Bab 3 - Tim Basket Berseragam

...༻☆༺...

Bel istirahat berbunyi. Seluruh murid menghambur keluar dari kelas. Termasuk Raffi dan teman-temannya.

"Main basket yuk! Gue punya bola simpenan," ajak Gamal. Masalah pemberontakan, dia memang selalu di depan. Semua orang tahu, murid yang berolahraga dengan menggunakan seragam akan mendapat poin minus dari guru. Peraturan itu sudah lama ditetapkan, bahwasanya hanya murid berpakaian olahraga saja yang boleh bermain di lapangan. Setidaknya peraturan tersebut berlaku di SMA Angkasa Jaya.

"Gue sih nggak masalah. Palingan Raffi nih yang nggak setuju," jawab Danu. Melirik ke arah Raffi. Sedangkan Tirta lekas mengangguk untuk mengiyakan pendapat Danu.

"Gue nggak masalah kalau di lapangan indoor," sahut Raffi. Menyebabkan mata Gamal memutar jengah.

"Indoor? Panas kali, Raf. Lapangan yang ada di tengah sekolah lah. Sekalian tebar pesona. Gue mau cari cewek kelas sepuluh yang benar-benar suka sama gue." Gamal menjelaskan sambil cengengesan. Mengusap dagunya dengan ekspetasi tinggi.

"Astaga! Dasar lo, Mal. Bukannya lo deket sama Ratna ya?" Danu mendorong kesal kepala Gamal.

"Ish! Ratna? Nggak banget. Pacaran satu kelas sering kena masalah sama guru BK," tanggap Gamal sinis.

Saat itu atensi Raffi tertuju ke arah kelas XI MIPA 2. Di sana Elsa terlihat bercanda dengan seorang cowok dari kelasnya. Mereka saling tertawa memperebutkan sesuatu. Entah kenapa momen tersebut membuat perasaan Raffi terganggu. Pembicaraan ketiga temannya hanya terdengar samar di telinga.

Raffi sebenarnya tidak pernah tertarik kepada Elsa. Sahabat kecilnya itu agak tomboy. Namun ketika Elsa memanjangkan rambutnya akhir-akhir ini, semuanya berubah. Elsa lebih feminin dan cantik.

"Raf? Raffi!" panggil Gamal. Berhasil menyadarkan lamunan Raffi dalam sekejap.

"Eh, apaan dah?" Raffi dengan cepat menatap temannya yang berambut cepak itu.

"Mau ikut nggak lo?" Gamal menatap penuh harap. Hal serupa juga dilakukan oleh Danu dan Tirta.

Raffi menoleh ke arah Elsa lagi. Entah setan jenis apa yang mempengaruhinya, hingga Raffi berniat untuk ikut bermain basket. Alhasil anggukan kepala dilakukan olehnya. Menyebabkan Gamal, Tirta dan Danu berseru senang. Mereka bergegas mengambil bola basket simpanan Gamal. Kebetulan Gamal menyimpannya di belakang sekolah. Di bawah tumpukan bangku-bangku tidak terpakai.

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Raffi bermain basket sambil mengenakan seragam. Walau merupakan anak teladan, Raffi tahu saat yang tepat untuk melanggar peraturan. Dia biasanya melakukannya saat jam istirahat. Dimana para guru akan sibuk berkumpul di dalam kantor.

Semenjak berteman dengan Gamal, Raffi memang tidak bisa lepas dari pengaruh buruk. Meskipun begitu, Raffi tahu batas sampai mana melanggar aturan. Dia bertekad tidak akan melakukan hal yang terlalu berlebihan seperti Gamal. Apalagi sesuatu hal layaknya membolos.

"Jumlah orangnya kurang nih. Tambah enam orang lagi lah!" ungkap Tirta sembari mengamati tiga teman dekatnya. Dia sibuk memantulkan bola basket ke tanah.

"Oke, gampang itu. Kita suruh adik kelas aja," sahut Gamal seraya menengok ke deretan kelas-kelas sepuluh. Tampak murid-murid kelas sepuluh bergerombol di depan kelas.

"Ridwan! Sini lo!" panggil Gamal. Kepada siswa kelas sepuluh berbadan jangkung. Siswa yang bernama Ridwan itu bergegas menghampiri Gamal.

"Kenapa, Kak?" tanya Ridwan.

