Bab 18 - Ingin Pulang

...༻☆༺...

Gamal mendongakkan kepala. Lalu memejamkan mata. Ia mencoba menenangkan diri sebelum mendengar kutukan dari Raffi.

"Mal, lo bakalan melarat kalau nggak jawab jujur atau nolak tantangan gue." Raffi berucap sambil mengarahkan jari telunjuk ke wajah Gamal.

"Tau aja lo kelemahan Gamal," cetus Tirta sambil cekikikan bersama Danu.

"Fine. Gue pilih tantangan!" ucap Gamal. Kedua tangannya terlipat di depan dada.

Raffi mendengus kecewa. Padahal dia berharap Gamal akan memilih opsi kejujuran. Namun sayangnya tidak. Alhasil Raffi berpikir dahulu sebelum memberikan tantangan yang tepat.

"Raf, suruh Gamal telanjang aja. Pffft..." bisik Danu sembari menahan tawa. Gamal yang dapat mendengar, langsung menggeplak kepalanya.

"Bacot lo, Dan. Biarin Raffi milih tantangan buatan dia sendiri!" geram Gamal.

"Raffi, cepet sebutin tantangannya!" desak Tirta yang sudah tak sabar.

Raffi memegangi jidatnya karena masih berpikir. Setelah menimbang-nimbang cukup lama. Dia akhirnya menemukan ide.

"Gue udah nemu!" seru Raffi yang reflek menegakkan badan. "Gamal! Gue tantang lo cium Danu!" imbuhnya.

"Oke, gampang!" sahut Gamal. Dia langsung menoleh ke arah Danu. Tatapan bertekad membinar dimatanya.

"Astaga, kenapa gue?!" protes Danu yang bergegas berdiri. Kemudian berlari untuk menjauhi Gamal.

Bukannya Gamal yang merasa tertekan. Melainkan Danu. Sebab Gamal terlihat bersemangat mengejar Danu. Keduanya berlari mengelilingi area halaman belakang.

"Kenapa lo pilih tantangan itu, Raf. Kayak nggak kenal Gamal aja. Dia mana takut sama begituan. Harusnya lo suruh dia jadi eksibis aja di depan umum. Pasti dia ketakutan," pungkas Zara. Menurutnya Raffi terlalu naif.

"Eksibis? Gila banget suruh dia kayak gitu. Gue masih punya hati nurani," balas Raffi dengan dahi berkerut.

"Gimana sama Gamal? Dia nyuruh gue buka tanktop. Lo pikir itu namanya hati nurani?" Zara masih belum berhenti mempertahankan pendapat.

"Udahlah! Hal kayak begitu aja sewot. Kalau lo mau Gamal nerima tantangan lo, mendingan tunggu giliran main aja. Apa susahnya sih," ketus Elsa.

"Eh, lihat! Gamal berhasil bawa Danu ke sini," ujar Tirta. Tanpa sengaja dia menghentikan perdebatan yang terjadi.

"Raf, lo bakal liat yang elo mau!" tukas Gamal. Lalu segera menempelkan bibirnya ke pipi Tirta. Meskipun dia melakukannya di pipi, tetap saja semua orang merasa geli.

Sebenarnya orang yang merasa jijik sejijik jijiknya adalah Danu. Segalanya bisa terlihat dari raut wajahnya yang meringis. Baginya ciuman dari seorang cowok memiliki sensasi aneh. Terasa seperti di cium cacing alaska.

"Kenapa di pipi coba!" seru Tirta. Dia mengira Gamal akan mencium di bibir.

"Gue niru apa yang dilakuin Raffi tadi. Dia kan cuman nyuruh gue buat cium Danu, nggak ada penjelasan mau nyium dimana. Jadi terserah gue dong. Mau dicium di pantat juga boleh!" sahut Gamal seraya menepuk keras pantat Danu.

"Aduh! Kampret lo, Mal!" keluh Danu yang tak terima pantatnya dipukul. Sementara teman-temannya asyik mentertawakan. Termasuk Raffi sendiri.

"Gimana, Raf? Sah-kan?" tanya Gamal seraya duduk kembali ke lantai.

"Oke, penjelasan lo tadi emang bener. Gue nggak spesifik ngasih tantangannya. Jadi sah aja sih," jawab Raffi.

Selang beberapa menit, ponsel Raffi mendadak berdering. Kebetulan volume suaranya sengaja ditinggikan oleh Raffi. Sehingga dapat didengar dari kejauhan.

