Sisi Gelap Dunia Anak SMA
...༻☆༺...
Raffi merebahkan diri ke kasur. Dia langsung membuka pesan di ponsel. Terdapat pesan dari Gamal yang baru masuk. Dalam sekejap Raffi merubah posisinya menjadi duduk.
'Raf, nih gue kirim linknya. Ini mantap kali loh!' Begitu bunyi pesan dari Gamal. Setelah pesan itu, Gamal mengirimkan link website misterius.
Raffi merekahkan senyuman. Dia segera menutup pintu kamar terlebih dahulu. Memasang headset, lalu membuka link yang dikirim oleh Gamal.
Saliva diteguk oleh Raffi. Sebuah video bokep terputar langsung di layar ponsel. Keringat panas dingin perlahan keluar.
"Raf, ayo makan malam!" suara panggilan Heni mendadak terdengar.
"Sial!" rutuk Raffi sembari bergegas mematikan video yang terputar. Sayang, hal tak terduga terjadi. Ponsel Raffi mendadak error. Video tidak bisa dimatikan bahkan dihapus.
Jantung Raffi berdebar kencang. Menandakan kepanikannya kian bertambah. Puluhan kali dia memaki ponselnya sendiri. Mengancam kalau dirinya akan membeli ponsel keluaran terbaru.
"Raf?" suara Heni terdengar makin dekat. Menyebabkan Raffi tambah gelagapan. Gawat sudah kalau ibunya tahu. Mukanya mau di taruh dimana?
Raffi langsung menyembunyikan ponsel dari balik selimut. Dia juga tidak lupa mengambil buku yang ada di atas nakas.
Ceklek!
Pintu akhirnya terbuka. Sosok Heni muncul dengan dahi berkerut. Menatap penuh selidik.
"Ngapain kamu?" timpal Heni.
"Belajar-lah, Mah. Nih apa coba?" Raffi memperlihatkan buku yang dipegangnya.
"Ayo cepat makan! Ayahmu sudah nangkring duluan tuh. Mamah masakin makanan kesukaanmu," ujar Heni seraya beranjak pergi.
Raffi mengelus dadanya beberapa kali. Ia dapat mendengus lega sekarang. Raffi lantas mematikan ponsel terlebih dahulu. Kemudian bergabung untuk makan malam.
Raffi merupakan anak tunggal. Kedua orang tuanya termasuk kaya raya. Ayahnya yang bernama Irwan, bekerja sebagai anggota dewan. Alias berkecimpung di dunia politik. Sementara Heni, memiliki usaha restoran dengan banyak cabang.
Tepat di seberang jalan rumah Raffi, ada kediaman gadis bernama Elsa. Sahabat Raffi sejak kecil. Dia anak yatim piatu yang kebetulan tinggal bersama keluarga pamannya. Hubungan keluarga Raffi dan keluarga pamannya Elsa sangat dekat. Mereka sering menghabiskan waktu bersama.
...***...
Matahari bersinar cerah. Perlahan memakan bulir-bulir embun yang ada pada dedaunan. Raffi pergi ke sekolah menggunakan mobil. Dia pergi bersama Elsa dan Vina.
Kebetulan Vina adalah anak perempuan dari pamannya Elsa. Berambut keriting serta memiliki badan agak berisi. Vina diam-diam menyimpan rasa terhadap Raffi. Tidak heran, Raffi memang bukan hanya tampan, tetapi juga pintar, ramah dan mau berteman dengan siapa saja.
"Raf, kelas lo udah ulangan mata pelajaran Matematika nggak sih?" tanya Elsa. Melirik ke arah Raffi yang sibuk menyetir.
"Emangnya kenapa kalau sudah? Mau ngehasut gue biar dibocorin soal ulangan?" balas Raffi.
"Kasih tahu-lah. Lo tahu kan begonya gue sama itu pelajaran. Terus Pak Darto kalau ulangan selalu aja tiba-tiba. Kayak bencana gempa bumi." Elsa melipat kedua tangan di depan dada. Dia tampak duduk tenang dalam keadaan sabuk pengaman yang membelenggu.
"Bodo amat. Belajarlah, semprul!" tanggap Raffi. Dia langsung kena sundulan di kepala dari Elsa.
"Elaah! Mentang-mentang punya otak encer. Lo mau gue santet, biar otak lo itu kecampur sama pakunya Susana?" geram Elsa sembari mengarahkan kepalan tinju.
Vina yang duduk di belakang cekikikan melihat interaksi Raffi dan Elsa. Dua sahabat itu memang selalu melakukan perdebatan lucu.
"Apa yang dikatakan Kak Raffi bener loh, Kak El. Belajar adalah jalan keluarnya. Percuma punya contekan kalau akhirnya bego juga." Vina ikut masuk ke dalam pembicaraan.
"Nah, adik sepupu lo aja bilang gitu. Benerkan gue," ucap Raffi dengan raut wajah penuh kemenangan.
"Gue benci Matematika, Vin. Kalau belajar sama pelajaran itu, gue butuh waktu berjam-jam supaya ngerti." Elsa menatap iba ke belakang. Tepat ke arah Vina yang sedang duduk tenang.
"Kita belajar sama-sama deh nanti!" ajak Vina dengan dua alis yang terangkat bersamaan. Itu mudah dilakukan, karena dia tinggal seatap dengan Elsa.
