Biola

Mereka berjalan memasuki lift. Saat sampai di depan pintu ballroom, keduanya berjalan dengan perlahan menuju tempat dimana mereka akan bertukar cincin. Alika berjalan dengan Anggun sedangkan Zein menjalankan kursi rodanya sendiri sambil menggenggam tangan Alika.

"Zein, senyum lah! ini hanya pura-pura. Apa kamu mau buat aku malu? jika aku tersenyum sendiri, Aku seolah bahagia diatas penderitaanmu? kamu juga harus pura-pura bahagia." Bisik Alika sambil mencubit lengan Zein.

"Awww, sakit Alika. Kamu kecil-kecil tapi kalo mencubit sakit banget." Geram Zein.

"Makanya, kalo nggak mau aku cubit, senyum seperti aku. Jangan perlihatkan wajah beruang kutubmu itu di sini, jelek tau!" Lirih Alika.

Zein pun terpaksa tersenyum, dari pada lengannya lebam akibat terus mendapat cubitan, lebih baik dia mengikuti kata Alika.

Acara berlangsung dengan sangat meriah dengan kedatangan keluarga besar Alika dan Zein serta rekan bisnis keluarga mereka. Bahkan beberapa wartawan juga di izinkan masuk untuk meliput acara hingga selesai.

Saat acara tukar cincin akan di mulai, Calista segera naik ke panggung. Ia langsung mengambil mic yang di pegang oleh MC dan meminta perhatian para tamu.

"Mohon perhatiannya sebentar!" Ujar Calista.

Sontak para tamu mengalihkan pandangan mereka ke arah Calista di atas panggung.

"Sebelum acara inti di mulai aku ingin menghibur para tamu undangan yang hadir di sini dengan memainkan piano. Lagu ini aku persembahkan untuk orang yang sangat aku cintai, Aku yakin suatu saat dia akan menjadi milikku." Lanjut Calista.

Calista memulai memainkan piano dengan lagu "cinta karena cinta" hingga selesai. Suara tepuk tangan yang sangat meriah membuat Calista menjadi bangga atas dirinya. Ia berharap Zein akan membuka hati untuknya setelah mendengar suara hatinya lewat lagu yang ia bawa.

"Terimakasih, oh ia, sepertinya calon tunangan Tuan Zein juga ingin menghibur kita. Mari kita sambut Nona Alika." Panggil Calista lewat mic dan sukses membuat semuanya terkejut.

"Apa yang dilakukan Calista? apa dia sengaja ingin mempermalukan Alika dan menghancurkan acara ini?" Batin Zein.

"Zein!?" Alika menatap Zein penuh harap, ia tidak ingin tampil di acara sebesar ini tanpa mempersiapkan apapun.

"Alika, Alika... Alika.." Teriak para tamu.

Alika menatap Zein yang hanya diam dengan wajah datarnya. "Dasar calon suami durhaka, Dia tidak berminat sedikitpun untuk membantuku." Batik Alika.

"Ayo dong Alika, jangan buat Zein malu di acara pertunangan kalian." Ejek Calista.

Dengan langkah terpaksa Alika menuju panggung tempat pemain musik, MC, dan Calista berdiri.

"Kamu tidak pantas bertunangan dengan Zein. Aku akan menggantikanmu di sana setelah aku mempermalukanmu." Bisik Calista dengan seringai licik di wajahnya.

"Kita lihat aja nanti, siapa yang akan malu di sini." Lirih Alika, menghampiri salah satu wanita yang memegang biola. Ia meminjamnya lalu berdiri di hadapan seluruh tamu.

"Maaf jika permainan biola saya nantinya mengecewakan, sebenaranya saya sudah lama tidak memainkan ini." Ujar Alika sambil memperlihatkan biola yang ia pegang.

Calista mencibir meremehkan, ia sangat yakin Alika akan malu dihadapan Zein.

