Bab 5 - Ke Ruang BK

...༻☆༺...

Pupil mata Raffi membesar. Tanpa sengaja dia juga menelan salivanya sendiri. Bagaimana tidak? Video yang dilihatnya, memperlihatkan Zara berpakaian seksi layaknya wanita malam. Tingkat keparahannya tidak disitu saja, Zara terlihat bermesraan dengan lelaki paruh baya. Alias Om-om hidung belang. Pantas saja videonya sukses menghebohkan banyak orang.

"Astaga, gue nggak sanggup nonton sampai akhir." Raffi memilih mengakhiri video yang terputar.

"Dih! Sok-sokan. Padahal kalau nggak di hadapan gue pasti nontonnya sampai habis." Elsa menanggapi sambil tergelak kecil.

"Nggak juga, El. Gue tadi lihat Zara nangis loh. Gue nggak tega. Dia pasti punya alasan ngelakuin hal kayak begitu. Tapi gue penasaran, kira-kira siapa yang rekam videonya coba?" Raffi mengarahkan bola matanya ke atas. Berusaha memecahkan praduga.

"Udah... nggak perlu ikut campur urusan orang. Urus diri lo sendiri aja dulu. Nih lihat! Baju lo kenapa berantakan gini." Elsa berinisiatif memasukkan baju Raffi yang masih keluar dari celana. Dia ingin melihat sahabatnya tampil rapi seperti biasa.

"Gue lupa, El. Hehehe..." Raffi terkekeh malu. Dia segera menepis tangan Elsa yang sibuk memasukkan baju ke celananya. "Nggak usah! Gue bisa masukin sendiri. Nanti kena kepala burung lagi," ujarnya sembari menggeplak salah satu tangan Elsa.

"Burung? Lo kurung burung dalam celana?" Elsa bersikap seolah tidak mengerti. Dia bahkan sengaja memasang ekspresi polos. Elsa hanya berniat mengerjai Raffi.

"Iya. Burungnya besar loh." Raffi menjelaskan sambil cekikikan. Bukannya mengerjai, Elsa justru kena bumerang.

"Astaga, otak gue." Elsa menggeleng beberapa kali. Dia tidak mau membayangkan hal tidak senonoh dalam benaknya.

"Elaah! Salah sendiri mancing-mancing," ujar Raffi dengan mimik wajah mengejek. Elsa lantas membalas dengan pukulan ke lengan Raffi.

"Anak teladan kayak elo bisa juga ya ngomong gitu," komentar Elsa. Lalu membantu Raffi merapikan baju.

"Gue berani ngomong begini cuman sama elo." Raffi menempelkan jari telunjuk ke jidat Elsa.

"Lo masukinnya asal-asalan. Kurang rapi jadinya," ucap Elsa tak peduli dengan tindakan Raffi.

Kali ini Raffi membiarkan Elsa merapikan bajunya. Posisi Elsa menjadi lebih dekat. Aroma khas gadis tersebut menguar jelas. Raffi sangat tahu bau parfum kesukaan Elsa. Harum dan menenangkan.

"Yang penting masuk bukan?" tanggap Raffi yang agak terlambat.

"Apanya yang masuk?! Kalian ngapain berduaan di sini?!" suara sangar seorang perempuan terdengar jelas. Raffi dan Elsa sontak menoleh ke sumber suara. Mereka bisa menyaksikan Bu Lestari berjalan kian mendekat.

"Mampus kita!" ungkap Raffi sembari memejamkan rapat matanya. Ia paling enggan berurusan dengan guru BK. Bu Lestari memang sering keliling sekolah saat jam masuk kelas. Memastikan tidak ada anak didiknya yang berkeliaran di luar.

"Ikut Ibu!" titah Bu Lestari. Kemudian melenggang lebih dahulu.

Raffi bergegas mengejar Bu Lestari. Dia hendak memperbaiki kesalahpahaman. Raffi tentu tidak mau mendapatkan poin minus. Apalagi terkait berada di luar kelas saat jam pelajaran.

"Bu, ini baru beberapa menit bel masuk berbunyi. Aku sama Elsa cuman ngobrol aja. Beneran, Bu." Raffi berupaya meyakinkan Bu Lestari.

"Tetap aja kamu berada di keluar kelas saat jam masuk pelajaran. Ibu nggak bisa menoleransi ya," sahut Bu Lestari. Dia tetap melangkah maju. Membawa Raffi dan Elsa masuk ke ruang BK.