"Ajak teman lo ikut main basket. Empat orang ya!" titah Gamal. Lagaknya memang selalu seperti seorang Bos.

"Oke, Kak. Sip!" Ridwan mengacungkn jempolnya ke depan wajah. Lalu segera memanggil empat teman pilihannya.

"Loh, gimana sama kita? Cuma ber-empat gitu?" tanya Raffi keheranan.

"Ah, suruh Yoga aja buat gabung kita." Gamal melambaikan tangan ke arah teman sepantarannya itu. Yoga kebetulan teman dekat Gamal yang berada di kelas XI IPS 1.

Gamal meraih bola dari lemparan Tirta. Dia mengalihkan manik hitamnya ke arah Raffi yang sibuk menutupi wajah dari terik matahari.

"Raf, keluarin baju lo dong. Nggak keren amat main basket bajunya masih dimasukkin ke celana," kritik Gamal. Menunjuk seragam atasan Raffi yang masih terlihat rapi.

Tanpa pikir panjang, Raffi segera mengeluarkan baju dari celana. Kini dia dan teman-temannya siap bermain basket.

Menyaksikan para anak populer yang bermain, murid-murid lainnya lantas mulai menonton. Terutama murid dari kaum hawa. Mereka membuat suasana pertandingan dadakan menjadi heboh. Ada yang menonton dari lantai dua, tiga, serta pinggiran lapangan.

"Terlalu heboh nggak sih?" tanya Raffi seraya menoleh ke arah ruang guru berada.

"Jangan mikirin itu deh. Lagian masih jam istirahat kok!" balas Gamal yang terkesan santai.

Raffi menurut saja. Dia, Gamal dan yang lain mulai menggiring bola. Menyerang lawan yang berasal dari siswa kelas sepuluh.

Dasi dan seragam putih yang dikenakan Raffi, berkibar ketika dia berlari. Raffi men-drible bola menuju ring lawan. Berpikir untuk memberi bola kepada rekan timnya.

"Mal!" Raffi memilih melemparkan bola kepada Gamal. Sebab temannya itu sudah berdiri di dekat ring.

Setelah menerima bola, Gamal langsung memasukkannya ke dalam ring. Badannya yang tinggi, memudahkan bola masuk ke ring dalam sekejap. Sorakan penuh kemenangan menggema. Baik dari tim Raffi maupun para penonton yang mendukung.

Raffi merekahkan senyuman hingga menampakkan gigi-giginya yang rapi. Dia tidak lupa melakukan high five kepada Gamal dan teman satu tim lainnya.

"Semangat, ayang Raffi!" suara pekikan dari Gita menarik perhatian. Dia merupakan siswi kelas XI IPS 3. Gita salah satu siswi yang tidak tahu malu dalam hal mengungkapkan perasaan. Dimana ada cowok tampan, disitulah dia berada.

"Huuuuuu..."

"Gita alay!"

"Ngaku-ngaku, tapi nggak di akui. Huuuuu..."

Gita harus menerima cemohan dari siswi lain. Namun dia tidak peduli. Atensinya hanya terfokus ke arah Raffi.

Tepat dimana Gita berdiri, ada Elsa yang memperhatikan. Dia tercengang dengan sikap genit Gita. Ada perasaan jijik dan juga kesal. Akan tetapi Elsa tahu betul, Raffi tidak pernah memperdulikan gadis ganjen layaknya Gita. Ia sangat tahu perangai sahabatnya dibanding orang lain.

"Semangat, bucin tempe!!" Elsa tak ingin kalah. Dia ikut memberikan dukungan kepada Raffi.

Bucin tempe, begitulah Elsa memanggil Raffi. Sementara Raffi memanggil Elsa bucin tahu. Dimana ada tahu, disitu juga terdapat tempe. Tetapi Raffi dan Elsa memiliki makanan favorit masing-masing. Sejak kecil sampai sekarang dua makanan itu menjadi hidangan favorit mereka.

Raffi mengalihkan pandangan ke arah Elsa. Dia reflek menjulurkan lidah, lalu kembali fokus dengan bola. Peluhnya mulai bercucuran akibat terik matahari serta aktifitas olahraga.

Elsa menarik sudut bibirnya ke atas. Matanya mengerjap lemah. Kemana Raffi bergerak, disitulah bola matanya mengikuti.

Lima menit berlalu. Raffi dan timnya telah sukses memasukkan bola ke ring tiga kali. Mereka belum berhenti bermain sebelum bel pertanda masuk berbunyi.