"Karena Calista membawakan lagu Cinta karena Cinta dengan piano, Bagaimana kalau aku membawakan lagu yang sama versi biola?" Ujar Alika tersenyum kaku untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Setuju." Teriak salah satu tamu.

Zein yang berada tidak jauh darinya, ikut gugup karena tidak yakin dengan kemampuan Alika. Seandainya ia bisa berjalan, ia akan kesana dan menghentikan kegilaan Calista.

Alika mulai menggesek biolanya tak beraturan, membuat semua tamu tertawa bahkan ada yang mengejeknya termasuk Calista.

"Huhhh..! turun..!" Teriak beberapa tamu yang kecewa dengan permainan Alika. Ada yang menutup telinga dan juga menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kalau nggak bisa main biola, nggak usah sok berani naik ke sini." Ejek Calista.

Zein menutup mata, Ia tidak ingin melihatnya lagi, Alika benar-benar nekat. Ia memang akui Alika gadis yang pemberani, tapi tidak menyangka Alika berani naik ke panggung dan akan lebih mempermalukan dirinya sendiri karena tidak bisa melakukan apa-apa.

Alika kembali mengambil mic, "Maaf, saya grogi. Dan saya ingin mengatakan sesuatu untuk seseorang yang merasa. Jangan suka meremehkan orang lain jika belum tau kemampuannya. Belum tentu yang kamu anggap remeh itu lemah." Ujarnya kembali.

Alika kembali meletakkan biolanya di pundak dekat leher. Ia mulai menggesek biolanya dengan merdu. Memainkan nada-nada dengan gesekan bow naik turun menggunakan tangan kanan, sedangkan jari tangan kiri bergantian menekan senar biola. Alika bermain biola penuh dengan perasaan dan mampu membuat tamu ikut terhanyut.

Semua tamu langsung diam dan suasana dalam ballroom menjadi hening. Mereka seolah terhipnotis saat menikmati alunan musik biola yang menyentuh hingga relung hati.

Mendengar suara biola yang indah, Zein langsung membuka mata tidak percaya, Ia menatap Alika dengan lekat yang sedang berdiri begitu anggun memainkan biola. Wajah yang cantik, gaun yang indah, tubuh langsing serta biola sebagai pelengkap penampilan Alika. Cara bermain biola Alika seperti seorang pemain biola profesional.

Kekagumannya pada Alika semakin bertambah, lagu yang di bawakan Alika sama persis dengan yang Ia rasakan. Penghianatan Monika membuatnya berusaha menerima keadaan. Zein tersenyum sekilas, Kakeknya memang benar, Alika gadis yang baik, tidak mudah di tebak, dan entah apalagi yang di sembunyikan Alika membuat Zein semakin penasaran.

Zein mengalihkan pandangannya ke arah para tamu. Semua mata hanya tertuju pada Alika, tidak terkecuali mata sahabat-sahabat yang membuat Zein kesal. Zein bingung kenapa juga dia harus marah apakah dia cemburu? tidak mungkin, dia menepis rasa itu. Mungkin hanya karena merasa Alika calon istrinya, dia tidak mau pria lain menatapnya.

Calista Geram, niatnya mempermalukan Alika gagal. Ternyata Alika sangat pandai bermain biola.

Alika menyelesaikan lagunya dengan sempurna dan mengucapkan terimakasih dengan sedikit membungkuk untuk menghormati para tamu.

Suara tepuk tangan terdengar sangat meriah di ikuti dengan senyum penuh kekaguman para tamu.

"Lagi dong..?" Teriak salah satu tamu laki-laki.

..............

"Belinda, ternyata Alika pandai main biola ya, aku kagum dengan anak kamu, selain cantik dia juga baik dan pintar." Puji Feronica.

"Iya, Aku bersyukur memiliki Alika, Dia nggak pernah nyusahin keluarga. Aku berharap Zein dapat menjaga dan membahagiakan Alika." Ujar Belinda.

