Kakak Maafkan Aku

''Kakak!'' Jia terkejut karena kakaknya sudah ada di ruangan tersebut. Begitu pula dengan Arga dia juga terkejut kenapa adiknya bisa datang bersama partner kerjanya yang baru.

"Jia...kenapa kamu bisa ada disini.'' Arga memandang adiknya masih dengan tatapan kecewanya.

Jia langsung duduk di samping kakaknya, meminta maaf sambil memeluk kakaknya.

''Kakak,maafin Jia ?'' Ucapnya dengan air mata mengalir deras.Hati Nara terasa sakit karena melihat Jia menangis ,dia benar benar merasa besalah telah membuat Jia seperti ini karena kebodohannya.

''Sudah Jia hentikan,kita bahas masalah ini di rumah,kamu pergi dulu kakak masih ada kerjaan.'' Seru Arga sambil melepas pelukan Jia dan membuang muka.

Hati Jia sangat sakit karena baru kali ini kakaknya marah seperti ini.

''Nggak kak,Jia nggak mau pergi sebelum kakak maafin Jia.'' Rengek Jia yang masih duduk di samping kakaknya dengan tatapan sedih karena kakaknya masih memalingkan wajahnya.

Nara yang masih berdiri segera menghampiri mereka dan duduk di depan Jia.

''Tuan Arga ini bukan salah Jia tapi ini salah saya.'' Ucapnya dengan tatapan serius.Arga langsung menoleh ke arah Nara bingung.

''Apa maksud tuan Nara?'' Tanya Arga heran.

''Apa tuan tadi tidak melihat siapa lelaki yang ada di depan Jia pada saat di podium?''Jawab Nara yang mulai paham kalau tadi Arga tidak melihat lelaki yang sudah mencium adiknya. Begitu juga dengan Jia yang sadar kalau kakaknya belum tahu bahwa pria di depannya inilah yang tadi sudah menciumnya di depan umum.

Arga berpikir mencoba mengingat ingat lagi kejadian tadi. '' Deg.....'' Jantung Arga berdetak kencang. '' Apa pria tadi adalah tuan Nara..'' Batin Arga dengan menatap Nara penuh selidik.

Nara yang paham akan tatapan dari Arga langsung bersuara.

''Iya benar tuan,pria tadi adalah saya,maafkan saya tuan Arga,saya tidak bermaksud mempermainkan adik anda,tapi saya mencintai adik anda.Ucap Nara tegas penuh keyakinan.

Jia yang mendengar pengakuan Nara seketika langsung menatapnya.Entah kenapa perasaannya menjadi lega,walaupun tidak di pungkiri ada rasa takut dengan reaksi kakaknya.

''Apa anda serius dengan ucapan anda tuan Nara?'' Tanya Arga dengan suara tegas.

''Apakah saya terlihat tidak serius tuan.'' Jawab Nara tegas juga.Suasana menjadi hening,dan ini membuat Jia gemetar dan hanya bisa menggigit bibir bawahnya untuk menahan rasa takutnya.

''Jia apakah kamu juga mencintainya?'' Tanya Arga melihat adiknya,tapi Jia hanya diam menunduk saja bibirnya terasa sulit untuk bicara.Nara yang melihat Jia ketakutan langsung menggenggam tangan Jia yang ada di depannya,Jia kaget dan langsung menatap Nara berharap tangannya di lepaskan tapi sia sia,Nara malah semakin mengeratkan genggamannya.Arga yang melihat hanya bisa menghela nafas berat,entah kenapa hatinya terasa sakit,dia takut akan kehilangan adik kecilnya.

''Huh...'' Arga menghela nafas dengan berat seraya melihat Jia dan Nara secara bergantian.

''Maaf tuan Nara untuk sekarang aku tidak tahu harus berkata apa,Jia adikku satu satunya,dia masih terlihat seperti anak kecil di mataku dan dia juga masih sekolah aku sangat menyayanginya dia harta yang paling berharga untukku dan dia satu satunya yang kumiliki di dunia ini,aku belum tahu apakah aku bisa melepasnya untuk bersama orang lain dan membagi rasa sayangnya untukku dengan orang lain.'' Ucap Arga panjang mengungkapkan isi hati dan rasa sayangnya pada adik semata wayangnya itu dengan tatapan kosong.

Jia yang mendengarnya langsung memeluk kakaknya,dia baru sadar kakaknya sangat menyayanginya.Dia merasa bersalah karena sering beranggapan kalau kakaknya tidak peduli padanya karena sering meninggalkannya sendiri dan berpikir kakaknya lebih mementingkan pekerjaan di banding dia.

''Maafin Jia kak,Jia nggak akan ninggalin kakak,rasa sayang Jia untuk kak Arga nggak akan pernah berubah ''. Jia memeluk Arga, berkata sambil terisak air matanya kembali mengalir deras.

"Arga membalas pelukan adiknya dengan erat,dia merasa sangat merindukan saat saat seperti ini bersama adiknya.

