Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]

...༻☆༺...

Zara terlihat tidak nyaman terhadap posisinya sekarang. Namun Gamal justru terus terkekeh bersama Danu dan Tirta.

Sementara Elsa menatap nanar Zara. Rasa peduli dan benci bercampur aduk dalam dirinya. Elsa tidak bisa memilih salah satunya.

Raffi menghela nafas panjang. Menurutnya apa yang dilakukan Gamal jelas adalah pelecehan. Dengan cepat dia berdiri, lalu meraih salah satu handuk yang menggantung dekat jendela. Raffi memakaikan handuk itu untuk menutupi bagian tubuh Zara yang terbuka.

Zara tersenyum melihat kepedulian Raffi. Dia merasa lega ketika bagian tubuhnya yang terbuka telah tertutup.

"Laaah! Apaan sih lo, Raf." Gamal sontak melakukan protes. Dia dan yang lain menatap heran kepada Raffi.

"Zara udah lepas tanktopnya kan? Lo juga nggak nyuruh dia buat nutupin badannya setelah melepas tanktop. Jadi menurut gue ini sah-sah aja. Bener kan?" Raffi kembali duduk dengan santainya.

"Bener juga sih..." Tirta mengiyakan pendapat Raffi. Satu tangannya menggaruk tengkuk tanpa alasan.

Gamal tidak bisa membantah kecerdikan Raffi. Dia harusnya memberikan tantangan yang lebih spesifik.

"Makasih ya, Raf..." ungkap Zara dengan tatapan yang berbinar-binar. Ia merasa terenyuh terhadap perlakuan Raffi. Saat itulah mata Elsa mendelik ke arahnya. Meskipun begitu, dia berusaha memahami alasan dibalik tindakan Raffi. Elsa tidak bisa menampik empati tinggi yang sudah dimiliki Raffi sejak kecil.

Permainan kembali di mulai. Sekarang orang yang bertugas memutar botol adalah Tirta. Dia tersenyum girang saat melihat botol telah berputar.

Kepala botol kaca berhenti tepat ke arah Raffi. Semua orang yang tidak kena, otomatis menatap Raffi. Kini lelaki itu harus memilih di antara jujur? atau tantangan?

"Kutukan gue... emmm..." Tirta berpikir sembari mengarahkan bola mata ke atas. Mencari sesuatu hal yang tidak akan membuat Raffi menolak.

"Lo bakalan jadi orang bodoh kalau nggak jawab jujur atau nerima tantangan gue!" ucap Tirta. Jari telunjuknya di arahkan ke wajah Raffi.

"Hebat kutukan lo, Ta!" Danu menepuk pundak Tirta.

"Pokoknya elo bakalan merasakan kebodohan yang bodoh dan sangat bodoh. Ingat itu ya." Tirta sengaja melebih-lebihkan. Dia ingin Raffi menciut. Akan tetapi Raffi terlihat santai. Bahkan terkesan biasa saja.

"Oke. Gue mau pilih jujur aja," balas Raffi. Dia enggan memilih tantangan, setelah menyaksikan apa yang terjadi kepada Zara tadi.

"Ada satu hal yang bikin gue penasaran selama temenan sama lo. Yaitu mengenai perasaan lo sama Elsa. Lo suka nggak sih sama dia?" Tirta melontarkan pertanyaan seraya menunjuk Elsa dengan dagu.

Raffi diharuskan menjawab jujur. Dia terdiam sejenak. Sedangkan Elsa yang duduk di sebelahnya, tidak berhenti menatap. Gadis itu tentu mengharapkan Raffi berkata jujur. Namun di sisi lain, dia tidak mau hubungan istimewanya dengan Raffi terbongkar.

Alasan utama Elsa menutupi hubungannya adalah, karena dia tidak enak dengan keluarga pamannya. Kebetulan ayahnya Vina tersebut melarang anak gadis yang tinggal di rumahnya untuk berpacaran. Elsa belum siap menghadapi semua itu. Lagi pula posisi dia di rumah Vina hanya sebatas numpang.

Gamal menyunggingkan mulut ke kanan. Dia tidak sabar menunggu jawaban Raffi. Gamal berharap Raffi jujur. Sebab dirinya selalu beranggapan Raffi tidak pernah menyukai Elsa. Dengan begitu, Elsa akan merasa sakit hati dan menjauh dari Raffi. Akan tetapi sayang, Gamal justru dibuat terkejut terhadap pengakuan Raffi.

"Gue suka sama Elsa," kata Raffi. Menyebabkan mata sebagian besar orang membulat bersamaan.