"Udah ah! Lagian poin keluar kelas nggak sebanyak poin bolos kok. Biasa aja kali, Raf. Lagian semua orang tahu kalau hubungan kita nggak lebih dari sahabat." Elsa memegangi pergelangan tangan Raffi.

"Elo yang biasa. Gue enggak!" balas Raffi. Memutar bola mata malas.

Di ruang BK, Raffi dan Elsa melihat ada Zara duduk sendirian. Mata mereka langsung bersibobrok. Bu Lestari lantas menyuruh Raffi dan Elsa untuk ikut duduk.

"Ibu mau tanya Raffi dahulu. Kamu sama Elsa ngapain berduaan di belakang sekolah? Ibu lihat kalian berdiri berdekatan loh. Nggak mungkin itu bukan apa-apa?" timpal Bu Lestari.

"Oke, kalau begitu aku akan ceritakan kejadian yang sebenarnya," ujar Raffi. Dia segera menjelaskan rentetan kejadian. Termasuk perihal menemukan Zara menangis sendirian. Raffi menjelaskan alasan dibalik pertemuannya dengan Elsa.

"Raffi nggak bohong, Bu. Dia menyuruh aku datang supaya bisa bantuin Zara. Itulah alasan dia terlambat masuk ke kelas. Raffi khawatir sama Zara yang nangis sendirian di gudang." Elsa ikut membantu Raffi meyakinkan Bu Lestari.

"Apa benar itu, Zara?" Bu Lestari menatap selidik ke arah Zara.

"Benar, Bu. Raffi memang mencoba membantuku. Tetapi waktu Elsa datang, aku langsung pergi dari wilayah belakang sekolah." Zara menerangkan.

Raffi dan Elsa mendengus lega bersamaan. Mereka setidaknya selamat dari kesalahpahaman berbuntut panjang.

"Oke, terus apa alasan kalian berdiri berhadapan tadi? Terus ngomongin masalah masuk-masukin segala lagi. Kalian bicarain apa? Ibu penasaran tahu," ucap Bu Lestari. Dia percaya Raffi tidak melakukan kesalahan. Sebab satpam sekolah baru saja mengirimkan rekaman CCTV. Dari video itu terbukti, kalau Raffi dan Elsa memang tidak melakukan apa-apa. Bu Lestari hanya bermaksud bercanda.

"Idih! Ibu mikir apa sih. Tadi itu Elsa cuman bantuin aku masukin baju ke celana. Biar rapi gitu loh, Bu." Raffi ikut merasa geli terhadap respon Bu Lestari. Sedangkan Elsa hanya bisa tersenyum tipis mendengar pembicaraan Raffi dan Bu Lestari. Raffi memang terkenal dekat dengan para guru. Termasuk Bu Lestari sendiri. Tidak heran dia sering mendapat candaan dari guru.

"Ya udah, Ibu percaya. Lain kali, jangan berduaan lagi di tempat sepi. Nanti bisa kena fitnah. Ini tadi aja kalian hampir bikin Ibu mikir yang tidak-tidak," tukas Bu Lestari. Dia, Raffi dan Elsa tertawa kecil bersama.

Satu-satunya orang yang memasang wajah datar hanyalah Zara. Dia sedari tadi menundukkan kepala. Memainkan jari-jemarinya tanpa alasan. Ada banyak masalah yang bergumul dalam kepalanya.

"Kita boleh kembali ke kelas kan, Bu?" tanya Raffi penuh harap.

"Bisa. Tapi kalian berdua tetap kena hukuman!" kata Bu Lestari.

"Hukumannya nggak berat kan, Bu?" Elsa melebarkan kedua kelopak matanya.

"Cuman bersihin toilet pas pulang..." perkataan Bu Lestari terpotong, ketika Pak Heri tiba-tiba datang.

Pak Heri tidak sendiri. Ada Gamal dalam cengkeraman tangannya. Sepertinya ritual membolos Gamal tidak berjalan lancar. Namun kemana gerangan Danu dan Tirta? Apa mereka tidak jadi ikut membolos?

"Nih, Bu. Ada yang terciduk membolos. Hampir mau nyogok satpam si Gamal ini!" jelas Pak Heri sambil memaksa Gamal masuk ke ruangan.

Raffi geleng-geleng kepala sembari mendecakkan lidah. Dia tidak terkejut dengan kemunculan Gamal. Temannya itu memang sudah menjadi tamu langganan ruang BK.

