Rencana Gagal

Suara tepuk tangan kembali menggema.

"Bagus kan permainan biolaku?" Tanya Alika.

"Lumayan." Singkat Zein.

"Kamu bilang Lumayan? tapi sepertinya kamu sangat menikmatinya. Kamu malah tidak bergeming menatapku. Awas saja kalo kamu jatuh cinta karena terpesona. Aku sudah punya pacar tau." Kesal Alika tidak terima. Semua tamu kagum dengan permainan biolanya sedangkan Zein hanya berkata lumayan.

"Kamu pikir aku tidak punya? Aku akan menikah dengannya meskipun kita sudah bertunangan." Balas Zein berbohong. Ia tidak mungkin melanjutkan hubungan dengan wanita yang telah menghianatinya dengan perselingkuhan.

"Bukannya kemarin kamu lagi patah hati? itu artinya sudah putus dong! Monika kan namanya? Makanya kalau tidur itu tutup mulut rapat-rapat, biar nggak ngigau dan ngomong sembarangan, ketahuan kan?" Ejek Alika.

"Kamu." Geram Zein. Ia kembali mengingat saat dirinya tidur di mobil, "Apa lagi yang aku omongin? katakan Alika." Bentak Zein menahan suaranya agar tidak terdengar orang lain.

"Rahasia, hehehe.." Jahil Alika.

Tanpa mereka sadari Calista menghampiri mereka. Ia tidak rela jika Zein bertunangan dengan Alika, apapun akan Dia lakukan untuk menggagalkannya. Ia mengambil salah satu minuman yang dibawa pelayanan lalu menumpahkannya ke jas yang dikenakan Zein. Zein menepuk jasnya berkali-kali sedangkan Alika segera mengambil tisu lalu memberinya pada Zein.

"Calista! apa yang kamu lakukan?" Geram Zein sambil membersihkan jasnya.

Calista sudah tidak perduli lagi dia dimana. Ia segera berpura-pura menangis di depan semua orang agar Zein tidak jadi bertunangan dengan Alika.

"Hikss, hikss, kamu tega Zein, kamu ingin bertunangan dengan wanita lain sementara kamu telah mengambil kesucianku." Calista berpura-pura menangis. Air mata palsunya mengalir seperti aliran sungai seolah ia wanita yang tidak berdaya dan tersakiti.

Semuanya tercengang melihat tindakan Calista, ada yang prihatin dan ada juga yang heran kenapa Calista berani berbohong.

"Apa yang kamu katakan Calista." Geram Zein. Ia tidak mungkin tidur dengan Calista dalam keadaan lumpuh.

"Iya Zein, apa kamu kamu lupa kejadian saat kamu belum lumpuh? kita melakukan itu saat kamu mabuk." Jawab Calista.

"Tidak mungkin! kamu sudah gila Calista." Elak Zein geleng-geleng kepala. Ia merasa sangat malu saat ini.

"Aku tidak bohong, untuk apa?" Ujar Calista.

"Benar-benar keterlaluan! Kamu jangan banyak ngomong Calista, keluar dari tempat ini, sebelum aku melakukan sesuatu yang akan kamu sesali seumur hidup kamu!" Geram Zein.

"Aku tidak akan pergi sebelum kamu membatalkan pertunangan kalian." Tegas Calista.

Ramon dan Lucas sudah berdiri di belakang Calista, mereka sudah siap menarik paksa Calista keluar dari ballroom.

"Apa kamu punya buktinya? Aku tidak bodoh meniduri wanita selicik kamu." Kesal Zein Ia melihat seluruh mata di ruangan itu tertuju padanya.

"Tentu saja ada." Jawab Calista tidak yakin.

Zein diam untuk sejenak, Ia berusaha tenang sambil berpikir. Calista benar-benar mempermalukan dirinya di depan umum.

