Bab 19 - Meninggalkan Villa

...༻☆༺...

"Gamal!" Raffi memanggil dari kejauhan. Menyebabkan Gamal otomatis menjauhkan diri dari Zara.

Zara bergegas menghapus air matanya. Lalu membalikkan badan untuk membelakangi Raffi.

"Kenapa, Raf?" tanya Gamal. Saat Raffi berjalan kian mendekat.

"Lo mau antar gue ke bengkel kan? Bentar aja kok." Raffi terlihat sudah mengenakan seragam. Dia benar-benar bersiap untuk pulang.

"Kenapa lo pulang sekarang sih? Ini masih siang loh. Paling enggak selesain permainan tadi dong. Soalnya banyak yang belum kena giliran," imbuh Tirta sembari memasang ekspresi kecewa.

"Lo mau pulang, Raf?" Zara yang baru tahu segera bertanya. Meskipun sudah tidak ada air mata, wajahnya tampak sembab.

Raffi mengangguk. Lalu berkata, "Gue harus pulang. Soalnya sudah satu kali gue bolos les. Kalau bolos lagi, kacau sudah. Nyokap gue nanti ngamuk."

Atensi Raffi tertuju kepada Zara. Dia bisa menyaksikan semburat bekas tangisan dari cewek itu. "Lo habis nangis, Ra?" tanya-nya. Membuat Gamal sontak menoleh ke arah Zara.

"Enggak kok, ini cuman kelilipan." Zara memberikan alasan seraya mengusap mata beberapa kali. Raffi lantas hanya bisa ber-oh sambil memanggut-manggutkan kepala.

"Ya udah, gue anterin deh kalau gitu. Kalian tunggu aja di sini. Kita masih bisa lanjutin permainan tadi kok kalau mau," ujar Gamal. Kemudian melenggang memasuki villa. Dia segera mengenakan pakaian. Berniat mengantarkan Raffi dan Elsa ke bengkel.

Elsa tampak berjalan menuju dimana Zara, Danu dan Tirta berada. Dia hendak berbicara serius kepada Zara. Danu dan Tirta yang mengerti, beranjak meninggalkan mereka.

"Kenapa, El? Lo mau ancam gue juga?" timpal Zara sinis.

"Nggak kok. Gue cuman pengen lo rahasiakan baik-baik hubungan gue sama Raffi!" pungkas Elsa.

Dahi Zara mengerut dalam. Ia tidak mengerti alasan utama Elsa. Padahal yang terbaik adalah menjalin hubungan secara terang-terangan. Toh berpacaran di sekolah tidak dilarang selama tidak berlebihan.

"Lo kenapa sih nutupin hubungan sama Raffi? Takut diserang penggemar Raffi ya?" Zara mengangkat dua alisnya bersamaan.

"Gue punya alasan. Seperti lo yang punya alasan bisa deket sama Gamal." Elsa menyilangkan tangan di dada. Ucapannya berhasil membuat Zara tertohok.

"Gue akan coba percaya sama lo. Plis, jangan kayak pas ulangan Matematika tempo hari. Lo dengan mudahnya kasih tahu guru kalau gue punya contekan di bawah meja." Elsa mendengus kasar. Dia sangat kesal ketika mengingat momen Zara mengadukannya kepada Pak Darto. Kebetulan Elsa dan Zara berada di satu kelas yang sama.

"Gue lakuin hal yang bener kok. Apa yang lo lakuin pas ulangan itu kan emang salah." Zara memutar bola mata jengah.

"Iya gue tahu. Tapi lo cuman ngaduin gue doang! Padahal lo juga tahu, banyak teman-teman lain yang punya contekan di bawah meja!" geram Elsa. Salah satu tangannya mengepalkan tinju. Ingin rasanya dia melayangkan tamparan ke wajah Zara.

"Iya, sorry deh kalau gitu." Zara berucap dengan nada datar. Dia meminta maaf dengan perasaan setengah hati.

"Kalau lo bocorin rahasia gue. Maka gue juga bakalan bocorin rahasia lo. Gue yakin, lo pasti punya alasan kan deket sama Gamal? Gue mudah kok buat nyari tahu." Elsa tidak ingin kalah sampai dirinya bisa mendengar Zara berjanji.