"Suka yang gue maksud di sini adalah mengenai perasaan spesial cowok ke cewek ya. Pokoknya cinta-lah!" tanggap Tirta. Dia ingin memastikan kesungguhan Raffi.

"Iya, gue ngerti kok. Dan gue suka sama Elsa!" ungkap Raffi. Dia tidak ragu sedikit pun.

Jujur saja, Elsa sangat bahagia mendengar perkataan Raffi. Cowok itu tidak hanya tampan dan pintar, tetapi juga gentle. Elsa sempat termangu. Dia perlahan menunduk, lalu tersenyum dalam diam.

Mendengar penuturan Raffi, Zara langsung memasang ekspresi sendu. Ia diserang oleh perasaan kecewa. Terasa ada yang menusuk di ulu hatinya, namun tak berdarah.

Gamal menatap Raffi dan Elsa secara bergantian. Dia sukses memergoki wajah merah Elsa. Belum lagi senyuman girang cewek itu. Gamal memilih bungkam, dan menenggak minuman kemasan dari botol.

"Waah... gimana, El? Raffi secara tidak langsung nembak lo tuh," ujar Danu.

"Kami udah pacaran kok!" Raffi mengungkapkan dengan gamblang. Membuat Elsa sontak mempelototi.

"Raf!" Elsa mencengkeram pergelangan tangan Raffi. Perasaannya lagi-lagi berkecamuk. Dia tidak tahu apakah harus senang atau gelisah?

"Nggak papa kan, El?" Raffi menoleh ke arah Elsa.

Elsa terdiam dalam sesaat. Kemudian memandangi teman-temannya satu per satu. Semua orang terlihat penasaran mengenai kebenaran atas pengakuan Raffi.

"Bener, El? Sejak kapan?" timpal Gamal. Kelopak matanya melebar.

Elsa mengangguk. "Sejak..." Dia enggan menjawab. Sebab hubungannya dan Raffi baru di mulai semenjak kemarin. Hal itu mengartikan bahwa mereka baru berpacaran selama satu hari. Disebut baru seumur jagung pun tidak sampai.

"Pantesan dari tadi marah-marah, ternyata emang ada hubungan spesial toh. Harusnya kalian bilang aja ke kami dari awal," cetus Zara sambil memegang erat handuk yang menutupi badannya. Dia menghembuskan nafas berat. Perasaan kecewanya semakin menggunduk.

"Sejak kapan sih?" Gamal kembali menuntut jawaban.

"Kalian nggak perlu tahu sejak kapan. Yang jelas gue udah punya pacar sekarang. Lagian kenapa kalian mendadak melakukan interogasi? bukannya lanjutin permainan. Gue kan juga mau ngasih kutukan. Terutama buat Gamal!" Raffi meraih botol kaca. Dia memang adalah orang yang kena giliran memutar botol selanjutnya.

"Idih! Katanya nggak mau pacaran. Mau fokus sekolah," sindir Gamal blak-blakkan. Sedikit memanyunkan mulut.

"Gue nggak mau nolak rezeki! Cinta yang terbalas kan bisa dibilang rezeki," pungkas Raffi.

"Apaan deh! Raffi lebayyy!" Gamal mendorong pelan pundak Raffi. Entah kenapa dia merasa agak panas mendengar ucapan Raffi.

Sementara itu Elsa, sedari tadi hanya sibuk tertawa bersama yang lain. Satu-satunya orang yang memasang mimik wajah datar hanyalah Zara.

"Eh, guys. Kalian harus rahasiakan hubungan gue sama Raffi. Kami belum siap go publik!" imbuh Elsa.

"Bener. Jangan bilang siapa-siapa!" Raffi ikut bersuara.

"Kalian tenang aja. Kami bukan tukang ember kok. Bahkan sampai sekarang kami nutupin rahasia Gamal dengan rapat. Dia--" Gamal lekas menyenggol Danu dengan sikunya. Dia terlihat berupaya menyembunyikan ekspresi gugup.

"Emang lo punya rahasia apaan, Mal?" tanya Raffi.

"Banyak rahasia gue!" Gamal membisu sebentar dan meneruskan, "oh iya, akhir-akhir ini sebenarnya gue punya rahasia baru. Sini!" Gamal menyuruh semua orang mendekat. Saling berpegangan dalam bentuk lingkaran.

Raffi lantas membuka telinga lebar-lebar. Ia tidak sabar mendengarkan rahasia Gamal.