"Eh, ponsel gue bunyi." Raffi bergegas berlari memasuki villa. Mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja. Dia melihat ada panggilan tak terjawab dari ibunya. Mata Raffi sontak membulat sempurna.

'Njir! Gue lupa hari ini ada les,' batin Raffi seraya menggigit bibir bawahnya. Bukannya kembali bergabung bersama Gamal dan yang lain, dia justru masuk ke kamar mandi. Bahkan tanpa memberitahu Elsa.

Di dekat kolam renang, Elsa segera berdiri. Kepalanya celingak-celingukan melihat ke dalam villa. Namun Raffi tidak kunjung muncul.

"Kok Raffi lama banget? Gue nggak sabar pengen main nih!" kata Danu. Ia merupakan orang selanjutnya yang akan memutar botol kaca.

"Biar gue cari dia." Elsa melenggang masuk ke dalam villa. Gamal yang juga merasa penasaran, lantas mengikuti dari belakang. Keduanya berjalan beriringan sambil berupaya mencari keberadaan Raffi.

Perlahan terdengar suara percikan air dari kamar mandi. Elsa yakin itu adalah ulah Raffi.

"Kayaknya Raffi lagi mandi." Gamal berjalan ke dekat Elsa. Mereka berhenti di depan kamar mandi dimana Raffi berada.

"Raf, lo kenapa mandi nggak bilang-bilang?!" pekik Gamal.

"Gue mau pulang, Mal!" jawab Raffi balas memekik.

"Emang siapa tadi yang nelpon?" tanya Elsa sambil menempelkan telinga ke pintu.

"Nyokap gue. Tapi gue nggak sempat jawab. Gue baru ingat kalau sore ini ada jadwal les."

"Oh, pantesan. Ya udah, kalau gitu gue mau siap-siap pulang juga deh. Mal, ada kamar mandi lain kan?" Elsa menoleh ke arah Gamal.

"Ada satu di kamar utama." Gamal menyahut dengan nada datar. Entah kenapa dia merasa kesal dengan keputusan Raffi.

"Oke, gue mau mandi dulu." Elsa beranjak ke kamar utama.

Gamal mengeratkan rahang sebal. Kemudian memberitahukan teman-temannya mengenai niat kepulangan Raffi. Semua orang tentu merasa kecewa sekaligus kesal seperti Gamal.

"Elaaah! Nggak sempat main gue. Padahal gue mau ngasih tantangan ke Tirta buat guling-guling di aspal!" Danu mendengus kasar. Lalu merebahkan diri ke kursi yang ada di pinggiran kolam.

"Gue juga nggak sempat kena giliran. Padahal gue pengen liat Gamal jadi eksibis di stasiun kereta," ungkap Zara. Dia tampak masih mengenakan handuk, dan belum sama sekali mengenakan pakaian kembali.

"Apa lo bilang?!" Gamal menghampiri Zara. Lalu memegang kuat dagu Zara. Tirta dan Danu terdiam seketika. Hal yang paling mengerikan dari seorang Gamal adalah ketika dia marah. Sebab kekesalannya tadi memang sudah memuncak semenjak mengetahui Raffi akan pulang. Namun Zara malah menyulut api kemarahan itu dengan bensin.

"Gu-gue kan juga pengen main kayak kalian..." lirih Zara tergagap. Dia kesulitan bicara karena tangan Gamal masih mencengkeram dagunya.

"Lo mending fokus aja buat jadi mainan gue. Denger?!" Gamal melepaskan dagu Zara dengan kasar. Sehingga kepala Zara reflek tersentak ke kanan.

"Lo nggak bakal gabung ke sini kalau gue nggak ngajak lo ikut. Udah murah, miskin lagi!" maki Gamal.

Zara menundukkan kepala. Matanya langsung berkaca-kaca. Ucapan Gamal menusuk hingga ke lubuk hati yang terdalam. Sakit!

Tanpa terasa, air mata berjatuhan di pipi Zara. Dia mematung di tempat. Tirta dan Danu yang melihat, otomatis cemas.

"Mal, Zara nangis tuh! Harusnya lo nggak perlu ngomong sekasar tadi dong," ucap Tirta. Menyebabkan Gamal kembali menatap ke arah Zara.