Lama-kelamaan penonton semakin bertambah. Murid kelas dua belas yang tak acuh, bahkan ikut bergabung ke kerumunan penonton. Suasana heboh akhirnya berhasil mencuri perhatian guru-guru di kantor.

"Keributan apaan tuh?" tanya Bu Salsa sambil mengunyah jeruk.

"Biar aku saja yang periksa." Pak Darto selaku guru Matematika sekaligus wakil kepala sekolah, mengajukan diri untuk memeriksa keributan.

Terpopuler

Comments

Mpil Fatnur

Mpil Fatnur

berharap jdi raffi dlu ahh../Facepalm//Facepalm/

2023-11-10

0

miss©©©lee

miss©©©lee

Hai bucin tempe,, aku juga nonton lohh

2023-01-08

0

Daylily

Daylily

lama² Raffi ikutan nakal nih kek Gamal

2022-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Katanya Belajar?
2 Bab 2 - Video Misterius
3 Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4 Bab 4 - Tentang Zara
5 Bab 5 - Ke Ruang BK
6 Bab 6 - Membersihkan Toilet
7 Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8 Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9 Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10 Bab 10 - Perasaan Elsa
11 Bab 11 - Sensasi Ciuman
12 Bab 12 - Memikirkan Elsa
13 Bab 13 - Terpaksa Membolos
14 Bab 14 - Tiba di Villa
15 Bab 15 - Berenang
16 Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17 Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18 Bab 18 - Ingin Pulang
19 Bab 19 - Meninggalkan Villa
20 Bab 20 - Ketahuan?
21 Bab 21 - Pernyataan Cinta
22 Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23 Bab 23 - Pacaran
24 Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25 Bab 25 - Pertengkaran
26 Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27 Bab 27 - Belakang Sekolah
28 Bab 28 - Terciduk
29 Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30 Bab 30 - Teman Makan Teman
31 Bab 31 - Strategi Gamal
32 Bab 32 - Pesan Misterius
33 Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34 Bab 34 - Hampir Saja
35 Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36 Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37 Bab 37 - Obrolan Santai
38 Bab 38 - Ketos Baru
39 Bab 39 - Perdebatan
40 Bab 40 - Kado Misterius
41 Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42 Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43 Bab 43 - Cemburu
44 Bab 44 - Godaan Zara
45 Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46 Bab 46 - Liburan [1]
47 Bab 47 - Liburan [2]
48 Bab 48 - Liburan [3]
49 Bab 49 - Liburan [4]
50 Bab 50 - Depresi Ringan
51 Bab 51 - Mencari Ketos
52 Bab 52 - Diskusi
53 Bab 53 - Rapat Osis
54 Bab 54 - Balikan
55 Bab 55 - Rumah Danu
56 Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57 Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58 Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59 Bab 59 - Kejahilan
60 Bab 60 - Pasangan Baru
61 Bab 61 - Obsesi Remaja
62 Bab 62 - Pertama Kali
63 Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64 Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65 Bab 65 - Pelarian Bersama
66 Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67 Bab 67 - Jebakan Gamal
68 Bab 68 - Seperti Di Neraka
69 Bab 69 - Menjaga Rahasia
70 Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71 Bab 71 - Sekolah Kembali
72 Bab 72 - Pertengkaran
73 Bab 73 - Karma Untuk Danu
74 Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75 Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76 Bab 76 - Kabar Tes Urin
77 Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78 Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79 Bab 79 - Bertemu Danu
80 Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81 Bab 81 - Nonton Bareng
82 Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83 Bab 83 - Pulang Larut Malam
84 Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85 Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86 Bab 86 - Latihan Basket
87 Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88 Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89 Bab 89 - Permen Kiss
90 Bab 90 - Rahasia Elsa
91 Bab 91 - Kecewa
92 Bab 92 - Keputusan Gila
93 Bab 93 - Butuh Duit
94 Bab 94 - Seperti Anak Manja
95 Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96 Bab 96 - Belum Kapok
97 Bab 97 - Membully Olive
98 Bab 98 - Berantem Di Toilet
99 Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100 Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101 Bab 101 - Perubahan Raffi
102 Bab 102 - Pelampiasan
103 Bab 103 - Guru Baru
104 Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105 Bab 105 - Cara Pak Ervan
106 Bab 106 - Paksaan Elsa
107 Bab 107 - Pingsan
108 Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109 Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110 Bab 110 - Membuktikan
111 Bab 111 - Mencari Elsa
112 Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113 Bab 113 - Kabut Perdamaian
114 Bab 114 - Overdosis
115 Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116 Bab 116 - Nikah Muda
117 Bab 117 - Nasib Tirta
118 Bab 118 - Bagian Akhir