Gamal terkejut menyaksikan keberadaan Raffi di ruang BK. Dia sama sekali tidak mencemaskan dirinya sendiri. Melainkan penasaran dengan kesalahan yang diperbuat Raffi. Apalagi ada Elsa yang duduk disampingnya. Gamal berupaya menyimpulkan sendiri.

"Kalian ketahuan pacaran?" tebak Gamal dengan nada berbisik. Kemudian duduk ke kursi di dekat Raffi.

"Nggak, cuman salah paham. Tapi gue sama Elsa tetap dihukum karena keluar pas jam masuk kelas," terang Raffi. Selanjutnya, Gamal perlahan melirik ke arah Zara.

Terpopuler

Comments

Ratu jagad🌷

Ratu jagad🌷

Hai Kak, jangan lupa mapir di karya aku juga ya, kalian bisa langsung klik profil aku, nanti akan muncul beberapa karya aku, thanks

2023-09-06

0

Rose_Ni

Rose_Ni

Kesendul kepala burung
Burungnya bangun
Pengen masuk sarang
Kabuurrr!!!😂

2022-04-17

1

Nabz

Nabz

Zaraaaaaaaaa
apa yang terjadi sama zara?

is she broken home? Pasti dia punya masalah pribadi yang berat

2022-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Katanya Belajar?
2 Bab 2 - Video Misterius
3 Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4 Bab 4 - Tentang Zara
5 Bab 5 - Ke Ruang BK
6 Bab 6 - Membersihkan Toilet
7 Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8 Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9 Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10 Bab 10 - Perasaan Elsa
11 Bab 11 - Sensasi Ciuman
12 Bab 12 - Memikirkan Elsa
13 Bab 13 - Terpaksa Membolos
14 Bab 14 - Tiba di Villa
15 Bab 15 - Berenang
16 Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17 Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18 Bab 18 - Ingin Pulang
19 Bab 19 - Meninggalkan Villa
20 Bab 20 - Ketahuan?
21 Bab 21 - Pernyataan Cinta
22 Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23 Bab 23 - Pacaran
24 Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25 Bab 25 - Pertengkaran
26 Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27 Bab 27 - Belakang Sekolah
28 Bab 28 - Terciduk
29 Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30 Bab 30 - Teman Makan Teman
31 Bab 31 - Strategi Gamal
32 Bab 32 - Pesan Misterius
33 Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34 Bab 34 - Hampir Saja
35 Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36 Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37 Bab 37 - Obrolan Santai
38 Bab 38 - Ketos Baru
39 Bab 39 - Perdebatan
40 Bab 40 - Kado Misterius
41 Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42 Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43 Bab 43 - Cemburu
44 Bab 44 - Godaan Zara
45 Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46 Bab 46 - Liburan [1]
47 Bab 47 - Liburan [2]
48 Bab 48 - Liburan [3]
49 Bab 49 - Liburan [4]
50 Bab 50 - Depresi Ringan
51 Bab 51 - Mencari Ketos
52 Bab 52 - Diskusi
53 Bab 53 - Rapat Osis
54 Bab 54 - Balikan
55 Bab 55 - Rumah Danu
56 Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57 Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58 Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59 Bab 59 - Kejahilan
60 Bab 60 - Pasangan Baru
61 Bab 61 - Obsesi Remaja
62 Bab 62 - Pertama Kali
63 Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64 Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65 Bab 65 - Pelarian Bersama
66 Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67 Bab 67 - Jebakan Gamal
68 Bab 68 - Seperti Di Neraka
69 Bab 69 - Menjaga Rahasia
70 Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71 Bab 71 - Sekolah Kembali
72 Bab 72 - Pertengkaran
73 Bab 73 - Karma Untuk Danu
74 Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75 Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76 Bab 76 - Kabar Tes Urin
77 Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78 Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79 Bab 79 - Bertemu Danu
80 Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81 Bab 81 - Nonton Bareng
82 Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83 Bab 83 - Pulang Larut Malam
84 Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85 Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86 Bab 86 - Latihan Basket
87 Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88 Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89 Bab 89 - Permen Kiss
90 Bab 90 - Rahasia Elsa
91 Bab 91 - Kecewa
92 Bab 92 - Keputusan Gila
93 Bab 93 - Butuh Duit
94 Bab 94 - Seperti Anak Manja
95 Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96 Bab 96 - Belum Kapok
97 Bab 97 - Membully Olive
98 Bab 98 - Berantem Di Toilet
99 Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100 Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101 Bab 101 - Perubahan Raffi
102 Bab 102 - Pelampiasan
103 Bab 103 - Guru Baru
104 Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105 Bab 105 - Cara Pak Ervan
106 Bab 106 - Paksaan Elsa
107 Bab 107 - Pingsan
108 Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109 Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110 Bab 110 - Membuktikan
111 Bab 111 - Mencari Elsa
112 Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113 Bab 113 - Kabut Perdamaian
114 Bab 114 - Overdosis
115 Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116 Bab 116 - Nikah Muda
