Bab 4 - Tentang Zara

...༻☆༺...

Pak Darto memicingkan mata. Memperhatikan satu per satu muridnya yang sibuk bermain basket. Jarak ruang guru dan lapangan sekolah cukup jauh, jadi Pak Darto tidak bisa melihat jelas pelaku pelanggar aturan.

Tanpa basa-basi, Pak Darto mengambil microphone. Dia berniat membubarkan kegiatan pertandingan basket dadakan.

"Perhatian untuk seluruh murid SMA Angkasa Jaya. Terutama kepada siswa yang sedang bertanding basket. Tolong bubar dan kembali ke kelas masing-masing. Bel tanda masuk kelas sebentar lagi berbunyi." Melalui pengeras suara, Pak Darto memberikan pengumuman. Semua murid lantas berlarian ke dalam kelas.

"Mereka main basket, Pak?" tanya Bu Citra sambil berkacak pinggang. Tatapannya tertuju ke arah lapangan.

"Iya, Bu. Pakai seragam lagi. Nanti kalau masuk kelas, pasti keringatnya bau." Pak Darto menjawab sembari menggelengkan kepala.

Sementara di lapangan, Raffi dan temannya langsung menghentikan permainan. Mereka bergegas melarikan diri dari lapangan.

"Sial! tanggung banget sumpah!" keluh Gamal seraya mengontrol nafas.

"Kita nggak dapat poin minus kan? Apa perlu kita ke kantor guru?" tanya Raffi. Dia juga sibuk mengatur nafas.

"Nggak perlu-lah. Itu akal-akalan guru aja biar kita berhenti main." Gamal melambaikan tangan ke depan wajah.

"Iya sih. Selama beberapa kali main dan ketahuan, gue tetap nggak dapat poin minus tuh!" imbuh Raffi. Dia meraih sebotol air mineral dingin. Kebetulan Raffi sempat menyuruh adik kelas untuk membelikannya.

"Ya iyalah. Guru-guru emang pilih kasih sama lo. Makanya gue kalau apa-apa mau minta bantuan sama lo. Apalagi masalah bolos," tanggap Gamal. Lalu meminum air mineral dari botol. Raffi memang mentraktir air untuk semua siswa yang bermain basket tadi.

"Idih! Kalau masalah itu gue malas ikutan. Bolos aja sana sendiri," sinis Raffi. Ia tidak habis pikir kenapa Gamal sangat gemar membolos. Sebenarnya pergi kemana temannya itu?

"Gue sama Danu mau ambil tas. Kalian berdua tolong simpankan bola rahasia gue ya, hehe." Gamal menyerahkan bola basketnya ke tangan Raffi.

"Astaga, punya temen kek gini banget dah." Raffi meringiskan wajah.

"Mal, lo sama Danu mau pergi ke tempat itu?" tanya Tirta. Gamal mengangguk sambil mengangkat alisnya dua kali.

"Tempat apaan?" Raffi adalah satu-satunya orang yang tidak tahu. Ia tentu penasaran.

"Anak baik kayak lo nggak perlu tau, Raf." Gamal menepuk pelan pundak Raffi.

"Idih! Kesel banget gue dengernya!" gerutu Raffi.

"Gue ikut kalian deh." Tanpa diduga Tirta juga ingin ikut membolos bersama Gamal. Ia perlahan menatap Raffi. "Raf, lo aja ya yang nyimpen bolanya," ucapnya. Alhasil Raffi hanya bisa berdecak kesal.

Sebelum pergi, seorang siswi bernama Erin berlari ke hadapan Gamal. Dia terlihat memegang sebotol minuman soda. Menyaksikan Gamal sudah punya minuman, dia terpaksa menyimpan sodanya ke balik punggung. Wajahnya memerah bak kepiting rebus. Mendadak Erin merasa gugup.

"Kak Gamal, Erin mau ngasih sesuatu tuh!"

"Jangan ditolak ya, Kak!"

Teman-temannya Erin tidak berhenti berceloteh. Menyebabkan rasa malu Erin kian bertambah.

"Mau kasih apa, Dek?" Gamal mencondongkan wajahnya. Menatap lamat-lamat Erin. Namun gadis yang ditatapnya justru menundukkan kepala.

"Em... nggak jadi deh. Kakak udah punya minuman soalnya," kata Erin.