"Rahasia gue adalah... rahasia..." kata Gamal dengan nada berbisik. Dia langsung kena pukulan serta sorakan amarah dari teman-temannya.

Gamal hanya tertawa lepas. Sebenarnya tadi dia memang bermaksud membeberkan rahasia pentingnya. Tetapi nampaknya Gamal mengurungkan niat karena merasa tidak yakin. Dirinya memutuskan tetap menjadikan rahasianya tersimpan dalam kotak pandora.

"Udah ah! Gue putar botolnya," seru Raffi. Lalu memutar botol kaca.

Kali ini botol kaca berhenti tepat ke arah Gamal. Raffi lantas berseringai. Dia bersiap memberikan pembalasan untuk Gamal.

Terpopuler

Comments

Nur Mutmainna Patta

Nur Mutmainna Patta

bgus Elsa.. jambak aj trus

2023-05-11

0

Daylily

Daylily

what a gentleman.. 👏🏼

2022-11-05

0

penahitam (HIATUS)

penahitam (HIATUS)

Aku kalau jadi elsa juga pasti cemburu, punya pacar ngasik perhatian gitu ke cewek lain.
Tapi, ntar kalau gak ditutupin matanya takut jelalatan juga.
hadeeehhhh. pusing jadi cewe 😅😂