117 Bab 117 - Nasib Tirta
118 Bab 118 - Bagian Akhir
119 Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120 Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121 Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122 Novel Baru - Hantu Senja
123 Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124 NOVEL TEEN BARU
125 Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126 Novel SISI GELAP Terbaru!
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1 - Katanya Belajar?
2
Bab 2 - Video Misterius
3
Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4
Bab 4 - Tentang Zara
5
Bab 5 - Ke Ruang BK
6
Bab 6 - Membersihkan Toilet
7
Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8
Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9
Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10
Bab 10 - Perasaan Elsa
11
Bab 11 - Sensasi Ciuman
12
Bab 12 - Memikirkan Elsa
13
Bab 13 - Terpaksa Membolos
14
Bab 14 - Tiba di Villa
15
Bab 15 - Berenang
16
Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17
Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18
Bab 18 - Ingin Pulang
19
Bab 19 - Meninggalkan Villa
20
Bab 20 - Ketahuan?
21
Bab 21 - Pernyataan Cinta
22
Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23
Bab 23 - Pacaran
24
Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25
Bab 25 - Pertengkaran
26
Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27
Bab 27 - Belakang Sekolah
28
Bab 28 - Terciduk
29
Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30
Bab 30 - Teman Makan Teman
31
Bab 31 - Strategi Gamal
32
Bab 32 - Pesan Misterius
33
Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34
Bab 34 - Hampir Saja
35
Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36
Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37
Bab 37 - Obrolan Santai
38
Bab 38 - Ketos Baru
39
Bab 39 - Perdebatan
40
Bab 40 - Kado Misterius
41
Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42
Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43
Bab 43 - Cemburu
44
Bab 44 - Godaan Zara
45
Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46
Bab 46 - Liburan [1]
47
Bab 47 - Liburan [2]
48
Bab 48 - Liburan [3]
49
Bab 49 - Liburan [4]
50
Bab 50 - Depresi Ringan
51
Bab 51 - Mencari Ketos
52
Bab 52 - Diskusi
53
Bab 53 - Rapat Osis
54
Bab 54 - Balikan
55
Bab 55 - Rumah Danu
56
Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57
Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58
Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59
Bab 59 - Kejahilan
60
Bab 60 - Pasangan Baru
61
Bab 61 - Obsesi Remaja
62
Bab 62 - Pertama Kali
63
Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64
Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65
Bab 65 - Pelarian Bersama
66
Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67
Bab 67 - Jebakan Gamal
68
Bab 68 - Seperti Di Neraka
69
Bab 69 - Menjaga Rahasia
70
Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71
Bab 71 - Sekolah Kembali
72
Bab 72 - Pertengkaran
73
Bab 73 - Karma Untuk Danu
74
Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75
Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76
Bab 76 - Kabar Tes Urin
77
Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78
Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79
Bab 79 - Bertemu Danu
80
Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81
Bab 81 - Nonton Bareng
82
Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83
Bab 83 - Pulang Larut Malam
84
Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85
Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86
Bab 86 - Latihan Basket
87
Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88
Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89
Bab 89 - Permen Kiss
90
Bab 90 - Rahasia Elsa
91
Bab 91 - Kecewa
92
Bab 92 - Keputusan Gila
93
Bab 93 - Butuh Duit
94
Bab 94 - Seperti Anak Manja
95
Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96
Bab 96 - Belum Kapok
97
Bab 97 - Membully Olive
98
Bab 98 - Berantem Di Toilet
99
Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100
Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101
Bab 101 - Perubahan Raffi
102
Bab 102 - Pelampiasan
103
Bab 103 - Guru Baru
104
Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105
Bab 105 - Cara Pak Ervan
106
Bab 106 - Paksaan Elsa
107
Bab 107 - Pingsan
108
Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109
Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110
Bab 110 - Membuktikan
111
Bab 111 - Mencari Elsa
112
Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113
Bab 113 - Kabut Perdamaian
114
Bab 114 - Overdosis
115
Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116
Bab 116 - Nikah Muda
117
Bab 117 - Nasib Tirta
118
Bab 118 - Bagian Akhir
119
Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120
Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121
Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122
Novel Baru - Hantu Senja
123
Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124
NOVEL TEEN BARU
125
Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126
Novel SISI GELAP Terbaru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!