"Jangan gitulah, Dek. Masa minumannya mau dibuang? Sini kasih ke Kakak aja." Gamal membuka lebar telapak tangan. Erin tersenyum dan segera memberikan soda pembeliannya.

"Makasih ya, Adik manis." Gamal bertutur kata lembut. Membuat Raffi, Tirta dan Danu ingin muntah saat mendengarnya.

Erin berbalik badan. Dia beranjak menuju ke tempat teman-temannya. Gamal yang merasa lupa untuk menanyakan sesuatu, bergegas mengejar Erin.

"Kayaknya dia nggak jadi bolos tuh!" Danu menyimpulkan.

"Baguslah. Kalian berdua juga! Jangan bolos lagi-lah." Raffi mencoba menasehati dua temannya.

"Gue nggak bisa janji, Raf!" sahut Tirta.

"Gue juga," Danu menyahut datar.

"Ya udah, gue mau simpan bola dulu. Nanti keburu bunyi lagi bel masuk kelas." Raffi melenggang sambil membawa bola.

Sesampainya di belakang sekolah, Raffi tiba-tiba mendengar suara perempuan menangis. Dia sontak memindai ke sekeliling. Anehnya Raffi tidak melihat siapapun. Bulu kuduknya seketika berdiri. Apalagi suasana di belakang sekolah sangat sepi. Tidak heran Gamal memilih menyimpan bola rahasianya di sana.

'Jangan berpikir yang tidak-tidak." Raffi berusaha mengingatkan diri. Ia tidak mau terlalu cepat menyimpulkan. Lagi pula suara tangisannya terdengar dari arah gudang. Akibat penasaran, Raffi melangkah menuju sumber suara.

Benar saja, ada seorang siswi yang sibuk menangis. Siswi itu berjongkok sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Raffi menoleh ke kanan dan kiri. Memastikan ada orang lain selain siswi di depannya. Mungkin saja ada siswi lain yang menemani. Nihil, sepertinya gadis yang menangis memang sedang sendirian di sana.

"Eh, lo kenapa?" Raffi ikut berjongkok. Dia mencoba melihat wajah siswi yang menangis. Akan tetapi tidak bisa, karena siswi itu masih menutup wajahnya.

"Jangan nangis sendirian di sini. Bahaya, tempatnya sepi loh. Takutnya kesambet setan," ujar Raffi.

Perlahan si gadis yang menangis mengangkat kepala. Kemudian menghapus bulir-bulir air matanya. Dia tersentak saat melihat sosok yang mengajaknya bicara adalah Raffi.

"Maaf. Tinggalin aja gue sendirian di sini. Gue nggak apa-apa," kata siswi yang ternyata memiliki nama Zara tersebut. Raffi bisa mengetahui ketika melihat nama yang tertera di dada bajunya.

Raffi teringat dengan pembicaraan orang-orang sekitarnya tadi pagi. Yaitu video misterius tentang Zara. Sampai sekarang Raffi belum menyempatkan diri untuk menonton video tersebut.

"Apanya yang nggak apa-apa? Nangis gitu kok. Berarti ada apa-apa dong. Mau gue panggilin Bu Lestari?" tawar Raffi. Tetapi langsung mendapat gelengan kepala dari Zara.

"Jangan! Nanti malah tambah parah." Zara kembali merengek. Dia terduduk di ubin yang tampak dipenuhi debu.

"Lo kelas berapa? Kalau gue boleh tau," tanya Raffi.

"Gue kelas XI MIPA 2..." Zara menjawab lirih.

Raffi mengambil ponselnya. Kemudian menghubungi Elsa untuk datang. Sebab Zara satu kelas dengan Elsa. Saat itulah bel pertanda masuk kelas berbunyi. Raffi sontak dirundung rasa panik.

"Raf?" suara Elsa terdengar dari luar. Raffi lantas menghampiri.

"Kenapa lo nyuruh gue ke sini? Ini udah masuk kelas loh. Mau mesum ya?" timpal Elsa.

"Lo panggil seseorang ke sini?!" belum sempat Raffi bicara, Zara mendadak keluar dari gudang. Wajahnya terlihat sembab. Tanpa sepatah kata pun, Zara melingus pergi begitu saja. Dia tidak terima Raffi memanggil Elsa untuk datang.

"Apa-apaan, Raf? Lo punya hubungan apa sama Zara?" Elsa kembali menimpali. Matanya membulat sempurna.