"Baiklah, jika aku melakukan itu, katakan kapan, dimana, dan tanggal berapa? Jika kamu mengatakannya, aku janji akan membatalkan pertunangan ini dan segera menikahimu." Ujar Zein. Ia sangat yakin tidak pernah melakukan apapun dengan Calista.

Calista gugup, ia tidak menyangka Zein akan bertanya seperti itu padanya.

"Kenapa kamu diam? Ayo bicara Calista, katakan!" Bentak Zein.

"A.. Aku lupa." Jawab Calista. Ia takut salah menyebut dimana dan kapan kejadiannya.

"Sudah kuduga." Batin Zein.

"Apa saat aku pulang dari ulang tahun Lucas? kalau tidak salah tanggal tiga Maret tahun lalu di Mansion. Apa itu benar Calista?" Tanya Zein mengusap wajahnya.

Calista diam, Ia masih ragu untuk menjawabnya. Tapi melihat wajah frustasi Zein, Dia yakin saat itu Zein memang mabuk.

"Hanya waktu itu aku mabuk Calista." Ujar Zein kembali.

"I.. Iya Zein." Jawab Calista.

Zein menepuk tangannya beberapa kali lalu menatap tajam mata Calista. Zein menyeringai membuat Calista ketakutan dan mundur beberapa langkah.

"Sungguh luar biasa Calista, kebohongan yang sempurna. Apa kamu tau tahun lalu Lucas tidak merayakan ulang tahunnya? karena Dia Aku tugaskan menangani proyek di Milan. Dan tanggal ulang tahun Lucas bukan tanggal tiga tapi tanggal lima Maret. Satu lagi, hari itu aku tidak pulang ke Mansion karena aku ketiduran di kantor. Jadi ini sudah membuktikan jika kamu sedang berbohong dan Aku tidak pernah melakukan apapun padamu. " Tegas Zein.

"Balasan yang sempurna, ternyata otak Zein cukup cerdik menghadapi gadis licik ini. Tontonan yang menarik!" Batin Alika memuji.

Calista kalah telak, Zein memutar balikkan fakta dalam sekejap. Ia tidak menyangka Zein kembali menjebaknya. Sungguh sekarang ini dia sangat malu. Di depan semua orang, kebohongannya terungkap. Orang tua Calista yang awalnya sangat malu dengan pengakuan anaknya, sekarang mereka bertambah kecewa. Apa yang dilakukan Calista mencoreng nama baik keluarga.

"Calista! apa yang kamu lakukan! Mama tidak pernah mengajarkanmu bersikap tidak sopan, apalagi pada keluarga Feronica. Jangan membuat Mama malu. Sadarlah! Zein tidak mencintaimu dan dia akan bertunangan dengan wanita lain." Geram Mama Calista.

"Calista, ayo pulang! Papa sangat malu berada di pesta ini akibat ulah kamu." Ujar Papa Calista.

"Tapi Mah, Pah." Calista tidak mau pergi. Ia tetap ingin menghancurkan pertunangan Zein.

"Nak Zein, maafkan Calista. Biar Tante yang akan menghukumnya." Ujar Mama Calista.

"Bawa Calista keluar dari sini, jika Dia melakukan hal ini lagi, aku pastikan kalian juga akan menanggung akibatnya." Ancam Zein.

Mama Calista berbalik lalu meminta maaf pada sahabatnya, "Feronica maafkan Calista. Kami Permisi." Ujar Mama Calista lalu menarik paksa tangan Calista. "Ayo Calista, kita pulang kamu sudah mengecewakan Mama dan Papa."

Calista memberontak menarik tangannya. Ia tidak terima di permalukan oleh Zein. Apalagi Ia telah gagal menghancurkan acara pertunangan Zein.

Pelayan membawakan Jas yang baru untuk Zein kemudian menggantinya atas permintaan Feronica.

............

Acara kembali di lanjutkan, MC mengarahkan Zein memasang cincin di jari manis Alika kemudian berganti Alika memasang cincin di jari manis Zein. Mereka saling tersenyum lalu saling berpelukan.

