi masih di dengar oleh Alika.

"Mana mungkin? saat kamu sembuh, aku sudah tidak di sini." Bisik Alika.

Hutama menghentikan langkahnya lalu berbalik. Mereka tidak menyadari jika Hutama memperhatikan keduanya, Alika sedang berbisik di telinga Zein.

"Kelihatannya kalian makin dekat." Ujar Hutama tersenyum.

Mereka masuk ke dalam lalu duduk di sofa sedangkan Zein tetap di kursi rodanya.

"Zein, Alika, Maafkan Kakek karena telah menjodohkan kalian. Kakek tahu bagaimana perasaan kalian saat ini, asing dan tidak ada cinta. Tapi Kakek sudah berjanji dengan Kakek Tio untuk menikahkan kalian berdua, kami mendirikan perusahaan bersama dan impian terakhir kami adalah menyatukan keluarga Kakek dengan Tio dengan cara menjodohkan kalian. Kakek juga tidak bisa menunggu lama untuk pernikahan kalian. Umur Kakek sudah tua. Kakek tinggal menunggu hari menghadap Sang pencipta." Ujar Hutama dengan wajah sendu.

"Kek, kenapa bicara seperti itu? Alika yakin Kakek akan berumur panjang." Potong Alika.

"Hehehe... kamu paling bisa menghibur Kakek. Katakan pada Kakek secara langsung apa kalian keberatan dengan perjodohan ini?" Tanya Hutama.

Keduanya diam dengan pemikiran masing-masing. Di lain sisi ada orang lain di hati mereka, di sisi lain mereka tidak tega melihat wajah sendu Hutama.

"Alika?" Apa kamu keberatan menikah dengan Zein?" Tanya Hutama.

"Alika.. Alika tidak keberatan Kek, jika itu bisa membuat keluarga bahagia, Alika akan terima." Jawab Alika dengan gugup sambil menunduk.

"Kakek tahu kamu anak yang baik, Kamu tidak akan mengecewakan Kakek Tio dan Kakek." Puji Hutama. Tapi dia tidak yakin dengan Zein. Zein selalu melakukan apa yang dia inginkan dan berani menolak serta menentang jika dia tidak suka dengan sesuatu.

Zein hanya diam, ia masih mengharapkan Monika untuk kembali.

"Zein?" Panggilan Hutama membuyarkan lamunannya.

"Berikan Zein waktu 2 bulan untuk memikirkannya Kek." Jawab Zein.

"Maafkan Kakek Zein. Bukannya Kakek egois dan tidak mau memberikan waktu. Kakek tidak tahu apakah dua bulan ke depan Kakek masih bisa bernapas atau tidak. Jawablah sekarang, Kakek tidak akan marah. Jika kamu menolak, Alika akan pulang ke rumah orang tuanya hari ini juga. Kakek juga akan kembali ke Desa, dan mungkin ini terakhir kali Kakek ke Mansion ini. Kakek akan menunggu hari terakhir Kakek di sana. Dan kamu bebas memilih perempuan mana saja yang kamu inginkan, Kakek tidak akan memaksa lagi." Jelas Hutama.

Zein masih dalam dilema. Ia menatap Alika yang juga menatapnya sambil menggelengkan kepalanya perlahan. Ini satu-satunya kesempatan untuk menolak perjodohan ini. Tapi bagaimana dengan perasaan Kakeknya? ia pasti akan sangat kecewa dengan keputusan Zein. Kakeknya sudah memberikan semua yang diinginkan Zein dalam hidupnya, bahkan menyerahkan aset terbesarnya untuk Zein, tapi apakah ini balasan yang pantas yang ia berikan untuk Kakeknya? Zein tidak sekejam itu pada Kakek yang sangat ia sayangi.

Dalam dunia bisnis, Zein memang dikenal sangat kejam dan dingin. Ia tidak mau menerima kata gagal, penolakan, dan penghianat. Tapi di balik sikapnya yang kejam dalam bisnis, itu juga ajaran dari Kakeknya untuk mempertahankan perusahaan agar dia menjadi pria yang pemberani, tidak lemah dan mudah dihancurkan.