119 Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120 Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121 Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122 Novel Baru - Hantu Senja
123 Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124 NOVEL TEEN BARU
125 Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126 Novel SISI GELAP Terbaru!
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1 - Katanya Belajar?
2
Bab 2 - Video Misterius
3
Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4
Bab 4 - Tentang Zara
5
Bab 5 - Ke Ruang BK
6
Bab 6 - Membersihkan Toilet
7
Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8
Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9
Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10
Bab 10 - Perasaan Elsa
11
Bab 11 - Sensasi Ciuman
12
Bab 12 - Memikirkan Elsa
13
Bab 13 - Terpaksa Membolos
14
Bab 14 - Tiba di Villa
15
Bab 15 - Berenang
16
Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17
Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18
Bab 18 - Ingin Pulang
19
Bab 19 - Meninggalkan Villa
20
Bab 20 - Ketahuan?
21
Bab 21 - Pernyataan Cinta
22
Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23
Bab 23 - Pacaran
24
Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25
Bab 25 - Pertengkaran
26
Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27
Bab 27 - Belakang Sekolah
28
Bab 28 - Terciduk
29
Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30
Bab 30 - Teman Makan Teman
31
Bab 31 - Strategi Gamal
32
Bab 32 - Pesan Misterius
33
Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34
Bab 34 - Hampir Saja
35
Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36
Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37
Bab 37 - Obrolan Santai
38
Bab 38 - Ketos Baru
39
Bab 39 - Perdebatan
40
Bab 40 - Kado Misterius
41
Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42
Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43
Bab 43 - Cemburu
44
Bab 44 - Godaan Zara
45
Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46
Bab 46 - Liburan [1]
47
Bab 47 - Liburan [2]
48
Bab 48 - Liburan [3]
49
Bab 49 - Liburan [4]
50
Bab 50 - Depresi Ringan
51
Bab 51 - Mencari Ketos
52
Bab 52 - Diskusi
53
Bab 53 - Rapat Osis
54
Bab 54 - Balikan
55
Bab 55 - Rumah Danu
56
Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57
Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58
Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59
Bab 59 - Kejahilan
60
Bab 60 - Pasangan Baru
61
Bab 61 - Obsesi Remaja
62
Bab 62 - Pertama Kali
63
Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64
Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65
Bab 65 - Pelarian Bersama
66
Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67
Bab 67 - Jebakan Gamal
68
Bab 68 - Seperti Di Neraka
69
Bab 69 - Menjaga Rahasia
70
Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71
Bab 71 - Sekolah Kembali
72
Bab 72 - Pertengkaran
73
Bab 73 - Karma Untuk Danu
74
Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75
Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76
Bab 76 - Kabar Tes Urin
77
Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78
Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79
Bab 79 - Bertemu Danu
80
Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81
Bab 81 - Nonton Bareng
82
Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83
Bab 83 - Pulang Larut Malam
84
Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85
Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86
Bab 86 - Latihan Basket
87
Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88
Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89
Bab 89 - Permen Kiss
90
Bab 90 - Rahasia Elsa
91
Bab 91 - Kecewa
92
Bab 92 - Keputusan Gila
93
Bab 93 - Butuh Duit
94
Bab 94 - Seperti Anak Manja
95
Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96
Bab 96 - Belum Kapok
97
Bab 97 - Membully Olive
98
Bab 98 - Berantem Di Toilet
99
Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100
Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101
Bab 101 - Perubahan Raffi
102
Bab 102 - Pelampiasan
103
Bab 103 - Guru Baru
104
Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105
Bab 105 - Cara Pak Ervan
106
Bab 106 - Paksaan Elsa
107
Bab 107 - Pingsan
108
Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109
Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110
Bab 110 - Membuktikan
111
Bab 111 - Mencari Elsa
112
Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113
Bab 113 - Kabut Perdamaian
114
Bab 114 - Overdosis
115
Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116
Bab 116 - Nikah Muda
117
Bab 117 - Nasib Tirta
118
Bab 118 - Bagian Akhir
119
Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120
Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121
Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122
Novel Baru - Hantu Senja
123
Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124
NOVEL TEEN BARU
125
Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126
Novel SISI GELAP Terbaru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!