Zein sengaja memeluk Alika dengan erat. Sesaat Alika membalasnya lalu secepatnya berusaha melepaskan pelukannya.

"Lepaskan! jangan ambil kesempatan ya!" Kesal Alika masih dalam posisi berpelukan.

"Biarkan begini sebentar, jika aku melepaskan sekarang, mereka akan tahu kalau kita terpaksa." Jelas Zein sengaja mengerjai Alika.

"Bilang aja kalau kamu suka peluk aku. Aku capek menunduk Zein." Kesal Alika.

Mereka melepaskan pelukannya lalu kembali tersenyum kepada keluarga dan tamu.

Semua keluarga merasa bahagia menyaksikan pertunangan mereka. Terutama Hutama, tanpa sadar ia menitikkan air mata mengingat sahabatnya yang telah pergi meninggalkannya. "Seandainya kamu ada di sini, kamu pasti bahagia, sama seperti yang aku rasakan saat ini. Kini mereka telah bersama, aku janji akan membawa mereka hingga ke pelaminan." Batin Hutama. Ia segera menghapus air matanya agar tidak ada yang melihatnya.

Suara tepuk tangan kembali menggema. Kini mereka sudah resmi bertunangan. Akhir acara ditutup dengan menikmati makan malam dan mengucapkan selamat pada Zein dan Alika.

Zein mendekati sahabatnya yang sedang duduk di meja lain, sedangkan Alika bersama keluarganya lalu menghampiri Meriska.

Meriska juga datang menghadiri acara pertunangan Alika dan melihat langsung calon suami sahabatnya.

"Sayang banget calon suami Alika lumpuh, padahal dia laki-laki yang sempurna. Jodoh memang tidak ada yang tau. Semoga Alika bahagia dan meninggalkan Dirga playboy itu." Batin Meriska. Meriska pernah melihat Dirga bersama sekertarisnya. Ia sudah mengatakannya pada Alika, namun Alika tidak percaya karena sangat percaya dengan Dirga dan sekertarisnya.

"Hei, kenapa kamu melamun?" Tanya Alika.

.

.

.

Bersambung....

Sahabat Author yang baik ❤️

Jika kalian suka dengan cerita ini, Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, Dukungan dan Votenya ya! 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

berikan Alika bukti tentang perlakuan Dirga di depan mata Alika langsung

2022-10-13

0

Renireni Reni

Renireni Reni

klop banget

2022-10-04

0

Eka Pricilia

Eka Pricilia

sangat pas alika di huanati sama pacarnya dan sein jga 😂😂😂😂😂😂 ,semoga mereka bisa berdamai dan bahagia