Zara terlihat gelegapan. Dia merasa seperti tertangkap basah. Alhasil dia tidak punya pilihan selain berjanji kepada Elsa.

"Ya udah, gue janji bakalan jaga rahasia lo. Kita sama-sama punya sesuatu buat dipegang," kata Zara dengan tatapan sebal.

Elsa lantas mengangguk dan beranjak. Dia, Raffi dan Gamal segera pergi meninggalkan villa.

...***...

Mobil Raffi sudah bisa digunakan kembali. Raffi langsung mengendarai mobil itu untuk pulang bersama Elsa.

Sementara Gamal memilih kembali ke villa. Dia berpisah dengan Raffi dan Elsa saat di bengkel. Gamal memasang raut wajah merengut kala melirik ke kaca spion. Ia sebenarnya merasa tidak rela terhadap hubungan khusus yang dijalin Raffi bersama Elsa.

"Ah, kenapa gue cemas. Lagian mereka cuman pacaran. Yang udah nikah aja bisa direbut, apalagi yang masih pacaran," gumam Gamal sembari menginjak pedal gasnya. Dia perlahan menghilang ditelan jarak.

Sementara Raffi dan Elsa, saling terdiam di dalam mobil. Raffi tampak sangat konsentrasi menyetir mobil. Cowok itu bahkan melajukan mobil dalam kecepatan lumayan tinggi.

"Raf, tenang sedikit kenapa coba." Elsa memperingatkan.

"Ini gue tenang kok!" jawab Raffi. Bola matanya terus mengarah ke depan.

"Ngebut gitu dibilang tenang. Idih!" Elsa sekali lagi mengkritik. Sebenarnya dia ingin bicara serius kepada Raffi. Makanya Elsa berupaya keras membuat Raffi mengemudikan mobil dengan pelan.

"Ya udah... nih!" Raffi memelankan mobil. Ia mengukir mimik wajah datar.

"Lagian jam lima sore masih lama kok. Lo nakutin apa? Nyokap?" tukas Elsa.

"Udah tahu masih nanya." Raffi mendengus kasar. Tetapi Elsa justru tergelak kecil. Cewek itu menutupi mulut dengan satu tangannya.

"Jangan marah gitu dong. Gue gemes jadinya." Elsa iseng mencubit bahu Raffi. Menyebabkan Raffi sontak meringis kesakitan.

"Gemes ya gemes! Nggak perlu nyiksa juga kali!" Raffi mencoba melakukan pembalasan. Dia menarik beberapa helai rambut Elsa.

"Aaaa! Sakit, Raf!" Elsa reflek mengerang kesakitan. Namun erangannya tersebut sukses membuat Raffi tergelak.

Elsa segera memperbaiki rambut yang berantakan akibat serangan Raffi. Manik hitamnya melirik Raffi dengan kesal. Meskipun begitu, Elsa senang bisa menyaksikan Raffi tertawa.

"Lo kalau marah lebih gemesin, El!" ungkap Raffi. Masih tersenyum, menampakkan deretan gigi-giginya yang rapi.

Elsa ikut mengembangkan senyuman. Lesung pipit yang ada di kedua pipinya terlihat. Dia membisu sejenak. Hingga terlintas dalam benaknya mengenai satu hal. Tiba-tiba dia mengingat tentang perhatian Raffi kepada Zara. Entah kenapa itu sangat mengganggunya.

"Raf, bisa nggak lo ngurangin perhatian sama cewek selain gue? Emang sih, gue tahu sejak kecil lo punya empati yang tinggi. Tapi kalau berlebihan kan nggak baik juga. Lo lihat muka Zara nggak sih, pas lo nutupin badannya sama handuk?" ucap Elsa panjang lebar. Akan tetapi Raffi malah menyunggingkan senyuman.

"Dih... malah ketawa lagi." Elsa mendorong Raffi dengan gusar.

"Lo cemburu ya?" timpal Raffi. Lalu terkekeh geli.