Bukannya menjawab, Elsa justru berlagak pura-pura tertidur. Pertanda dia menolak mentah-mentah ajakan Vina. Saat itulah Raffi mencubit hidung mancungnya dengan kuat. Hingga membuat Elsa mengaduh kesakitan. Aliran oksigennya tersendat akibat ulah Raffi.
Plak!
Elsa membalas Raffi dengan pukulan keras. Raffi hanya tertawa geli terhadap balasan yang diberikan Elsa.
Tidak lama kemudian, sampailah Raffi, Elsa dan Vina di sekolah. Seperti biasa, kehadiran Raffi dan Elsa selalu saja menarik perhatian. Dua sahabat itu sama-sama rupawan serta populer. Pesona mereka bertambah, ketika keduanya hanya memiliki hubungan sahabat.
"Raf! Sini nggak lo!" seorang lelaki berambut cepak menyambut kedatangan Raffi dengan sangar.
"Kenapa, Ndul?" Raffi bertanya sambil mengangkat dagunya.
Sosok lelaki berambut cepak menghampiri dengan memasang ekspresi cemberut. Berkacak pinggang. Lalu menangkup wajah Raffi secara tiba-tiba.
"Gimana pelajaran mengenai reproduksi lo tadi malam?" tanya si lelaki berambut cepak. Dia tidak lain adalah Gamal. Salah satu sahabat sekelas Raffi yang bandelnya minta ampun.
Pipi Raffi menggembul karena perlakuan Gamal. Matanya meliar ke segala arah. Sebab Raffi merasa malu saat Gamal membicarakan perihal privasinya di depan umum. Dengan cepat Raffi menghempaskan tangan Gamal.
"Lo bisa diem nggak? Gue korek kepala gundul lo nih!" ancam Raffi seraya menggertakkan gigi.
"Kenapa lo masih malu sih? Coba lo tanya separuh siswa yang ada di sekolah ini. Mereka sama aja kayak kita," sahut Gamal. Bibir bawahnya sedikit memaju.
"Pelajaran reproduksi? Apaan tuh? Video bokep ya?" Elsa yang sedari tadi menguping, menatap Raffi dan Gamal secara bergantian. Sedangkan Vina, sudah lebih dahulu pergi ke kelas.
Raffi memandang sinis Elsa. Kemudian mendorong Elsa untuk menjauh. "Ke kelas sana! Cewek mending ngomongin make up aja," hardiknya, mengusir Elsa pergi.
"Awas lo ya, Raf. Gue bilangin nyokap lo tahu rasa!" seru Elsa. Lalu berbalik badan sambil cengengesan. Dia yakin Raffi pasti panik.
"Tuh cewek nyebelin benget sumpah!" gerutu Raffi.
Berbeda dengan Raffi, Gamal justru menatap penuh akan ketertarikan kepada Elsa. Dia perlahan membawa Raffi masuk ke dalam rangkulan. Mereka segera pergi ke kelas bersama.
Gamal dan Raffi menyusuri koridor sekolah. Dua lelaki itu terkenal mempunya sifat yang berbanding terbalik. Raffi anak teladan, sementara Gamal siswa paling bandel. Tetapi anehnya mereka memiliki hubungan pertemanan yang sangat dekat. Meskipun begitu, keduanya sama-sama populer di sekolah. Gamal sebenarnya juga memiliki wajah yang cukup menawan.
"Kak Raffi! Dona bilang, I LOVE YOU!!!" tiba-tiba seorang siswi kelas sepuluh berteriak. Menyebabkan Raffi dan Gamal sontak menoleh.
Terlihat sekumpulan siswi sudah adu mulut. Gadis yang bernama Dona tampak malu-malu. Dia juga sibuk memarahi temannya yang berteriak tadi. Namun ketika dia sadar Raffi sedang menatap, Dona reflek melangkah mundur. Matanya membulat sempurna. Sementara teman-temannya berteriak histeris. Kegirangan karena berhasil mencuri perhatian Raffi. Apalagi kala senyuman merekah di wajah Raffi.
"Eh, nggak ada i love you buat Kak Gamal nih?" pungkas Gamal sembari mengusap rambut cepaknya dengan jari-jemari.
"Fika, Kak! Dia suka sama Kakak."
"Enggak, enggak. Erin sering ngomongin Kak Gamal. Katanya Kakak macho--" Sekumpulan siswi itu kembali heboh. Gadis yang bernama Erin dengan cepat menutup mulut temannya yang ember.
Gamal terkekeh geli. Hal serupa juga dilakukan oleh Raffi. Mereka kembali melangkah menuju kelas.
"Raf, lo nggak pengen punya pacar?" tanya Gamal.
"Kagak dulu deh, Mal. Gue pengen fokus sekolah," jawab Raffi.
"Idih! Sok banget ya lo. Anak teladan emang." Gamal bermaksud sarkas.
"Tobat lo, Mal. Jangan nonton bokep mulu. Gue bilangin Bu Lestari mati kutu lo." Raffi yang mengerti dengan sindiran dibalik pujian, tak ingin kalah.
"Idih! Kayak sendirinya enggak," tanggap Gamal. Raffi lantas hanya bisa mendecakkan lidah kesal.
..._____...
*Catatan Author :
Novel ini bakalan menceritakan kasus, karakter, dan keseharian yang ada di sekolah menengah atas zaman sekarang. Fokus ke masalah kenakalan remaja. Ya sudah itu saja, terima kasih. Semoga betah! :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
ayas
eh kok Vina,Elfa maksudnya
2024-05-18
0
ayas
vina mewakili
2024-05-18
0
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Korban Perasaan
2023-10-05
1