2022-03-25

3

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Surat Perjanjian
3 Calon Kakak Ipar
4 Tidak Terima
5 Masakan
6 Berkuda
7 Khawatir
8 Nasihat Papa
9 Mengajak Kerjasama
10 Permintaan Kakek
11 Keputusan
12 Mall
13 Cantik
14 Biola
15 Rencana Gagal
16 Tunangan
17 Selingkuh
18 Menyakitkan
19 Demam
20 Cemas
21 Patah Hati
22 Pindah
23 Apartemen
24 Restoran
25 Meeting
26 Bermain Hati
27 Marah
28 Menghubungi
29 Ingin Kembali
30 Laporan Ramon
31 Gadis kecil
32 Curhat
33 Sahabatku Alan
34 Perjalanan
35 Tempat Curhat
36 Pergi Untuk Kembali
37 Flashdisk
38 Teka-teki
39 Pasword
40 Menghubungi
41 Memutuskan
42 PDKT
43 Calon Pacar
44 Pengakuan Sander
45 Kunci Cadangan
46 Menahan Amarah
47 Meminta Penjelasan
48 Khawatir
49 Kedatangan Ramon
50 Nasihat
51 Keras Kepala
52 Rumah Sakit
53 Kesedihan Papa
54 Harapan Hidup
55 Cafe
56 Pengakuan Monika
57 Berita Pertunangan
58 Tidak Merasa Takut
59 Luka
60 Luka Kecil
61 Mimpi
62 Kedatangan Mama
63 Sandera
64 Menjaga Jarak
65 Canggung
66 Kedai
67 Perkebunan
68 Lebih Jahil
69 Nasihat Mama
70 Pemandangan yang Indah
71 Pencarian
72 Pencarian 2
73 Menemukan
74 Ruang Icu
75 Keputusan Sepihak
76 Merindukan
77 Mengungkapkan Perasaan
78 Sudah kuduga
79 Rela Mati
80 Kangen
81 Melepas Rindu.
82 Sembunyi
83 Siapa Takut
84 Calon Baru
85 Kesempatan
86 Alika Menghilang
87 Mencari Jejak
88 Mencari jejak 2
89 Villa
90 Malam yang Indah
91 Tidur
92 Kekesalan
93 Kerja Sama
94 Memecat Karyawan
95 Penjahat
96 Bebaskan Mama
97 Menghancurkan Perusahaan
98 Kembali
99 Rencana Papa
100 Menjenguk Kakek
101 Berita Mengejutkan
102 Melepas Rindu
103 Menjemput Meriska
104 Hotel
105 Sudah Biasa
106 Pernikahan Alika dan Zein
107 Extra Part
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Pertemuan
2
Surat Perjanjian
3
Calon Kakak Ipar
4
Tidak Terima
5
Masakan
6
Berkuda
7
Khawatir
8
Nasihat Papa
9
Mengajak Kerjasama
10
Permintaan Kakek
11
Keputusan
12
Mall
13
Cantik
14
Biola
15
Rencana Gagal
16
Tunangan
17
Selingkuh
18
Menyakitkan
19
Demam
20
Cemas
21
Patah Hati
22
Pindah
23
Apartemen
24
Restoran
25
Meeting
26
Bermain Hati
27
Marah
28
Menghubungi
29
Ingin Kembali
30
Laporan Ramon
31
Gadis kecil
32
Curhat
33
Sahabatku Alan
34
Perjalanan
35
Tempat Curhat
36
Pergi Untuk Kembali
37
Flashdisk
38
Teka-teki
39
Pasword
40
Menghubungi
41
Memutuskan
42
PDKT
43
Calon Pacar
44
Pengakuan Sander
45
Kunci Cadangan
46
Menahan Amarah
47
Meminta Penjelasan
48
Khawatir
49
Kedatangan Ramon
50
Nasihat
51
Keras Kepala
52
Rumah Sakit
53
Kesedihan Papa
54
Harapan Hidup
55
Cafe
56
Pengakuan Monika
57
Berita Pertunangan
58
Tidak Merasa Takut
59
Luka
60
Luka Kecil
61
Mimpi
62
Kedatangan Mama
63
Sandera
64
Menjaga Jarak
65
Canggung
66
Kedai
67
Perkebunan
68
Lebih Jahil
69
Nasihat Mama
70
Pemandangan yang Indah
71
Pencarian
72
Pencarian 2
73
Menemukan
74
Ruang Icu
75
Keputusan Sepihak
76
Merindukan
77
Mengungkapkan Perasaan
78
Sudah kuduga
79
Rela Mati
80
Kangen
81
Melepas Rindu.
82
Sembunyi
83
Siapa Takut
84
Calon Baru
85
Kesempatan
86
Alika Menghilang
87
Mencari Jejak
88
Mencari jejak 2
89
Villa
90
Malam yang Indah
91
Tidur
92
Kekesalan
93
Kerja Sama
94
Memecat Karyawan
95
Penjahat
96
Bebaskan Mama
97
Menghancurkan Perusahaan
98
Kembali
99
Rencana Papa
100
Menjenguk Kakek
101
Berita Mengejutkan
102
Melepas Rindu
103
Menjemput Meriska
104
Hotel
105
Sudah Biasa
106
Pernikahan Alika dan Zein
107
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!