"Astaga... Zara nangis ya. Ya udah maafin gue kalau gitu." Gamal melangkah mendekati Zara. Berbicara dengan nada lembut. Kemudian membelai puncak kepala gadis itu. Satu tangan Gamal lainnya menjelajah masuk ke dalam handuk yang menutupi buah dada Zara.

Zara masih saja menunduk. Dia justru tambah sakit hati. Apalagi ketika merasakan tangan Gamal bermain dengan area pribadinya.

...____...

Catatan kaki :

Eksibis/Eksibisionis: Gangguan mental yang menyebabkan seseorang mengekspos organ seksualnya - atau alat kelamin - kepada orang lain, biasanya orang yang belum pernah mereka temui dan tidak mengharapkannya.

Terpopuler

Comments

Daylily

Daylily

Gamal kena batu nya ga ya?

2022-11-05

0

penahitam (HIATUS)

penahitam (HIATUS)

ckckck... gamal hayoloh
anak orang itu.. kenapa dibuat nangis.

2022-03-16

3

zelindra

zelindra

up lgi dong

2022-03-15

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Katanya Belajar?
2 Bab 2 - Video Misterius
3 Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4 Bab 4 - Tentang Zara
5 Bab 5 - Ke Ruang BK
6 Bab 6 - Membersihkan Toilet
7 Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8 Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9 Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10 Bab 10 - Perasaan Elsa
11 Bab 11 - Sensasi Ciuman
12 Bab 12 - Memikirkan Elsa
13 Bab 13 - Terpaksa Membolos
14 Bab 14 - Tiba di Villa
15 Bab 15 - Berenang
16 Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17 Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18 Bab 18 - Ingin Pulang
19 Bab 19 - Meninggalkan Villa
20 Bab 20 - Ketahuan?
21 Bab 21 - Pernyataan Cinta
22 Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23 Bab 23 - Pacaran
24 Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25 Bab 25 - Pertengkaran
26 Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27 Bab 27 - Belakang Sekolah
28 Bab 28 - Terciduk
29 Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30 Bab 30 - Teman Makan Teman
31 Bab 31 - Strategi Gamal
32 Bab 32 - Pesan Misterius
33 Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34 Bab 34 - Hampir Saja
35 Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36 Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37 Bab 37 - Obrolan Santai
38 Bab 38 - Ketos Baru
39 Bab 39 - Perdebatan
40 Bab 40 - Kado Misterius
41 Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42 Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43 Bab 43 - Cemburu
44 Bab 44 - Godaan Zara
45 Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46 Bab 46 - Liburan [1]
47 Bab 47 - Liburan [2]
48 Bab 48 - Liburan [3]
49 Bab 49 - Liburan [4]
50 Bab 50 - Depresi Ringan
51 Bab 51 - Mencari Ketos
52 Bab 52 - Diskusi
53 Bab 53 - Rapat Osis
54 Bab 54 - Balikan
55 Bab 55 - Rumah Danu
56 Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57 Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58 Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59 Bab 59 - Kejahilan
60 Bab 60 - Pasangan Baru
61 Bab 61 - Obsesi Remaja
62 Bab 62 - Pertama Kali
63 Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64 Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65 Bab 65 - Pelarian Bersama
66 Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67 Bab 67 - Jebakan Gamal
68 Bab 68 - Seperti Di Neraka
69 Bab 69 - Menjaga Rahasia
70 Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71 Bab 71 - Sekolah Kembali
72 Bab 72 - Pertengkaran
73 Bab 73 - Karma Untuk Danu
74 Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75 Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76 Bab 76 - Kabar Tes Urin
77 Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78 Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79 Bab 79 - Bertemu Danu
80 Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81 Bab 81 - Nonton Bareng
82 Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83 Bab 83 - Pulang Larut Malam
84 Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85 Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86 Bab 86 - Latihan Basket
87 Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88 Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89 Bab 89 - Permen Kiss
90 Bab 90 - Rahasia Elsa
91 Bab 91 - Kecewa
92 Bab 92 - Keputusan Gila
93 Bab 93 - Butuh Duit
94 Bab 94 - Seperti Anak Manja
95 Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96 Bab 96 - Belum Kapok
97 Bab 97 - Membully Olive
98 Bab 98 - Berantem Di Toilet
99 Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100 Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101 Bab 101 - Perubahan Raffi
102 Bab 102 - Pelampiasan
103 Bab 103 - Guru Baru
104 Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105 Bab 105 - Cara Pak Ervan
106 Bab 106 - Paksaan Elsa
107 Bab 107 - Pingsan
108 Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109 Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110 Bab 110 - Membuktikan
111 Bab 111 - Mencari Elsa
112 Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113 Bab 113 - Kabut Perdamaian
114 Bab 114 - Overdosis
115 Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116 Bab 116 - Nikah Muda