"Ya iyalah, tempe!" ketus Elsa seraya mengalihkan pandangan ke jendela mobil. Sebab dia kesal saat melihat ekspresi cengengesan dari Raffi.

"Jangan masukin ke hati, El. Apa yang gue lakuin sama Zara adalah keharusan. Emang lo terima, mata gue terus jelalatin belahan dada dia? Nggak kan? Lo sendiri juga diam aja pas Zara diperlakukan begitu." Raffi memberikan penjelasan.

"Oh, jadi lo nyalahin gue. Gitu?"

"Iyalah. Lo kan juga cewek. Harusnya lo paham apa yang dirasain Zara. Gue emang nggak lihat ekspresi dia pas nutupin handuk. Tapi, gue bisa jelas lihat rasa takut Zara pas kena tantangan buka tanktop dari Gamal." Raffi memberikan alasan kuat.

"Oke, oke. Gue emang salah! Tapi lo paham nggak sih inti topik yang pengen gue bicarain? Gue pengen lo berhenti terlalu perhatian sama cewek lain. Bisa nggak sih?!" geram Elsa. Keningnya mengernyit dalam. Tanpa terasa dia dan Raffi tiba di tempat tujuan.

Raffi menghentikan mobil dengan pelan. Kemudian memegang lengan Elsa. Hingga jarak wajahnya dan wajah Elsa menjadi sangat dekat.

Elsa terkesiap. Jantungnya langsung berdegub kencang bak gendang yang ditabuh. Bukan saja wajah tampan Raffi yang membuatnya gugup, tetapi juga ekspresi tegas cowok itu. Tatapan mata elang Raffi, berhasil menggetarkan hati Elsa.

Terpopuler

Comments

Daylily

Daylily

Sabar El.. cowok memang gitu.. ga peka

2022-11-05

0

Luffy

Luffy

Kalo gamal ngerebut elsa si parah

2022-11-01

0

penahitam (HIATUS)

penahitam (HIATUS)