"Aku juga berharap begitu Bel." Ujar Feronika.

..............

"Kakek nggak salah pilih kan? Papa sangat mengenal Alika dari kecil. Hanya dia yang cocok dengan Zein." Ujar Hutama pada Prayoga.

"Papa benar, Dia gadis yang sempurna. Beruntung sekali jika Zein mendapatkan gadis seperti Alika." Jawab Prayoga.

"Tapi Alika itu keras kepala. Awalnya Aku tidak yakin Ia mau menerima perjodohan ini. Tapi setelah Kakek Alika memintanya sebelum meninggal, Ia hanya pasrah dan menerima permintaan Kakeknya." Ujar Hendrik.

..........

"Gw nggak menyangka calon istri Zein sehebat itu." Ujar Lucas dengan kekagumannya.

"Gw juga." Ujar Ramon.

"Mau taruhan nggak? Zein bakalan bucin dengan Alika melebihi bucinnya pada Monika." Ujar Richard.

"Itu sudah pasti." Ujar Lucas.

"Gw juga yakin. Lihat saja Zein, dia tidak bergeming sama sekali." Ujar Ramon.

"Pasti jantungnya hampir copot tuh! takut Alika mempermalukan dirinya. Lihat aja wajah tegangnya." Tunjuk Lucas dengan dagunya.

....

Alika mengembalikan biola ke pemiliknya. Ia menghampiri Calista yang sedang menatapnya dengan kesal.

"Gimana permainan biolaku? bagus kan? Jangan coba-coba bermain denganku jika kamu tidak ingin hancur." Ancam Alika langsung menuju tempat Zein. Sedangkan Calista langsung turun dari panggung dengan wajah menahan emosi.

"Tepuk tangannya sekali lagi dong..! untuk Nona Alika yang telah menghibur kita. Permainan biolanya sangat menakjubkan dan menyentuh. Pasti yang masih lajang jadi baper, ya kan?" Semangat MC sedikit bercanda.

.

.

.

Bersambung...

Sahabat Author yang baik ❤️

Jika kalian suka dengan cerita ini, Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, Dukungan dan Votenya ya! 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Renireni Reni