117 Bab 117 - Nasib Tirta
118 Bab 118 - Bagian Akhir
119 Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120 Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121 Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122 Novel Baru - Hantu Senja
123 Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124 NOVEL TEEN BARU
125 Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126 Novel SISI GELAP Terbaru!
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1 - Katanya Belajar?
2
Bab 2 - Video Misterius
3
Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4
Bab 4 - Tentang Zara
5
Bab 5 - Ke Ruang BK
6
Bab 6 - Membersihkan Toilet
7
Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8
Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9
Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10
Bab 10 - Perasaan Elsa
11
Bab 11 - Sensasi Ciuman
12
Bab 12 - Memikirkan Elsa
13
Bab 13 - Terpaksa Membolos
14
Bab 14 - Tiba di Villa
15
Bab 15 - Berenang
16
Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17
Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18
Bab 18 - Ingin Pulang
19
Bab 19 - Meninggalkan Villa
20
Bab 20 - Ketahuan?
21
Bab 21 - Pernyataan Cinta
22
Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23
Bab 23 - Pacaran
24
Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25
Bab 25 - Pertengkaran
26
Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27
Bab 27 - Belakang Sekolah
28
Bab 28 - Terciduk
29
Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30
Bab 30 - Teman Makan Teman
31
Bab 31 - Strategi Gamal
32
Bab 32 - Pesan Misterius
33
Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34
Bab 34 - Hampir Saja
35
Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36
Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37
Bab 37 - Obrolan Santai
38
Bab 38 - Ketos Baru
39
Bab 39 - Perdebatan
40
Bab 40 - Kado Misterius
41
Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42
Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43
Bab 43 - Cemburu
44
Bab 44 - Godaan Zara
45
Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46
Bab 46 - Liburan [1]
47
Bab 47 - Liburan [2]
48
Bab 48 - Liburan [3]
49
Bab 49 - Liburan [4]
50
Bab 50 - Depresi Ringan
51
Bab 51 - Mencari Ketos
52
Bab 52 - Diskusi
53
Bab 53 - Rapat Osis
54
Bab 54 - Balikan
55
Bab 55 - Rumah Danu
56
Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57
Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58
Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59
Bab 59 - Kejahilan
60
Bab 60 - Pasangan Baru
61
Bab 61 - Obsesi Remaja
62
Bab 62 - Pertama Kali
63
Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64
Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65
Bab 65 - Pelarian Bersama
66
Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67
Bab 67 - Jebakan Gamal
68
Bab 68 - Seperti Di Neraka
69
Bab 69 - Menjaga Rahasia
70
Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71
Bab 71 - Sekolah Kembali
72
Bab 72 - Pertengkaran
73
Bab 73 - Karma Untuk Danu
74
Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75
Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76
Bab 76 - Kabar Tes Urin
77
Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78
Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79
Bab 79 - Bertemu Danu
80
Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81
Bab 81 - Nonton Bareng
82
Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83
Bab 83 - Pulang Larut Malam
84
Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85
Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86
Bab 86 - Latihan Basket
87
Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88
Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89
Bab 89 - Permen Kiss
90
Bab 90 - Rahasia Elsa
91
Bab 91 - Kecewa
92
Bab 92 - Keputusan Gila
93
Bab 93 - Butuh Duit
94
Bab 94 - Seperti Anak Manja
95
Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96
Bab 96 - Belum Kapok
97
Bab 97 - Membully Olive
98
Bab 98 - Berantem Di Toilet
99
Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100
Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101
Bab 101 - Perubahan Raffi
102
Bab 102 - Pelampiasan
103
Bab 103 - Guru Baru
104
Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105
Bab 105 - Cara Pak Ervan
106
Bab 106 - Paksaan Elsa
107
Bab 107 - Pingsan
108
Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109
Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110
Bab 110 - Membuktikan
111
Bab 111 - Mencari Elsa
112
Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113
Bab 113 - Kabut Perdamaian
114
Bab 114 - Overdosis
115
Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116
Bab 116 - Nikah Muda
117
Bab 117 - Nasib Tirta
118
Bab 118 - Bagian Akhir
119
Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120
Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121
Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122
Novel Baru - Hantu Senja
123
Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124
NOVEL TEEN BARU
125
Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126
Novel SISI GELAP Terbaru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!