''Sudah berhenti menangis,jangan cengeng apa kamu nggak malu sama!'' Goda Arga sambil melirik Nara.

''Kakak apaan sih...biarin bodo amat.'' Ucap Jia sambil memeluk pinggang kakaknya manja.

Nara tersenyum senang melihat kakak adik itu sudah baikan. ''Uh aku juga pengen dimanja gitu. '' Batin Nara iri sambil tersenyum.

''Tuan Nara maaf untuk saat ini aku belum tahu apakah aku bisa melepas adikku untuk anda atau tidak,aku butuh waktu untuk berfikir.'' Tutur Arga yang membuat Nara langsung cemas,tapi masih mencoba untuk tenang.

''Iya tuan Arga saya mengerti ini mendadak untuk anda,saya akan menunggu kabar dari anda,dan semoga kabar baik yang saya terima.'' Ucap Nara mencoba tetap tenang dalam bicaranya,walaupun sebenarnya hatinya sudah galau nggak karuan.

Jia yang mendengar ucapan kakaknya juga ikut cemas, sebenarnya dia juga belum bisa memastikan apakah hatinya juga mencintai Nara atau tidak tapi yang dia tahu dia merasa nyaman berada didekat Nara.

''Terimakasih tuan Nara atas pengertiannya,kalau begitu saya permisi.'' Arga berpamitan dan hendak mengajak Jia.

''Tunggu tuan Arga,apa saya boleh bicara dengan Jia.Saya akan mengantarnya pulang ke hotel dengan selamat,lagipula Jia masih harus mengurus beberapa surat surat.'' Pinta Nara penuh harap.

Arga menoleh ke arah Jia,dan Jia hanya diam dengan tatapan penuh harap juga. " Ternyata adikku sudah besar sekarang,apakah dia akan meninggalkan aku '' Batin Nara sesak.

''Baiklah tuan,saya titip Jia.'' Ucapnya mengecup kening adiknya dan berlalu meninggalkan Jia dan Nara keluar.

Jia yang melihat ekspresi kakaknya merasa sedih,dia tahu sebenarnya kakaknya kecewa dengan dia.

*********

Terimakasih kakak yang udah mau mampir baca novelku,,jangan lupa votenya y,dan like juga komennya biar aku tahu kekurangan novelku......