"Nggak ada kok. Gue tadi nggak sengaja ketemu dia nangis sendirian di sini. Makanya gue panggil lo, biar bantu bawa dia ke ruang BK." Raffi menjelaskan.

"Oh gitu, kirain apa tadi. Lo mendingan nggak usah ngurusin cewek kayak Zara deh. Dia..." Elsa bingung harus mengatakan apa. Ia memutuskan untuk menanyakan sesuatu terlebih dahulu.

"Lo sudah lihat video Zara belum?" Elsa bertanya serius.

"Ah, benar. Gue coba periksa dulu. Tadi Gamal sempat kirim ke gue," jawab Raffi sembari membuka pesan dari Gamal tadi pagi.

Terpopuler

Comments

miss©©©lee

miss©©©lee

vidio apa sih

2023-01-08

0

Airhujan

Airhujan

Mampir iya ka😊

2022-11-28

0

Daylily

Daylily

Zara jutek juga ternyata

2022-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Katanya Belajar?
2 Bab 2 - Video Misterius
3 Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4 Bab 4 - Tentang Zara
5 Bab 5 - Ke Ruang BK
6 Bab 6 - Membersihkan Toilet
7 Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8 Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9 Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10 Bab 10 - Perasaan Elsa
11 Bab 11 - Sensasi Ciuman
12 Bab 12 - Memikirkan Elsa
13 Bab 13 - Terpaksa Membolos
14 Bab 14 - Tiba di Villa
15 Bab 15 - Berenang
16 Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17 Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18 Bab 18 - Ingin Pulang
19 Bab 19 - Meninggalkan Villa
20 Bab 20 - Ketahuan?
21 Bab 21 - Pernyataan Cinta
22 Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23 Bab 23 - Pacaran
24 Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25 Bab 25 - Pertengkaran
26 Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27 Bab 27 - Belakang Sekolah
28 Bab 28 - Terciduk
29 Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30 Bab 30 - Teman Makan Teman
31 Bab 31 - Strategi Gamal
32 Bab 32 - Pesan Misterius
33 Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34 Bab 34 - Hampir Saja
35 Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36 Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37 Bab 37 - Obrolan Santai
38 Bab 38 - Ketos Baru
39 Bab 39 - Perdebatan
40 Bab 40 - Kado Misterius
41 Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42 Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43 Bab 43 - Cemburu
44 Bab 44 - Godaan Zara
45 Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46 Bab 46 - Liburan [1]
47 Bab 47 - Liburan [2]
48 Bab 48 - Liburan [3]
49 Bab 49 - Liburan [4]
50 Bab 50 - Depresi Ringan
51 Bab 51 - Mencari Ketos
52 Bab 52 - Diskusi
53 Bab 53 - Rapat Osis
54 Bab 54 - Balikan
55 Bab 55 - Rumah Danu
56 Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57 Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58 Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59 Bab 59 - Kejahilan
60 Bab 60 - Pasangan Baru
61 Bab 61 - Obsesi Remaja
62 Bab 62 - Pertama Kali
63 Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64 Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65 Bab 65 - Pelarian Bersama
66 Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67 Bab 67 - Jebakan Gamal
68 Bab 68 - Seperti Di Neraka
69 Bab 69 - Menjaga Rahasia
70 Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71 Bab 71 - Sekolah Kembali
72 Bab 72 - Pertengkaran
73 Bab 73 - Karma Untuk Danu
74 Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75 Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76 Bab 76 - Kabar Tes Urin
77 Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78 Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79 Bab 79 - Bertemu Danu
80 Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81 Bab 81 - Nonton Bareng
82 Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83 Bab 83 - Pulang Larut Malam
84 Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85 Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86 Bab 86 - Latihan Basket
87 Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88 Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89 Bab 89 - Permen Kiss
90 Bab 90 - Rahasia Elsa
91 Bab 91 - Kecewa
92 Bab 92 - Keputusan Gila
93 Bab 93 - Butuh Duit
94 Bab 94 - Seperti Anak Manja
95 Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96 Bab 96 - Belum Kapok
97 Bab 97 - Membully Olive
98 Bab 98 - Berantem Di Toilet
99 Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100 Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101 Bab 101 - Perubahan Raffi
102 Bab 102 - Pelampiasan
103 Bab 103 - Guru Baru
104 Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105 Bab 105 - Cara Pak Ervan
106 Bab 106 - Paksaan Elsa
107 Bab 107 - Pingsan
108 Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109 Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110 Bab 110 - Membuktikan
111 Bab 111 - Mencari Elsa
112 Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113 Bab 113 - Kabut Perdamaian
114 Bab 114 - Overdosis
115 Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116 Bab 116 - Nikah Muda
117 Bab 117 - Nasib Tirta
118 Bab 118 - Bagian Akhir