aku tutup mata sejenak.
Nanti kalau udah up, aku buka mata lagi.
mwehehehe😈😈😂

2022-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Katanya Belajar?
2 Bab 2 - Video Misterius
3 Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4 Bab 4 - Tentang Zara
5 Bab 5 - Ke Ruang BK
6 Bab 6 - Membersihkan Toilet
7 Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8 Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9 Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10 Bab 10 - Perasaan Elsa
11 Bab 11 - Sensasi Ciuman
12 Bab 12 - Memikirkan Elsa
13 Bab 13 - Terpaksa Membolos
14 Bab 14 - Tiba di Villa
15 Bab 15 - Berenang
16 Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17 Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18 Bab 18 - Ingin Pulang
19 Bab 19 - Meninggalkan Villa
20 Bab 20 - Ketahuan?
21 Bab 21 - Pernyataan Cinta
22 Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23 Bab 23 - Pacaran
24 Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25 Bab 25 - Pertengkaran
26 Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27 Bab 27 - Belakang Sekolah
28 Bab 28 - Terciduk
29 Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30 Bab 30 - Teman Makan Teman
31 Bab 31 - Strategi Gamal
32 Bab 32 - Pesan Misterius
33 Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34 Bab 34 - Hampir Saja
35 Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36 Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37 Bab 37 - Obrolan Santai
38 Bab 38 - Ketos Baru
39 Bab 39 - Perdebatan
40 Bab 40 - Kado Misterius
41 Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42 Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43 Bab 43 - Cemburu
44 Bab 44 - Godaan Zara
45 Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46 Bab 46 - Liburan [1]
47 Bab 47 - Liburan [2]
48 Bab 48 - Liburan [3]
49 Bab 49 - Liburan [4]
50 Bab 50 - Depresi Ringan
51 Bab 51 - Mencari Ketos
52 Bab 52 - Diskusi
53 Bab 53 - Rapat Osis
54 Bab 54 - Balikan
55 Bab 55 - Rumah Danu
56 Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57 Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58 Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59 Bab 59 - Kejahilan
60 Bab 60 - Pasangan Baru
61 Bab 61 - Obsesi Remaja
62 Bab 62 - Pertama Kali
63 Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64 Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65 Bab 65 - Pelarian Bersama
66 Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67 Bab 67 - Jebakan Gamal
68 Bab 68 - Seperti Di Neraka
69 Bab 69 - Menjaga Rahasia
70 Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71 Bab 71 - Sekolah Kembali
72 Bab 72 - Pertengkaran
73 Bab 73 - Karma Untuk Danu
74 Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75 Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76 Bab 76 - Kabar Tes Urin
77 Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78 Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79 Bab 79 - Bertemu Danu
80 Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81 Bab 81 - Nonton Bareng
82 Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83 Bab 83 - Pulang Larut Malam
84 Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85 Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86 Bab 86 - Latihan Basket
87 Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88 Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89 Bab 89 - Permen Kiss
90 Bab 90 - Rahasia Elsa
91 Bab 91 - Kecewa
92 Bab 92 - Keputusan Gila
93 Bab 93 - Butuh Duit
94 Bab 94 - Seperti Anak Manja
95 Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96 Bab 96 - Belum Kapok
97 Bab 97 - Membully Olive
98 Bab 98 - Berantem Di Toilet
99 Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100 Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101 Bab 101 - Perubahan Raffi
102 Bab 102 - Pelampiasan
103 Bab 103 - Guru Baru
104 Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105 Bab 105 - Cara Pak Ervan
106 Bab 106 - Paksaan Elsa
107 Bab 107 - Pingsan
108 Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109 Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110 Bab 110 - Membuktikan
111 Bab 111 - Mencari Elsa
112 Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113 Bab 113 - Kabut Perdamaian
114 Bab 114 - Overdosis
115 Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116 Bab 116 - Nikah Muda