Terpopuler

Comments

Toni Toni Jos

Toni Toni Jos

jia kan masih sekolah SMA jadi wajar kakaknya bingung

2020-06-04

0

lihat semua
Episodes
1 Lolos
2 Ijin
3 Pertemuan Pertama
4 MAKAN SIANG
5 CIUMAN PERTAMA
6 SEMAKIN PENASARAN
7 GALAU
8 UNGKAPAN ISI HATI
9 MERASA NYAMAN
10 SELALU BERDEGUP KENCANG
11 Apa Aku Jatuh Cinta
12 Curhat
13 Aku Mau Makan Denganmu
14 Gelisah
15 Kamu Memang Istimewa
16 Kemenangan
17 Terkejut
18 Kakak Maafkan Aku
19 Hukuman Yang Sama
20 Aku Nggak Suka Dibantah
21 Jangan Ganggu Milikku
22 Gagal Paham
23 Bagaimana Dengan Hatiku
24 Little Princess
25 Maksud Kakak Apa...?
26 Will You Marry Me
27 Senjata Makan Tuan
28 Aku Mau....
29 Restu Kakak
30 Lamaran
31 Panggil Aku Sayang
32 Kamu Cantik Hari Ini
33 Hari Pertunangan
34 Awal Sebuah Ancaman
35 Aku Siap Tanggung Jawab
36 Marah
37 Bukan Sepenuhnya Salahmu
38 Terimakasih Sudah Percaya
39 Kamu Hanya Buang Buang Waktuku
40 Aku Berhak Tahu
41 Kemarahan Nara
42 Wanita Bermuka Dua
43 Sudah Bernafasnya Sayang?
44 Biarkan Aku Memelukmu dulu
45 Kejujuran
46 Aku Bisa Jadi Apapun Untukmu
47 Kemarikan Jia
48 Awas Kau
49 Diamlah
50 Lepasin,Jangan Sentuh Aku
51 Tuh Kan Macem Macem...
52 Manusia Dingin
53 Selalu Menggoda
54 Sahabat Selamanya
55 Panik Part 1
56 Panik Part 2
57 Foto
58 Siapa Itu Kara?
59 Penculikkan Jia
60 Aku Seperti Tidak Mengenalinya
61 Aku Tidak Suka Kalimat Terakhirmu
62 Aku Nggak Akan Macam-Macam
63 Aku Kan Masih Marah Sama Kamu
64 Sebaiknya Kalian Segera Menikah
65 Bukannya Besok.
66 Tunggu Aku Sayang
67 Senyuman Ancaman
68 Tanpa Ampun
69 Senjata Pamungkas
70 Apa Maksudnya
71 Kemanapun Kamu Mau
72 Masa Lalu Jia dan Bima
73 Untuk Menghemat Waktu
74 Terimakasih Untuk Panggilan Sayangmu
75 Mau Tahu Saja
76 Wanita Yang Mengagumkan
77 Dia Istriku
78 Kemana
79 Kecewa
80 Aku Terluka Kalau Dia Terluka
81 Aku Salah Lagi
82 Kenapa Dia Jadi Menyebalkan
83 Apa Dia Mendengar
84 Mimpi Buruk
85 Tidak Segampang Itu
86 Aku Tidak Akan Melepaskanmu
87 Suami Posesif
88 Ancaman Baru
89 Jawab Saja Pertanyaanku
90 Itu Maunya Kamu....
91 Kita Harus Segera Bertindak
92 Aku Tidak Akan Membiarkan Itu Terjadi
93 Awas Kamu
94 Aku Hancur Tanpa Kalian
95 Sungguh Menggemaskan
96 Tunggu Aku Sayang
97 Firasat Seorang Kakak
98 Nasehat Seorang Ibu
99 Siapa Kamu?
100 Sebuah Petunjuk
101 Apa Dia Mencariku?
102 Cinta Tidak Harus Memiliki
103 Pengumuman
104 Anakmu Bisa Marah
105 Wanita Memang Merepotkan
106 Kesempatan Terakhir
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Lolos
2
Ijin
3
Pertemuan Pertama
4
MAKAN SIANG
5
CIUMAN PERTAMA
6
SEMAKIN PENASARAN
7
GALAU
8
UNGKAPAN ISI HATI
9
MERASA NYAMAN
10
SELALU BERDEGUP KENCANG
11
Apa Aku Jatuh Cinta
12
Curhat
13
Aku Mau Makan Denganmu
14
Gelisah
15
Kamu Memang Istimewa
16
Kemenangan
17
Terkejut
18
Kakak Maafkan Aku
19
Hukuman Yang Sama
20
Aku Nggak Suka Dibantah
21
Jangan Ganggu Milikku
22
Gagal Paham
23
Bagaimana Dengan Hatiku
24
Little Princess
25
Maksud Kakak Apa...?
26
Will You Marry Me
27
Senjata Makan Tuan
28
Aku Mau....
29
Restu Kakak
30
Lamaran
31
Panggil Aku Sayang
32
Kamu Cantik Hari Ini
33
Hari Pertunangan
34
Awal Sebuah Ancaman
35
Aku Siap Tanggung Jawab
36
Marah
37
Bukan Sepenuhnya Salahmu
38
Terimakasih Sudah Percaya
39
Kamu Hanya Buang Buang Waktuku
40
Aku Berhak Tahu
41
Kemarahan Nara
42
Wanita Bermuka Dua
43
Sudah Bernafasnya Sayang?
44
Biarkan Aku Memelukmu dulu
45
Kejujuran
46
Aku Bisa Jadi Apapun Untukmu
47
Kemarikan Jia
48
Awas Kau
49
Diamlah
50
Lepasin,Jangan Sentuh Aku
51
Tuh Kan Macem Macem...
52
Manusia Dingin
53
Selalu Menggoda
54
Sahabat Selamanya
55
Panik Part 1
56
Panik Part 2
57
Foto
58
Siapa Itu Kara?
59
Penculikkan Jia
60
Aku Seperti Tidak Mengenalinya
61
Aku Tidak Suka Kalimat Terakhirmu
62
Aku Nggak Akan Macam-Macam
63
Aku Kan Masih Marah Sama Kamu
64
Sebaiknya Kalian Segera Menikah
65
Bukannya Besok.
66
Tunggu Aku Sayang
67
Senyuman Ancaman
68
Tanpa Ampun
69
Senjata Pamungkas
70
Apa Maksudnya
71
Kemanapun Kamu Mau
72
Masa Lalu Jia dan Bima
73
Untuk Menghemat Waktu
74
Terimakasih Untuk Panggilan Sayangmu
75
Mau Tahu Saja
76
Wanita Yang Mengagumkan
77
Dia Istriku
78
Kemana
79
Kecewa
80
Aku Terluka Kalau Dia Terluka
81
Aku Salah Lagi
82
Kenapa Dia Jadi Menyebalkan
83
Apa Dia Mendengar
84
Mimpi Buruk
85
Tidak Segampang Itu
86
Aku Tidak Akan Melepaskanmu
87
Suami Posesif
88
Ancaman Baru
89
Jawab Saja Pertanyaanku
90
Itu Maunya Kamu....
91
Kita Harus Segera Bertindak
92
Aku Tidak Akan Membiarkan Itu Terjadi
93
Awas Kamu
94
Aku Hancur Tanpa Kalian
95
Sungguh Menggemaskan
96
Tunggu Aku Sayang
97
Firasat Seorang Kakak
98
Nasehat Seorang Ibu
99
Siapa Kamu?
100
Sebuah Petunjuk
101
Apa Dia Mencariku?
102
Cinta Tidak Harus Memiliki
103
Pengumuman
104
Anakmu Bisa Marah
105
Wanita Memang Merepotkan
106
Kesempatan Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!