"Zein, Kakek sangat mengenal Alika dengan baik. Sejak kecil hingga sekarang Alika bagian dari hidup Kakek yang kamu tidak ketahui. Kakek sangat sayang padanya sama dengan rasa sayang Kakek padamu. Perhatian dan cintanya ke Kakek, itu sudah cukup meyakinkan Kakek jika Alika gadis yang dapat mendampingi hidupmu dengan kasih sayang. Kamu harus yakin! Kakek tidak mungkin menjodohkan cucu Kakek dengan orang yang salah." Hutama menatap Alika.

Jika Alika tidak jadi menikah dengan Zein maka ia akan merasa sangat bersalah pada Tio. Sebelum Tio meninggal ia sudah berjanji akan menyatukan Alika dan Zein karena Tio juga sangat dengan Zein. Hanya saja mereka tidak pernah mempertemukan Alika dan Zein secara langsung. Mereka ingin Alika dan Zein mengenal saat dewasa nanti.

Zein menghela napas panjang. Mungkin sudah saatnya ia melupakan Monika yang sudah tidak perduli lagi dengannya. Bahkan untuk sekedar bicara saja Monika sudah tidak ingin lagi.

"Baiklah Kek, aku mau menikah dengan Alika." Ungkap Zein denga wajah datarnya.

Mata Alika seketika melotot tidak percaya dengan jawaban Zein. Satu-satunya kesempatan dan harapan untuk membatalkan perjodohan itu sekarang sirna. Zein bersedia dan menerimanya sebagai calon istri.

"Dasar kanebo plin-plan! bukannya dia ingin menikah dengan kekasihnya? Apa dia pikir menikah itu mainan? atau dia ingin menikah denganku dan juga menikahi kekasihnya? oh, tidak! aku tidak akan pernah mau dimadu." Batin Alika kesal.

Zein memperhatikan wajah Alika penuh dengan amarah. Alika bagaikan macan betina yang sedang mengaung siap menerkam mangsanya. Zein mengalihkan pandangannya ke Hutama untuk menghindari mata Alika yang melotot tajam.

Hutama menghela napas lega. Tujuannya datang ke Mansion sudah selesai.

"Terimakasih nak, sudah bersedia menerima permintaan terakhir orang tua ini. Kakek sangat bahagia dan sayang dengan kalian." Ujar Hutama dengan mata yang berkaca-kaca.

"Iya Kek." Ujar Alika.

"Iya Kek." Uja Zein.

"Tiga hari lagi ulang tahun Zein, Kakek ingin hari itu juga kalian bertunangan." Tegas Hutama tanpa terbantahkan.

"Hah!?" Sentak Alika dan Zein.

.

.