117 Bab 117 - Nasib Tirta
118 Bab 118 - Bagian Akhir
119 Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120 Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121 Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122 Novel Baru - Hantu Senja
123 Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124 NOVEL TEEN BARU
125 Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126 Novel SISI GELAP Terbaru!
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1 - Katanya Belajar?
2
Bab 2 - Video Misterius
3
Bab 3 - Tim Basket Berseragam
4
Bab 4 - Tentang Zara
5
Bab 5 - Ke Ruang BK
6
Bab 6 - Membersihkan Toilet
7
Bab 7 - Membeli Pakaian Baru
8
Bab 8 - Sikap Berandal Gamal
9
Bab 9 - Kandidat Ketos Yang Mengejutkan
10
Bab 10 - Perasaan Elsa
11
Bab 11 - Sensasi Ciuman
12
Bab 12 - Memikirkan Elsa
13
Bab 13 - Terpaksa Membolos
14
Bab 14 - Tiba di Villa
15
Bab 15 - Berenang
16
Bab 16 - Jujur? atau Tantangan? [1]
17
Bab 17 - Jujur? atau Tantangan? [2]
18
Bab 18 - Ingin Pulang
19
Bab 19 - Meninggalkan Villa
20
Bab 20 - Ketahuan?
21
Bab 21 - Pernyataan Cinta
22
Bab 22 - Vanila Cake & Pangkuan
23
Bab 23 - Pacaran
24
Bab 24 - Acara Perkenalan Calon Ketos
25
Bab 25 - Pertengkaran
26
Bab 26 - Teka-Teki Kasus Zara
27
Bab 27 - Belakang Sekolah
28
Bab 28 - Terciduk
29
Bab 29 - Bully Itu Sederhana [Tapi Menyakitkan]
30
Bab 30 - Teman Makan Teman
31
Bab 31 - Strategi Gamal
32
Bab 32 - Pesan Misterius
33
Bab 33 - Cowok Tidak Pernah Peka
34
Bab 34 - Hampir Saja
35
Bab 35 - Pembicaraan Raffi & Gamal
36
Bab 36 - Zara Yang Sebenarnya
37
Bab 37 - Obrolan Santai
38
Bab 38 - Ketos Baru
39
Bab 39 - Perdebatan
40
Bab 40 - Kado Misterius
41
Bab 41 - Ulangan Akhir Semester
42
Bab 42 - Jadi Siapa Pengirim Suratnya?
43
Bab 43 - Cemburu
44
Bab 44 - Godaan Zara
45
Bab 45 - Cinta & Persahabatan
46
Bab 46 - Liburan [1]
47
Bab 47 - Liburan [2]
48
Bab 48 - Liburan [3]
49
Bab 49 - Liburan [4]
50
Bab 50 - Depresi Ringan
51
Bab 51 - Mencari Ketos
52
Bab 52 - Diskusi
53
Bab 53 - Rapat Osis
54
Bab 54 - Balikan
55
Bab 55 - Rumah Danu
56
Bab 56 - Kasih Sayang Orang Tua
57
Bab 57 - Perasaan Tak Terduga
58
Bab 58 - MOS [Masa Orientasi Siswa]
59
Bab 59 - Kejahilan
60
Bab 60 - Pasangan Baru
61
Bab 61 - Obsesi Remaja
62
Bab 62 - Pertama Kali
63
Bab 63 - Obrolan Elsa & Zara
64
Bab 64 - Keputusan Mengejutkan
65
Bab 65 - Pelarian Bersama
66
Bab 66 - Dunia Bebas Di Klub Malam
67
Bab 67 - Jebakan Gamal
68
Bab 68 - Seperti Di Neraka
69
Bab 69 - Menjaga Rahasia
70
Bab 70 - Nasib Gamal & Kawan-Kawan [+Bonus Visual]
71
Bab 71 - Sekolah Kembali
72
Bab 72 - Pertengkaran
73
Bab 73 - Karma Untuk Danu
74
Bab 74 - Ketahuan Pacaran
75
Bab 75 - Gamal Tak Pernah Berubah
76
Bab 76 - Kabar Tes Urin
77
Bab 77 - Semakin Banyak Yang Tahu
78
Bab 78 - Badboy Itu Keren?
79
Bab 79 - Bertemu Danu
80
Bab 80 - Ingin Membuat Roti Sobek
81
Bab 81 - Nonton Bareng
82
Bab 82 - Kencan Ala Remaja
83
Bab 83 - Pulang Larut Malam
84
Bab 84 - Cewek Baru Super Populer
85
Bab 85 - Tim Basket Pilihan
86
Bab 86 - Latihan Basket
87
Bab 87 - Ketahuan! [Hinaan Untuk Zara]
88
Bab 88 - Rasa Sakit Mungkin Adalah Hukuman
89
Bab 89 - Permen Kiss
90
Bab 90 - Rahasia Elsa
91
Bab 91 - Kecewa
92
Bab 92 - Keputusan Gila
93
Bab 93 - Butuh Duit
94
Bab 94 - Seperti Anak Manja
95
Bab 95 - Teman Yang Mabuk
96
Bab 96 - Belum Kapok
97
Bab 97 - Membully Olive
98
Bab 98 - Berantem Di Toilet
99
Bab 99 - Pengaruh Orang Tua
100
Bab 100 - Jantung Kota Angkasa Jaya
101
Bab 101 - Perubahan Raffi
102
Bab 102 - Pelampiasan
103
Bab 103 - Guru Baru
104
Bab 104 - Ulat Kaki Seribu
105
Bab 105 - Cara Pak Ervan
106
Bab 106 - Paksaan Elsa
107
Bab 107 - Pingsan
108
Bab 108 - Siapa Lelaki Itu?
109
Bab 109 - Mengakui, Tetapi...
110
Bab 110 - Membuktikan
111
Bab 111 - Mencari Elsa
112
Bab 112 - Teori Efek Kupu-Kupu
113
Bab 113 - Kabut Perdamaian
114
Bab 114 - Overdosis
115
Bab 115 - Pengakuan Terdalam
116
Bab 116 - Nikah Muda
117
Bab 117 - Nasib Tirta
118
Bab 118 - Bagian Akhir
119
Bonus Chapter - Akhir Raffi & Elsa
120
Novel Teen Baru - Cinta Di Tengah Permusuhan
121
Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
122
Novel Baru - Hantu Senja
123
Novel Sisi Gelap Dunia Anak SMA 2
124
NOVEL TEEN BARU
125
Novel Teen [Kisah Dua Asmara Di SMA]
126
Novel SISI GELAP Terbaru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!