119 Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120 Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121 Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122 Novel Baru - Hantu Senja
123 Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124 NOVEL TEEN BARU
125 Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126 Novel SISI GELAP Terbaru!
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1 - Katanya Belajar?
2
Bab 2 - Video Misterius
3
Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4
Bab 4 - Tentang Zara
5
Bab 5 - Ke Ruang BK
6
Bab 6 - Membersihkan Toilet
7
Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8
Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9
Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10
Bab 10 - Perasaan Elsa
11
Bab 11 - Sensasi Ciuman
12
Bab 12 - Memikirkan Elsa
13
Bab 13 - Terpaksa Membolos
14
Bab 14 - Tiba di Villa
15
Bab 15 - Berenang
16
Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17
Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18
Bab 18 - Ingin Pulang
19
Bab 19 - Meninggalkan Villa
20
Bab 20 - Ketahuan?
21
Bab 21 - Pernyataan Cinta
22
Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23
Bab 23 - Pacaran
24
Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25
Bab 25 - Pertengkaran
26
Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27
Bab 27 - Belakang Sekolah
28
Bab 28 - Terciduk
29
Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30
Bab 30 - Teman Makan Teman
31
Bab 31 - Strategi Gamal
32
Bab 32 - Pesan Misterius
33
Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34
Bab 34 - Hampir Saja
35
Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36
Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37
Bab 37 - Obrolan Santai
38
Bab 38 - Ketos Baru
39
Bab 39 - Perdebatan
40
Bab 40 - Kado Misterius
41
Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42
Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43
Bab 43 - Cemburu
44
Bab 44 - Godaan Zara
45
Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46
Bab 46 - Liburan [1]
47
Bab 47 - Liburan [2]
48
Bab 48 - Liburan [3]
49
Bab 49 - Liburan [4]
50
Bab 50 - Depresi Ringan
51
Bab 51 - Mencari Ketos
52
Bab 52 - Diskusi
53
Bab 53 - Rapat Osis
54
Bab 54 - Balikan
55
Bab 55 - Rumah Danu
56
Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57
Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58
Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59
Bab 59 - Kejahilan
60
Bab 60 - Pasangan Baru
61
Bab 61 - Obsesi Remaja
62
Bab 62 - Pertama Kali
63
Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64
Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65
Bab 65 - Pelarian Bersama
66
Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67
Bab 67 - Jebakan Gamal
68
Bab 68 - Seperti Di Neraka
69
Bab 69 - Menjaga Rahasia
70
Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71
Bab 71 - Sekolah Kembali
72
Bab 72 - Pertengkaran
73
Bab 73 - Karma Untuk Danu
74
Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75
Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76
Bab 76 - Kabar Tes Urin
77
Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78
Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79
Bab 79 - Bertemu Danu
80
Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81
Bab 81 - Nonton Bareng
82
Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83
Bab 83 - Pulang Larut Malam
84
Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85
Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86
Bab 86 - Latihan Basket
87
Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88
Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89
Bab 89 - Permen Kiss
90
Bab 90 - Rahasia Elsa
91
Bab 91 - Kecewa
92
Bab 92 - Keputusan Gila
93
Bab 93 - Butuh Duit
94
Bab 94 - Seperti Anak Manja
95
Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96
Bab 96 - Belum Kapok
97
Bab 97 - Membully Olive
98
Bab 98 - Berantem Di Toilet
99
Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100
Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101
Bab 101 - Perubahan Raffi
102
Bab 102 - Pelampiasan
103
Bab 103 - Guru Baru
104
Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105
Bab 105 - Cara Pak Ervan
106
Bab 106 - Paksaan Elsa
107
Bab 107 - Pingsan
108
Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109
Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110
Bab 110 - Membuktikan
111
Bab 111 - Mencari Elsa
112
Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113
Bab 113 - Kabut Perdamaian
114
Bab 114 - Overdosis
115
Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116
Bab 116 - Nikah Muda
117
Bab 117 - Nasib Tirta
118
Bab 118 - Bagian Akhir
119
Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120
Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121
Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122
Novel Baru - Hantu Senja
123
Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124
NOVEL TEEN BARU
125
Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126
Novel SISI GELAP Terbaru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!