.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

kenapa tidak di nikahkan langsung aja Zain Alika 🤔

2023-01-10

0

Renireni Reni

Renireni Reni

dr 3 bulan jdi 3 hari....😅😅😅😅

2022-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Surat Perjanjian
3 Calon Kakak Ipar
4 Tidak Terima
5 Masakan
6 Berkuda
7 Khawatir
8 Nasihat Papa
9 Mengajak Kerjasama
10 Permintaan Kakek
11 Keputusan
12 Mall
13 Cantik
14 Biola
15 Rencana Gagal
16 Tunangan
17 Selingkuh
18 Menyakitkan
19 Demam
20 Cemas
21 Patah Hati
22 Pindah
23 Apartemen
24 Restoran
25 Meeting
26 Bermain Hati
27 Marah
28 Menghubungi
29 Ingin Kembali
30 Laporan Ramon
31 Gadis kecil
32 Curhat
33 Sahabatku Alan
34 Perjalanan
35 Tempat Curhat
36 Pergi Untuk Kembali
37 Flashdisk
38 Teka-teki
39 Pasword
40 Menghubungi
41 Memutuskan
42 PDKT
43 Calon Pacar
44 Pengakuan Sander
45 Kunci Cadangan
46 Menahan Amarah
47 Meminta Penjelasan
48 Khawatir
49 Kedatangan Ramon
50 Nasihat
51 Keras Kepala
52 Rumah Sakit
53 Kesedihan Papa
54 Harapan Hidup
55 Cafe
56 Pengakuan Monika
57 Berita Pertunangan
58 Tidak Merasa Takut
59 Luka
60 Luka Kecil
61 Mimpi
62 Kedatangan Mama
63 Sandera
64 Menjaga Jarak
65 Canggung
66 Kedai
67 Perkebunan
68 Lebih Jahil
69 Nasihat Mama
70 Pemandangan yang Indah
71 Pencarian
72 Pencarian 2
73 Menemukan
74 Ruang Icu
75 Keputusan Sepihak
76 Merindukan
77 Mengungkapkan Perasaan
78 Sudah kuduga
79 Rela Mati
80 Kangen
81 Melepas Rindu.
82 Sembunyi
83 Siapa Takut
84 Calon Baru
85 Kesempatan
86 Alika Menghilang
87 Mencari Jejak
88 Mencari jejak 2
89 Villa
90 Malam yang Indah
91 Tidur
92 Kekesalan
93 Kerja Sama
94 Memecat Karyawan
95 Penjahat
96 Bebaskan Mama
97 Menghancurkan Perusahaan
98 Kembali
99 Rencana Papa
100 Menjenguk Kakek
101 Berita Mengejutkan
102 Melepas Rindu
103 Menjemput Meriska
104 Hotel
105 Sudah Biasa
106 Pernikahan Alika dan Zein
107 Extra Part
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Pertemuan
2
Surat Perjanjian
3
Calon Kakak Ipar
4
Tidak Terima
5
Masakan
6
Berkuda
7
Khawatir
8
Nasihat Papa
9
Mengajak Kerjasama
10
Permintaan Kakek
11
Keputusan
12
Mall
13
Cantik
14
Biola
15
Rencana Gagal
16
Tunangan
17
Selingkuh
18
Menyakitkan
19
Demam
20
Cemas
21
Patah Hati
22
Pindah
23
Apartemen
24
Restoran
25
Meeting
26
Bermain Hati
27
Marah
28
Menghubungi
29
Ingin Kembali
30
Laporan Ramon
31
Gadis kecil
32
Curhat
33
Sahabatku Alan
34
Perjalanan
35
Tempat Curhat
36
Pergi Untuk Kembali
37
Flashdisk
38
Teka-teki
39
Pasword
40
Menghubungi
41
Memutuskan
42
PDKT
43
Calon Pacar
44
Pengakuan Sander
45
Kunci Cadangan
46
Menahan Amarah
47
Meminta Penjelasan
48
Khawatir
49
Kedatangan Ramon
50
Nasihat
51
Keras Kepala
52
Rumah Sakit
53
Kesedihan Papa
54
Harapan Hidup
55
Cafe
56
Pengakuan Monika
57
Berita Pertunangan
58
Tidak Merasa Takut
59
Luka
60
Luka Kecil
61
Mimpi
62
Kedatangan Mama
63
Sandera
64
Menjaga Jarak
65
Canggung
66
Kedai
67
Perkebunan
68
Lebih Jahil
69
Nasihat Mama
70
Pemandangan yang Indah
71
Pencarian
72
Pencarian 2
73
Menemukan
74
Ruang Icu
75
Keputusan Sepihak
76
Merindukan
77
Mengungkapkan Perasaan
78
Sudah kuduga
79
Rela Mati
80
Kangen
81
Melepas Rindu.
82
Sembunyi
83
Siapa Takut
84
Calon Baru
85
Kesempatan
86
Alika Menghilang
87
Mencari Jejak
88
Mencari jejak 2
89
Villa
90
Malam yang Indah
91
Tidur
92
Kekesalan
93
Kerja Sama
94
Memecat Karyawan
95
Penjahat
96
Bebaskan Mama
97
Menghancurkan Perusahaan
98
Kembali
99
Rencana Papa
100
Menjenguk Kakek
101
Berita Mengejutkan
102
Melepas Rindu
103
Menjemput Meriska
104
Hotel
105
Sudah Biasa
106
Pernikahan Alika dan Zein
107
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!