Renireni Reni

mamtapp

2022-10-04

0

Dewi Kijang

Dewi Kijang

keren banget nih lanjut terus thoor

2022-09-24

0

Mulya AK

Mulya AK

keren Thor,aku suka pemeran ceweknya tangguh 😍

2022-04-01

2

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Surat Perjanjian
3 Calon Kakak Ipar
4 Tidak Terima
5 Masakan
6 Berkuda
7 Khawatir
8 Nasihat Papa
9 Mengajak Kerjasama
10 Permintaan Kakek
11 Keputusan
12 Mall
13 Cantik
14 Biola
15 Rencana Gagal
16 Tunangan
17 Selingkuh
18 Menyakitkan
19 Demam
20 Cemas
21 Patah Hati
22 Pindah
23 Apartemen
24 Restoran
25 Meeting
26 Bermain Hati
27 Marah
28 Menghubungi
29 Ingin Kembali
30 Laporan Ramon
31 Gadis kecil
32 Curhat
33 Sahabatku Alan
34 Perjalanan
35 Tempat Curhat
36 Pergi Untuk Kembali
37 Flashdisk
38 Teka-teki
39 Pasword
40 Menghubungi
41 Memutuskan
42 PDKT
43 Calon Pacar
44 Pengakuan Sander
45 Kunci Cadangan
46 Menahan Amarah
47 Meminta Penjelasan
48 Khawatir
49 Kedatangan Ramon
50 Nasihat
51 Keras Kepala
52 Rumah Sakit
53 Kesedihan Papa
54 Harapan Hidup
55 Cafe
56 Pengakuan Monika
57 Berita Pertunangan
58 Tidak Merasa Takut
59 Luka
60 Luka Kecil
61 Mimpi
62 Kedatangan Mama
63 Sandera
64 Menjaga Jarak
65 Canggung
66 Kedai
67 Perkebunan
68 Lebih Jahil
69 Nasihat Mama
70 Pemandangan yang Indah
71 Pencarian
72 Pencarian 2
73 Menemukan
74 Ruang Icu
75 Keputusan Sepihak
76 Merindukan
77 Mengungkapkan Perasaan
78 Sudah kuduga
79 Rela Mati
80 Kangen
81 Melepas Rindu.
82 Sembunyi
83 Siapa Takut
84 Calon Baru
85 Kesempatan
86 Alika Menghilang
87 Mencari Jejak
88 Mencari jejak 2
89 Villa
90 Malam yang Indah
91 Tidur
92 Kekesalan
93 Kerja Sama
94 Memecat Karyawan
95 Penjahat
96 Bebaskan Mama
97 Menghancurkan Perusahaan
98 Kembali
99 Rencana Papa
100 Menjenguk Kakek
101 Berita Mengejutkan
102 Melepas Rindu
103 Menjemput Meriska
104 Hotel
105 Sudah Biasa
106 Pernikahan Alika dan Zein
107 Extra Part
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Pertemuan
2
Surat Perjanjian
3
Calon Kakak Ipar
4
Tidak Terima
5
Masakan
6
Berkuda
7
Khawatir
8
Nasihat Papa
9
Mengajak Kerjasama
10
Permintaan Kakek
11
Keputusan
12
Mall
13
Cantik
14
Biola
15
Rencana Gagal
16
Tunangan
17
Selingkuh
18
Menyakitkan
19
Demam
20
Cemas
21
Patah Hati
22
Pindah
23
Apartemen
24
Restoran
25
Meeting
26
Bermain Hati
27
Marah
28
Menghubungi
29
Ingin Kembali
30
Laporan Ramon
31
Gadis kecil
32
Curhat
33
Sahabatku Alan
34
Perjalanan
35
Tempat Curhat
36
Pergi Untuk Kembali
37
Flashdisk
38
Teka-teki
39
Pasword
40
Menghubungi
41
Memutuskan
42
PDKT
43
Calon Pacar
44
Pengakuan Sander
45
Kunci Cadangan
46
Menahan Amarah
47
Meminta Penjelasan
48
Khawatir
49
Kedatangan Ramon
50
Nasihat
51
Keras Kepala
52
Rumah Sakit
53
Kesedihan Papa
54
Harapan Hidup
55
Cafe
56
Pengakuan Monika
57
Berita Pertunangan
58
Tidak Merasa Takut
59
Luka
60
Luka Kecil
61
Mimpi
62
Kedatangan Mama
63
Sandera
64
Menjaga Jarak
65
Canggung
66
Kedai
67
Perkebunan
68
Lebih Jahil
69
Nasihat Mama
70
Pemandangan yang Indah
71
Pencarian
72
Pencarian 2
73
Menemukan
74
Ruang Icu
75
Keputusan Sepihak
76
Merindukan
77
Mengungkapkan Perasaan
78
Sudah kuduga
79
Rela Mati
80
Kangen
81
Melepas Rindu.
82
Sembunyi
83
Siapa Takut
84
Calon Baru
85
Kesempatan
86
Alika Menghilang
87
Mencari Jejak
88
Mencari jejak 2
89
Villa
90
Malam yang Indah
91
Tidur
92
Kekesalan
93
Kerja Sama
94
Memecat Karyawan
95
Penjahat
96
Bebaskan Mama
97
Menghancurkan Perusahaan
98
Kembali
99
Rencana Papa
100
Menjenguk Kakek
101
Berita Mengejutkan
102
Melepas Rindu
103
Menjemput Meriska
104
Hotel
105
Sudah Biasa
106
Pernikahan Alika dan Zein
107
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!