2022-03-15

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Katanya Belajar?
2 Bab 2 - Video Misterius
3 Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4 Bab 4 - Tentang Zara
5 Bab 5 - Ke Ruang BK
6 Bab 6 - Membersihkan Toilet
7 Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8 Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9 Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10 Bab 10 - Perasaan Elsa
11 Bab 11 - Sensasi Ciuman
12 Bab 12 - Memikirkan Elsa
13 Bab 13 - Terpaksa Membolos
14 Bab 14 - Tiba di Villa
15 Bab 15 - Berenang
16 Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17 Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18 Bab 18 - Ingin Pulang
19 Bab 19 - Meninggalkan Villa
20 Bab 20 - Ketahuan?
21 Bab 21 - Pernyataan Cinta
22 Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23 Bab 23 - Pacaran
24 Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25 Bab 25 - Pertengkaran
26 Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27 Bab 27 - Belakang Sekolah
28 Bab 28 - Terciduk
29 Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30 Bab 30 - Teman Makan Teman
31 Bab 31 - Strategi Gamal
32 Bab 32 - Pesan Misterius
33 Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34 Bab 34 - Hampir Saja
35 Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36 Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37 Bab 37 - Obrolan Santai
38 Bab 38 - Ketos Baru
39 Bab 39 - Perdebatan
40 Bab 40 - Kado Misterius
41 Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42 Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43 Bab 43 - Cemburu
44 Bab 44 - Godaan Zara
45 Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46 Bab 46 - Liburan [1]
47 Bab 47 - Liburan [2]
48 Bab 48 - Liburan [3]
49 Bab 49 - Liburan [4]
50 Bab 50 - Depresi Ringan
51 Bab 51 - Mencari Ketos
52 Bab 52 - Diskusi
53 Bab 53 - Rapat Osis
54 Bab 54 - Balikan
55 Bab 55 - Rumah Danu
56 Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57 Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58 Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59 Bab 59 - Kejahilan
60 Bab 60 - Pasangan Baru
61 Bab 61 - Obsesi Remaja
62 Bab 62 - Pertama Kali
63 Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64 Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65 Bab 65 - Pelarian Bersama
66 Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67 Bab 67 - Jebakan Gamal
68 Bab 68 - Seperti Di Neraka
69 Bab 69 - Menjaga Rahasia
70 Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71 Bab 71 - Sekolah Kembali
72 Bab 72 - Pertengkaran
73 Bab 73 - Karma Untuk Danu
74 Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75 Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76 Bab 76 - Kabar Tes Urin
77 Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78 Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79 Bab 79 - Bertemu Danu
80 Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81 Bab 81 - Nonton Bareng
82 Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83 Bab 83 - Pulang Larut Malam
84 Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85 Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86 Bab 86 - Latihan Basket
87 Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88 Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89 Bab 89 - Permen Kiss
90 Bab 90 - Rahasia Elsa
91 Bab 91 - Kecewa
92 Bab 92 - Keputusan Gila
93 Bab 93 - Butuh Duit
94 Bab 94 - Seperti Anak Manja
95 Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96 Bab 96 - Belum Kapok
97 Bab 97 - Membully Olive
98 Bab 98 - Berantem Di Toilet
99 Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100 Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101 Bab 101 - Perubahan Raffi
102 Bab 102 - Pelampiasan
103 Bab 103 - Guru Baru
104 Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105 Bab 105 - Cara Pak Ervan
106 Bab 106 - Paksaan Elsa
107 Bab 107 - Pingsan
108 Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109 Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110 Bab 110 - Membuktikan
111 Bab 111 - Mencari Elsa
112 Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113 Bab 113 - Kabut Perdamaian
114 Bab 114 - Overdosis
115 Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116 Bab 116 - Nikah Muda
117 Bab 117 - Nasib Tirta
118 Bab 118 - Bagian Akhir
119 Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120 Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121 Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122 Novel Baru - Hantu Senja
123 Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124 NOVEL TEEN BARU
125 Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126 Novel SISI GELAP Terbaru!
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1 - Katanya Belajar?
2
Bab 2 - Video Misterius
3
Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4
Bab 4 - Tentang Zara
5
Bab 5 - Ke Ruang BK
6
Bab 6 - Membersihkan Toilet
7
Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8
Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9
Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10
Bab 10 - Perasaan Elsa
11
Bab 11 - Sensasi Ciuman
12
Bab 12 - Memikirkan Elsa
13
Bab 13 - Terpaksa Membolos
14
Bab 14 - Tiba di Villa
15
Bab 15 - Berenang
16
Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17
Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18
Bab 18 - Ingin Pulang
19
Bab 19 - Meninggalkan Villa
20
Bab 20 - Ketahuan?
21
Bab 21 - Pernyataan Cinta
22
Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23
Bab 23 - Pacaran
24
Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25
Bab 25 - Pertengkaran
26
Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27
Bab 27 - Belakang Sekolah
28
Bab 28 - Terciduk
29
Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30
Bab 30 - Teman Makan Teman
31
Bab 31 - Strategi Gamal
32
Bab 32 - Pesan Misterius
33
Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34
Bab 34 - Hampir Saja
35
Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36
Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37
Bab 37 - Obrolan Santai
38
Bab 38 - Ketos Baru
39
Bab 39 - Perdebatan
40
Bab 40 - Kado Misterius
41
Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42
Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43
Bab 43 - Cemburu
44
Bab 44 - Godaan Zara
45
Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46
Bab 46 - Liburan [1]
47
Bab 47 - Liburan [2]
48
Bab 48 - Liburan [3]
49
Bab 49 - Liburan [4]
50
Bab 50 - Depresi Ringan
51
Bab 51 - Mencari Ketos
52
Bab 52 - Diskusi
53
Bab 53 - Rapat Osis
54
Bab 54 - Balikan
55
Bab 55 - Rumah Danu
56
Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57
Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58
Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59
Bab 59 - Kejahilan
60
Bab 60 - Pasangan Baru
61
Bab 61 - Obsesi Remaja
62
Bab 62 - Pertama Kali
63
Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64
Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65
Bab 65 - Pelarian Bersama
66
Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67
Bab 67 - Jebakan Gamal
68
Bab 68 - Seperti Di Neraka
69
Bab 69 - Menjaga Rahasia
70
Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71
Bab 71 - Sekolah Kembali
72
Bab 72 - Pertengkaran
73
Bab 73 - Karma Untuk Danu
74
Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75
Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76
Bab 76 - Kabar Tes Urin
77
Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78
Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79
Bab 79 - Bertemu Danu
80
Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81
Bab 81 - Nonton Bareng
82
Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83
Bab 83 - Pulang Larut Malam
84
Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85
Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86
Bab 86 - Latihan Basket
87
Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88
Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89
Bab 89 - Permen Kiss
90
Bab 90 - Rahasia Elsa
91
Bab 91 - Kecewa
92
Bab 92 - Keputusan Gila
93
Bab 93 - Butuh Duit
94
Bab 94 - Seperti Anak Manja
95
Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96
Bab 96 - Belum Kapok
97
Bab 97 - Membully Olive
98
Bab 98 - Berantem Di Toilet
99
Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100
Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101
Bab 101 - Perubahan Raffi
102
Bab 102 - Pelampiasan
103
Bab 103 - Guru Baru
104
Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105
Bab 105 - Cara Pak Ervan
106
Bab 106 - Paksaan Elsa
107
Bab 107 - Pingsan
108
Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109
Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110
Bab 110 - Membuktikan
111
Bab 111 - Mencari Elsa
112
Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113
Bab 113 - Kabut Perdamaian
114
Bab 114 - Overdosis
115
Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116
Bab 116 - Nikah Muda
117
Bab 117 - Nasib Tirta
118
Bab 118 - Bagian Akhir
119
Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120
Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121
Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122
Novel Baru - Hantu Senja
123
Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124
NOVEL TEEN BARU
125
Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126
Novel SISI GELAP Terbaru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!